Informasi Kesehatan
Oleh :
LIA KHOTIMAIMUNA
2017114
2019
i
PERSETUJUAN
Nim : 2017114
ii
PENGESAHAN
Dewan Penguji :
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Consent kasus bedah Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan SNARS Edisi 1
MIRM 13 Di RS Widodo Ngawi Tahun 2019” ini adalah karya penelitian saya
sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang
lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima
tahun 2010).
Mahasiswa
Lia Khotimaimuna
2017114
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
Consent kasus bedah Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan SNARS Edisi 1
akhir ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III
2. Ibu Selvia Wardani, A.Md.,PK Selaku Kepala Sub Bagian Rekam Medis RS
Widodo Ngawi.
bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
v
6. Ibu Lilik Anggar Sri Rahayuningsih, A.Md.RMIK., S.KM selaku
7. Dosen dan staf pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
8. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharabkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
Akhir kata penulis berharab semoga tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat dan bahan pembelajaran bagi pembaca pada umumnya dan pada
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ...................................................................................................... ii
C. Tujuan ............................................................................................................. 5
B. Rekam Medis................................................................................................. 14
vii
F. Analisis Kuantitatif ....................................................................................... 20
H. Assembling ................................................................................................... 24
L. Filing ............................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini
rumah sakit harus ditunjang dengan sarana yang memadai salah satunya adalah
merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
kepada pasien. Rekam medis dapat sebagai alat informasi kesehatan pasien,
sehingga tindakan yang diberikan oleh dokter kepada pasien atas persetujuan
pasien maupun keluarga dapat tercatat di dalam berkas rekam medis dalam .
objektif dan sistematik memantau dan menilai mutu dan kewajaran asuhan
2008). Mutu pelayanan semakin sulit dan memerlukan upaya yang keras dari
berbagai pihak. Dalam hal ini diperlukan kerjasama dan saling pengertian
khusus yang berkaitan dengan pencatatan rekam medis (Sudra, 2014). Seiring
dengan perubahan regulasi terbaru untuk menilai rumah sakit saat ini telah ada
regulasi terbaru yang disebut SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit)
baru yang bersifat nasional di Indonesia pada Januari 2018. Disebut dengan edisi 1
karena di indonesia baru pertama kali di tetapkan standar nasional untuk akreditasi
melakukan akreditasi secara berkala minimal tiga tahun sekali. Menurut Mentri
proses dimana suatu lembaga yang melakukan penilaian terhadap rumah sakit.
terbaru untuk menilai rumah sakit saat ini telah ada regulasi terbaru yang disebut
3
yang akan di lakukan terhadap pasien. Pengertian lain tentang Informed Consent
Dalam hal ini tenaga kesehatan/dokter telah memberikan informasi yang cukup
2014).
Informed Consent masih terdapat lembar yang tidak terisi. Peneliti mengambil
populasi sebanyak 9923 DRM rawat inap kasus bedah ditetapkan sampel
Edisi 1 yang penulis lakukan di Rumah Sakit Widodo Ngawi pada 10 lembar
yaitu 60% yang terdapat pada item diagnosa, dalam SNARS edisi 1 lembar
khususnya dalam upaya menjamin perlindungan hukum bagi pasien, dokter, dan
rumah sakit, maka dilaksanakan akreditasi rumah sakit yaitu SNARS Edisi 1
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Tahun 2019”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tindakan kedokteran kasus bedah khusus nya pada item identitas pasien
mengkoreksi dengan benar khusus nya pada item tidak ada coretan
tindakan kedokteran kasus bedah khusus nya pada nama terang PPA,
tanda tangan PPA, Jam, dan Tanggal di Rumah Sakit Widodo Ngawi
tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
tahun 2019.
7
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang kesehatan sub bidang
2. Lingkup Materi
3. Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi dalam penelitian ini adalah bagian unit rekam medis di
4. Lingkup Metode
retrospektif.
5. Lingkup Obyek
Obyek penelitian ini adalah dokumen rekam medis pada lembar informed
6. Lingkup Waktu
2020.
8
F. Keaslian Penelitian
Kasus Bedah Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan Snars Edisi 1 Mirm
peneliti lain namun penelitian yang hampir sama pernah dilakukan antara
lain:
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Tempat Variabel yang Metode
No. Judul Penelitian Peneliti
Penelitian diteliti Penelitian
1. Tinjauan Henny Rumah Sakit .Dokumen Deskriptif
Kelengkapan Prihatining Umum Daerah Rekam dengan
Dokumen sih/2017/ Waras - Wiris Medis pendekatan
Rekam Medis APIKES Boyolali 2016 Rawat Inap kuantitatif
Pasien Rawat Citra Pasien Gastro
Inap Penyakit Medika enteritis.
Gastroenterit Surakarta
is Di Rumah
Sakit Umum
Daerah
Waras-Wiris
Boyolali
Tahun 2016.
9
Keterangan :
Tahun 2016”
10
dan wawancara. Perbedaan penelitian ini adalah terletak pada kasus yang
yaitu MIRM 13 yaitu standar MIRM 13.1, standar MIRM 13.2, standar
2. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Santosa dan Laili Rahmatul Ilmi
Yogyakarta”
wawancara. Perbedaan penelitian ini adalah terletak pada tahun, tempat, dan
analisis review kuantitatif yang di teliti, Bayu Santosa dan Lili Rahmatul
pasien rawat inap kasus Bedah dalam variable yang diteliti berdasarkan 4
standar MIRM 13.2, standar MIRM 13.3, standar MIRM 13.4. pada lembar
3. Penelitian yang dilakukan oleh Leni herfiyanti dan Ratna Cahya Ninda
penelitian ini adalah terletak pada review analisis kuantitatif, yaitu dalam
MIRM 13.2, standar MIRM 13.3, standar MIRM 13.4. pada lembar
G. Sistematika Penulisan
dibagi dalam tiga bab yang secara garis besarnya disusun sebagai berikut :
12
BAB I : PENDAHULUAN
analisis data.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rumah Sakit
kesehatan.
sakit.
daya manusia rumah sakit dan rumah sakit (UU RI No. 44, 2009).
13
14
kebutuhan medis.
kesehatan.
kesehatan.
B. Rekam Medis
1. Pengertian
2. Tujuan
tanpa di dukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar, tidak akan tercipta tertib administrasi merupakan salah satu faktor
15
3. Kegunaan
a. Aspek Administrasi
b. Aspek Medis
c. Aspek Hukum
d. Aspek Keuangan
kesehatan.
e. Aspek Penelitian
kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
pasien.
g. Aspek Dokumentasi
rekam medis dan pengelolaan rekam medis yang cukup efektif dan
efisien.
Unit rawat inap (URI) atau instalasi rawat inap (IRNA) adalah salah satu
rawat selama 1 hari atau lebih (Sudra, 2014). Tugas pokok unit rawat inap
2. Mencatat mutasi pasien pada formulir SHRI pada waktu yang telah
D. Informed Consent
No. 290 tahun 2008 yaitu persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
fungsi bagi pasien dan fungsi bagi dokter. Dari sisi pasien, Informed Consent
berfungsi untuk :
18
(Guwandi, 1994:2)
E. Quality Assurance
1. Pengertian
secara objektif dan sistematik memantau dan menilai mutu dan kewajaran
mutu pelayanan rumah sakit dapat pula dilihat dari segi aspek yang
19
assurance tentu perlunya adanya ciri mutu yang baik. Ciri mutu yang baik
b. Tepat kebutuhan
dan biaya.
b. Bagi Pasien
yang aman dan memuaskan. Kemudian ia punya hak memilih, maka mutu
tertentu.
20
c. Bagi Dokter
dokter hati-hati dan tertarik akan mutu pelayanan. Selain itu ternyata
kesembuhan pasien tidak oleh obat, tetapi juga oleh faktor lain yang
terkait.
d. Bagi Pemerintah
F. Analisis Kuantitatif
1. Pengertian
diterima apakah lembaran rekam medis yang seharusnya ada pada berkas
seseorang pasien sudah ada atau belum. Jika terdapat ketidak lengkapan
2. Tujuan
berikut :
Menurut Sudra (2014) analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
pulang. Hal ini lazim dilakukan karena rekam medis dapat dianalisis
dilengkapi.
pasien dan diagnosa, minimal terdiri dari nama pasien dan nomor rekam
melakukan tindakan.
b. Review standar MIRM 13.2 teknik atau cara korreksi dalam lembar
rekam medis.
harus dikoreksi ada tidaknya coretan yang di sertai paraf da nada atau
tulisan yang salah tersebut hilang atau tak terbaca lagi. Secara umum
c. Review standar MIRM 13.3 dari setiap isian dalam lembar rekam
medis.
baku, daftar dan terstandar sehingga bisa dipahami dengan jelas oleh
pembacanya.
sebagai berikut :
lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam
medis
24
Jawab Pasien).
pembimbingnya.
H. Assembling
hanya sekedar merakit atau mengurut satu halaman ke halaman yang lain
sesuai dengan yang berlaku. Adapun tugas pokok pelayanan rekam medis di
3. Mengecek kelengkapan formulir yang harus ada pada berkas rekam medis
25
kerjanya.
7. Berkas rekam medis akan ditinggal dalam waktu yang telah ditentukan
(memenuhi semua aspek review tersebut diatas) dan berkas rekam medis yang
masih belum lengkap. Berkas rekam medis yang sudah lengkap akan
rekam medis yang belum lengkap akan dicatat kekurangannya pada lembar
26
jangka waktu 14 hari. Rangkap kedua dari lembar catatan kekurangan ini
Dengan menghitung dan mencatat jumlah berkas yang sudah lengkap dan
IMR = x 100%
baru yang bersifat nasional di Indonesia pada Januari 2018. Disebut dengan
ditingkat Nasional baik dari pemerintah maupun profesi yang wajib dipatuhi
5. Hasil kajian hasil survei dari standar dan elemen yang sulit dipenuhi oleh
Standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1 kusus nya pada persetujuan
khusus ( Informed Consent) terdapat pada standar HPK 5.1 dan HPK 5.2.
Standar HPK 5.1 yang berisi tentang penetapan rumah sakit dalam
DPJP dan dapat dibantu oleh staf yang terlatih dengan bahasa yang dapat di
anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah tindakan dan
prosedur, serta pengobatan lain dengan resiko tinggi yang di tetapkan oleh
membuat sayatan, pada bagian tubuh yang akan ditangani, lalu dilakukan
mengobati suatu penyakit, cedera atau cacat, serta mengobati kondisi yang
Menurut baradero dan mary 2009. Ada 3 faktor penting yang terkait
dalam pembedahan yaitu penyakit pasien, jenis pembedahan dan pasien itu
sendiri. Dari ketiga faktor tersebut, tindakan pembedahan adalah hal yang
preoperative.
2. Indikasi
diantaranya adalah :
inflamasi
3. Klasifikasi operasi
tyroid, katarak.
bedah kosmetik.
sebagai besar atau kecil, tergantung pada keseriusan dari penyakit, maka
dirawat jalan, dan dapat pulang di hari yang sama. Operasi ini
pasien hidup, atau potensi cacat parah jika terjadi suatu kesalahan
L. Filing
1. Pengertian Filing
Peran dan fungsi bagian filing dalam pelayanan rekam medis yaitu sebagai
(Sudra, 2014) :
a. Penyimpanan DRM
medis.
masuk.
3. Macam-macam Penyimpanan
Dalam pengelolaan rekam medis, cara penyimpanan rekam medis terdiri dari
(Rustiyanto, 2011) :
a. Sentralisasi
Semua berkas rekam medis pasien disimpan dalam satu berkas dan
b. Desentralisasi
kerja rekam medis rawat jalan dan dokumen rekam medis rawat inap
disimpan di bagian pencatatan medis atau unit rekam medis rawat inap.
Ada tiga macam sistem penjajaran berkas rekam medis (Depkes RI, 2006):
terletak ditengah dan angka ketiga adalah 2 angka yang terletak paling
kiri.
M. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Depkes (2006), Sabarguna (2011), SNARS (2017), Budi (2011)
35
Keterangan :
Berdasarkan kerangka teori diatas bahwa rumah sakit dengan pasien rawat
inap pada kasus bedah yang diteliti pada formulir Informed Consent berdasarkan
empat review yaitu review MIRM 13.1, review MIRM 13.2, review MIRM 13.3,
review MIRM 13.4. Jika dokumen rekam medis sudah berdasarkan keempat
N. Kerangka Konsep
Anggraeni, 2013).
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
37
Keterangan :
tindakan kedokteran kasus bedah tahun 2019. Selanjutnya akan diproses dengan
analisis kuantitatif menggunakan 4 review yaitu MIRM 13.1, MIRM 13.2, MIRM
kedokteran kasus bedah yang lengkap dan tidak lengkap berdasarkan MIRM 13.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
2. Pendekatan Penelitian
atau akibat yang telah terjadi, kemudian dari efek tersebut ditelusuri
38
39
B. Variabel Penelitian
adalah :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Penelitian Definisi Operasional
1. Standar MIRM 13.1 Meneliti kelengkapan Lembar Informed
Consent kasus bedah RS Widodo Ngawi
tahun 2019. yang belum lengkap meliputi
identitas pasien dan diagnosa. Lembar
Informed Consent dikatakan lengkap jika
sudah sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
5. Prosentase lengkap dan Dokumen rekam medis rawat inap pada Lembar
tidak lengkap pada Informed Consent kasus bedah RS Widodo Ngawi
Lembar Informed tahun 2019 yang cara pengisiannya sudah sesuai
Consent kasus bedah RS dengan prosedur komponen analisis kuantitatif,
Widodo Ngawi apabila semua item MIRM 13 sudah terisi maka
lembar Informed Consent tersebut dapat
dikatakan lengkap. Dokumen rekam medis rawat
inap pada Lembar Informed Consent kasus
bedah di RS Widodo Ngawi tahun 2019 yang
cara pengisiannya tidak sesuai dengan
prosedur komponen analisis kuantitatif, yaitu
apabila salah satu item tidak terisi maka dokumen
rekam medis tersebut dikatakan tidak lengkap.
DRM Lengkap
x 100%
x 100%
1. Populasi
2. Sampel
n=
n=
( )
n=
n=
n = 99,00
n = 99
43
Keterangan :
n = Sampel
N = Populai
I=
I=
I = 100,23
N = 100
44
Keterangan
N = Populasi
n = Sampel
I = Interval
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
dari sumber data yaitu subjek yang diteliti (Sudra, 2010). Dalam
2019, profil rumah sakit, referensi buku, dan studi pustaka internet.
a. Observasi
b. Wawancara
3. Intrumen Penelitian
a. Pedoman Observasi
b. Check list
pada daftar tersebut yang menunjukkan adanya gejala atau ciri dari
c. Pedoman Wawancara
F. Pengolahan Data
1. Collecting
2. Editing
3. Klasifikasi
4. Tabulasi
5. Penyajian Data
G. Analisis Data
terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media masa.
dokumen rekam medis rawat inap yang disajikan dalam bentuk table