YOGYAKARTA PDHI
RAHMI FITRIYANI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya dunia kesehatan di Indonesia, hingga rekam
medis menjadi salah satu peranan penting di dunia kesehatan dalam
menunjang sistem kesehatan Nasional (Gunawan, 2013). Pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat perlu tercatat atau terekam sebagai dokumen
yang penting dan rahasia. Dokumen tersebut dikenal sebagai rekam medis.
Setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan dan membuat rekam medis dari
pasien datang sampai pasien pulang atau meninggal. Berkas rekam medis
merupakan catatan yang berguna untuk mendokumentasikan data medis
pasien dan setiap pelayanan yang diberikan sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008.
Gunawan (2013) menyatakan rekam medis juga merupakan salah satu
bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan dokter
gigi karena di dalam rekam medis berisi data klinis pasien selama proses
diagnosis dan pengobatan. Pelayanan medis berbasis data sangat diperlukan
guna ketepatan keberhasilan pengobatan yang diberikan. Data dan informasi
pelayanan medis yang berkualitas serta terintegrasi dengan baik dan benar
sumber utamanya adalah berasal dari data klinis rekam medis.
Informed consent menurut Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 Peraturan
Menteri Kesehatan No. 290 tahun 2008 yaitu persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekat mendapat penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap
pasien. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290 tahun 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) pasal 9 ayat 2
menyatakan bahwa penjelasan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter atau
dokter gigi yang memberi penjelasan dengan mencantumkan tanggal, waktu,
nama dan tanda tangan pemberi penjelasan dan penerima penjelasan.
Menurut Lampiran SKB IDI No. 319/P/BA/88 dan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 290/MenKes/Per/III/2008 tentang persetujuan Tindakan
Medis Pasal 4 ayat 2 menyebutkan dalam memberikan informasi kepada
1
KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT PASIEN HEMODIALISIS DI RSI
YOGYAKARTA PDHI 2
RAHMI FITRIYANI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pasien hemodialiasis yang diisi oleh dokter di RSI Yogyakarta PDHI sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui kelengkapan pendokumentasian lembar persetujuan tindakan
kedokteran (informed consent) pasien hemodialisis di RSI Yogyakarta
PDHI.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengisian lembar informed consent pasien hemodialisis di
RSI Yogyakarta PDHI.
b. Mengetahui persentase kelengkapan informed consent pasien
hemodialisis di RSI Yogyakarta PDHI.
c. Mengetahui faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian informed
consent pasien hemodialisis di RSI Yogyakarta PDHI.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
berupa kritik dan saran yang membangun dalam upaya meningkatkan
kelengkapan lembar persetujuan tindakan kedokteran (informed
consent).
b. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang
berharga dengan menerapkan ilmu yang di dapat dari intitusi secara
langsung di Rumah Sakit
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan gambaran mengenai pendokumentasian lembar
persetujuan tindakan medis (informed consent).
b. Bagi Peneliti Lain
Menambah wawasan bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian dengan permasalahan yang mirip.
KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT PASIEN HEMODIALISIS DI RSI
YOGYAKARTA PDHI 5
RAHMI FITRIYANI
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
E. Keaslian Penelitian
Sari Analisis Kuantitatif terkait topik yang Objek yang diteliti adalah
(2016) Kelengkapan dibahas lembar persetujuan
Dokumen Rekam mengenai tindakan kedokteran
Medis pada Pasien kelengkapan dengan kasus tindakan
Sectio Cesarean di dokumen rekam pasien Sectio Cesarean di
Rumah Sakit PKU medis khususnya RS PKU Muhammadiyah
Muhammadiyah lembar Surakarta tahun
Surakarta Tahun persetujuan 2007/2008. Sedangkan
2007/2008 tindakan objek penelitian ini adalah
kedokteran. analisis kelengkapan
informed consent pasien
hemodialisis di RSI
Yogyakarta PDHI.