PENDAHULUAN
adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi
rumah.
yang dihasilkan dan dipresepsikan pasien. Bila elemen tersebut diabaikan maka
waktu yang tidak lama di rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan dijauhi
oleh calon pasien. Pasien akan berahli kerumah sakit lainnya yang memenuhi
harapan pasien, hal tersebut dikarenakan pasien merupakan aset yang sangat
kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan yang sesuai
standart kode etik profesi yang telah ditelah ditetapkan. Berdasarkan Permenkes
1
2
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Berkas rekam medis yang pertama sekali berkunjung ke rumah sakit akan
disimpan sesuai dengan peraturan yang ada. Berkas rekam medis yang berisi data
individual yang bersifat rahasia, maka setiap lembar formulir berkas rekam medis
harus dilindungi secara dimasukkan kedalam folder berisi data dan informasi hasil
pelayanan yang diperoleh pasien secara individual. Jika pasien berobat ulang,
maka berkas rekam medis diambil kembali untuk sekurang-kurangnya lima tahun
sejak pasien berobat terakhir atau berobat pulang dari rumah sakit (Barthos,
2009).
Semua proses pelayanan yang diberikan dokter dan tenaga kesehatan lainnya
kepada pasien harus mendapat persetujuan dari pihak pasien. Dalam hal ini (surat
atas dasar informasi dan penjelasan dari tenaga kesehatan (dokter) kepada pasien
mengenai penyakit pasien dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
setelah mendapat informasi yang jelas. Pemenuhan standar pelayanan rumah sakit
Binjai, sering kali ditemukan dokumen yang tidak lengkap pada pengisian
informed consent. Hal ini jika terus dibiarkan berlarut-larut akan menjadi buruk
kualitas rumah sakit itu sendiri mengingat bahwa keputusan untuk melakukan
tindakan kedokteran seperti sebagaimana dijelaskan pada ayat (1) diputuskan oleh
dokter atau dokter gigi dan dicatat di rekam medis dalam hal dilakukannya
tindakan medis yang diatur dalam PERMENKES No. 290 Tahun 2008 pasal 4
ayat 2 dan pengertian informed consent sendiri adalah formulir yang berisi
yang akan dilakukan oleh dokter. Jadi apabila jika terjadi suatu gugatan atas
menghapuskan tanggung gugat hukum dalam hal terbuktinya ada kelalaian dalam
diatur dalam PERMENKES No. 290 Tahun 2008 pasal 6. Oleh karena itu
kelengkapan pengisian informed consent pada dokumen rekam medis pasien atas
semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh tenaga medis menjadi
sangat penting.
yang akan dibahas pada penelitian ini adalah faktor penyebab ketidaklengkapan
informed consent.
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademik