BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit mempunyai peran untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Salah satu indikator dalam mengukur mutu pelayanan
rumah sakit adalah akreditasi. Untuk mencapai hal tersebut, rumah sakit
memerlukan data yang lengkap dan akurat agar kualitas pelayanan kesehatan
tetap baik. Setiap sarana pelayanan kesehatan wajib membuat rekam medis
yang dibuat oleh dokter dan tenaga kesehatan yang terkait dengan pelayanan
yang telah diberikan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit, disebutkan bahwa akreditasi
adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan
penilaian bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi.
Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit pada Standar
Manajemen Rumah Sakit BAB 6 tentang Manajemen Informasi dan Rekam
Medis, khususnya pada Standar MIRM 13.3 disebutkan bahwa tenaga
kesehatan yang berkewenangan mengisi rekam medis pasien dan setiap
pengisian harus mencantumkan tanggal dan jam, serta identifikasi tenaga
kesehatan berupa nama terang dan tanda tangan.
Dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, menyatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis dan harus
segera dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan kesehatan dengan
mencantumkan nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan
pelayanan atau tindakan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, rekam
1
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP BERDASARKAN
ELEMEN PENILAIAN MIRM 13.3 2
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
AILA FEBRIA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa rekam medis
harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.
Rekam medis digunakan sebagai bukti tertulis. Dengan adanya bukti
tertulis tersebut maka rekam medis dapat dipertanggungjawabkan, dengan
tujuan sebagai penunjang administrasi. Salah satu bukti tertulis yang dilihat
dalam pengisian berkas rekam medis adalah pengisian tanggal, jam, tanda
tangan, dan nama terang. Dengan adanya pengisian tanggal, jam, tanda
tangan, dan nama dapat memudahkan pihak Rumah Sakit apabila nantinya
terjadi tuntutan hukum, sehingga dapat diketahui siapa saja tenaga kesehatan
yang bertanggungjawab atas pengisian rekam medis tersebut. Hal ini juga
dapat mengurangi terjadinya malprakrik oleh tenaga kesehatan yang tidak
bertanggungjawab.
Kelengkapan informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan
menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin dapat
dibuktikkan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan terkait (Hatta, 2010).
Kelengkapan dokumen rekam medis dapat memudahkan tenaga kesehatan
lain dalam memberikan tindakan atau pengobatan, serta dapat digunakan
sebagai sumber informasi yang berguna dalam bagi manajemen rumah sakit
dalam menentukan evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan.
Data rekam medis haruslah lengkap dan terperinci sehingga dalam
pengisian rekam medis harus diisi sebaik mungkin dan selengkap mungkin.
Mengingat proses pengisian rekam medis di rumah sakit dilakukan oleh dokter,
perawat dan tenaga kesehatan lain mengakibatkan pendokumentasian tidak
seakurat dan selengkap yang diharapkan.
Ketidaklengkapan rekam medis juga dapat mempengaruhi kualitas dari
pelayanan yang ada di dalam rumah sakit. Ketidaklengkapan dalam pengisian
rekam medis akan sangat mempengaruhi mutu rekam medis, mutu rekam
medis akan mencerminkan baik tidaknya mutu pelayanan di suatu rumah sakit
(Depkes, 1997).
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUD Kabupaten
Temanggung pada tanggal 19 Januari 2018, berdasarkan wawancara dengan
Kepala Instalasai Rekam Medis bahwa RSUD Kabupaten Temanggung sudah
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP BERDASARKAN
ELEMEN PENILAIAN MIRM 13.3 3
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
AILA FEBRIA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Kelengkapan Pengisian
Berkas Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan Standar MIRM 13.3 Akreditasi
SNARS di RSUD Kabupaten Temanggung?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat
inap berdasarkan Elemen Penilaian MIRM 13.3 Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit di RSUD Kabupaten Temanggung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pesentase kelengkapan pengisian berkas rekam medis
rawat inap berdasarkan Elemen Penilaian MIRM 13.3 Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit di RSUD Kabupaten Temanggung
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP BERDASARKAN
ELEMEN PENILAIAN MIRM 13.3 5
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
AILA FEBRIA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan kepada
rumah sakit dalam pelaksanaan pengisian berkas rekam medis
berdasarkan Elemen Penilaian MIRM 13.3 Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit.
b. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman peneliti yang
diperoleh secara langsung dari rumah sakit dengan menerapkan teori
yang dimiliki peneliti dari institusi pendidikan.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan dapat dijadikan
bahan referensi untuk pendidikan berkaitan dengan analisis
kelengkapan pengisian berkas rekam medis.
b. Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi acuan dan referensi bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian dengan topik yang serupa.
E. Keaslian
Menurut sepengetahuan peneliti, penelitian ini belum pernah dilakukan
oleh penulis lain. Namun terdapat penelitian sebelumnya yang serupa dengan
penelitian ini, yaitu:
1. Sabrina (2015) dengan judul “Analisis Isi Rekam Medis Rawat Inap Kasus
Diabetes Melitus Berdasarkan Standar MKI 19.1 Akreditasi KARS 2012 di
RSUD Tidar Kota Magelang”
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP BERDASARKAN
ELEMEN PENILAIAN MIRM 13.3 6
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
AILA FEBRIA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3) Kebidanan
b. Pelayanan Rawat Jalan meliputi:
1) Klinik Spesialis Bedah
2) Klinik Spesialis Dalam
3) Klinik Spesialis Anak
4) Klinik Spesialis Kandungan dan Kebidanan
5) Klinik Spesialis Syarf
6) Klinik Spesialis Mata
7) Klinik Spesialis THT
8) Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin
9) Klinik Spesialis Penyakit Jantung
10) Klinik Gigi dan penyakit mulut
11) Klinik Umum
12) Klinik VCT/CST
13) KLinik DOT
14) Hemodialisa
c. Pelayanan Rawat Inap meliputi:
1) Ruang Perawatan ICU dengan kapasitas 9 tempat tidur
2) Ruang Perawatan Isolasi dengan kapasitas 9 tempat tidur
3) Ruang Perawatan HCU dengan kapasitas 5 tempat tidur
4) Ruang Perawatan Umum VIP dengan kapasitas 46 tempat tidur
5) Ruang Perawatan Kelas Utama A dengan kapasitas 7 tempat tidur
6) Ruang Perawatan Kelas IA dengan kapasitas 21 tempat tidur
7) Ruang Perawatan Kelas IB dengan kapasitas 9 tempat tidur
8) Ruang Perawatan Kelas II dengan kapasitas 35 tempat tidur
9) Ruang Perawatan Kelas III dengan kapasitas 118 tempat tidur
d. Pelayanan Penunjang Medik meliputi:
1) Instalasi Radiologi: Konvensional (sedang) dan Inter Konvensional
(canggih)
2) Instalasi Laboratorium
3) Instalasi Gizi
4) Instalasi Farmasi
5) Instalasi Rehabilitasi Medik
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP BERDASARKAN
ELEMEN PENILAIAN MIRM 13.3 10
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT DI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
AILA FEBRIA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/