Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN DI RSUD KABUPATEN

MAMUJU UTARA PROVINSI SULAWESI BARAT

Arpin1) dan Ni Made Sutarmini2)


1.2)
Universitas Bina Mandiri Gorontalo
Korespondensi penulis: arpin300491@gmail.com

ABSTRAK
Pembakuan dari sistem pelaporan rumah sakit merupakan landasan
di dalam upaya memantapkan sistem informasi rumah sakit. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menggambarkan sistem pencatatan dan
pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Utara
Provinsi Sulawesi Barat.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Variabel dari penelitian ini
adalah input, process dan output dalam sistem pencatatan dan pelaporan
di rumah sakit. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data
sekunder. Data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk
tabel beserta narasi. Jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 64 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas
layanan dan kepuasan konsumen tidak bisa dipisahkan, hal ini terbukti
dari semakin baik kualitas layanan dari ondikator variabel yang
digunakan maka tingkat kepuasan konsumen akan semakin baik pula.
Hal tersebut dilihat dari semua variabel yang digunakan bernilai positif.
Dari ke-18 variabel yang disajikan, terdapat 14 variabel yang meme-
nuhi syarat yang menjadi ukuran kualitas layanan dan diantara ke-14
variabel tersebut terdapat lima variabel yang sangat berpengaruh do-
minan terhadap tingkat kepuasan konsumen yakni X1 (penampilan kar-
yawan), X4 (kecepatan pelayanan karyawan), X13 (kemudahan lokasi
pelayanan untuk dijangkau pelanggan), X17 (kenyamanan pelanggan
dalam berbelanja), X18 (kebersihan area pelayanan).
Kata kunci: sistem pencatatan dan pelaporan, rumah sakit

dari pada sistem pelaporan rumah sakit ini


PENDAHULUAN
merupakan landasan di dalam upaya me-
Sistem informasi rumah sakit di Indo-
mantapkan sistem informasi rumah sakit,
nesia telah berkembang sejak tahun 1972,
karena salah satu modal utama untuk me-
dengan dikeluarkannya Surat Keputusan
nunjang kelancaran informasi adalah terse-
Menteri Kesehatan nomor 651/XI-AU/PK/
dianya data dasar dari unit pelapor.
72 yang mengatur sistem pelaporan rumah
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
sakit sebagai pengganti sistem yang sebe-
bagi suatu rumah sakit merupakan hal yang
lumnya ada. Pada perkembangan berikut-
sangat penting untuk segera diterapkan. Hal
nya, sistem pelaporan rumah sakit disem- ini mengingat semakin kompleksnya perma-
purnakan kembali sebagai revisi ketiga de- salahan yang ada dalam data medik pasien
ngan surat keputusan menteri kesehatan RI maupun data-data administrasi yang ada di
No 691 A /Menkes/SK/XII/84. Pembakuan dalam rumah sakit. Namun menyediakan

7
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat

SIM bukanlah hal yang mudah, terutama jika yang berjumlah 180 orang, terdiri dari 29
dikaitkan dengan biaya pengadaan SIM yang unit ruangan yang melakukan pelaporan.
relatif sangat besar. Setiap rumah sakit di Sampel yang akan diteliti yaitu 64 orang.
Indonesia wajib melakukan pencatatan dan Cara pegumpulan data mengunakan
pelaporan tentang semua kegiatan penye- kuesioner kepada responden untuk mem-
lenggaraan Rumah Sakit sebagaimana keten- peroleh informasi dan juga mengungkap-
tuan dalam Pasal 52 Ayat (1) Undang-Un- kan hal-hal yang diketahui responden. Ana
dang Nomor 44 melakukan pencatatan dan lisis data yang digunakan adalah analisis
pelaporan tentang semua kegiatan penye- univariat, yakni digunakan untuk menge-
lenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem tahui gambaran deskriptif dari data-data
Informasi Manajemen Rumah Sakit Tahun
yang dikumpulkan. Analisis univariat juga
2009 tentang Rumah Sakit yang berbunyi
digunakan untuk melihat distribusi fre-
bahwa setiap rumah sakit wajib.
kuensi dari setiap variabel yang termasuk
Berdasarkan hasil observasi dan wawan-
dalam variabel penelitian
cara dengan 3 petugas kesehatan pada bulan
Februari tahun 2015 di RSUD Kabupaten HASIL PENELITIAN
Mamuju Utara oleh penulis terkait input Penelitian ini dilaksanakan pada tang-
yang menjadi kendala adalah dana dan gal 24 Agustus sampai 31 Agustus 2015 di
sarana, dalam proses pendataan pasien masih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab.
di lakukan dengan mendata setiap pasien Mamuju. Jumlah sampel pada penelitian
secara manual. Terkait process dalam hal ini ini sebanyak 64 reponden. Dalam peneliti-
pada saat pasien datang berobat, pasien harus an ini menggunakan analisis univariat.
memperlihatkan kartu pengobatannya Badan
Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), Tabel 1. Distribusi responden sesuai input
Ketika pasien lupa membawa kartu tersebut. No Input Frekuensi Persentase
Petugas kesehatan yang ada di loket 1 Kurang Baik 15 23,4
harus mencari kembali data pasien untuk 2 Baik 49 76.6
Total 64 100,0
mengetahui apakah pasien tersebut benar
Sumber: Data primer (2015)
memiliki kartu pengobatan Badan Penye-
lenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) hal ini Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
mengakibatkan lamanya waktu yang dibu- besar responden menganggap input dalam
tuhkan untuk melakukan tindakan medis pencatatan dan pelaporan di rumah sakit
terhadap pasien. Pasien harus menunggu sudah baik sebanyak 76,6% sedangkan
lama sampai arsip atau data pasien ditemu- yang kurang baik sebanyak 23,4%.
kan. Proses pengolahan data dengan kata Tabel 2. Distribusi responden sesuai process
lain bahwa pencatatan data masih bersifat
No Process Frekuensi Persentase
sederhana sehingga dalam hal ini terkait 1 Kurang Baik 18 28.1
output adalah rumah sakit ini masih meng- 2 Baik 46 71.9
gunakan sistem informasi secara manual. Total 64 100,0
METODE PENELITIAN Sumber: Data primer (2015)
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sula- besar responden menganggap process da-
wesi Barat. Jenis penelitian ini adalah lam pencatatan dan pelaporan di rumah
deskriftif kualitatif dengan metode propo- sakit sudah baik sebanyak 71,9% sedang-
tional random sampling. kan yang kurang baik sebanyak 28,1%.
Populasi dalam penelitian ini adalah Tabel 3 Distribusi responden sesuai output
seluruh tenaga kesehatan Pegawai Negeri No Output Frekuensi Persentase
Sipil dan tenaga sukarela di RSUD Kabu- 1 Kurang Baik 31 48.4
paten Mamuju Utara, Prov. Sulawesi Barat 2 Baik 33 51.6

8
Journal of Health, Technology and Science (JHTS) Arpin & Ni Made Sutarmini
E-ISSN: 2746-167X, Vol. 1, No. 1, September 2020 pp. 7-10

Total 64 100,0 Process


Sumber: Data primer (2015) Berdasarkan hasil tabel 2 menunjuk-
Tabel 3 ini menunjukkan bahwa sebagian kan hasil analisis univariat dari 64 respon-
besar responden menganggap output dalam den yang menyatakan process pengolahan
pencatatan dan pelaporan di rumah sakit data di RSUD Kab. Mamuju Utara Provinsi
sudah baik sebanyak 51,6% sedangkan Sulawesi Barat kurang baik sebanyak 18
yang kurang baik sebanyak 48,4%. responden atau 28,1%, sedangkan respon-
PEMBAHASAN den yang menyatakan process atau proses
Input pengolahan data di RSUD Kab. Mamuju
Berdasarkan hasil tabel 1 menunjukan Utara baik sebanyak 46 responden atau
hasil analisis univariat dari 64 responden 71,9%. Peneliti berasumsi bahwa process
yang menyatakan input atau masukan data dari sistem pencatatan dan pelaporan di
di RSUD Kabupaten Mamuju Utara kurang rumah sakit dapat dikatakan baik, hal ini
baik sebanyak 15 responden atau 23,4%, terlihat dari hasil univariat yang telah
sedangkan responden yang menyatakan diolah berdasarkan data primer. Walaupun
input atau masukan data di RSUD Kab. proses pengolahan data dalam kategori
Mamuju Utara baik sebanyak 49 responden baik, namun masih di temukan kekurang-
atau 76,6%. Peneliti berasumsi bahwa an. Terjadinya hal tersebut dikarenakan ada
input dari sistem pencatatan dan pelaporan beberapa unit ruangan yang diteliti masih
di rumah sakit dapat dikatakan baik, hal ini menggunakan cara manual, walaupun
terlihat dari hasil univariat yang telah menggunakan komputer tetapi belum ada
diolah berdasarkan data primer. program aplikasi yang mendukung untuk
Menurut Rahayu (2009), bahwa input memudahkan petugas mengolahnya.
bertujuan memberikan bentuk-bentuk ma- Menurut Sabarguna (2007), bahwa pa-
sukan di dokumen dan di layar ke sistem da dasarnya pengolahan data tak selama-
informasi. masukan (input) merupakan nya harus menggunakan komputer, bisa
langkah awal dimulainya proses informasi. juga secara manual. Memang akan lama
bahan mentah informasi adalah data yang dan sulit, harus disadari bagaimanapun alat
terjadi pada transaksi-transaksi yang dila- dan program yang baik tanpa data yang
kukan oleh organisasi. Data hasil transaksi benar maka akan menjadi mubazir. Sejalan
yaitu masukan untuk sistem informasi. dengan teori yang dikemukakan Jamilah
Sejalan dengan teori yang dikemuka- (2014), bahwa sistem dengan cara manual
kan Murdani (2007), bahwa elemen utama dapat mengakibatkan keterlambatan arus
dalam membentuk sebuah sistem di anta- informasi kepada perusahaan dimana da-
ranya adalah input. Input yang membentuk lam hal ini adalah pihak rumah sakit.
suatu sistem informasi bisa berupa jenis Output
sumber daya yang ada pada sistem infor- Berdasarkan hasil pada tabel 3 menun-
masi saat ini, yaitu: pengguna sistem dan jukkan hasil analisis univariat dari 64 res-
sumber data yang dibutuhkan dalam sistem ponden yang menyatakan output atau luar-
informasi. Pengguna sistem yang terlibat an di RSUD Kabupaten Mamuju Utara ku-
langsung dalam pengelolaan data dan in- rang baik sebanyak 31 responden atau
formasi kepada kepala bagian rekam me- 48,4%, sedangkan responden yang menya-
dis, Kepala bagian pemberi pelayanan, staf takan output atau keluaran di RSUD Kabu-
pendaftaran dan bagian pemberi pelayan- paten Mamuju Utara baik sebanyak 33 res-
an. Sumber data untuk sistem informasi ber ponden atau 51,6%. Peneliti berasumsi
asal dari dokumen pasien yang telah bahwa output dari sistem pencatatan dan
didokumentasikan di rumah sakit. pelaporan di rumah sakit belum dapat
dikatakan baik walaupun dilihat dari hasil

9
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat

univariat yang telah diolah mendapatkan bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan
hasil kategori baik yaitu 51,6%, tidak jauh pencatatan dan pelaporan tentang semua
berbeda dari hasil kategori kurang baik kegiatan penyelenggaraan rumah sakit da-
yaitu 48,4%. Dalam hal ini dapat diper- lam bentuk Sistem Informasi Manajemen
hatikan dari sistem yang digunakan rumah Rumah Sakit. Melihat bahwa rumah sakit
sakit adalah sistem lama yang termuat da- ini adalah rumah sakit yang terletak di
lam Surat Keputusan Menteri Kesehatan kabupaten, menjadi satu-satunya rumah
RI No 691A/Menkes/SK/XII/84. sakit yang dituju oleh masyarakat yang
Menurut Murdani (2007), bahwa out- berada di daerah kabupaten mamuju utara.
put dari sistem pencatatan dan pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
rumah sakit merupakan salah satu elemen Adisasmito, M, 2010. Sistem Kesehatan.
sistem setelah dilakukan kegiatan proses PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
data yang menghasilkan keluaran berupa Afryani, T, D. 2005. Analisis Pelaksanaan
informasi atau laporan yang dibutuhkan. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Ru-
Sejalan dengan teori yang dikemukakan mah Sakit (SP2RS) di Dinas Keseha-
Afryani (2005), bahwa Sistem Pencatatan tan Provinsi Jawa Barat. Depok.
dan Pelaporan Rumah Sakit (SP2RS), yang Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan
juga merupakan bagian dari sistem infor- Kesehatan. Nuha Madika, Yogjakarta.
masi kesehatan, merupakan salah satu pen- Aprianto, M, C. 2010. Teknologi Informasi
catatan & pelaporan data yang masih sering
Kesehatan. Nuha Madika. Yogjakarta.
ditemukan kendala dalam prosesnya. Jamilah, E., 2014. Sistem Informasi Pen-
SIMPULAN catatan dan Pelaporan Penerimaan Ret-
Dari hasil pembahasan yang telah di- ribusi pada Unit Pelayanan Kesehatan
uraikan maka penulis dapat mengambil be- RSUD Kaimana Papua Barat.
berapa kesimpulan bahwa: Murdani, E., 2007. Pengembangan Sistem
 Sebagian besar responden menganggap Informasi Rekam Medis Rawat Jalan
input baik dalam sistem pencatatan dan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan
pelaporan di RSUD Kabupaten Mamuju di RSU Bina Kasih Ambarawa. Smg.
Utara Provinsi Sulawesi Barat. Notoatmodjo, S, 2007. Kesehatan Masya-
 Sebagian besar responden menganggap rakat Ilmu Dan Seni. Penerbit Rineka.
process baik dalam sistem pencatatan Jakarta.
dan pelaporan di RSUD Kabupaten 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat Penerbit Rineka. Jakarta.
 Sebagian besar responden menganggap Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kab.
output baik dalam sistem pencatatan dan Mamuju Utara Privinsi
pelaporan di RSUD Kabupaten Mamuju Rahayu, S. 2009. Pengembangan Model
Utara Provinsi Sulawesi Barat Sistem Informasi Rumah Sakit pada
Instalasi Radiologi Rawat Jalan untuk
SARAN
Mendukung Evaluasi Pelayanan di
Saran kepada pihak rumah sakit agar
Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan
segera menerapkan Sistem Informasi Ma-
Salatiga. http://eprints.undip.ac.id/183
najemen rumah sakit (SIM-RS) sesuai pe-
18/1/Sri_Rahayu.pdf, di akses 29 Juni
raturan yang terdapat pada Pasal 52 Ayat
2019
(1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit yang berbunyi

10

Anda mungkin juga menyukai