SKRIPSI
Oleh
PEMBIMBING :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Nama : Septi Salamah Muyasari
NIM : 132021030274
Mengetahui
Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Nama : Septi Salamah Muyasari
NIM : 132021030274
Mengetahui
Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulisan Skripsi ini dalam
rangka memenuhi salah satu syarat mencapai gelar (Sebagai Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan ( S-1 ) pada Jurusan S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus. Skripsi ini terwujud atas bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu. Dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid) Sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Kudus yang telah memberikan ijin penulis untuk menimba
ilmu di Universitas Muhammadiyah Kudus.
2. Bapak Dr. Rusnoto, S.KM., M.Kes (Epid) Sebagai Pembimbing Utama yang
telah membantu penulis memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Ibu Umi Faridah, MNS Sebagai Pembimbing Anggota yang telah memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis.
4. Bapak Kepala Puskesmas Sambirejo yang telah memberikan ijin untuk
melanjutkan perkuliahan dan memberikan ijin untuk melakukan penelitian di
Puskesmas Sragen.
5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan material dan moril
kepada penulis.
6. Suami dan anak-anaku tercinta yang telah memberikan semangat, motivasi
dan doa kepada penulis.
7. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Akhir kata saya berharap Allah, Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Kudus, Juli 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor lampiran
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan :
“Bagaimana hubungan komunikasi terapeutik dan perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien di Puskesmas Sambirejo?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dan perilaku
caring perawat dengan kepuasan pasien di Puskesmas Sambirejo.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan
kepuasan pasien di Puskesmas Sambirejo.
b. Menganalisis hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan
pasien di Puskesmas Sambirejo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
literatur khususnya tentang hubungan komunikasi terapeutik dan perilaku
caring perawat dengan kepuasan pasien.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Bagi peneliti agar memperoleh pengalaman dalam melakukan
penelitian dan meningkatkan pemahaman tentang hubungan
komunikasi terapeutik dan perilaku caring perawat dengan kepuasan
pasien di Puskesmas Sambirejo.
b. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus penelitian ini dapat digunakan
sebagai sumber literatur, bahan pembelajaran dan referensi bagi yang
akan melakukan penelitian lanjutan tentang hubungan komunikasi
terapeutik dan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien.
4
tangibility, dan
reliability, assurance
responsiveness (OR=0,23).
, assurance, Untuk
dan emphaty variabel
dan variable responsive
terikatnya ness tidak
kepuasan berpengar
pasien. uh
terhadap
kepuasan
karena
memiliki
pvalue
0,215
F. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu penelitian dilakukan di bulan Maret-April 2022.
2. Ruang Lingkup Tempat
Ruang lingkup tempat penelitian di Puskesmas Sambirejo.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
A. Kepuasan Pasien
1. Pengertian
Saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka
semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan kualitas kesehatan.
Hal ini menuntut penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti puskesmas
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik, tidak hanya
pelayanan yang bersifat penyembuhan penyakit tetapi juga mencakup
pelayanan yang bersifat pencegahan (preventif) untuk meningkatkan
kualitas hidup serta memberikan kepuasan bagi konsumen selaku
pengguna jasa kesehatan (Andriani, 2017).
Berdasarkan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan, pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pemerintah sebagai penyelenggara negara merupakan elemen utama
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesenjangan masyarakat (Iwan, 2017).
Pelayanan Kesehatan baik di Rumah Sakit ataupun di Puskesmas
dinyatakan berhasil, tidak hanya pada kelengkapan fasilitas yang
diunggulkan, melainkan juga sikap dan layanan sumber daya manusia
merupakan elemen yang berpengaruh signifikan terhadap pelayanan
yang dihasilkan dan dipersepsikan pasien. Bila elemen tersebut diabaikan
maka dalam waktu yang tidak lama, rumah sakit akan kehilangan banyak
pasien dan dijauhi oleh calon pasien. Pasien akan beralih ke Rumah Sakit
lainnya yang memenuhi harapan pasien, hal tersebut dikarenakan pasien
merupakan asset yang sangat berharga dalam mengembangkan industri
rumah sakit (Habby, 2015).
8
k. Refleksi
Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan serta
menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Dengan teknik ini, dapat diindikasikan bahwa pendapat pasien adalah
berharga.
l. Humor
Humor yang dimaksud adalah humor yang efektif. Humor ini
bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara ketegangan dan
relaksasi. Perawat harus hati-hati dalam menggunakan teknik ini
karena ketidaktepatan penggunaan waktu dapat menyinggung
perasaan pasien yang berakibat pada ketidakpercayaan klien kepada
perawat.
7. Tahap-tahap berkomunikasi terapeutik
Tahapan (fase) hubungan dan komunikasi terapeutik perawat-pasien
menurut Anjaswarni (2016), yaitu:
a. Fase prainteraksi
Fase ini merupakan fase persiapan yang dapat dilakukan perawat
sebelum berinteraksi dan berkomunikasi dengan klien. Pada fase ini,
perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri, serta
menganalisis kekuatan dan kelemahan profesional diri. Perawat juga
mendapatkan data tentang klien dan jika memungkinkan
merencanakan pertemuan pertama dengan klien. Perawat dapat
bertanya kepada dirinya untuk mengukur kesiapan berinteraksi dan
berkomunikasi dengan klien.
b. Fase orientasi/introduksi
Fase ini adalah fase awal interaksi antara perawat dan klien yang
bertujuan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan pada fase
selanjutnya. Pada fase ini, perawat dapat:
1) Memulai hubungan dan membina hubungan saling percaya.
Kegiatan ini mengindikasi kesiapan perawat untuk membantu
pasien;
2) Memperjelas keluhan, masalah, atau kebutuhan klien dengan
mengajukan pertanyaan tentang perasaan klien; serta
27
Menurut teori Swanson (dalam Potter & Perry 2013), caring adalah
holistik keperawatan yang berguna untuk mendukung proses
kesembuhan klien dan cara menjalin hubungan penduli dengan klien
dan bertanggung jawab atas kondisi klien. Teori ini menyatakan
hubungan caring yang dilakukan perawat merupakan proses
keperawatan yang unik dalam pelayanan.
Leininger (1984, dalam Kozier, et al 2012) mengungkapkan
perilaku caring merupakan kenyaman, kasih sayang, kepedulian,
perilaku koping, empati, dukungan dan kepercayaan. Tujuan caring
sendiri untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi manusia dengan
menekankan aktivitas yang sehat dan mudah pada individu yang
disetujui bersama.
Menurut Miller (1995, dalam Kozier, et al 2012) caring merupakan
tindakan yang disegaja yang menimbulkan rasa aman secara fisik dan
emosi yang tulus dilakukan oleh orang yang menerima asuhan dan
penerima asuhan keperawatan.
Caring merupakan struktur yang mengubah prakts menjadi pratik
keperawatan, yaitu caring merupakan bentuk dasar dari pratik
keperawatan, yang dimana harus membatu pasien untuk pulih dari
sakit, memberi penjelasan mengenai penyakit yang diderita pasien,
dan membangun hubungan dengan pasien. Selain itu membantu
perawat untuk mengenali pemberian intervensi yang baik dan nantinya
memjadi perhatian dan petunjuk dalam pemberian (Boykin, et al., 2003
dalam Potter & Perry 2013).
2. Faktor yang mempengaruhi Caring
Caring merupakan suatu dasar yang harus dimiliki seorang
perawat. Faktorfaktor yang dapat mempengaruhi tingkat caring adalah
usia, jenis kelamin, tingkatan mahasiswa, minat, pengetahuan
mahasiswa (Setyaningsih, 2016). Usia menjadi faktor yang yang dapat
mempengaruhi caring karena semakin dewasa usia seseorang maka
tingkat caring seseorangpun juga semakin tinggi. Karena di zaman
globalisasi kini terdapat penyetaraan gender maka untuk jenis kelamin
laki-laki maupun perempuan dapat melakukan perilaku caring namun
tergantung dengan psikologis masing-masing individunya. Tingkat
pendidikan dapat dijadikan faktor caring pada individu, hal ini
29
D. Kerangka Teori
Tingkat
Factor yang mempengaruhi kepuasan :
kepuasan pelanggan: 1) Puas
1) Pendekatan dan perilaku 2) Tidak Puas
petugas
2) Mutu informasi.
3) Prosedur perjanjian.
Kepuasan
4) Waktu tunggu.
5) Fasilitas. Pelanggan
6) Outcome
7) Kualitas pelayanan
8) Emosional 1. Assurance of Human
9) Harga Presence
10) Biaya 2. Respectful Deferance
3. Professional Skill and
11) Periku Caring Knowledge
4. Positive Connectedness
12) Komunikasi terapeutik 5. Attentive to Others
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) mendefinisikan pengertian variabel
penelitian sebagai berikut: “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.
Pengertian variabel independen (bebas) menurut Sugiyono (2017)
“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).”
Variabel idependen dalam penelitian ini adalah komunikasi terapeutik dan
perilaku caring perawat.
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.
Pengertian variabel dependen (terikat) menurut Sugiyono (2017) “Variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pasien.
B. Hipotesis
Menurut Hidayat (2017) hipotesis adalah pernyataan yang masih
lemah dan membutuhkan pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis
tersebut dapat diterima atau ditolak berdasar fakta atau data empiris dalam
penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah
atau pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesi Kerja (Ha)
a) Ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan
pasien di Puskesmas Sambirejo.
37
Variabel independent
4. Populasi Penelitian
Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti (Nursalam, 2014). Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di Puskesmas Sambirejo
pada bulan Maret-April 2022 sebanyak 40 pasien.
5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) pengertian Teknik Sampling adalah
sebagai berikut: “Teknik sampling adalah merupakan pengambilan
sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan”.
Teknik Sampling yang digunakan oleh penulis adalah Non
Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2017) pengertian Non
Probability Sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.” Teknik Non Probability Sampling yang
digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini lebih tepatnya
penulis menggunkan Teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono
(2017) pengertian Purposive Sampling adalah sebagai berikut: “Teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Alasan pemilihan
sampel dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling adalah karena
tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis
tentukan, oleh karena itu penulis memilih Teknik Purposive Sampling
dengan menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria
tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Menurut Notoatmodjo (2016) penentuan besar sampel
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi yang diketahui
d2 : Tingkat ketepatan terhadap populasi yang diinginkan 0.05 (5%)
41
40
n = ––––––––––
1 + 0.1
40
n = ––––––– = 36.36 (37)
1.1
Berdasarkan penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa sampel
minimal adalah sebanyak 37 orang.
6. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2014).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah;
1) Pasien rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas Sambirejo.
2) Pasien rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas Sambirejo yang
bersedia menjadi responden.
3) Bisa membaca dan menulis dengan lancar.
4) Pasien yang sudah dirawat minimal selama 2 hari
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi karena sebab tertentu, misalnya terdapat
keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil, hambatan etis atau subjek menolak berpartisipasi
(Nursalam, 2014). Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah;
1) Mengundurkan diri dari responden.
2) Berumur kurang dari 18 tahun.
7. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Definisi operasional ini diperlukan untuk membatasi ruang lingkup
dan memberi batasan dari variabel yang diteliti dan diamati, juga
bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan terhadap
variabel-variabel yang bersangkutan dan pengembangan alat ukur
(Notoatmodjo, 2016).
42
kepuasan pasien adalah 0,764. Nilai Cronbach’s alpha > 0,6 maka
variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel.
9. Teknik Pengolahan data dan analisa.
Teknik pengolahan data hasil dari kuesioner dikumpulkan dan
diolah dengan melalui tahap-tahap :
a. Pengolahan Data
1) Editing
Memeriksa kembali responden yang diperoleh melalui lembar
observasi dengan memastikan identitas responden dan semua
lembar observasi telah terisi. Editing atau pemeriksaan adalah
pengecekan atau penelitian kembali data yang telah dikumpulkan
untuk mengetahui dan menilai kesesuaian dan relevansi data yang
dikumpulkan untuk bisa diproses lebih lanjut. Hal yang perlu
diperhatikan dalam editing ini adalah kelengkapan pengisisan
kuesioner, keterbacaan tulisan, kesesuaian jawaban, dan relevansi
jawaban.
2) Coding
Peneliti memberikan kode terhadap masing-masing lembar
observasi. Coding atau pemberina kode adalah pengklasifikasian
jawaban yang diberikan responden sesuai dengan macamnya.
Dalam tahap koding biasanya dilakukan pemberian skor dan simbol
pada jawaban responden agar nantinya bisa lebih mempermudah
dalam pengolahan data.
3) Transfering
Data hasil dari coding yang telah dibuat kemudian dipindahkan
dalam media tertentu atau aplikasi untuk mempermudah mengolah
data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi SPSS 23.0/
mastersheet.
4) Tabulating
Data telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi yang disediakan. Tabulasi merupakan langkash lanjut
setelah pemeriksaan dan pemberian kode. Dalam tahap ini data
disusun dalam bentuk tabel agar lebih mempermudah dalam
menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Tabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi yang
47
N ( N2 – 1 )
Keterangan :
ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank
di = Beda antara dua pengamatan berpasangan
N = Total pengamatan
Interpretasi hasil analisa uji tersebut; diputuskan menolak Ho
(menerima Ha) bila diperoleh nilai p ≤ 0.05, sebaliknya menerima Ho
(menolak Ha) bila diperoleh nilai p > 0.05. Kekuatan hubungan
didasarkan pada nilai rho yang dikategorikan berikut:
1) 0.00 – 0.199 : Sangat Lemah
2) 0.20 – 0.399 : Lemah
3) 0.40 – 0.599 : Sedang
4) 0.60 – 0.799 : Kuat
5) 0.80 – 1.00 : Sangat Kuat
E. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan komite
etik dan ijin penelitian dari Universitas Muhammadiyah Kudus dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip etika penelitian yaitu The five right of
human subjects in research (Polit & Beck dalam Kurniawan, 2018) lima
hak tersebut adalah :
1. Respect for Autonomy
Partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar
untuk menerima atau menolak menjadi partisipan. Peneliti
menjelaskan kepada partisipan tentang proses penelitian yang meliputi
wawancara mendalam mendalam dengan direkam menggunakan
voice recorder, selanjutnya partisipan diberi kebebasan untuk
menentukan apakah bersedia atau menolak berpartisipasi dalam
penelitian.
2. Privacy atau dignity
Partisipan memiliki hak untuk dihargai tentang apa yag mereka
lakukan dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk
mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang mereka dibagi
dengan orang lain. Peneliti hanya melakukan wawancara atau
membagikan kuesioner pada waktu yang telah disepakati dengan
49
Andriani, Aida, and Heru Adita Putra. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kepuasan Pasien dalam Pelayanan Keperawatan di Ruang
Rawat Inap Interna Pria dan Wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2014. Jurnal Ilmu Kesehatan 'Afiyah (LPPM STIKES
YARSI SUMBAR) 1 (2): 1-7.
Andriani. (2017). Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan
Pasien Diruangan Poli Umum Puskesmas Bukittinggi. Jurnal edurance.
Vol 2, No 1 (2017
Anjaswarni,T. (2016). Komunikasi dalam Keperawatan: Modul Bahan. Ajar
Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan,. Kementrian Kesehatan
RI.
Kozier, et al. (2012). Buku ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses &
praktik, edisi 7, volume 1. Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Raditya, Edy Yulianto, dan M Kholid Mawardi. (2017). Pengaruh Sikap, Faktor
Pribadi, dan Faktor Sosial terhadap Keputusan Pembelian (Survey pada
Konsumen Kartu Perdana SimPATI di GraPARI Malang), Jurnal
Administrasi dan Bisnis (JAB), Vol. 42, No. 1: 5.
Rusnoto, Noor Chollifah YK. (2019). Hubungan Pelayanan Keperawatan dan
Komunikasi Terapeutik dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD
Dr. Loekmono Hadi Kudus. Proceeding of The 10th University Research
Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan.
Tjiptono dan Diana. (2015). Service Qualiy and Satisfaction Edisi kedua.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Vanda, dkk. (2017). Hubungan Antara Sikap dan Teknik Komunikasi Terapeutik
Perawat dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Ruang Eunike RSU
GMIM Kalooran Amurang, e-journal keperawatan (e-Kp),Vol 5 No.1, Mei
2017, 1-7
Alasad, J, Tabar, NA, & AbuRuz, ME. (2015). Patient satisfaction with
nursing care: measuring outcomes in an international setting. Journal of
Nursing
Potter, P., & Perry, A. (2013). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
Ilkafah & Harniah (2017). Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inapprivate Care Centre Rsup Dr Wahidin Sudirohusodo
Makassar. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view .
Volume 8, Nomor 2,Juli 2017.
Abdul, Ariyanti Saleh, Elly L. Sujattar. 2012. Hubungan Perilaku Caring Perawat
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal
Universias Hasanuddin
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PERAWAT TERHADAP KEPUASAN
PASIEN DI INSTALASI BEDAH
SENTRAL RSUD KOTA
YOGYAKARTA. PROGRAM STUDI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Septi Salamah Muyasari
NIM : 132022030274
Adalah Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Kudus yang sedang mengadakan penelitian dengan judul : “Hubungan
komunikasi terapeutik dan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di
Puskesmas Sambirejo”.
Untuk itu saya mohon kesediaan Ibu untuk menandatangani lembar
persetujuan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan saya ajukan
dalam penelitian ini. Jawaban Ibu akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya
digunakan untuk keperluan penelitian.
Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
(………………………)
INSTRUMEN PENELITIAN
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN PERILAKU
CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI
PUSKESMAS SAMBIREJO
A. Identitas
Isilah titik-titik identitas diri di bawah ini :
1. Nama :....................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Umur : < 20th 20-35th
> 35th
4. Pendidikan : Dasar (SD, SMP)
Menengah (SMA, SMK) Tinggi (Akademi, PT)
Tahap perkenalan
6 Apakah perawat
memperkenalkan diri?
7 Apakah perawat
menyebut nama pasien
ketika sebelum
melakukan tindakan?
8 Apakah perawat
menanyakan keluhan
yang dirasakan pasien?
9 Apakah perawat
menyampaikan
tindakan yang akan
dilakukan?
10 Apakah perawat
membuat kesepakatan
waktu pelaksanaan
tindakan?
Tahap kerja
11 Apakah perawat
menanyakan obat yang
sudah diminum?
12 Apakah perawat
menanyakan
perkembangan penyakit
setelah dirawat?
13 Apakah perawat
menjelaskan alasan
kepada keluarga atau
pasien kenapa tindakan
itu di dilakukan?
14 Apakah perawat
mampu membuat anak
bercerita dan tenang
pada saat tindakan
dilakukan?
15 Apakah perawat ada
memberikan pujian
pada pasien?
Tahap terminasi
16 Apakah perawat
menanyakan perasaan
pasien setelah
dilakukan tindakan?
17 Apakah perawat
mengecek keadaan
pasien setelah tindakan
keperawatan selesai
dilakukan?
18 Apakah perawat
menganjurkan untuk
istirahat?
19 Apakah perawat
membuat kesepakatan
untuk kunjungan
berikutnya?
20 Apakah perawat
mengingatkan untuk
menghubungi perawat
jika ada keluhan
1 Perawat mendatangi
dan berinteraksi
dengan pasien tanpa
harus diminta
2 Perawat berbicara
dengan pasien dengan
tutur yang sopan dan
baik
3 Perawat mendorong
dan mempersilakan
pasien untuk
memanggil jika ada
masalah
4 Perawat mampu
membantu mengurangi
rasa sakit pada pasien
5 Perawat menanggapi
panggilan pasien
dengan cepat atau
kurang dari 5 menit
6 Perawat bersikap
manusiawi dan tidak
kasar
7 Perawat tidak
membeda-bedakan
pasien dan berlaku adil
Respectful Deferance
8 Perawat mendengarkan
keluhan pasien dengan
sungguh-sungguh
9 Perawat menghormati
pasien dan keluarga
pasien
10 Perawat memberikan
dukungan dan motivasi
untuk sembuh.
11 Perawat
mempersilakan pasien
untuk mengungkapkan
keluhan-keluhannya.
12 Perawat menyapa
pasien
13 Perawat memelihara
suasana lingkungan
yang menghormati nilai-
nilai budaya, adat
istiadat dan
kelangsungan
beragama pasien
Professional Skill and Knowledge
14 Perawat mengetahui
bagaimana
memberikan suntikan,
infus, dll
15 Perawat bersikap
percaya diri dalam
merawat pasien
16 Perawat menjelaskan
tindakan medis yang
akan dilakukan
17 Perawat mengelola
peralatannya secara
terampil.
18 Perawat menjaga
kerahasiaan informasi
pasien.
19 Perawat
memberitahukan
rencana perawatannya
kepada pasien dan
keluarga
20 Perawat menggunakan
bahasa yang
sederhanda dan mudah
dimengerti
21 Perawat bertanggung
jawab atas pasien yang
membutuhkan asuhan
keperawatan.
Positive Connectedness
22 Perawat meluangkan
waktu dengan pasien
untuk berbincang
23 Responden percaya
kepada perawat
24 Perawat bersikap sabar
atau tak kenal lelah
terhadap pasien
25 Perawat mengajak
bercanda pasien
26 Pasien merasa nyaman
untuk berbicara kepada
perawat
27 Perawat memberikan
harapan pasien untuk
sembuh
28 Perawat menjaga
kerahasiaan pasien
Attentive to Others
29 Perawat menjadikan
pasien sebagai prioritas
utama
30 Perawat mendengarkan
pengalaman-
pengalaman pasien
31 Perawat memiliki sikap
ramah
32 Perawat
mempersilakan pasien
mengekspresikan
perasaannya
33 Perawat menanyakan
perkembangan
kesembuhan pasien
6 Perawat memberikan
pelayanan dengan teliti,
hati-hati dan tepat
waktu sesuai dengan
yang di janjikan.
7 Perawat, membantu
jika ada permasalahan
pasien
8 Perawat memberitahu
jenis penyakit secara
lengkap
memberitahu cara
perawatan dan cara
minum obat
9 Perawat memberikan
informasi kepada
pasien sebelum
pelayanan diberikan
10 Perawat menerangkan
tindakan yang akan
dilakukan
Empathy
11 Perawat memberikan
waktu pelayanan yang
cukup pada pasien.
12 perawat memberikan
pelayanan sesuai
dengan keinginan dan
memahami kebutuhan
pasien
13 Perawat
memperhatikan pesien
dengan sungguh-
sungguh
14 Perawat mendengarkan
keluhan tentang
penyakit yang pasien
derita serta
memberikan motivasi
untuk sembuh
15 Perawat dalam
melayani bersikap
sopan dan ramah
Assurance
16 Perawat memiliki
kemampuan dan
pengetahuan, sehingga
mampu meyakinkan
pasien
17 Perawat menyediakan
obat-obatan /alat-alat
medis yang lengkap.
18 perawat cekatan dalam
melayani pasien.
19 Perawat melayani
dengan sikap
meyakinkan
sehingga pasien
merasa aman
20 Perawat menjelaskan
rencana
keperawatannya
Tangibles
21 Bangunan Puskesmas
terlihat indah dan
bersih.
22 Perawat tersenyum
menyapa pasien
23 Perawat terlihat
meyakinkan dan
bersahabat
24 Perawat dan karyawan
berpenampilan rapi dan
bersih
25 Pakaian perawat
terlihat sopan