PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Oleh :
NAILUL FI'LIAH
NIM : 1020183146
Pembimbing :
1. Sukarmin,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB
2. Sukesih,S.Kep.,Ners.,M.Kep
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
2
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi
yang berjudul “HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KENYAMANAN
PSIKIS PASIEN HIPERTENSI DI DESA JUNGSEMI KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK”
Proposal Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai Gelar S1 Keperawatan
di Universitas Muhammadiyah Kudus. Atas tersusunnya Proposal Skripsi ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahu Wata’ala yang selalu menjadi penolong disetiap waktu yang
tak bisa ditebak.
2. Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid)., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Kudus serta yang telah memberikan izin dan membantu terselesaikan
penelitian ini.
3. Umi Faridah, S.Kep., Ns.MNS,. selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus, serta yang telah memberikan izin dan
membantu terselesaikan penelitian ini.
4. Sukarmin, M.Kep., Ns., Sp.Kep. MB selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan arahan penyusunan penelitian ini
5. Sukesih, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku Pembimbing Anggota yang telah
memberikan bimbingan dan arahan penyusunan penelitian ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah menjadi penopang, pendorong,
serta penyemangat penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
7. Saudara-saudaraku yang selalu menyemangati dan mensuport saya selalu
dalam proses pembuatan proposal skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Kudus serta staf yang
telah banyak memberikan bekal ilmiah selama penulis mengikuti pendidikan.
9. Teman-temanku S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus yang
saya sayangi serta sahabat terbaikku yang senantiasa mendukung dan
mensuport saya dalam keadaan apapun.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Proposal Skripsi ini.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis sudah berusaha
dengan kemampuan yang penulis miliki, namun penulis menyadari bahwa
4
penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan dan
penyempurnaan proposal skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan lembaga kesehatan pada khususnya.
Kudus, 2022
Penyusun
Nailul Fi’liah
5
DAFTAR ISI
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup
berbahaya di seluruh dunia karena hipertensi merupakan faktor risiko
utama yang mengarah kepada penyakit kardiovaskuler seperti serangan
jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal yang mana pada tahun
2016 penyakit jantung skemik dan stroke menjadi dua penyebab
kematian utama di dunia (WHO, 2018).
Menurut Wold Health Organization pada tahun 2018 diseluruh
dunia sekitar 40% dari orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas telah
didiagnosis dengan hipertensi dengan prevalensi meningkat dari 600 juta
pada tahun 1980 menjadi 1 miliyar pada tahun 2008. Prevalensi
hipertensi tertinggi terjadi di wilayah Afrika sebesar 46% sedangkan
prevalensi terendah terjadi di Amerika sebesar 35% (WHO,2018).
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2021 (Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4
juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972
juta pengidap hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di
negara berkembang salah satunya Indonesia (WHO,2018). Hal ini dapat
dilihat dari hasil pervalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil
pengukuran tahun 2013 hingga 2018 pada penduduk yang berumur di
atas 18 tahun mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar
25,8% menjadi 34,1%, sedangkan prevalensi berdasarkan usia,
penyakit hipertensi paling banyak diderita oleh lanjut usia yaitu antara 45-
75 tahun ke atas (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Berdasarkan hasil
dari pengukuran tekanan darah pada tahun 2017 yang dilakukan oleh
sejumlah penduduk di Jawa Tengah terdapat 8.888.585 orang (36,53%)
memiliki resiko dan berusia diatas 18 tahun, sebanyak 1.153.371
orang (12,98%) dikatakan memiliki penyakit hipertensi. Kabupaten Demak
merupakan kabupaten urutan nomor dua tertinggi penderita hipertensi
yaitu sebanyak 76,7%,dan Kota Salatiga merupakan peringkat pertama
yaitu sebesar 77,72% (Rikesdas, 2018).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam
penelitian adalah “Adakah Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kenyamanan
Psikis pasien hipertensi di Desa Jungsemi Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui adakah Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
Kenyamanan Psikis Pasien Hipertensi di Desa Jungsemi Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui gambaran Aktivitas Fisik Pasien Hipertensi di Desa
Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
b. Mengetahui gambaran Kenyamanan Psikis Pasien Hipertensi di
Desa Jungsemi Kecamtan Wedung Kabupaten Demak
6
D. Ruang Lingkup
Menyadari adanya keterbatasan dana, sarana, dan tenaga, maka
bagi penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
a. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan oktober 2021 di Desa
Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
b. Lokasi
Penelitian dilakukan Di Desa Jungsemi Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak.
c. Sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah Pasien Hipertensi
d. Lingkup Materi
Materi dalam penelitian ini “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
Kenyamanan Psikis Pasien Hipertensi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman bagi penulis khususnya dibidang
keperawatan, mengenai Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
Kenyamanan Psikis Pada Pasien Hipertensi Di Desa Jungsemi.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh institusi keperawatan
sebagai literature tambahan untuk materi yang telah didapat dan juga
sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut tentang Hubungan
Aktivitas Fisik Dengan Kenyaman Psikis Pasien Hipertensi Dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut tentang
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kenyamanan Psikis Pasien
Hipertensi.
7
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
No Nama, Judul Metode Hasil Perbedaan
Tahun
1. Andrean Hubungan Teknik analitik Dari hasil 1. Perbedaan
(2018) Aktivitas Fisik dengan study penelitian variable : pada
Dengan Nyeri potong lintang menunjukan jurnal
Kepla Primer dengan dari 384 subjek penelitian
Pada menggunakan penelitian, Hubungan
Mahasiswa data primer terdapat 67 Aktivitas Fisik
Praklinik dari hasil (17.4%) orang Dengan Nyeri
Program pengisian mahasiswa Kepala Primer,
Studi kuisioner mengalami jumlah
Pendidikan IPAQ-SF, migrain, 77 responden
Dokter WHO WBI, (20.1%) orang 384
Fakultas dan nyeri mahasiswa sedangkan
Kedokteran kepala primer mengalami penelitian
Universistas tension type sekarang
Sriwijaya headache, 3 Hubungan
(0.8%) orang Aktivitas Fisik
mahasiswa Dengan
mengalami Kenyamanan
nyeri kepala Psikis, Jumlah
kluster. Analisis responden 60
menggunakan responden.
Chi Square 2. Perbedaan
menunjukan responden
bahwa aktifitas jurnal
fisik memiliki penelitian
hubungan terdahulu
dengan nyeri Mahasiswa
kepala primer, sedangkan
Kesimpulan: penelitian
Terdapat sekarang
Hubungan pasien
8
tempat
pelaksanaan
penelitian
terdahulu
Tehran
sedangkan
penelitian
sekarang
Desa
Jungsemi
Kecamatan
Wedung
Kabupaten
Demak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
11
terjadinya fungsi tubuh yang berdampak pada gejala fisik dan gejala
psikoemosional yang dapat mempengaruhi kenyamanan pasien
hipertensi (Miaskowski.,et al.,2006)
Dari pernyataan terkait kebutuhan kenyamanan psikis,
disimpulkan bahwa kenyamanan psikis merupakan pandangan
individu terkait beberapa aspek hidupnya dalam menentukan tujuan.
Keinginan individu juga dapat dilihat dari bagaimana individu
memaksimalkan aspek positif dalam dirinya. Rata-rata pasien yang
mengalami penyakit hipertensi memiliki kenyamanan psikis yang
buruk, terutama aspek kenyamanan fisik. Kenyamanan psikis
memiliki empat aspek utama, yaikni kenyamanan fisik, kenyamanan
psikospiritual, kenyamanan lingkungan dan kenyamanan sosial
yang menjadi aspek penting dalam mempengaruhi kenyamanan
psikis indvidu yaitu kenyamanan fisik desebabkan karena
kesehatan fisik. Kesehatan fisik dapat mencakup beberapa hal,
salah satunya yaitu pemeriksaan medis secara tidak teratur, tidak
mengkonsumsi obat-obatan, serta masih melakukan pola hidup
buruk sehingga berdampak negatif pada kondisi kenyamanan
pasien secara fisiologis, sosiologis, maupun lingkungan pasien.
Kenyamanan merupakan pola kesenangan, kelegaan dan
kesempurnaan dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan, dan
sosial (NANDA Internasional, 2015-2017).
2. Aspek Kenyaman Psikis Pasien Hipertensi
Menurut kolcaba (2011) aspek kenyamanan terirdiri dari :
a. Kenyamanan fisik
Penyakit hipertensi dapat memicu permasalahan fisik yang
sangat signifikan dalam berkurangnya status emosional
(Muldayeva,2017). Penyakit Hipertensi dapat memicu
permasalahan pada aspek fisik (Supratman,2014). Kenyamanan
pasien hipertensi menurun karenan aspek fisik yang membuat
psien hipertensi bergantung pada obat-obatan yang akan memicu
berkurangnya energi serta menyebabkan kelelahan,
keterhambatan aktivitas fisik, rasa tidak nyaman, istirahat yang
kurang cukup sehingga memicu kapasitas kerja
(Yuniandita,2019).
18
b. Kenyamanan psikospiritual
Kenyamanan psikospiritual merupakan aspek terpenting
pada pasien hipertensi dikarenakan aspek psikospiritual memiliki
peran penting dalam proses perkembangan penyakit pasien
hipertensi. Pasien hipertensi cenderung memiliki kondisi psikologis
yang tidak normal atau berlebihan akan memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah (Anbasaran, 2015).
Kenyamanan psikospiritual pasien hipertensi akan
mengalami gangguan akibat kekambuhan penyakit menimbulkan
terjadinya sterss. Kondisi stress dapat mengganggu kestabilan
emosi pasien hipertensi yang mengalami stres akan menunjukan
gejala mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap
segala sesuatu, gugup, mudah tersinggung, gelisah, harga diri
menurun, gampang menyerang orang, merasa sedih dan depresi.
Gangguan kenyamanan psikosipiritual dapat mengeluarkan
hormon adrenalin dan kortisol yang mengakibatkan jantung
berdenyut lebih kencang dan menyebabkan vasokontriksi
pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan
hipertensi (Citra windani , 2019), sehingga peningkatan tekanan
darah yang terus menerus terjadi dapat menimbulkan komplikasi
terhadap penyakit yang akan berdampak pada kenyamanan yang
rendah (Prasetyorini, 2012).
c. Kenyamanan Lingkungan
Dalam kenyamanan lingkungan yang terdiri dari sumber
financial, yakni minimnya informasi yang didapatkan terkait
pentingnya dan perawatan mengenai kesehatan, kondisi
lingkungan yang memicu penyebab timbulnya penyakit hipertensi
(Yuniandita,2019). Persepsi pasien hipertensi terkait lingkungan
yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari seperti merasakan
hidup dengan kebebasan, memiliki keamanan serta kenyamanan
dalam hidup, realisasi dengan lingkungan fisik yang baik seperti
bebas polusi, transport yang aman dan nyaman, serta kemudahan
untuk mendapatkan informasi kesehatan (Wongsawat,2017).
Kenyamanan pada lingkungan sekitar tempat tinggal pasien
19
C. Aktivitas Fisik
1. Pengertian Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah aktivitas fisik setiap gerakan tubuh yang
membutuhkan energi untuk mengerjakannya. Aktivitas fisik adalah
setiap gerakan tubuh yang mengingatkan pengeluaran tenaga dan
energi atau pembakaran kalori (Kemenkes,2015). Melakukan aktivitas
fisik yang cukup merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang
dikategorikan kedalam pengobatan non farmakologis. Aktivitas fisik
yang cukup teratur memang terbukti dapat membantu menurunkan
tekanan darah (Marliani & Tantan, 2007:57). Manurung & Wibowo
(2016) menyatakan penatalaksanaan terapi nonfarmakologi dengan
modifikasi gaya hidup melakukan aktivitas fisik harus dilaksanakan
21
b. Aktivitas sedang
Aktivitas sedang yaitu aktivitas yang membutuhkan tenaga
intens atau terus menerus. Aktivitas fisik sedang dilakukan
minimal 20 menit per hari. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang
dilakukan minimal 5 hari dalam seminggu. Aktivitas fisik dikatakan
sedang apabila nilai MET (Metabolic Equivalent)>_600 Sampai
<300. Contoh aktivitas fisik sedang antara lain, yaitu : jogging,
tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan,
bersepeda, bermain musik, jalan cepat.
c. Aktivitas berat
Aktivitas fisik berat seringkali dihubungkan dengan olahraga
yang membutuhkan kekuatan (strength). Aktivitas fisik dengan
intensitas berat setidaknya dilakukan selama 7 hari dan dapat
dikombinasikan dengan aktivitas fisik ringan dan sedang. Aktivitas
fisik diakitkan berat apabila nilai MET (metabolic equivalent)
>_3000. Contoh aktivitas fisik berat antara lain, yaitu: berlari,
sepak bola, aerobik, bela diri, dan outbond (Nurmalina, 2011).
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik bagi
remaja yang kegemukan atau obesitas, berikut ini beberapa faktor
tersebut:
a. Usia
Aktivitas fisik seseorang meningkat sampai mencapai
maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi
penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira
sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga
penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
b. Jenis kelamin
Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki-laki
hampir sama dengan remaja perempuan, tapi setelah pubertas
remaja laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar.
c. Pola makan
Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas,
karena bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak,
maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin
23
E. Kerangka Teori
Bagan 2.1. Kerangka Teori Penelitian
Faktor- faktor
penyakit
Faktor Yang
hipertensi
Mempengaruhi
1.Geneitk Kenyamanan Psikis
3.Usia 2.Usia
5.Keluarga dan
dukungan sosial
Kenyamanan
Hipertensi
Psikis 6. Aktivitas fisik
: di teliti
: tidak diteliti
28
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok
lain. Definisi mengatakan bahwa variabel adalah suatu yang digunakan
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu
konsep tertenstu (Notoatmodjo, 2018).
Variabel penelitian dibedakan menjadi 2 macam yaitu variabel
terikat dan variabel bebas (Sugiyono, 2018).
1. Variabel Independent (Variabel Bebas)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variable bebas adalah merupakan variable yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependent (terikat) (Sugiyono, 2018)
Dalam penelitian ini variabel independent (variabel bebas) adalah
Aktivitas Fisik.
2. Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Variabel dependent sering disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent
(bebas) (Sugiyon,2018).
Dalam penelitian ini variabel dependent (variabel terikat) adalah
kenyamanan psikis pasien hipertensi di desa jungsemi kecamatan
wedung kabupaten demak.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyan. Dikatakan sementara,
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan,
28
29
Kenyamanan Psikis
Aktivitas Fisik
Pasien Hipertensi
30
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji
hipotesis. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis korelasi. Penelitian analisis korelasi adalah penelitian yang
dilakukan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih
(Notoatmodjo, 2018)
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mencari ada tidaknya
hubungan aktivitas fisik dengan kenyamanan psikis pasien hipertensi
di Desa Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
metode cross sectional yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang
terjadi pada objek penelitian ini diukur atau dikumpulkan secara
stimulant atau dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2018).
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data penelitian di Desa
Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten demak pada bulan Oktober
2021
3. Metode Pengumpulan Data
Metode atau cara yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
suatu penelitian tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan
data, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber
dan berbagai cara. Adapun teknik-teknik dalam pengumpulan data
dapat dilakukan melalui observasi (pengamatan), interview
(wawancara), kuisioner (angket), dokumentasi dan gabungan dari
keempat teknik tersebut (Sugiyono, 2016).
Pengumpulan data berdasarkan sumber pada datanya dapat
menggunakan :
a. Data Primer
Data primer data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut
31
juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to
date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkan secara langsung pada subjek sebagai sumber
informasi yang dicari (Notoatmodjo, 2018).
Teknik yang dapat digunakan peneliti mengumpulkan data
primer antara lain penyebaran kuisioner. Data primer yang
didapatkan yaitu dari hasil pengisian kuisioner dengan pasien
hipertensi di Desa Jungsemi Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak.
Berikut ini langkah-langkah dalam pengumpulan data
primer dalam penelitian ini sebagai berikut :
1) Peneliti meminta ijin penelitian dari institusi pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kudus.
2) Setelah mendapatkan surat ijin dari institusi pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kudus, peneliti mengajukan surat
ijin penelitian dari institusi Universitas Muhammadiyah Kudus
kepada Kepala Dinas Kesehatan .
3) Peneliti kemudian menyerahkan surat ijin penelitian tembusan
dari Kepala Dinas Kesehatan kepada Kepala UPTD
Puskemas Wedung demak II
4) Setelah itu, peneliti mendapatkan surat balasan dari Kepala
Dinas Kesehatan kabupaten Demak dan Kepala UPTD
Puskemas Wedung Demak II
5) Peneliti kemudian mengumpulkan data dan melakukan
penelitian setelah mendapatkan ijin untuk melakukan
penelitian dari kepala kelurahan Jungsemi Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara
membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang
bersumber dari literature, buku-buku atau dari tempat yang akan
diteliti (Notoatmodjo, 2018).
Data sekunder didapatkan dari bidan desa di Desa Jungsemi
Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.
32
2) Kriteria Eksklusi
34
6. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah batasan yang digunakan
untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang
diamati atau diteliti, definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap
variabel-variabel yng bersangkutan serta pengembangan instrumen
(alat ukur) (Notoatmodjo,2018).
35
Tabel 3.1
Devinisi operasional variabel dan skala ukur variabel
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Suatu gerakan tubuh Kuisioner Hasil Ordinal
Independent yang membutuhkan IPAQ dikategori
Aktivitas fisik energi untuk an
mengerjakan menjadi :
sesuatu aktifitas 1.Aktvitas
sehari-hari. Ringan :
<600
METs-
menit/ming
gu.
2.Aktvitas
Sedang :
600-1500
METs-
menit/ming
gu.
3.Aktivitas
Berat :
>1500
METs-
menit/Ming
gu.
E. Jadwal Penelitian
Terlampir
43
DAFTAR PUSTAKA
Afiah, Yusran & Sety. (2018). Faktor risiko Antara Aktivitas Fisik, Obesitas Dan
Stres Dengan Kejadian Penyakit Hipertensi Pada Umur 45-55 Tahun Di
Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe Tahun 2018.
Jurnal Ilmiah mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Vol. 3, No. 2
Agus Riyanto, 2013, Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan,
Jakarta: Salemba Medika
Ambardini, R. L. (2009). Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia Oleh. UNY, (February
2009), 1–13
Anbarasan, S. S. (2015). Gambaran kualitas hidup lansia dengan hipertensi di
wilayah kerja puskesmas Rendang pada periode 27 Februari sampai 14
Maret 2015. Intisari Medis, 4(1), 113-124
Arlianti, Muhaimin, T., & Anwar, S. (2019). Pengaruh Aktivitas Olahraga dan
Perilaku Merokok Terhadap Hipertensi Pada Lansia di Puskesmas Tomini
Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2019. Journal of
Islamic Nursing, 1-8
Aspiani, R. Y. (2014) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular: Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC
Aspiani, R.Y. 2016. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Bhandari, N., Bhusal, B. R., Takma, K. C., & Lawot, I. (2016). Quality of life with
hypertension in Kathmandu. International Journal of Nursing Science.
3(2016), 379-384.
Brooks, GF., Carroll KC, Butel JS, Morse, and all (2013). Mikrobiologi Kedokteran
Jawetz, Melnick, & Adelberg. Ed. 25. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
Diaz K, Shimbo D (2013). Physical Activity and the Prevention of Hypertension.
Curr Hypertens Rep.Dec; 15(6): 659-668.
Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan (A.
Suslia & T. Utami, eds.). Penerbit Salemba Medika.
J. J. Stubbs, G. C. Birch, B. L. Woo, and C. G. Kouhestani.2017. “Physical
security assessment with convolutional neural network transfer learning,”
Karim. (2010). Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik
43
44
Keliat, B. A., Dwi Windarwati, H., Pawirowiyono, A., & Subu, A. (2015). Nanda
International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017
Edisi 10. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (edisi 10). Jakarta: EGC.
Musakkar, & Djafar, T. (2021). Promosi Kesehatan: Penyebab Terjadinya
Hipertensi (H. Aulia (ed.)). CV. Pena Persada.
Notoatmodjo, S (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nurarif & Kusuma, (2016). Terapi Komplementer Akupresure. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice.
Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_
20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Supratman, et al. (2014). Physical activity and quality of life among
communitydwelling older people in Indonesia: an intervention study.
Journal of the Tsuruma Health Science Society Kanazawa University.
Vol.38: 57-66.
Thomas, J., Stonebrook, E., & Kallash, M. (2020). Pediatric hypertension: Review
of the definition, diagnosis, and initial management. International Journal
of Pediatrics and Adolescent Medicine, (xxxx), 0–5.
https://doi.org/10.1016/j.ijpam.2020.09.005
WHO | Hypertension [Internet]. [cited 2018 Aug 5]. Available from:
http://www.who.int/topics/hypertension/en/
Yuda Putu, 2011. Deteksi dini dan pencegahan hipertensi dan stroke,
Yogyakarta:Media Pressindo.
45
Di Tempat
Dengan hormat,
Nailul Fi’liah
Lampiran 2
(Inform Concent)
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat merugikan bagi
diri saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
Responden
(……………………..)
Lampiran 3
JADWAL PENELITIAN
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2 Studi Pendahuluan
Konsul BAB I, II, III
3
(Penyusunan Proposal)
Pengajuan Ujian
4.
Proposal
Pengumpulan Proposal
6
Skripsi
7 Penelitian
Tanggal :
Kode :
Petunjuk pengisian :
Saudara diharapkan dapat mengisi kuisioner ini dengan jujur sesuai
dengan yang saudaara alami atau rasakan.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor Responden :
2. Nama :
3. Usia :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
Pertanyaan dibawah ini adalah pertanyaan seputar aktivitas fisik
yang anda lakukan selama 7 hari sebelumnya. Jawablah setiap
pertanyaan dibawah ini meskipun Anda merasa bahwa anda bukanlah
orang yang aktif. Berpikirlah tentang aktivitas fisik yang anda lakukan
ditempat kerja, dirumah dan halam, untuk bergerak dari suatu tempat ke
tempat lain, dan pada waktu luang untuk rekreasi atau berolahraga.
A. Aktivitas Fisik Berat yang telah Bapak/Ibu lakukan selama 7 hari
sebelumnya.
Aktivitas Berat adalah aktivitas yang menggunakan tenaga fisik kuat
sehingga nafas jauh lebih cepat dari biasanya dan dilakukan sekurang-
kurangnya selama 10 menit.
1. Selama 7 hari sebelumnya. Berapa hari Bapak/Ibu melakkan aktivitas
fisik berat, contohnya mengangkat barang berat (>20 kg), senam aerobik,
bersepeda cepat?
………………….. hari seminggu
Tidak ada aktivitas berat. Loncat ke soal nomor 3
2. Berapa lama waktu yang Bapak/Ibu gunakan untuk melakukan aktivitas
fisik berat tersebut dalam sehari.
………………….. Jam………….. menit sehari
Tidak tahu/tidak pasti
B. Aktivitas fisik sedang yang telah anda lakukan selama 7 hari sebelumya.
Aktivitas fisik seang adalah aktivitas yang menggunakan daya fisik yang
sedang sehingga membuat Bapak/Ibu bernafas agak lebih kuat daripada
biasanya dan dilakukan sekurang-kurangnya selama 10 menit.
1. Selama 7 hari sebelumnya, berapa hari Bapak/Ibu telah melakukan
aktivitas fisik sedang, contohnya mengangkat beban ringan (<20 kg),
mengepel lantai, bersepeda laju sedang, atau bermain badminton? (tidak
termasuk berjalan kaki)
……………………hari seminggu
Tidak tahu/tidak pasti
2. Berapa lama waktu yang Bapak/Ibu gunakan untuk melakukan aktivitas
fisik
Sedang tersebut dalam sehari?
………………….jam……………………..menit sehari
Tidak tahu/tidak pasti
C. Berapa lama yang Bapak/Ibu yang telah gunakan untuk berjalan kaki
selama 7 hari sebelumnya termasuk juga berjalan kaki ditempat kerja
dan dirumah, berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain, dan berjalan
kaki untuk rekreasi, berolahraga, bersenam, atau berjalan kaki pada
waktu senggang.
1. Selama 7 hari sebelumnya, berapa harikah Bapak/Ibu telah berjalan kaki
selama sekurang-kurangnya 10 menit dalam sehari?
………………………hari seminggu
Tidak ada berjalan kaki. Lompat ke soal nomor 7
2. Berapa lama waktu yang Bapak/Ibu biasa gunakan untuk berjalan kaki
dalam hari tersebut?
……………………..jam……………………….menit sehari
Tidak tahu/ tidak pasti
D. Berapa lama waktu yang telah Bapak/Ibu gunakan untuk duduk pada hari
kerja atau dalam rumah pada 7 hari sebelumnya. Termasuk juga wwaktu
duduk yang dihabiskan duduk ditempat kerja, dirumah, waktu belajar dan
pada waktu senggang termasuk duduk di meja, mengunjungi teman-
teman, memmbaca, atau duduk atau berbaring sambal menonton televisi.
1. Selama 7 hari sebelumnya, berapa waktu yang telah Bapak/bu gunakan
untuk duduk dalam sehari pada suatu hari kerja ?
…………………….jam…………………….menit sehari
Tidak tahu/tidak pasti
KUESIONER PENELITIAN
KENYAMANAN PSIKIS PASIEN HIPERTENSI
DI DESA JUNGSEMI KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK
Tanggal :
Kode :
Keterangan :
Kami igin mengetahui seandainya anda memiliki beberapa keluhan dan
keadaan kesehatan anda pada umumnya, dalam waktu satu bulan ini. Tolong
jawablah SEMUA pertanyaan dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang
sangat tepat bagi anda. Ingatlah bahwa kami ingin tahu tentang keluhan saat ini
dan baru-baru ini, bukan yang anda alami dimasa lalu.
Petunjuk Pengisian :
Saudara diharapkan dapat mengisi kuisioner ini dengan jujur sesuai dengan
yang saudaara alami atau rasakan.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor Responden :
2. Nama :
3. Usia :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
1 2 3 4
Lebih dari biasanya Sama seperti Lebih kurang dari Sangat kurang dari
biasanya biasanya biasanya
Apakah anda dalam satu bulan ini….
No Butir item 1 2 3 4
1 Merasa dalam keadaan baik
dan sehat ?
2. Merasa membutuhkan vitamin
yang baik ?
3 Merasa tidak enak badan
Lelah ?
4 Merasa pusing ?
5 Merasa sesak atau ada
tekanan di kepala ?
6 Saya sakit demam atau
kedinginan ?
7 Tidak bisa tidur karena
kekhawatiran ?
8 Sulit tidur dengan lelap saat
tidur ?
9 Terus merasa tegang ?
10 merasa tegang dan
bertempramen buruk ?
11 Saya merasa segala sesuatu
yang terjadi masih dalam
pengendalian saya ?
12 Berusaha agar tetap sibuk dan
tetap bekerja ?
13 Perlu waktu yang ama untuk
mengatasi yang anda kerjakan
?
14 Merasa terperosok meskipun
anda bekerja dengan baik ?
15 Merasa puas dengan cara
anda melaksankan tugas ?
16 Merasa bahwa anda sedang
memainkan bagian yang
bermanfaat dalam semua hal ?
17 Merasa mampu membuat
keputusan tentang segala hal?
18 Mampu menikmati aktivitas
anda sehari-hari secara wajar?
19 Berpikir tentang diri anda
sehari sebagai orang yang
tidak berarti?
20 Merasa hidup tanpa harapan?
21 Merasa bahwa kehidupan ini
bukanlah hal yang berarti?
22 Berpikir tentang kemungkinan
bahwa anda dapat
meninggalkan diri anda
sendiri?
23 Menyadari saat ini tidak dapat
melakukaan segala sesuatu
karena anda terlalu cemas?
24 Menyadari anda sebaiknya
mati dan meninggalkan ini
semua ?
25 Menyadari bahwa gagasan
untuk mengakhiri kehidupan
anda sendiri akan sampai
dipikiran anda?