MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PROPOSAL SKRIPSI
“Diajukan Sebagai salah saru syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan”
ELFIN NURMASYAH
1811020137
2021
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PROPOSAL SKRIPSI
“Diajukan Sebagai salah saru syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan”
ELFIN NURMASYAH
1811020137
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Nim : 1811020137
Pembimbing
NIP: 2160581
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia
beserta rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skipsi dengan judul
Penyusunan proposal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
Proposal skripsi ini disusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Ns. Jebul Suroso, S.Kep., M.Kep selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto;
2. Dr. Ns. Hj. Umi Solikhah, S.Pd., M.Kep Selaku Dekan FIKES yang telah
3. Ns. Happy Dwi Aprilia, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
iii
5. Seluruh dosen, staf pengajar dan pegawai/karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan
6. Bapak, ibu, dan saudara tercinta yang telah memberi bantuan dukungan material
maupun moral.
yang selalu ada, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Stress ............................................................................................................... 17
D. Mahasiswa ....................................................................................................... 25
E. Skripsi ............................................................................................................. 28
H. Hipotesis .......................................................................................................... 30
v
BAB III METODE PENELITIAN
LAMPIRAN ................................................................................................................. 53
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu belajar dan menuntut ilmu agar dapat berpikir secara ilmiah dan mampu
bersaing dalam dunia kerja nantinya (Fisioterapi & Rehabilitasi, 2021). Sebelum
menempuh dunia kerja mahasiswa harus menyelesaikan semua studi yang telah
menyelesaikan semua studi yang telah di tetapkan oleh perguruan tinggi dan telah
Proses dalam perkuliahan dan sampai dalam tahap sarjana tidaklah mudah,
proses perkuliahan hingga menjadi seorang sarjana seperti program studi yang tidak
sesuai, penugasan materi yang kurang dipahami dan proses meyusun skripsi
mahasiswa tingkat akhir (Krisdianto & Mulyanti, 2015). Mahasiswa tingkat akhir
merupakan mahasiswa yang sedang berada dalam proses mengerjakan tugas akhir
atau menyusun kripsi dan biasanya pada saat itulah mahasiswa akan menjadi stress
1
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengangkat sebuah topik atau
permasalahan yang terjadi sesuai dengan jurusan yang diambil oleh mahasiswa.
Mahasiswa yang telah sampai dalam tahap skripsi umumnya telah menyelesaikan
Rata-rata mahasiswa pada tingkat akhir pasti akan mengalami stress sehingga
Masalah umum yang dapat terjadi pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi
yaitu dari faktor internal dan faktor-faktor external (Ismiati, 2015). Apabila masalah
masalah tersebut menyebabkan tekanan dalam individu mahasiswa maka hal itu
dapat menyebabkan stress pada mahasiswa. Faktor internal yang umum terjadi pada
akademik, adalah masalah internal yang paling umum dalam menyelesaikan skripsi.
al., 2017).
merupakan pergerakan tubuh yang disebabkan oleh otot rangka dan memerlukan
energi, seperti aktivitas yang dilakukan saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
2
Menurut (Joko, 2011), melakukan aktivitas fisik yang cukup dapat membantu
mengurangi ketegangan anda. Aktivitas fisik dapat membantu tubuh menjadi lebih
sehat, meningkatkan energi dan stamina, membuat pikiran menjadi fresh, dan
membuat tidur lebih pulas. Melakukan kegiatan aktivitas fisik seperti berolahraga
sangatlah besar manfaatnya bagi tubuh dan pikiran. Melakukan olahraga secra rutin
penyakit jantung, stroke dan diabetes. Olahraga yang teratur juga mampu menjaga
atau bermain di tempat terbuka bersama mahasiswa lainnya (Asri et al., 2021).
merupakan salah satu cara melepas stress yang efektif. Selama berolahraga tubuh
kita menghasilkan enzim yang disebutendorphin, salah satu jenis morfin alami yang
memicu rasa senang dan rileks. Olahraga adalah faktor penting dalam rumus pola
hidup sehat. Tekanan dari lingkungan atau orang lain ( eksternal), misalnya sikap
teman kerja yang tidak kooperatif, pekerjaan terlalu banyak, tempat tinggal yang
3
Berdasarkan data yang di dapat dari hasil Riskesdes (Kemenkes RI, 2018)
diketahui proporsi penduduk yang melakukan aktivitas fisik “aktif” dan “kurang
aktif”. Proporsi aktivitas fisik yang tergolong kurang aktif secara umum adalah 33,5
dengan penduduk aktivitas fisik golongan kurang aktif berada di atas rata rata
Kalimantan Utara (44%), Maluku (42%), Kepulauan Riau (42%) dan Papua Barat
menjadi istilah dan seolah menjadi bagian hidup sehari-hari. Dikejar batas waktu
menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan rumah tangga atau tuntutan prestasi dalam
kebiasaan olahraga dapat mempengaruhi tingkat stress, hal ini sesuai dengan
Population” menunjukan bahwa kativitas fisik, serta olahraga yang cukup akan
bersifat inversi antara olahraga dengan tingkat kecemasan, yang berarti olahraga
4
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 14 Desember 2021 di Prodi
atau tidaknya hubungan antara aktivitas fisik dan manajemen stress pada mahasiswa
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah “Adakah hubungan antara aktivitas fisik dengan manajemen stresss pada
Purwokerto ?”
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Muhammadiyah Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
skripsi.
menyusun skripsi.
6
D. Manfaat Penelitian :
stress.
2. Bagi Responden
3. Bagi Peneliti
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
peneliti yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai
Judul
Penelitian Desain &
No Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
(peneliti, Metodologi
tahun)
1. Hubungan Penelitian Berdasarakn hasil Sama-sama Perbedaan terletak
Antara ini penelitiannya, meneliti pada metode
Aktivitas menggunaka peneliti Aktivitas penelitian, penelitian
Fisik Dan n Desain menyimpulkan fisik dan terdahulu
Manajemen penelitian bahwa perilaku manajemen menggunakan desain
Stress Pada deskriptif aktifitas mahasiswa stress. penelitian deskriptif
Mahasiswa korelatif. memiliki korelatif & metode
Fisioterapi( hubungan yang cukup penelitian penulis
Fisioterapi signifikan dengan menggunakan
& terjadinya stres serta deskriptif kuantitatif
Rehabilitas manajemennya Cross sectional.
i, 2021)
8
3. Aktivitas Penelitian ini Hasil uji statistik Menggunaka Pads penelitian
Olahraga Di menggunakan yang didapat yaitu n desain terdahulu meneliti
Masa desain terdapat hubungan penelitian mengenai Aktifitas
Pandemi penelitian yang bermakna yang sama olahraga sedangkan
Covid-19 analitik antara kebiasaan yaitu cross penelitian penulis
Terhadap dengan berolahraga sectional. meneliti mengenai
Tingkat menggunakan dengan stres aktivitas fisik dalam
Stress pendekatan sehingga dari kegiatan sehari-hari.
Mahasiswa cross-sectional analisis tersebut
Pendidika didapatkan hasil
Olahraga p-value sebesar
Universitas 0,000. Nilai p-
Muhammad value < 0,05.
Arsyad Al
Banjari
Banjarmasin
(Asri et al.,
2021)
4. Academic Penelitian ini Hasil penelitian Sama – sama Penelitian terdahulu
Stressors menggunakan ini menunjukkan meneliti menggunakan metode
Identification metode bahwa stressor mengenai kualitatif deskriptif
in The kualitatif akademik pada stress dan tidak meneliti
Second Year deskriptif. mahasiswa paling mahasiswa. mengenai aktivitas
Student dominan adalah fisik, sedangkan
Faculty of stressor akademik penulis menggunakan
Teacher dengan tema tugas kuantitaif pendekatan
Training and (jumlah tugas Cross sectional dan
Education(A banyak, tingkat meneliti aktivitas
nggraeny et kesulitan tugas, fisik.
al., 2020) waktu pengerjaan
tugas terbatas),
sarana dan
prasarana (ruang
perkuliahan dan
media
pembelajaran
terbatas), proses
perkuliahan
(jadwal dan
materi
perkuliahan
semakin sulit).
5. Barriers To Metode yang Berdasarkan hasil Sama – sama Penelitian terdahulu
Physical digunakan penelitian tersebut meneliti menggunakan metode
Activity on dalam disimpulkan mengenai penelitian kausal
University penelitian ini bahwa “pengaruh aktivitas komparatif,
Student(Jajat adalah kausal orang lain dan fisik sedangkan penulis
et al., 2017) komparatif kurangnya mahasiswa. menggunakan
kemauan” kuantitatif Cross
merupakan faktor sectional.
penghambat siswa
untuk melakukan
aktivitas fisik.
9
B. Aktivitas Fisik
influencing the physical activity of children and adolescents in their free time
(Batista, Cubo, Honório, & Martins, 2016). Dimana aktivitas fisik adalah
aktivitas fisik akan menjadi salah satu faktor resiko independent dalam suatu
10
Definisi dari aktivitas fisik berdasarkan World Health Organization
(WHO) tahun 2020 seluruh gerakan tubuh oleh otot rangka, dan gerakan itu
yang lain atau yang merupakan bagian dari pekerjaan merupakan contoh dari
WHO (2018) menekankan bahwa tingkat aktivitas fisik yang teratur dan
jantung koroner, stroke, diabetes, kanker payudara dan usus besar, depresi
untuk keseimbangan energi dan kontrol berat badan. UU No. 36 (2009) Pasal
11
Dalam penelitian Setiyorini &Tatiani (2020) telah melakukan observasi
urat dan sesak napas yang sedang dideritanya dapat segera sembuh. Hal ini
2020).
Selain itu, aktivitas fisik merupakan kunci dari pengeluaran energi yang
12
3. Jenis-jenis Aktivitas Fisik
kalori yang digunakkan, yaitu : aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik sedang
menggendong anak.
2.) Aktivitas fisik sedang: saat melakukan aktivitas fisik sedang tubuh sedikit
berkeingat, denyut jantung dan frekuensi nafas menjadi lebih cepat. Energi
13
a. Berjalan cepat (kecepatan 5 km/jam) pada perukaan rata di dalam
atau di luar rumah, di kelas, ke tempat kerja atau ke toko dan jalan
mencuci mobil.
berlayar.
3.) Aktifitas fisik ringan: kegiatan yang hanya memerlukan sedikit tenaga dan
bermain musik.
14
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik
3) Sosial budaya: berfokus pada dukungan keluarga terutama dari orang tua
dan teman, serta sosiodemografi seperti jenis kelamin, berat badan dan
umur.
1.) Anak-anak dan remaja yang berusia 5–17 tahun harus melakukan
aerobik.
15
b. Usia 18-64 Tahun
1.) Individu dewasa yang berusia 18-64 tahun harus melakukan minimal
150 menit aktivitas fisik aerobik dengan intensitas sedang dalam satu
menit.
intensitas sedang hingga 300 menit per minggu atau melakukan 150
menit latihan fisik aerobik dengan intensitas yang kuat per minggu
4.) Kegiatan penguatan otot harus dilakukan selama 2 hari atau dalam
seminggu.
atau kombinasi yang setara dari aktivitas intensitas sedang dan kuat.
16
3.) Individu berusia 65 tahun ke atas dapat meningkatkan aktivitas fisik
6.) Sebagian besar individu pada kelompok usia ini tidak mampu
individu.(Kusumo, 2020).
C. Stress
1. Pengertian Stress
kesehatan masyarakat nomor empat di dunia dan akan menjadi nomor dua
17
Stres merupakan suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh tuntutan
fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol. Prevalensi kejadian
stres cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta penduduk dunia
2. Sumber stressor
dengan orang lain, misalnya konflik dengan teman, orang tua, atau pacar.
Intrapersonal adalah stressor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri,
yang jelek, tugas yang banyak, dan materi pelajaran yang sulit. Lingkungan
yang tidak nyaman. Pada penelitian ini, peneliti fokus pada sumber stress
yang berasal dari daily hassles pada mahasiswa. (Musabiq & Karimah, 2018)
18
3. Jenis-jenis Stress
1. Stres fisik
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus
listrik.
2. Stres kimiawi
3. Stres fisiologik
19
4. Tahapan stress
pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan
stress timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah
1. Stress tahap 1. Tahapan ini merupakan tingkat stress yang paling ringan
3. Stress tahap 3. Pada tahap ini keluhan keletihan semakin nampak disertai
4. Stress tahap 4. Tahapan ini sudah menunjukkan keadaan yang lebih buruk
20
5. Gejala Stress Mahasiswa
sebagai berikut :
1. Gejala Emosional
ditandai dengan: gelisah atau cemas, sedih atau depresi karena tuntutan
akademik, dan merasa harga dirinya menurun atau merasa tidak mampu
2. Gejala Fisik
dengan: sakit kepala, pusing, tidur tidak teratur, susah tidur, sakit
3. Gejala Emosi
4. Gejala Perilaku
21
6. Reaksi-reaksi yang dialami dari gejala stress
a. Reaksi Emosional
22
b. Reaksi Fisik
kehidupan. Pada manusia purba, respon tubuh itu berarti berkelahi atau
terhadap stres :
3.) Berkeringat
11.) Gugup.
23
c. Reaksi Perilaku
atau teman. Ada juga yang lebih suka menyendiri dan menjadi pendiam.
Mereka tidak peduli lagi pada orang lain dan lebih suka menolak
terhadap stres :
4.) Rewel.
7. Manajemen stress
berlebihan. Dalam kehidupan stress sering terjadi, namun ada orang tidak
menyadarinya karena kadarnya masih ringan. Pemicu stress bisa berasal dari
24
Sementara dari sisi eksternal, bersumber pada lingkungan keluarga,
Emaliyawati, 2018).
D. Mahasiswa
1. Pengertian mahasiswa
tingkat akhir dan dewasa tingkat awal dengan kondisi emosional yang belum
dan kegiatan lain serta untuk mahasiswa tingkat akhir diharuskan membuat
sebuah karya tulis atau skripsi untuk syarat kelulusannya. (Suhada & Fajrin,
2021).
yang harus diselesaikan seorang mahasiswa strata satu (S1) sebagai syarat
25
2. Tugas mahasiswa di perguruan tinggi
bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan
sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa. Mahasiswa yang
mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan
26
1.) Agent Of Change (Agent Perubahan)
27
ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan
E. Skripsi
1. Pengertian Skripsi
yang harus diselesaikan seorang mahasiswa strata satu (S1) sebagai syarat
memiliki kendala yang terbesar yaitu: menentukan ide dalam skripsi tidak
harus selalu merupakan hal hal yang baru, tetapi ide tersebut bersifat ilmiah
dan tidak menjiplak. Kendala lain yang berkaitan dengan penentuan topik
28
adalah terlalu sulit nya ide atau topik yang telah dipilih, sehingga
topik, maka harus mengulang kembali dari awal. Kesulitan- kesulitan tersebut
pada akhirnya akan membuat stres, rendah diri, frustasi, kehilangan motivasi,
Aktivitas Fisik
a. Manfaat Aktivitas Fisik
b. Jenis-jenis aktivitas fisik
1. Berat
2. Sedang
3. Ringan
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas fisik
d. Usia
Stress
a. Sumber Stressor
b. Jenis-jenis Stress
c. Gejala Stress Mahasiswa
d. Reaksi-reaksi yang dialami dari
gejala Stress
e. Manajemen Stress
Gambar 2.1 Kerangka Teori modikasi dari (Kusumo, 2020) & modifikasi dari (Sutini &
Emaliyawati, 2018)
29
G. Kerangka Konsep Dan Hipotesis Penelitian
H. Hipotesis Penelitian
mengani hubungan antara dua variable atau lebih. Hipotesis dalam penelitian ini
1. Hipotesis (Ha): Terdapat hubungan antara aktivitas fisik yang meliputi aktivitas
2. Hipotesis (Ho): Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik yang meliputi
Purwokerto.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskrptif kuantitatif
dengan efek, dengan cara pendekatan, observational, atau pengumpulan data. Pada
penelitian cross sectional, observasi hanya dilakukan satu kali dan pengukuran
a. Tempat penelitian
Muhammadiyah Purwokerto
b. Waktu penelitian
31
C. Populasi dan sample
a. Populasi penelitian
b. Sampel penelitian
Keterangan :
n : Ukuran sample
N : Jumlah populasi
responden.
32
Sample dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan criteria eksklusi
D. Teknik sampling
mata kuliah skripsi prodi Keperawatan S1 tahun 2021 di Fakultas Ilmu Kesehatan
Keterangan :
33
58
Keperawatan S1 Kelas A = X 74 = 15,16 menjadi 15 responden.
283
56
Keperawatan S1 Kelas B = X 74 = 14,64 menjadi 15 responden
283
56
Keperawatan S1 Kelas C = X 74 = 14,64 menjadi 15 responden.
283
58
Keperawatan S1 Kelas D = X 74 = 15,16 menjadi 15 responden.
283
56
Keperawatan S1 Kelas E = X 74 = 14,64 menjadi 15 responden.
283
responden.
E. Variable penelitian
variabel bebas, atau dengan kata lain merupakan variabel yang nilainya
ditentukan oleh variable lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
menyusun skripsi.
34
F. Definisi Operasional
Batasan variable atau apa yang akan diukur oleh variabel-variabel yang berkaitan.
Hasil
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala
Pengukuran
Variabel Aktivitas fisik Kuesioner 1. Aktivitas fisik Ordinal
Independen: merupakan gerakan ringan jika skor
Aktivitas tubuh atau fisik yang 0-26
Fisik dilakukan mahasiswa 2. Aktivitas fisik
dalam kegiatan sehari – sedang jika skor
hari 27-35
3. Aktivitas fisik
berat jika skor
36-46
Variabel Merupakan respon Kuesioner 1. Stress ringan (0- Ordinal
dependen : mengontrol psikis yang 16)
Manajemen tidak menyenangkan 2. Stress sedang
Stress yang terjadi sebagai (17-33)
tanggapan mahasiswa 3. Stress berat,
dalam menyusun skripsi (34-48)
Tabel 3.1 Definisi Operasional
G. Instrumen penelitian
pengumpulan data. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner
atau daftar pertanyaan yang suadah tersusun dengan baik, matang, dimana
kuesioner online berupa link google form yang akan di bagikan ke setiap kelas dari
35
jawaban. Dalam hal ini peneliti memiliki tujuan untuk mendapatkan data mengenai
dari penelitian Sari Yanti Yustina Usman (2018) yang teridiri dari 14
b. Kadang-kadang (Skor 2)
c. Sering (Skor 3)
yang telah di moifikasi dari penelitian (Ulum, 2018) dalam menyusun skripsi,
b. Kadang-kadang (Skor 1)
c. Sering (Skor 2)
36
Pengukuran menggunakan skala Likert dan termasuk skala ordinal.
Kisi-kisi Kuesioner
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Tujuan dari
uji validitas ini adalah untuk menguji keabsahan instrument penelitian yang
Kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang di ukur, maka
perlu uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors
n(∑xy)−(∑X∑Y)
R=
√ n∑x2)−(∑X)2)(N ∑Y2−(∑Y2)
(
Keterangan :
R : Angka Korelasi
n : Jumlah Responden
y : Skor total
37
Peneliti akan melakukan uji validitas pada kuesioner aktivitas fisik dan
Keputusan hasil uji validitas yaitu jika r hitung positif dan ≥ r table (α = 0,444
dengan df = 20, tingkat signifikansi 5%) maka H o gagal atau ditolak, dalam
arti item pertanyaan tersebut valid. Sebaliknya apabila r hitung negatif atau <
r table (α = 0,444) maka item pernyataan tersebut tidak valid. Hasil uji
2. Uji Reabilitas
oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Suatu pengukuran
yang memiliki reabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Uji
reabilitas digunakan hanya untuk menguji item yang valid. Untuk mwnguji
Keterangan :
38
Uji reliabilitas pada kuesioner ini akan dilakukan menggunakan alat
1. Jika nilai dari r alpha > r table, maka data tersebut dapat dikatakan
reliable.
2. Jika nilai dari r alpha < r table, maka data tersebut tidak reliable.
(Arikunto, 2014). Untuk sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu :
a. Data Primer
dalam penelitian inj adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti
39
b. Data sekunder
J. Analisis data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain data lain yang terkumpul (Sugiyono, 2017). Seluruh data yang
1. Analisis Univariat
variabel dari hasil penelitian, pada umumnya dalam analisisnya ini hanya
(manajemen stress).
40
Rumus yang digunakan yaitu
𝑃
= 𝑓 𝑥 100%
𝑁
Keterangan :
P : Proposi
f : Frekuensi
2. Analisi Bivariat
chi-square :
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑥2 =
𝑓ℎ
Keterangan :
𝑋 2 : Uji chi-square
41
K. Pengolahan Data
1. Editiing
penyuntingan atau proses editing terlebih dahulu, secara umum proses editing
yaitu merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian dari formulir
kuesioner.
2. Coding
Pengkodean atau coding yakni mengubah data bentuk kalimat atau huruf
3. Scoring
Pada tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban dari hasil
4. Memasukan data
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software
komputer.
42
5. Pembelian data
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai di
L. Alur Penelitian
1. Persiapan
penelitian.
2. Pelaksanaan
43
b. Peneliti melakukan pengecekan sesuai kriteria inklusi terhadap mahasiswa
Muhammadiyah Purowokerto.
kusisoner melalui media googe form kepada salah satu perwakilan kelas
skripsi.
M. Etika Penelitian
Etika pada penelitian ini dilakukan pada responden yaitu Mahasiswa semester
akhir yang sedang menyusun skripsi. Etika penelitian yang harus diterapkan dalam
44
1. Lembar persetujuan (Informed Consent)
Dalam penelitian ini etika tanpa nama diterapkan dengan cara tidak
memberikan nama asli responden pada lembar alat ukur dan hanya
data.
3. Kerahasiaan (Confideniality)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada intansi
4. Manfaat (Beneficence)
peneliti dalam hal ini peneliti harus bersikap adil kepada semua responden
dengan cara tidak membedakan responden yang satu dengan yang lain,
45
6. Tidak membahayakan (Non-Malficience)
46
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. (2019). Gambaran Tingkat Stres
https://doi.org/10.26714/jkj.5.1.2017.40-47
Tingkat Stres pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan,
Anggraeny, D., Mayasari, S., & Pratama, M. J. (2020). Identifikasi Stressor Akademik
Arikunto, & Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta.
Asri, N., Islam, U., Muhammad, K., Al, A., Banjarmasin, B., Setiandari, E., & Al
47
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan
Budianto, C. A., Anggraeni, S., Kusuma, A. T., & Wasiska, N. S. (2018). Studi
Pengaruh Warna Interior Ruang Rawat Inap Terhadap Tingkat Stress Pasien
https://doi.org/10.12962/j12345678.v3i2.4600
Farradika, Y., Umniyatun, Y., Nurmansyah, M. I., & Jannah, M. (2019). Perilaku
https://doi.org/10.22236/arkesmas.v4i1.3548
Fisioterapi, J., & Rehabilitasi, D. (2021). Hubungan antara aktifitas fisik dan
activity with stress management among physiotherapy students (Vol. 5, Issue 1).
48
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. In Aplikasi
Hardin, F. (2019). Hubungan Konsep Diri Dengan Tingkat Stres Dalam Menyusun
Skripsi Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan STIKes Ramin Minang Padang 2019.
Hariyadi, S., Haris, A., Anto, F., & Sari, W. A. (2017). Identifikasi Faktor-Faktor Yang
https://doi.org/10.15294/jpp.v34i2.11752
Jajat, Sultoni, K., & Suherman, A. (2017). Barriers To Physical Activity on University
https://doi.org/10.1088/1742-6596/755/1/011001
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan
Larasati, S. A., Ramadhani, A. S., Mufidana, N. M., Yasmine, S., Rossyanti, L.,
F., & Airlangga, U. (2021). Jurnal Kejaora : Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah
49
Lavari, W. (2019). Al-Asalmiya Nursing GAMBARAN MEKANISME KOPING
Badan Kesehatan segala bentuk Dunia ( WHO ) kurangnya bergerak / ak. Jurnal
Manajemen, D., Sayekti, A., & Manajemen, D. (2021). Manajemen Stres pada
12(2), 156–165.
Musabiq, S., & Karimah, I. (2018). Gambaran Stress dan Dampaknya Pada Mahasiswa.
https://doi.org/10.26486/psikologi.v20i2.240
Musradinur. (2016). Stres dan cara mengatasinya dalam perspektif psikologi. 2(July),
183–200.
50
Riyanto, P., & Mudian, D. (2019). Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Peningkatan
https://doi.org/10.25299/sportarea.2019.vol4(2).3801
Saryono, & Setiawan, A. (2011). Metodologi penelitian kebidanan DIII, DIV, S1 dan
Setiawan, H., Munawwarah, M., Wibowo, E., & Covid-, W. H. O. (2021). Hubungan
Aktivitas Fisik dengan Kebugaran dan Tingkat Stres pada Karyawan Back Office
Simamora, R., & Yoshinta, I. (2017). Aplikasi Sistem Pakar Untuk Memeriksa Tingkat
Suhada, R., & Fajrin, A. D. (2021). Hubungan Keteraturan Melaksanakan Shalat Fardhu
https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.328
http://garuda.ristekdikti.go.id/documents/detail/824258
51
Ulum, M. C. (2018). Stress dalam penyusunan skripsi pada mahasiswa semsester viii s1
52
Lampiran 1
Nama :
Alamat :
No. Tlp/Hp :
Purwokerto”
Demikian Pernyataan ini saya sampaikan dengan sadar dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Responden
(.........................)
53
LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
Nama : ……………………………………………
NIM : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Usia : ……………………………………………
Petunjuk :
Keterangan :
1 : Tidak Pernah
2 : Kadang-kadang
3 : Sering
4 : Sangat sering
54
NO Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya beristirahat (tidur, duduk) setelah mengerjakan revisi
skripsi
2 Saya berjalan kaki selama mencari refrensi untuk skripsi
saya di perpustakaan atau toko buku.
3 Saya menonton televisi atau acara hiburan lainnya setelah
mengerjakan revisi skripsi saya
4 Saya mendengarakan music, ceramah, radio saat
mengerjakan revisi skripsi saya
5 Saya belajar (mempelajari mata kuliah mengerjakan tugas,
membuat prakarya) setelah merevisi skripsi saya
6 Saya berolahraga 1-3 kali seminggu (jogging, bersepeda,
futsal/sepak bola, badminton, basket) selama proses
menyusun skripsi
7 Saya membaca ayat suci Al-Qur’an atau buku lainnya
setelah merevisi skripsi
8 Saya memasak makanan setelah atau sebelum mengerjakan
revisi skripsi saya
9 Saya naik turun tangga dikampus dalam prosesmencari
refrensi skripsi atau pada saat konsultasi dengan dosen
pembimbing
10 Saya sholat atau sunnah sebelum atau setelah mengerjakan
revisi skripsi saya
11 Saya membersihkan perabotan rumah tangga setelah
mengerjakan revisi skripsi saya
12 Dalam seminggu terakhir saya merapihkan pakaian
(menyetrika, melipat baju) setelah mengerjakan revisi
skripsi saya
13 Saya mandi atau mencuci wajah sebelum konsultasi
dengan dosen pembimbing
14 Saya membersihkan halaman rumah/kost setelah
mengerjakan revisi skripsi saya
55
Kuesioner penelitian Manajemen Stress
Keterangan :
0 : Tidak pernah
1 : Kadang-kadang
2 : Sering
3 : Sangat sering
NO Aspek Penilaian 0 1 2 3
1 Saya merasa cemas apabla revisi dari dosen pembimbing
belum di kerjakan
2 Saya merasa gelisah memikirkan skripsi yang belum
selesai
3 Saya merasa diri saya menjadi marah ketika sedang
Menyusun skripsi
4 Saya merasa takut ketika ujian sidang nanti saya kurang
bisa menguasai hasil penelitian yang saya kerjakan
5 Saya merasa tegang saat konsul ke Dosen pembimbing
6 Saya merasa tegang saat maju ujian seminar proposal
skripsi
7 Saya takut jika skripsi saya tidak selesai tepat waktu
8 Saya takut pada saat mengerjakan skripsi, saya kesulitan
mencari refrensi yang sesuai
9 Saya tidur 4 – 5 jam sehari karena terus memikirkan skripsi
10 Saya tidur larut malam karena mengerjakan revisi skripsi
11 Saya lupa belajar materi kuliah lain karena sibuk
mengerjakan skripsi
12 Saya seringkali lupa minum atau makan karena terlalu
sibuk mnegerjakan skripsi
13 Saya merasa kurang mampu sampai ke tahap sidang karena
terkendala dari BAB 1 – 4
14 Saya merasa tidak ada hal yang diharapkan saat mendapat
revisi skripsi yang saya kerjakan
15 Saya merasa lemas apabila pada saat konsul mendapat
revisi
16 Saya merasa tidak kuat berdiri ketika mngerjakan skripsi
setelah duduk dalam posisi yang salah cukup lama
Kuesioner modifikasi dari (Ulum, 2018)
56