Oleh :
19121001027
BADUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
19121001027
Putu Mulya Kharismawan, S.Ft., M.Fis., Ftr. I Gede Sujana, S.Ft., Ftr.
NIDN : 0831129210 NIP : 196806061988031008
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
wajib dibuat oleh saat mahasiswa setelah melakukan praktik. Penulis menyadari
bahwa keberhasilan dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak.
laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.5. Diagnosa Fisioterapi ................................................................................33
3.6. Diagnosa Banding ...................................................................................34
3.7. Rencana Program Fisioterapi ..................................................................34
3.8. Rencana Intervensi ..................................................................................34
3.9. Evaluasi dan Tindak Lanjut.....................................................................37
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................39
4.1. Kesimpulan..............................................................................................39
4.2. Saran ........................................................................................................39
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja Lapangan (PKL) sebagai mata kuliah yang wajib diikuti dan mata
oleh mahasiswa semester VIII sebagai sarana yang dapat digunakan agar
salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester
didampingi dan dibimbing oleh salah satu orang Clinical Educator (CE)
Salah satu tempat PKL yang disetujui adalah Praktik Mandiri Bapak
1
Mandiri I Gede Sujana , S.Ft.,Ftr mendapat banyak pengarahan dan
didapat selama PKL. Dari berbagai kasus yang ada dalam laporan minat ini
S.Ft, Ftr. Dengan metode awal yang dapat dilakukan yaitu teknik
2
berupa Infrared (IR), Transcutaneous Electrical Stimulasi (TENS),
intervensi, dan home program yang diberikan kepada keluhan pada bahu
lahan praktek yang berlokasi di kota Gianyar. Berdiri pada tahun 2015,
3
tepatnya di jalan Astina Selatan No. 9xx, Gianyar. Waktu prakteknya setiap
hari kecuali hari minggu atau hari libur dari jam 17.00 sampai dengan jam
20.00 WITA. Namun sebelumnya, pernah juga bekerja sama dengan Klinik
Permata Bunda di daerah Beng, Gianyar dari bulan Januari tahun 2000
VISI :
MISI :
4
Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut, Gianyar Physiotherapy
point, cervical root syndrome, low back pain, hernia nucleus pulposus,
5
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Scapula
2011).
6
2. Clavicula
3. Humerus
7
(ST), sendi sternoclavicular (SC), dan sendi acromioclavicular
tulang scapula dan thoracic tidak ada tulang atau ligamen yang
(Donatelli, 2012:17).
8
Gambar 2. 2 Sendi Pada Bahu
Tendon rotator cuff melekat pada otot rotator cuff bagian dalam.
2021).
1) M. Supraspinatus
9
glenoidalis. Persarafan: n. supraskapularis (C4-C6).
terjadi.
2) M. Infraspinatus
3) M. Subscapularis
10
Persarafan n. subskapularis (C5-C8). Kepentingan klinik :
fleksor kuat pada sendi siku dan fleksor lemah pada sendi bahu.
5) M. Teres Minor
intraspinatus.
6) M. Pectoralis Minor
gangguan
7) M. levator Scapula
11
8) M. Serratus Anterior
syndrome.
1. Kapsul Sendi
2. Ligamen coracoacromialis
impingement syndrome.
3. Bursa subacromialis
12
4. Painful Arc Pada Scapulahumeral Rhythm
supraspinatus.
13
menyangga dan sebagainya maka otot supraspinatus dapat mengalami
majus humeri, akan melewati terowongan pada daerah bahu yang dibentuk
sehingga akan terjadi perubahan pada tendon. Cairan yang keluar dari
sistem sirkulasi akan mengambil tempat ke arah celah tendon yang robek
maka akan mengalami degenerasi dimana tendon semakin menebal. Hal ini
saling bertumpang tindih dengan tendon dari kaput longus biseps. Adanya
yang lama oleh tendon biseps ini akan mengakibatkan kerusakan tendon
14
otot supraspinatus sehingga akan terjadi supraspinatus tendinitis. Penyakit
ini biasanya sembuh sendiri tetapi bila disertai impingement yang lebih
lama dan terutama pada orang tua dapat terjadi robekan kecil dan ini dapat
(Hardiyanto, 2021).
Wulandari, 2016) :
tuberculum mayus.
c. Pain full arc 0-60° (ada kompresi yang bersifat sementara dari suatu
15
2.6. Pemeriksaan
sebagai berikut :
2018).
16
c. Pemeriksaan isometric :
namun mendapatkan tahanan dari terapis, dan dari gerakan ini tidak
derajat nyeri dengan menunjukkan titik pada garis skala nyeri (0 – 10)
salah satu titik ujung tidak nyeri dan ujung yang lain menunjukkan
lebih tinggi yang nilainya sesuai dengan rasa nyeri yang dirasakan
17
3. Lingkup Gerak Sendi
oleh suatu sendi. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar LGS
pada suatu sendi dan apakah hipermobilitas adalah LGS lebih besar
4. Tes Spesifik
a. Tes Supraspinatus
18
Gambar 2. 5 Tes Supraspinatus
(Sanjaya, 2022)
b. Tes Mosley
2.7. Intervensi
1. Infra red
Infrared merupakan modalitas yang menghasilkan panas atau
dingin yang digunakan. Dan juga diketahui memiliki efek analgetik sebagai
19
akibat dari stimulasi ujung saraf cutaneus sensorik. Daerah spektrum
berkisar dari 0˚C dengan es hingga lebih dari 3000˚ dengan lampu infrared.
rasa sakit dan memaksimalkan fungsi (Ansari et al., 2014 dalam Sari, 2019).
merangsang ujung saraf memberikan efek sedatif . Efek terapi sinar infrared
(Nasari, 2019).
20
Gambar 2. 6 Infra Red
Dokumentasi Pribadi
2. TENS
dengan pemasangan elektrode pada atau sekitar nyeri. Cara ini merupakan
cara yang paling mudah dan paling sering digunakan sebab metode ini dapat
atau pun letak yang paling optimal yang hubungannya dengan jaringan
21
Gambar 2. 7 TENS
(Dokumentasi Pribadi)
3. Ultra Sound
efek panas dalam jaringan, panas yang dihasilkan dalam setiap jaringan
tidak sama, hal ini tergantung pada pemilihan gelombang dan durasi yang
Gambar 2. 8 US
(Dokumentasi Pribadi)
22
4. Massage
penekanan oleh tangan pada jaringan lunak. Biasanya pada otot, tendon atau
lain, effleurage, deep back, firm counter pressure, dan abdominal lifting.
otot serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental. Tujuan tranverse friction
menyebabkan pengerasan pada otot, tekanan otot dan jaringan dalam secara
5. Terapi Latihan
23
tembok juga menjadi pilihan yang tepat jika ingin memperkuat otot
kaki rapat, (3) tangan harus lurus dan selebar bahu dengan
dorong kembali pada posisi semula. Lakukan 2-3 set dengan 15-20
(Reza, 2018).
24
Gambar 2. 9 Wall Push Up Exercise
(Reza, 2018)
25
BAB III
HASIL KEGIATAN
NIM : 19121001027
Kondisi/klinis : Muskuloskeletal
Umur : 51 tahun
Agama : Hindu
Pekerjaan : Bidan
26
3.2. Segi Fisioterapi
3.2.1. Pemeriksaan Subjektif
27
Keterangan
Tidak Sakit
Sedikit Sakit
Sakit
Sangat Sakit
1. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan sakit pada bahu kanan tidak bisa diangkat dan nyeri
tidak menjalar
Klien datang mengeluhkan sakit pada bahu kanan dan tidak bisa diangkat.
Sakit sudah 2 minggu yang lalu, sebelumnya klien bermain tennis dan tidak
pemanasan sehingga setelah dibawa bermain tennis sakit pada bahu kanan.
3. Riwayat keluarga
Keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
diabetes.
pada bahu.
28
5. Riwayat Penyakit Dahulu dan Penyerta
Suhu : 36 ̊ C
2. Inspeksi
minim.
3. Palpasi
supraspinatus.
4. Kemampuan Fungsional
bahu
29
- Klien kesulitan saat melakukan aktivitas seperti
Tabel 3. 3
Gerak Pasif Dextra
ROM Normal
Gerakan Nyeri Endfeel
(Full/Tidak)
Fleksi Tidak Full ROM - Firm endfeel
Ekstensi Full ROM + Elastis endfeel
Abduksi Tidak Full ROM - Firm endfeel
Adduksi Full ROM + Elastis endfeel
Eksternal rotasi Full ROM - Firm endfeel
Internal rotasi Full ROM + Elastis endfeel
30
6. Pemeriksaan spesifik
supraspinatus)
supraspinatus)
supraspinatus)
S : 50°-0°-120°
F : 90°-0°-75°
R : 80°-0°-70°
31
3.3. Underlying Procces
Kerusakan pada
tendon
Hematom
Tendon otot
Supraspinatus
- Peningkatan LGS
- Penurunan nyeri
- Peningkatan
kemampuan
aktivitas fungsional
32
3.4. Diagnosis Fisioterapi
a. Impairment
- Body structure
- Body function
Supraspinatus (b7351)
- Activity limitation
(d5202)
- Disability
bahu (d4301)
supraspinatus.
33
3.6. Diagnosa Banding
a. Tendinitis bicipitalis merupakan tendon pada otot biceps yang
supinasi.
degenerasi.
c. Ruptur rotator cuff adalah otot rotator cuff robek karena trauma
eksorotasi
• Mengurangi nyeri
F : 2x seminggu
I : 30cm
34
T : 30 menit
T : luminous
F : 2x seminggu
I : 0,7 Hz
T : 15 menit
T : gabungan
Ultrasound
F : 2x seminggu
I : 1 MHz
T : 5 menit
T : continous
Massage
F : 2x seminggu
I : ringan-sedang
T : 5 menit
T : efflurage
F : 2x seminggu
35
I : 2 set 15 repitisi
T : 5 menit
T : strengthening exercise
F : 2x seminggu
I : 30cm
T : 30 menit
T : luminous
F : 2x seminggu
I : 0,7 Hz
T : 15 menit
T : gabungan
Ultrasound
F : 2x seminggu
I : 1 MHz
T : 5 menit
T : continous
Massage
36
F : 2x seminggu
I : ringan-sedang
T : 5 menit
T : efflurage
F : 2x seminggu
I : 2 set 15 repitisi
T : 5 menit
T : strengthening exercise
2. Pemeriksaan LGS
S : 50°-0-150°
F : 120°-0-75°
R : 80°-0-90°
37
Edukasi :
dahulu untuk mencegah cidera. Selain itu, mengajak klien untuk rutin
Home Program :
Mengetahui,
38
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tendinitis supraspinatus merupakan peradangan pada tendon
jangka waktu yang lama maka mengakibatkan kerusakan pada tendon otot
terapi latihan dengan tujuan untuk mengurangi nyeri dan spasme. Selain
4.2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk klien yaitu mengurangi
dan tetap melakukan home program untuk menunjang fungsi agar saat
39
DAFTAR PUSTAKA
Abir Alia Reza. 2018. Pengaruh Latihan Wall Push-Up Passing Dan Knee Push-Up
Anwar, J., Afzal, F., Qamar, M. M., & Basharat, A. (2021). Effects of Kinesio
Jakarta:EGC.
218.
40
Kurniasari, Santi Dewi. (2010). “Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi
Laila Zahirah, S., & Shelly, N.I. (2021). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada
Rahman, F., Kusuma, R. P., Afriani, B., Raihani, S., Haqia, S. S., & Hidayat, S.
halaman 51-65.
Varacallo, M., El Bitar, Y., & Mair, S. D. (2018). Rotator cuff tendonitis.
Yadav, M., Thombare, N., Naqvi, W. M., & Bele, A. W. (2020). Impact of
41
Supraspinatus Tendinitis. Journal of Evolution of Medical and Dental
42
LAMPIRAN
43
Gambar 3 Pemberian Terapi Latihan
44