OLEH
MARNI LEDOH
170707010263
Bengkel Las Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Oleh mahasiswa atas Nama:
Marni Ledoh NIM: 170707010263 telah disetujui untuk diajukan dalam Seminar
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Noorce C. Berek, SKM., M.Kes Drs. Johny A.R Salmun, M.Si
NIP. 19791117 200501 2 001 NIP. 19510426 198803 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Noorce C. Berek, SKM., M.Kes selaku Pembimbing I dan Bapak
1. Bapak Dr. Apris. A. Adu, S.Pt., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
2. Ibu Dr. Luh Putu Ruliati, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu
3. Soleman Landi, SKM, M.Kes, selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
4. Pekerja las di bengkel Las kecamatan Oebobo kota kupang yang telah
5. Kepada ibu dan bapa tercinta, serta seluruh keluarga yang telah memberikan
ii
6. Rekan-rekan seperjuangan di lembaga kemahasiswaan interen dan ekstra
penulis;
8. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan proposal ini, baik
balasan kasih yang setimpal atas segala jasa dan perhatian kita semua, dan
semoga proposal ini mampu memberikan secercah manfaat bagi dunia ilmu
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ........i
KATA PENGANTAR............................................................................... ........ii
DAFTAR ISI............................................................................................... .......iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. .......1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ .......8
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 9
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................... 9
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................... 9
1.4 Manfaat.................................................................................................... 9
1.4.1 Manfaat Praktis.................................................................................. 9
1.4.2 Bagi Peneliti Lain.............................................................................. 10
1.4.3 Bagi masyarakat................................................................................ 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Las............................................................................... 11
2.1.1 pengertian pengelasan..................................................................... .. 11
2.2. Tinjauan Tentang Kepatuhan.................................................................. 12
2.2.1 Aspek-aspek kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)....... 18
2.2.2 Jenis- jenis Alat Pelindung Diri......................................................... 18
2.3 Kerangka Konsep..................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................... 25
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 25
3.2.1 Lokasi Penelitian............................................................................... 25
3.2.2 Waktu................................................................................................ 25
3.3 Populasi dan Sampel.............................................................................. .. 25
3.3.1 Populasi penelitian............................................................................ 25
iv
3.3.2 Sampel penelitian............................................................................. 25
3.4 Definisi Operasional................................................................................ 26
3.5 Jenis, Teknik Dan Instrumen................................................................... 27
3.5.1 Jenis Data.......................................................................................... 27
3.5.2 teknik pengumpulan data................................................................. . 28
3.5.3 Instrumen Pengumpulan Data........................................................... 28
3.6 Teknik Pengolahan , Analisa Data Dan Penyajian Data.......................... 29
3.6.1 Teknik Pengolahan Data................................................................... 29
3.6.2 Teknik Analisa Data.......................................................................... 29
3.7 Organisasi dan Personalia Penelitian....................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Hubungan Antar Variabel............................................... 22
vi
DAFTAR TABEL
Table 1. Definisi Operasional............................................................................ 26
Table 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian............................................................ 30
Table 3. Rencana Anggaran Penelitian.............................................................. 31
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dari risiko yang merugikan kesehatan, penempatan dan memelihara pekerja dalam
lingkup kerja yang disesuaikan dengan peralatan fisiologis dan psikologis yang
ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Meskipun
rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Sehingga banya
penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berspotensi
1
2
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang disekelilingnya. Perusahaan atau pelaku
APD ditempat kerja sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar yang
meninggal akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja sekitar 2,78 juta.
Dari kasus tersebut, 355-50% tenaga kerja di dunia kecelakaan kerja yang terjadi
akibat dari paparan bahaya fisik, kimia, dan biologi. Menurut data yang didapat
125.000 sampai 350.00 kasus pertahun daan terjadi 5,3 juta kecelakaan kerja
mata pekerja laki-laki lebih besar di banding cidera mata pada perempuan yaitu
sekitar 81% cidera mata pada pekerja berumur antara 25-44 tahun sekitar 54%
dari seluruh kasus cidera mata pada tahun 2014 di Ameriika Serikat.
Berdasarkan data badan penyelanggara jaminan social ( BPJS) pada tahun 2017,
angka kecelakaan kerja mencapai 123.041kasus dan tahun 2018 tercatat angka
yang sekarang sudah menjadi badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) sesuai data
dan data terakhir pada tahun 2014 tercatat sebanyak 99.491 kasus kecelakaan
kerja. Sesuai data proyek dari Depertemen kesehatan, tenaga kerja dan
kesejatraan pada maret 2016 setiap tahun ham pir 100 orang pekerja di bagian
dan penyakit akibat kerja. Untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan dan
kerja. Salah satu upaya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja adalah
digunakan oleh pekerja demi melindungi dirinya dari potensi bahaya serta
kecelakaan kerja, walaupun upaya ini berada pada tingkat pencegahan terakhir
terhadap tenaga kerja merupakan pilihan terakhir apabila keempat tahap tidak
dapat dilakukan atau dapat dilakukan namun masih terdapat bahaya atau potensi
Menurut teori Gibson terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh
semua anggota masyarakat tersebut. Periaku seseorang dapat berubah jika terjadi
yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Perilaku merupakan hasil
penelitian ini stimulus terdiri dari sikap dan pengetahuan. Kemudian untuk
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau
bahwa faktor yang diteliti yaitu faktor umur, masa kerja, pengetahuan, motivasi,
adalah usia pekerja, pengetahuan pekerja mengenai APD, pemberian sanksi dari
tanggapan dari semua karyawan mengenai program APD adalah positif namun
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan juli
2018 mengatakan bahwa sebagian besar para pkerja tidak menggunakan alat
pelindung diri (APD), tidak patuh dalam cara penggunaan yang tidak sesuai
seperti kacamata las, yang tidak digunakan alas an tidak nyaman dan sudah
terbiasa dengan hanya membuka dan menutup mata saat melakukan pengelasan,
penelitian dimana menyatakan bahwa telah terjadi 200 kasus kematian yang
Sesuai data dari Depnakertrans tahun 2012, setiap tahun hampir 100 oorang
jumlah kecelakaan kerja selama tahun 2015 adalah sebesar 105.182 kasus dimana
tersebut tercatat dan yang telah menyumbang paling tidak 32% kasus kecelakaan
kerja yang salah satunya terjadi di sektor konstrusi pengelasan yang sangat erat
disini hanya menggunakan instruksi kerja (IK). Dimana tidak ada aturan yang
seorang pekerja las harus menggunakan baju las, sarung tangan, sepatu las,
masker, helm serta masker. Di samping itu juga ada beberapa bahaya fisik yang di
radiasi, faktor bahaya ergonomis dimana pekerja juga membungkuk terlalu lama
7
sehingga pekerja bisa terkena penyakit lordosis, dimana jam kerja yang terlalu
lama dapat menyebabkan kelelahan, faktor pekerja yang tidak memakai Alat
Pelindung Diri maka pekerja bisa terkena percikan api dan hasil sisa-sisa gas
pengelasan
mengatakan bahwa percikan api dan hasil dari sisa-sisa gas yang dihasilkan dari
las terkadang menimbulkan luka yang cukup serius pada tangan dan beberapa
bagian tubuh seperti mata dan juga gangguan pernafasan, di karenakan para
pekerja enggan atau merasa tidak nyaman memakai alat pelindung diri (APD),
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka yang menjadi
kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja bengkel las di kecamatan
pada pekerja Bengkel Las kecamatan Oebobo Kota Kupang tahun 2021.
alat pelindung diri pada pekerja bengkel las kecamatan Oebobo Kota
Kupang
1.4 Manfaat
b. bagi peneliti
cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan tanpa logam tambahan dan menghasilkan sambungan yang kontinu.
logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Pada proses
pengelasan las listrik banyak hal yang membahayakkan dan perlu diperhatikan
baik bagi pekerja pengelas, mesin las listrik, dan orang di sekitarnya, yaitu:
1. Percikan bunga api yang dapat membahayakan pekerja maupun mesin las
listrik, yaitu percikan bunga api dapat mengenai kulit, mata dan masuk
dalam perangkat mesin las listrik, yang semua itu akan menganggu
2. Asap las listrik dan debu beracun, dapat membahayakan pekerja dan orang
3. Efek radiasi sinar ultra violet dan inframerah las listrik yang dapat
orang disekelilingnya.
10
11
standar atau aturan yang telah diatur dengan jelas yang diterbitkan oleh organisai
Alat pelindung diri adaaah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri
and health administration (OSHA) alat pelindung diri adalah sebagian alat yang
digunakan untuk melindungi pekkerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan
oleh adanya kontak dengan bahaya (Hazard) ditempat kerja, baik yang bersifat
a. Pengetahuan
pelindung diri (APD) pada saat bekerja. Semakin baik pengetahuan maka
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu pula
pengetahuan aka lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
b. Sikap
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
stimulus tertentu.
mendapatkan hasil bahwa ada hubungan sikap pekerja dengan pemakaian alat
pelindung diri (APD), sikap baik pekerja didukung oleh pengetahuan yang
bekerja. Dan sebagian besar pekerja yang tidak menggnakan alat pelindung
c. Tindakan
Semakin baik tindakan pekerja las maka semakin baik juga dalam
pemakaian aat pelindung diri (APD), dan sebaliknya semakin tidak baik
tindakan pekerja las maka semakin tidak baik juga dalam pemakaian alat
Tindakan ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organism dan
tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
pemakaian alat pelindung diri pada pekerjs las yang mnyatakan bahwa
sebagian besar masih dalam kagori kurang patuh. Tingkat kecelakaan kerja
pada pekerja las sudah dala kategori tinggi,, sehingga terdapat hubungan
antara tindakan dengan kepatuhan pemakaian alat peindung diri pada pekerja
las.
1. perilaku
keputusan.
2. Pengetahuan
a. Pengalaman
b. Pendidikan
c. Kepercayaan
1. Tahu (Know)
2. Memahami(comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah
16
telah ada.
6. Evaluasi ( evaluation)
3. Sikap
sebagai berikut:
a. Menerima (receiving)
b. Menanggapi (reponing)
c. Menghargai (valuing)
a. Mempercayai (belief)
ataupun pengawanya.
b. Menerima (accept)
c. Melakukan
2009). Penggunaan APD adalah altenatif terakhir yaitu kelengkapan dari segenap
(Sumamur, 2014):
terjangkau.
Jenis-jenis APD
Beberapa jenis APD yang digunakan untuk melindungi pekerja dari potensi
bahaya terdiri dari pelindung kepala, pelindung tangan, pelindung mata dan
kaki.(Seripto,2008)
Alat ini digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya terbentur oleh
benda tajam atau benda keras yang dapat menyebabkan luka gores,
melindungi mata dari percikan bahan kimia korosif, debu dan partikel-
a. Sarung tangan dari kain terpal, sarung tangan ini digunakan untuk
b. Sarung tangan dari asbes, jenis ini digunakan untuk melindungi tangan
c. Sarung tangan dari kulit sapi atau kulit kuda digunakan untuk
percikan bunga api las. Disamping sarung tangan kulit, tenaga kerja
las sering diberi jaket kulit untuk melindungi tubuhnya dari percikan
bunga api.
runcing.
dari bahaya tersengat arus listrik, terutama bagi tenaga kerja yang
b. Cup goggles
seperti serpih kayu atau percikan logam yang berasal dari pekerjaan
menggerinda juga dapat melindungi mata dari debu yang berasal dari
c. Topeng muka
d. Welding helmet
radiasi sinar ultra violet dan percikan api las pada peerjaan mengelas.
4. Pelindung telinga
5. Pelindung pernafasan
alat yang disebut masker .hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
masker yaitu:
Alat yang digunakan untuk melindungi bagian kaki dari percikan api,
Menurut Buntarto( 2015) alat pelindung diri dibagi menjadi beberapa macam
yaitu:
a. Apron
Apron dibuat dari karet atau plastic dn juga kain sebagai suatu pembatas
dibagian depan pekerja. Menutupi bagian tubuh pekerja dari dada hingga
lutut, terbuat dari kkain drill, shet, kulit atau plastik tebal.
22
c. Pelindung mata
Pelindung mata digunakan untuk terhindar dari percikan api las yang
d. Sarung tangan
Sarung tangan dipakai untuk melindungi tangan pekerja agar aman dalam
melakukan pekerjaannya.
e. Masker
f. Alas kaki
Alas kaki atau sepatu dipakai untuk melindungi kaki dari benturan benda
tajam atau dari cairan jatuh atau menetes ke kaki, dan lain sebagainya.
g. Welding helmet
penagruh radiasi sinar ultra violet dan percikan api las pada pekerjaan
mengelas.
23
kerangka konsep ini sesuai dengan teori yang sebelumnya digunakan untuk
menilai perilaku yaitu teori Lawrence Green. Teori ini menjelaskan konsep sehat
yang dilihat dari faktor perilaku yang mempengaruhinya, yaitu diawali dengan
Pengetahuan
Promosi kesehatan
dalam kepatuhan Sikap
menggunakan
APDAPD Perilaku
24
25
1 Oebobo 10
2 Oetete 2
3 Oebufu 4
4 Fatululi 3
5 Kayu Putih 5
6 Tuak Daun Merah 4
7 Liliba 7
b.Sampel
Sampel adalah sebagian dari objek yang diteliti dan dianggap mewakili
populasi. Metode yang digunakan adalah purposive sampling , yaitu
pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri/ sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya (Notoadmodjo, 2010).
Teknik pengambilan sampel ini tidak memberi peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Banyaknya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin:
n= N
Nd²+1
keterangan:
n : besar sampel
N: besar populasi
26
No Nama variabel Definisi operasional Kriteria Obyektif Alat Ukur Skala Data
1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan Baik = bila Wawancara Ordinal
hasil tahu, dan ini terjadi responden dan
setelah orang melakukan memperoleh skor Kuesoner
penginderraan terhadap 80-100% dari
suatu objek tertentu. total skor
Penginderaan terjadi pertanyaan yang
melalui pancaindera berhubungan
manusia, yakni indera dengan
penglihatan, pendengaran, pengetahuan
penciuman, rasa dan raba. tentang alat
(Notoatmodjo, 2012). pelindung diri.
pengetahuan yang dimaksud Kurang : bila
yaitu pengetahuan responden
kepatuhan pekerja bengkel memperoleh skor
las dalam penggunaaan Alat 60-79% dari total
Pelindung diri. skor pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
pengetahuan
tentang alat
pelindung diri.
2 Sikap Sikap merupakan reaksi Baik= Wawancara Ordinal
atau respon seseorang yang Bila respoden dan
masih tertutup terhadap memperolh skor Kuesoner
suatu stimulus atau objek 50% skor
tertentu, yang sudah kelompok dari
melibatkan faktor pendapat total skor
atau emosi yang kelompok dari
bersangkutan . total skor
(Notoatmodjo,2007). peryataan sikap
alat pelindung
diri.
Kurang =bila
responden
memperoleh skor
50% skor
kelompok % dari
total skor
pertanyaan yang
berhubungan
dengan sikap alat
pelindung diri.
28
penghargaan.
Kuesoner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi orang yang
b. Checklist
a. Editing
yaitu data tersebut terisi semua secara konsisten ada revaalensi dan dapat
dibaca dengan baik. Hal ini dikerjakan dengan menilai setiap lembar
b. Codding
peneliti sendiri.
c. Entry Data
d. Cleaning.
33
34
LAMPIRAN
GAMBARAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
PADA PEKERJA BENGKEL LAS KECAMATAN OEBOBO KOTA
KUPANG
No responden :
Hari/tanggal :
1. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Alamat :
Umur :
Masa kerja :
Beri tanda (√) sesuai pilihan Anda.
Pendidikan terakhir :
1. Tidak tamat SD
2. Tamat SD
3. Tamat SMP
4. Tamat SMA
5. Tamat perguruan tinggi
2. PENGETAHUAN
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang anggap benar.
no Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah bekerja di
bengkel las berptensi
bahaya sekarang maupun
masa yang akan datang
36
terhadap kesehatan?
2 Apakah bekerja tanpa
menggunakan alat
pelindung diri itu
berbahaya?
3. Apakah perlu
menggunakan alat
pelindung diri pada saat
melakukan pengelasan?
4 Apakah bahaya radiasi
sinar las dapat
menimbulkan kelelahan
mata?
5 Apakah penggunaan alat
pelindung diri dapat
menghindari percikan api
las dan bahaya radiasi
sinar las pada saat
melakukan pengelasan ?
6 Apakah salah satu syarat
alat pelindung diri
adalah tidak berat, tidak
panas dipakai dan tidak
menganggu pekerjan?
7 Apakah alat pelindung
diri selalu dibersikan
dengan baik
8 Apakah alat pelindung
pelindung diri yang baik
adalah terbuat dari
plastic?
9 Apakah tidak
menggunakan APD dapat
37
3. Perilaku
Petujuk pengisian
Berilah tanda(√) pada kolom yang anda anggap benar
Keterangan:
SS : sangat setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : tidak Setuju
No Pernyataan SS S RR TS
1 Menurut saya
pekerjaan
pengelasan perlu
menggunakan alat
pelindung diri.
2 Menggunakan alat
pelindung diri pada
saat melakukan
pengelasan
bermaanfaat bagi
tenaga kerja
3 Menggunakan alat
peindng diri perlu
mencegah kesehatan
38
6 Kesilauan dan
terkena percikan api
las merupakan hal
yang sudah biasa
diaalami setiap kali
mengelas daan tidak
perlu kawatirkan
7 Saat melakukan
pengelasan tidak
perlu menggunakan
alat pelindung diri
karena merepotkan
dan pergerakan
tubuh menjadi
terganggu
39
8 Pengalaman dalam
bekerja lebih efektiff
untuk menghindari
kecelakaan kerja di
bandingkan dengan
pemakaian alat
pelindung diri
9 Meski pemilik
bengkel tidak
menganjurkan untuk
menggunakkan alat
pelindug diri namun
saya tetap dengan
kesadaran untuk
menggunakannya
10 Menggunakan
kacamata hitam
sama saja
menggunakan alat
pelindung diri pada
saat melakukan
pengelasan
Ya Tidak