Skripsi
MUHAMMAD RIZKI
NIM : 201902030034
MUHAMMAD RIZKI
NIM : 201902030034
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Rizki dan telah diperiksa oleh dosen pembimbing serta mendapatkan persetujuan
Pembimbing
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari diketahui
adanya plagiasi, fabrikasi dan falsifikasi maka saya siap mengganti topik/judul
penelitian yang akan saya lakukan dan bersedia menerima pengunduran untuk
Peneliti
Muhammad Rizki
NIM. 201902030034
iii
PRAKATA
Assalamu’aalaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Panti Sosial Bojongbata Pemalang”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana keperawatan di
bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga peneliti dapat
2. Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah yang sudah memeberikan izin penelitian di
3. Kepala Panti Sosial Bojongbata Pemalang yang telah memberikan ijin pada
Kesehatan.
Pekajangan Pekalongan.
iv
7. Wiwiek Natalya, SKM., M.Kep., Sp.Kom. selaku Koordinator Skripsi.
11. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi, doa serta
dukungannya.
itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Peneliti
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
PRAKATA ............................................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
C. Tujuan ................................................................................................... 4
vi
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, VARIABEL, DAN DEFINISI
OPERASIONAL ................................................................................................... 19
B. Hipotesis.............................................................................................. 20
C. Variabel ............................................................................................... 20
D. Definisi Operasional............................................................................ 21
A. Hasil Penelitian.................................................................................... 33
B. Pembahasan ......................................................................................... 35
A. Kesimpulan .......................................................................................... 39
B. Saran .................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Analisa data tingkat depresi sebelum dan sesudah dilakukan terapi
reminiscence di panti sosial bojongbata pemalang ............................................... 33
Tabel 5.2 Pengaruh terapi reminiscence terhadap depresi pada lansia di panti
sosial bojongbata pemalang .................................................................................. 34
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Agustus 2023
ABSTRAK
Latar Belakang: Jumlah lansia diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun.
Dari hal tersebut dapat berdampak pada masalah fisik, psikologis, sosial dan
ekonomi. Gangguan psikologi emosional yang dapat terjadi pada lansia salah
satunya adalah depresi. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan pada lansia antara
lain faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan dan dukungan sosial.
Lansia yang tinggal di panti biasanya lebih berpotensi mengalami depresi dari
pada lansia yang tinggal di rumah. Hal tersebut disebabkan karena lansia di panti
tinggal terpisah jauh dengan keluarga sehingga tidak memiliki tempat untuk
berbagi masalah dan kesedihan yang dirasakan. Ada banyak psikoterapi untuk
depresi, salah satunya adalah terapi reminiscence (kenang-kenangan). Terapi
reminiscence dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia. Pada beberapa
penelitian menunjukan dampak positif dari terapi reminiscence terhadap tingkat
depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi reminiscence
terhadap depresi pada lansia di panti sosial bojongbata pemalang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pre eksperimen kuasi
(quasi preexperimental study), dengan rancangan penelitian one group pre-post
test design without control group. Sampel penelitian ini berjumlah 11 responden
yang sebelumnya telah dikaji peneliti menggunakan kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi. Instrumen pengumpulan data menggunakan geriatric depression scale
(GDS). Analisa data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil: Hasil uji univariat pada tingkat depresi sebelum terapi didapatkan skor
mean 6,64, median 6,00, standar deviasi 1,502, min 6, max 7, dan tingkat depresi
sesudah terapi didapatkan skor mean 1,18, median 1,00, standar deviasi 0,874,
min 0, max 3. Hasil analisa bivariat menggunakan uji wilcoxon menunjukan ada
pengaruh terapi reminiscence terhadap penurunan depresi dengan nilai p value
0,003 (p<0,05).
Simpulan: Terapi reminiscence berpengaruh untuk menurunkan tingkat depresi
pada lansia. Hasil tersebut diharapkan dapat menambah ilmu yang berkaitan
dengan pengaruh terapi reminiscence terhadap depresi pada lansia di panti.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara global. Terjadi peningkatan kurang lebih tiga (3) kali lipat dari 258
juta jiwa pada tahun 2018 menjadi 771 juta jiwa pada tahun 2022.
Populasi lansia ini diprediksi akan terus meningkat, yaitu pada tahun 2030
jumlah lansia menjadi 994 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat
emosional yang dapat tejadi pada lansia salah satunya adalah depresi.
Depresi yang dialami oleh lansia dapat dipengaruhi oleh kondisi dimana
Sugiharto, 2022). Selain itu faktor lain yang dapat terjadi pada lansia
antara lain faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan dan
dukungan sosial (Listyorini et al., 2022). Jika depresi ini tidak ditangani
berguna, merasa bersalah, pikiran tentang kematian dan ide untuk bunuh
diri juga akan muncul (Pae, 2017). Lansia yang tinggal di panti biasanya
rumah. Hal tersebut disebabkan karena lansia di panti tinggal terpisah jauh
yaitu sebanyak 40,7%. Untuk mengatasi depresi, ada dua terapi yaitu
terapi farmakoligi dan psikoterapi (Hastuti & Giyanti, 2022). Ada banyak
(kenang-kenangan).
hasil penelitian Sonhaji (2021) yang semula nilai rata-rata tingkat depresi
tersebut sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Bojongbata Pemalang.
2. Tujuan khusus
terapi reminiscence.
terapi reminiscence.
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
one grup pre and post test without control group. Perbedaan
6
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Lansia
1. Definisi lansia
2. Batasan lansia
a. Usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60–74 tahun, lanjut usia
tua 75–89 tahun, dan usia sangat tua lebih dari 90 tahun, semuanya
tua muda (70-75 tahun), tua (75-80 tahun), dan sangat tua (lebih
7
8
3. Tipe lansia
a. Tipe optimis
Lansia menganggap masa tua sebagai bentuk yang bebas dari tugas
b. Tipe konstruktif
c. Tipe defensif
d. Tipe serius
Orang tua yang serius dan tidak mudah menyerah mungkin bisa
menjadi panutan.
f. Tipe bermusuhan
lansia ini tidak memiliki ambisi, kritis terhadap diri mereka sendiri,
B. Konsep Penuaan
1. Proses menua
2. Teori penuaan
Teori terkait usia meliputi teori biologis dan teori psikososial (Gemini
et al., 2021).
a. Teori biologis
2) Teori imunologis
3) Teori stres
b. Teori psikososial
2) Teori aktivitas
5) Teori perkembangan
seperti:
terutama pada:
a. Sistem sel
b. Sistem persarafan
c. Sistem pendengaran
d. Sistem penglihatan
warna menurun.
e. Sistem kardiovaskular
g. Sistem pernafasan
h. Sistem pencernaan
i. Sistem integumen
kulit terganggu, kulit kepala dan rambut tipis, rambut di hidung dan
telinga menebal.
j. Sistem muskuloskeletal
2. Perubahan mental
a. Perubahan fisik.
b. Kesehatan umum.
c. Tingkat pendidikan.
d. Keturunan.
e. Lingkungan.
13
3. Perubahan psikososial
D. Konsep Depresi
1. Definisi depresi
(Manurung, 2016).
2. Gejala-gejala depresi
bangun buta, atau tidur berlebihan, serta pikiran dan upaya bunuh diri,
14
3. Penyebab depresi
a. Genetika.
b. Ketidakseimbangan kimia.
c. Pengaruh hormonal.
d. Stres.
kunci jawaban yaitu yang tercetak tebal. Kemudian akan dihitung total
1. Definisi
(Manurung, 2016).
(Manurung, 2016).
5. Penatalaksanaan
a. Sesi 1
Sesi ini berisi tentang perkenalan diri anggota terapi dan lansia,
b. Sesi 2
Pada sesi ini lansia diajak untuk mengingat lagu jaman dulu sukai,
c. Sesi 3
Pada sesi ini lansia diajak untuk mengingat benda-benda masa lalu
benda tersebut.
d. Sesi 4
e. Sesi 5
f. Sesi 6
Pada sesi ini lansia untuk berbagi cerita tentang masa tua yang
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Skema 3. 1
Kerangka Konsep Penelitian
Lansia
: Tidak diteliti
19
20
B. Hipotesis
menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari (Marsono,
C. Variabel
D. Definisi Operasional
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
berikut:
Tabel 3.1
Definisi operasional
dibagikan
dengan
keluarga,
teman,
kelompok,
atau staf
(Manurung,
2016).
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
group pre-post test design without control group. Berikut skema desain
Skema 4.1
Desain penelitian
Terapi reminiscence
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
Bojongbata Pemalang.
24
25
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
2020).
b. Kriteria eksklusi
1. Tempat
Dan Pringgodani.
2. Waktu
kegiatan terlampir.
Tabel 4.1
Jadwal kegiatan penelitian
Kegiatan Bulan
Okt- April- Juni- Agustus
Maret Mei Agustus 2023
2022- 2023 2023
2023
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Revisi proposal
Pengumpulan data
Analisa data
Penyusunan laporan
Uji skripsi
D. Etika Penelitian
berikut:
27
menjadi responden.
2. Manfaat (beneficence)
4. Keadilan (justice)
data dari hasil penelitian akan dijaga kerahasiaanya, serta hanya data
E. Instrumen penelitian
jawaban yaitu yang tercetak tebal. Kemudian dihitung total skor yang
lalu.
data yang tepat dan memberikan gambaran yang cermat dari data tersebut
(Donsu, 2019). Reabilitas adalah nilai uji yang menunjukan keandalan alat
sebagai berikut:
Pemalang.
menggunakan GDS.
H. Pengolahan data
1. Editing
2. Coding
3. Procesing
4. Clearning
karena hal itu peneliti harus melakukan koreksi kembali pada data
tersebut.
1. Analisis univariat
2. Analisis bivariat
sebagai berikut.
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Tingkat Depresi
Variabel P value Keterangan
Tingkat depresi 0,000 Data berdistribusi tidak normal
sebelum intervensi
Tingkat depresi 0,065 Data berdistribusi normal
sesudah intervensi
Table 4.3
Analisis Bivariat
Variable Dependen Variable Cara Uji
Independen
Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Terapi Reminiscence Tingkat Depresi Wilcoxon
Dari hasil uji normalitas pada table 4.2 dihasilkan data tingkat
0,000 (<0,05). Maka uji bivariat pada penelitian ini menggunakan uji
depresi.
BAB V
A. Hasil Penelitian
dengan sampel awal pada penelitian ini sebanyak 63 lansia. Dari jumlah
terapi reminiscence pada lansia selama 6 sesi dan 1 sesi pada setiap
minggunya. Hasil penelitian ini terurai dalam anlisa univariat dan analisa
33
34
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Analisa Data Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Terapi Reminiscence di Panti Sosial Bojongbata
Pemalang
diperoleh skor rata-rata 6,64, nilai tengah 6,00, standar deviasi 1,502,
skor terendah 6 dan skor tertinggi 11. Tingkat depresi setelah terapi
2. Analisa Bivariat
wilcoxon.
Tabel 5.2
B. Pembahasan
dialami oleh sebagian responden di panti, hal ini juga menjadi salah
Karena faktor usia kondisi fisik juga mulai menurun dan beberapa
pada responden, hal ini terlihat pada tingkat depresi yang menurun
pemalang.
C. Keterbatasan Penelitian
lebih lama.
sebenarnya.
BAB VI
A. Simpulan
tertinggi 11.
tertinggi 3.
B. Saran
39
40
terapi reminiscence.