PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Ucu Anggrianti
2014201119
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH TANGERANG
2021
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA MENGHADAPI KESIAPAN
REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI
PERTAMA (MENARCHE)
PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1 CIPANAS
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Ucu Anggrianti
2014201119
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
TANGERANG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam Sidang
Proposal/ Hasil Program Studi Sarjana Keperewatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tanggerang
Tanggerang,…………2021
Menyetujui,
Pembimbing Tugas Akhir
sebanyak 89 orang siswi kelas VII yang ada di SMP Negeri 1 Cipanas Kecamatan
Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
KATA PENGANTAR
Segala Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah Swt, Yang Telah
Memberikan Nikmat, Rahmat Dan Karunia-Nya Sehingga Penulis Dapat
Menyelesaikan Proposal Yang Berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga
Menghadapi Kesiapan Remaja Putri Dalam Menghadapi Menstruasi Pertama
(Menarche) Pada Siswi Kelas VII SMP Negeri 1 Cipanas”.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dalam penyusunan Proposal Penelitian ini. Penulis menyadari bahwa
penyusunan karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Proposal Penelitian . Semoga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Ucu Anggrainti
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................
1. Populasi ...................................................................................................
2. Sampel .....................................................................................................
I. Data .................................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lingkungan, sosial dan hukum mempengaruhi awal dan akhir masa remaja
menuju ke masa dewasa muda. Masa remaja adalah suatu bagian dari proses
uterus merupakan fungsi fisiologis yang hanya terjadi pada primata betina. Pada
hormon hipofisis dan ovarium. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 8-13 tahun
punggung, kram, sakit kepala, perut kembung dan nyeri perut), emosional (mudah
tersinggung, gelisah) dan gangguan yang berat (depresi, rasa takut dan gangguan
konsentrasi). Dan sebagian besar orang tua memberi informasi tentang menstruasi
dan hubungan seksual sangat sulit untuk dikomunikasikan pada anak karena
masih di anggap hal yang tabu. Banyak orang tua yang tidak pernah menerima
anak-anak mereka, alasan lain mungkin karena orang tua khawatir dan cemas
dengan kesan trauma pada saat pertama menstruasi mereka dimulai, mereka
Para remaja putri kebanyakan khawatir atau merasa cemas pada saat
mengalami haid pertama, hal ini dikarenakan rasa cemas akan rasa sakit, nyeri di
daerah perut yang sangat mengkhawatirkan. Hal ini lah yang selalu di cemaskan
oleh remaja putri pada saat akan mengalami haid untuk pertama kalinya.
Kebanyakan remaja putri merasa cemas dikarenakan belum tahu rasa sakit yang
3
akan dialami tersebut apakah ringan atau rasa sakit yang benar-benar tidak dapat
informasi dan cara untuk menghadapi rasa nyeri pada saat menarche. Para remaja
putri merasa banyak reaksi negatif terhadap menstruasi pun bisa dihindari atau
dihilangkan, hal ini karena mereka telah menyiapkan dirinya untuk menghadapi
langsung atau meminta bantuan medis untuk menangani efek samping fisik dan
para remaja putri kebanyakan merasa bangga dan gembiraan pada saat mendapat
merasa tabu atau malu untuk menayakan langsung kepada orang tua mengenai
menarche, hal ini terjadi karena rasa hormat dan segannya para remaja putri untuk
tua. Para remaja putri lebih banyak mencari informasi dari teman-temannya yang
tetapi, informasi yang di dapatkan remaja putri tidak sepenuhnya dapat di katakan
benar, karena untuk menghilangkan rasa nyeri pada saat mendapatkan menarche
kebanyakan remaja putri meminum obat penghilang rasa nyeri. Hal ini akan
berbahaya bagi kesehatan remaja putri tersebut jika penggunaan obat tidak
mendapatkan petunjuk yang benar dari dokter maupun orang yang ahli dalam
bidang pengobatan. Oleh karenanya dukungan orang tua, terutama perhatian orang
4
tua terhadap remaja putri harus lebih di tingkatkan lagi, terutama dalam memberi
informasi tentang menarche, sehingga remaja putri tidak perlu merasa cemas
dalam mengahadapi rasa nyeri pada saat akan menarche dan mereka dapat
Kabupaten Lebak Provinsi Banten adalah 83 siswi dari 5 kelas VII yang ada, yaitu
siswi kelas VII.1 sebanyak 18 siswi perempuan, kelas VII.2 sebanyak 11 siswi
siswi perempuan kelas VII SMP Negeri 1 Cipanas Kecamatan Cipanas Kabupaten
menarche dan telah melewati rasa khawatir pada saat menarche, hal ini dapat
mereka lakukan karena mereka telah mempersiapkan diri untuk tumbuh dewasa
pada saat menarche. Selain itu keluarga juga memginformasikan segala sesuatu
yang menyangkut dengan menarche seperti mandi wajib setelah haid, serta apa
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh di lakukan pada saat datang bulan
B. Identifikasi Masalah
Menstruasi akan terjadi pada setiap wanita mulai dari usia 10-14 tahun. Wanita
oleh pengeluaran darah secara tiba-tiba dari vagina. Menstruasi pertama terjadi
pada usia 10 tahun, faktor yang menyebabkan menstruasi dini disebabkan oleh
gizi, olah raga, lingkungan sosial, audio visual dan ras. Stres yang disebabkan
oleh siswa pada saat mengalami menstruasi pertama (menarche) yaitu dengan
adanya nyeri pada perut yang menganggapnya bahwa nyeri tersebut hanya
sebagai sakit perut biasa. Sehingga dari uraian diatas siswa SMP bisa mencegah
C. Batasan Masalah
Rencana penelitian pada tingkat aktivitas fisik siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Cipanas.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
menghadapi kesiapan Haid Pertama Kali (menarche)pada siswa kelas VII SMP
2. Tujuan khusus
menghadapi Haid Pertama Kali (menarche) pada siswa kelas VII SMP
menghadapi Haid Pertama Kali (menarche) pada siswa kelas VII SMP
Haid Pertama Kali (menarche) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Haid Pertama Kali (menarche) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cipanas
2.Bagi Sekolah
sebagai salah satu bahan masukan atau informasi guna menambah bahan
berkepentingan.
Dengan adanya Rencana penelitian ini nantinya akan dapat mencegah tingkat kesiapan
dalam menhadapi haid pertama Kali (menarche) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Cipanas pada khususnya dan Siswa Remaja lainnya pada umumnya, sehingga tidak
menimbulkan traumatik
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
dan pelepasan darah dalam bentuk perdarahan yang disebut menstruasi (Manuaba,
2009).
Menarche sejak berabad-abad yang lalu tidak berbeda dengan sekarang, yaitu
antara 11-15 tahun (rata-rata 13 tahun). Beberapa ahli mengatakan bahwa anak
perempuan dengan jaringan lemak yang lebih banyak lebih cepat mengalami
menarche daripada anak yang kurus. Saat timbulnya menarche juga kebanyakan
ditentukan oleh pola dalam keluarga. Hubungan antara usia menarche sesama
saudara kandung lebih erat daripada antara ibu dan anak perempuannya.
perkotaan dan lebih cepat didaerah dataran rendah. Faktor lain seperti penyakit
dialami oleh sebagian besar wanita usia produktif. Fase menstruasi merupakan
periode luruhnya lapisan endometrium. Pada usia 8-9 tahun terdapat estrogen
rendah dan pengeluaran FSH minimal. Estrogen rendah berfungsi untuk tumbuh
matang untuk menerima rangsangan. Pada usia 10-11 tahun terjadi perdarahan
lucut endometrium, tanpa disertai ovulasi untuk lebih mematangkan uterus dengan
2. Fisiologi menstruasi
Siklus menstruasi pada wanita tidak sama, dengan variasi normal antara
26-32 atau 28-35 hari. Alat kandungan pada saat lahir belum berkembang. Setelah
panca indra menerima rangsangan yang diteruskan ke pusat dan diolah oleh
menarche. Pada saat menarche hanya hormon estrogen saja yang dominan,
menstruasinya anovulatoir atau tanpa pelepasan telur. Baru setelah umur wanita
mencapai remaja sekitar 17-18 tahun, menstruasi teratur dengan interval 26-32
11
hari. Durasi rata-rata perdarahan menstruasi adalah 3-7 hari tetapi dapat pula
bervariasi. Kehilangan darah rata-rata pada periode menstruasi normal sekitar 35-
90 ml. Kira-kira tiga perempat darah ini hilang dalam 2 hari pertama. Wanita
berusia <35 tahun cenderung kehilangan lebih banyak darah dibanding mereka
1. Siklus endometrium
Siklus menstruasi endometrium terdiri dari empat fase yaitu fase menstruasi,
a. Fase menstruasi
Fase ini ditandai oleh perdarahan pervaginam, berlangsung selama 3-5 hari.
Secara fisiologis ini adalah akhir dari siklus menstrual karena endometrium
luluh kelapisan dasra bersama darah dari kapiler dan ovum yang tidak
dibuahi.
b. Fase proliferasi
dalam sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Sejak saat ini
terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, yang berakhir saat ovulasi. Fase
ovarium (Graaf).
12
c. Fase sekresi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum
d. Fase iskemik
Pada fase ini apabila tidak terjadi pembuahan korpus luteum yang
i. Siklus hipotalamus-hipofisis
Graaf dalam 24-36 jam. LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13
13
atau ke-14 pada siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan
implantasi ovum pada waktu ini, korpus luteum menyusut. Oleh karena
Lama fase folikular pada siklus menstruasi ovarium ini bervariasi pada
menstruasi), lebih dari satu folikel diseleksi dan lebih dari satu osit
turun. Pada 90% wanita pengeluaran darah hanya sedikit sehingga tidak
disadari. Pada 10% wanita terjadi perdarahan yang cukup sehingga dapat
3. Gangguan menstruasi
tetap teratur, jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari
hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi atau wanita dengan penyakit tertentu
(Manuaba, 2009).
terbentuknya rahim, tidak ada liang vagina atau gangguan hormonal). Amenorea
fisiologis (normal) yaitu seorang wanita sejak lahir sampai mencapai menarche,
terjadi pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu dan setelah mati haid.
lebih dari tiga bulan, penyebabnya kemungkinan gangguan gizi dan metabolisme,
gangguan hormonal, terdapat tumor alat kelamin atau terdapat penyakit menahun
(Manuaba, 2009).
dapat disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis.
perdarahan yang terjadi di luar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus,
menikah atau mempunyai anak dengan memeriksa alat kelamin dan bila perlu
polip). Pada bagian rahim (mioma uteri atau tumor rahim), polip pada lapisan
saluran telur kelainan dapat berupa kehamilan tuba (diluar kandungan), radang
saluran telur atau tumor tuba sampai keganasan tuba. Setiap perdarahan abnormal
keluhan yang mulai sekitar seminggu sebelum dan sesudah menstruasi. Terjadi
Ketegangan sebelum menstruasi ini terjadi pada wanita umur sekitar 30-40 tahun
ahli. Bentuk gangguan sebelum menstruasi lainnya adalah mastodinia yaitu terasa
16
oleh peningkatan estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam. Tetapi perlu
Keluhan lain berkaitan dengan masa sebelum menstruasi yaitu rasa nyeri
saat ovulasi, ini terjadi karena pecahnya folikel Graaf, dapat disertai perdarahan,
lamanya sekitar beberapa jam sampai 2-3 hari, ini adalah waktu yang tepat untuk
yang berkenaan dengan masa haid berupa dismenorea (rasa nyeri saat menstruasi).
Perasaan nyeri pada waktu menstruasi dapat berupa kram ringan pada bagian
kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari. Gangguan ini ada dua
kelainan anatomis dan alat kelamin. Dismenorea sekunder yaitu nyeri menstruasi
yang berhubungan dengan kelainan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini
polip endometrial, polip serviks, pemakaian IUD atau AKDR (alat kontrasepsi
dokter ahli kandungan sehingga dapat memberi pengobatan yang tepat (Manuaba,
2009).
17
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menarche
a. Faktor Kesehatan
b. Faktor Pertumbuhan
ii. Berat Badan yaitu dimana anak yang memiliki kandungan lemak
menarche.
iii. Lingkungan yaitu remaja putri yang bertempat tinggal di kota akan
B. Penelitian Terkait
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sedikit banyak terinspirasi dan mereferensi dari
skripsi ini.Berikut ini penelitian terdahulu yang berhubungan dengan skripsi ini antara lain
1. Penelitian yang dilakukan oleh Gladys Salangka, Sefti Rompas, Maria Regar
bahwa usia terbanyak dalam penelitian ini adalah 13 tahun yaitu 20 responden
(63%) dan usia tersedikit adalah usia 12 tahun yaitu 4 responden (12%). Hasil
0,001 sehingga Ho ditolak (p<0,05), hal ini menujukkan bahwa ada hubungan
korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat. Kesiapan remaja putri dalam
satunya dipengaruhi oleh faktor perilaku orang tua, sebagian besar ibu tidak
menstruasi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ema Wati Tahun 2013, yang berjudul hubungan
menarche pada siswi kelas VII SMP Negeri tangan-tangan hasil penelitian
Masa remaja atau masa adolesensi adalah suatu fase perkembangan yang
dinamis dalam kehidupan individu. WHO mendefinisikan remaja bila anak telah
mencapai umur 10-19 tahun. Masa remaja merupakan suatu periode transisi dari
kognitif, dan emosional untuk mempersiapkan diri baik pada anak laki-laki
maupun pada anak perempuan. Batasan tumbuh menjadi seorang remaja sulit
sekunder pada sekitar usia 11 sampai 12 tahun dan berakhir dengan berhentinya
Masa remaja yakni antara 10 sampai 19 tahun adalah suatu periode masa
seseorang ketika dia berubah menjadi orang dewasa. Ini adalah suatu periode yang
secara kasar paralel dengan tahun-tahun remaja awal, tetapi kadang-kadang lebih
awal pada anak perempuan yaitu umur 9 tahun. Awal adolesens sering dikenal
sosial dan kematangan yang dimulai dengan perubahan pubertas. Masa remaja
terdiri atas tiga subfase yang jelas yaitu: masa remaja awal (usia 11-14 tahun),
masa remaja pertengahan (usia 15-17 tahun) dan masa remaja akhir (usia 18-20
remaja dibagi dalam tiga tahap yaitu (Widyastuti dalam Narendra, 2012):
Sifat dan ciri yang terlihat pada remaja putri adalah merasa ingin lebih
dekat dengan teman sebaya, tampak merasa ingin bebas dan remaja putri
Sifat dan ciri yang terlihat pada remaja putri adalah mereka merasa ingin
mencari identitas diri atau tertarik pada lawan jenis. Timbul perasaan cinta
Sifat dan ciri yang terlihat pada masa ini pengungkapan kebebasan diri
sekunder mulai muncul. Proses ini umumnya dibagi menjadi dalam tiga yaitu pra
keluarnya darah mensruasi pertama kali pada remaja putri. Dan pasca pubertas
telah lengkap dan fungsi reproduksi terbentuk dengan cukup baik (Wong, 2018).
suatu bagian yang penting dari masa remaja dimana yang lebih ditekankan adalah
Masa pubertas adalah masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, dimana
2012).
sebagai permulaan masa remaja, meskipun rata-rata usia pubertas pada anak
perempuan adalah 11,2 tahun dengan kisaran antara 8-13 tahun. Semua jaringan
Perubahan biologis yang terbesar terjadi pada masa pubertas dapat digolongkan
Menurut Wong & dkk (2018) pada masa pubertas terjadi tiga proses
a. Perubahan hormonal
1) Produksi dan pelepasan gamet, produksi sperma pada pria dan kematangan
2) Sekresi hormon seks yang sesuai yaitu estrogen dan progesteron dari
b. Kematangan seksual
tonjolan payudara, terjadi pada usia antara 9 dan 13½ tahun. Kondisi ini diikuti
dengan pertumbuhan rambut pubis pada mons pubis sekitar 2 sampai 6 bulan
yang dikenal sebagai adrenarke. Pada sebagian kecil remaja putri yang sedang
kontroversial.
23
3.Pertumbuhan fisik
badan akhir dicapai selama pubertas dan kebanyakan pertumbuhan ini terjadi
Percepatan pertumbuhan ini terjadi pada semua anak-anak, tetapi seperti pada
remaja putri, biasanya terjadi antara usia 9½ sampai 14½ tahun, rata-rata
remaja putri yang ledakan pertumbuhannya lebih lambat dan kurang luas, akan
4.Dukungan Keluarga
diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang
24
suatu usaha untuk menyongkong sesuatu atau suatu daya upaya untuk membawa
sesuatu.
atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama
budaya. Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang rekat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama.
komunikasi verbal dan non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku
yang diberikan olah orang-orang yang akrab dengan subyek di dalam lingkungan
sosialnya atau berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang
kondisinya.
keluarga sangat penting untuk mendorong para remaja dalam mengatasi maslah
konsep sosial. Dukungan sosial sampai saat ini masih diperdebatkan bahkan
yaitu dukungan emosi yang berupa simpati, yang merupakan bukti kasih sayang,
perhatian dan keinginan untuk mendengarkan keluh kesah orang lain. Sejumlah
significant other, misalnya sebagai seorang istri significant other nya adalah
mempengaruhi perilaku, pikiran mau pun emosional yang negatif dari individu
dukungan yang didapat dari keakraban sosial (teman, keluarga, anak ataupun
orang lain) berupa pemberian informasi, nasehat verbal atau non verbal, bantuan
nyata atau tidak nyata, tindakan yang mempunyai manfaat sosial dan efek perilaku
bagi penerima yang akan melindungi diri dari perilaku negatif dan stres.
Sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus
yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau
diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi
anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap
dapat berupa dukungan sosial internal, seperti dukungan suami atau istri atau
dukungan dari saudara kandung dan dukungan sosial keluarga eksternal bagi
keluarga inti.
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari beberapa penjelasan diatas bahwa
dukungan sosial adalah hubungan antar pribadi yang didalamnya terdapat satu
atau lebih ciri-ciri, antara lain: bantuan atau pertolongan dalam bentuk fisik,
keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk dimintai bantuan, dorongan
sebagai berikut:
1. Dukungan penghargaan
hormat atau penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan
dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif individu itu
buruk dari kehidupan dia untuk menambah harga diri (Nursalam & Kurniawati,
2017).
sosial yang berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi terkait dimana pernah
27
berjasa atas kemampuannya dan keahliannya maka mendapatkan suatu perhatian
penghargaan yang positif untuk individu, dorongan maju atau persetujuan dengan
gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif individu dengan individu
lain, seperti misalnya perbandingan dengan orang-orang yang kurang mampu atau
lebih buruk keadaannya. Hal seperti ini dapat menambah penghargaan diri.
Melalui interaksi dengan orang lain, individu akan dapat mengevaluasi dan
dan perilaku orang lain. Jenis dukungan ini membantu individu merasa dirinya
itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan
2019).
2. Dukungan emosional
Dukungan emosional terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan non verbal,
bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat
karena kehadiran dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku yang
keluarga, figur ayah, figur ibu dan figur anak saling terkait dan menjadi saling
mengisi satu sama lain. Pengalaman afektif yang dialami oleh salah satu anggota
emosional sangat dibutuhkan dan sudah menjadi efek yang alami dalam simbiosa-
mutualisme keluarga.
merasa dihargai apa adanya dan merasa diterima. Perilaku yang mencerminkan
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dukungan ini adalah secara emosional menjamin nilai-nilai individu (baik pria
maupun wanita) akan selalu terjaga kerahasiaannya dari keingintahuan orang lain.
didengarkan.
tentang menstruasi kepada remaja dibandingkan ayah. Oleh karena itu, ibu
yang dapat diberikan kepada remaja tentang menstruasi pertama (menarche) dapat
1) Faktor internal
a. Tahap perkembangan
faktor usia, dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan, dengan
adanya dukungan yang terbentuk oleh variabel intelektual yang terdiri dari
kesehatan dirinya.
c. Faktor emosi
d. Spiritual
dengan keluarga atau teman dan kemampuan mencari harapan dan arti
dalam hidup.
2) Faktor eksternal
a. Praktik dikeluarga
mencari dukungan dan persetujuan dari kelompok sosialnya, hal ini akan
terhadap gejala stres dan penyakit yang dirasakan. Sehingga ia akan segera
pribadi.
C. Kerangka Teori
yaitu:
Faktor Predisposisi
1. Dukungan Penghargaan
2. Dukungan emosional
Faktor pendukung
1. Perkembangan Kesiapan siswi
2. Pengetahuan dalam
3. Spiritual/Budaya menghadapi Haid
Pertama
Faktor pendorong (menarche)
1. Sosio Ekonomi
2. Sikap Petugas Kesehatan
Penelitian nantinya yang akan dilakuan sejauh mana kesiapan Siswi dalam menghadapi
Haid Pertama dan Juga Dukungan Keluarga terhadap anaknya dalam menghadapi Haid
Pertama.
D. Kerangka Konsep
E. Hipotesis Penelitian
Dalam hal ini mengunakan hipotesis asosiatif: adakah hubungan yang signifikan
antara siswi pada yang mengalami Haid Pertama dengan dengan dukungan
Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
anak yang mengalami Haid dengan Dukungan Keluarga terhadap kesiapan anaknya
Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan, atau tidak ada hubungan dengan kesiapan
Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol
BAB III
METODE PENELITIAN
pengukuran atau observasi variabel pada satu waktu dan dilakukan satu kali.
Siswi Kelas VII SMP Negeri 1 Cipanas Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak
Banten.
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam Rencana penelitian ini adalah sasaran Siswi Kelas VII SMP
Nopember Tahun 2021 yaitu siswi yang berusia 11 tahun ke atas yang
berjumlah 89 orang.
57
2. Sampel
1) Teknik Sampling
Sampel dalam Rencana penelitian ini adalah Siswi Kelas VII SMP
kriteria inklusi dan eksklusi (consecutive sampling), yaitu setiap siswi yang
2) Besar Sampel
NZ(α)² P (1-P)
n=
Nd2 + Z(α)² P (1-P)
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Jumlah Populasi
3) Kriteria Sampel
Variabel Penelitian
2) Variabel independen dalam rencana penelitian ini yaitu Usia, Kelas &
Nama Orangtua..dan sikap re aja itu sendiri dimana usia yang mengalami
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat dan Cara Cara Mengukur Skala
Ukur
1. Kesiapan Kekhawatiran yang timbul ketika, gejala HARS Penilaiannya antara 0-4 dimana nilai 0: Tidak ada Interval
akan menghadapi haid pertama - (Hamilton gejala sama sekali, nilai 1
dikarenakan rasa nyeri pada perut Anxiety Rating
Scale)
Wawancara
2. Usia Lama hidup dalam tahun dihitung dari Kuesioner Usia dalam tahun Ordinal
lahir sampai dilakukan penelitian. 1. ≤ 10 tahun
2. > 10 tahun
3. Pendidikan Jenjang pendidikan yang telah dilalui Kuesioner 1. SD Ordinal
oleh responden. 2. SMP
4. Dukungan Informasional untuk memecahkan suatu Kuesioner 1.Membantu Ordinal
Keluarga masalah seseorang 2.Diam Saja
.
E.Instrumen Penelitian
kuesioner. Kuesioner untuk mengukur tingkat kesiapan menggunakan alat ukur HRS-
Anxiety Rating Scals, HARS pertama kali dikembangkan oleh Max Hamilton pada
tahun 1956, untuk mengukur semua tanda kesiapan baik psikis maupun somatik.
HARS terdiri dari 14 item pertanyaan untuk mengukur tanda adanya kesiapan pada
anak dan orang dewasa.” HARS membagi kesiapan menjadi 5 tingkat kesiapan, yaitu
tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang, cemas berat dan panik. Berikut penilaian
dari skala ini adalah dengan memberikan nilai dengan kategori: 0=tidak ada gejala
sama sekali 1= satu gejala yang ada 2= sedang/separuh gejala yang ada 3= berat/ lebih
1) Uji Validitas
Rencana Hasil uji validitas kuesioner HARS yang dilakukan oleh (Kautsar,
2) Uji Reliabilitasi
suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Reliabilitas suatu
kuisioner dinyatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.60
persetujuan responden.
statistik.
63
Bagan 3.5
Prosedur Penelitian
Persiapan :
Perizinan dan Advokasi
Informed Concent
Ya Tidak
Entri data
Analisa Data
I. Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
kesesuaian data yang diambil. Apabila ada kesalahan dan perbedaan maka segera
b. Coding
Tahap kedua adalah Coding yaitu suatu metode untuk mengobservasi data
penelitian dalam bentuk kode atau simbol yang sesuai dengan kebutuhan analisis.
c. Entry
d. Cleaning
katagorinya sehingga data siap untuk dianalisa secara univariat maupun bivariat.
2. Analisa Data
a. Uji Univariat
persentase dan mean dari karakteristik responden yang meliputi umur, kelas.
b. Uji Bivariat
independen dan variabel dependen yaitu hubungan antara usia, tingkat Pendidikan
dan tingkat kesiapan. Analisis ini menggunakan uji analisis statistik Chi-Square
c. Tabel
Tabel 3.2
Analisa Variabel Penelitian
```No Variabel Penelitian Jenis Data Uji Statistik
1. Umur Katagorik Chi Square
2. Pendidikan Katagorik Chi Square
3. HARS Katagorik Chi Square
Prinsip etika yang menjadi pegangan dalam Renacan penelitian ini adalah
veracity.
pilihan apakah bersedia atau tidak untuk terlibat dalam Rencana penelitian. Setelah
responden menyatakan bersedia untuk bergabung dalam Renacana penelitian ini dan
hanya untuk kepentingan Rencana penelitian ini. Peneliti tidak berhak menggunakan
merubah informasi dari responden. Peneliti tidak dibenarkan merubah data selama
data agar tujuan penelitian tercapai. Hasil penelitian ini disampaikan secara benar,
DAFTAR PUSTAKA
Dengan hormat,
Tembusan
1. Pembantu Dekan Bidang Akademik
Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Ucu Anggrianti
70
Dengan hormat,
Menanggapi Surat UPTD Cipanas tentang hal tersebut diatas , pada Dasarnya Kami SMPN 1
Cipanas tidak keberatan sebagai tempat pengambilan data untuk penelituan bagi mahasiswa :
Nama : Ucu Anggrianti
Nim : 2014201119
Program Studi : PRODI S1 KEPERAWATAN
Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga Menghadapi Kesiapan Remaja Putri
Dalam Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) Pada Siswi Kelas
VII SMP Negeri 1 Cipanas
SMPN 1 Cipanas
Kepala
Yayat Supriyatna
NIP.
Tembusan
1. Pembantu Dekan Bidang Akademik
Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Ucu Anggrianti
3. Arsip
71
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA MENGHADAPI KESIAPAN REMAJA
PUTRI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE)
PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1 CIPANAS
Tanggal pengisian :
Nomor responden :
Nama :
A. Data demografi
1. Umur :
2. Kelas :
Petunjuk pengisisan:
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
2. Isilah setiap pertanyaan dengan jawaban sejujurnya.
3. Jangan malu-malu menjawab karena jawaban adik tidak dinilai.
4. Kerjakanlah sendiri dan tidak perlu bertanya kepada teman.
5. Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban pada kolom yang telah disediakan.
Sumber Informasi
1. Dari mana Anda mendapat informasi tentang haid ?
a. Buku/ majalah
b. TV/ internet
c. Orang tua dan Teman
d. Keluarga
e. Tidak dari siapapun
2. Darimana Anda mendapat informasi tentang tanda - tanda jika datang haid ?
a. Buku/ majalah
b. TV/ internet
c. Orang tua dan Teman
d. Keluarga dan Tenaga kesehatan
4. Bagaimana perasaan Anda jika nanti anda pertama kali mandapat haid ?
a. Takut/cemas
b. Biasa saja
c. Bingung
d. Tidak tahu
e. Malu
5. Siapakah yang memberitahu Anda, cara membersihkan diri ketika haid tiba ?
a. Ibu / teman
b. Internet/ Radio
c. Tahu sendiri dari buku
d. Tidak dari siapapun
72
7. Pada menstruasi pertama, seorang wanita didahului oleh perubahan fisik, yaitu,
kecuali....
a. Pembesaran payudara, Pembesaran pinggul dan bahu
b. Kemunculan rambut disekitar daerah kelamin
c. Badan bertambah tinggi
9. Pada wanita terjadi perubahan fisik yaitu perubahan primer, yang termasuk
kedalam perubahan primer adalah....
a. Menstruasi
b. Kehamilan
c. Aborsi
10. Menstruasi pertama merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi
pada seorang gadis yang sedang menginjak:
a. Dewasa
b. Kanak- kanak
c. Orang tua
73
12. Berikut ini yang termasuk tanda dan gejala yang sering dialami wanita pada saat
menstruasi kecuali:
a. Payudara membengkak dan sakit
b. Mudah marah dan tersinggung
c. Mudah senang
13. Apa yang menyebabkan kebanyakan remaja puteri sering mengalami keram
sewaktu menstruasi?
a. Karena hormone seks yang meningkat
b. Karena otot-otot rahim berkontraksi
c. Karena darah yang banyak keluar
17. Apa yang anda dapat lakukan untuk mencegah terjadinya gangguan menjelang
datang bulan:
a. Berolah raga, hindari stres dan selalu berpikiran positif
b. Makan yang banyak
c. Tidur yang cukup
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA MENGHADAPI KESIAPAN
REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI
PERTAMA (MENARCHE)
PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1 CIPANAS
Tanggal pengisian :
Nomor responden :
Nama :
D. Data demografi
1. Nama :
2. Nama Anak/Kelas :
3. Pekerjaan :
Petunjuk pengisisan:
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
2. Isilah setiap pertanyaan dengan jawaban sejujurnya.
3. Jangan malu-malu menjawab karena jawaban adik tidak dinilai.
4. Kerjakanlah sendiri dan tidak perlu bertanya kepada teman.
5. Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban pada kolom yang telah disediakan.
Sumber Informasi
1. Dari mana Anda mendapat informasi tentang haid ?
a. Buku/ majalah
b. TV/ internet
c. Orang tua dan Teman
d. Keluarga
e. Tidak dari siapapun
2. Bagaimana perasaan Anda jika anak anda nanti pertama kali mandapat haid ?
a. Takut/cemas
b. Biasa saja
c. Bingung
d. Tidak tahu
e. Malu
3. Siapakah yang memberitahu Anda sebagai orang tua, cara membersihkan diri
ketika haid tiba kepada anak?
a. Anak / teman
b. Internet/ Radio
c. Tahu sendiri dari buku
d. Tidak dari siapapun
76
Kode responden :
Umur :
Alamat :
________________
78
Ucu Anggrianti