Anda di halaman 1dari 77

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat

Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa


Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang - Banten

SKRIPSI

Disusun Oleh:
NAMA: ANGGRAINI
NIM: 1714201013

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021
Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat
Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa
Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Sarjana


Keperawatan

Disusun Oleh:

NAMA : ANGGRAINI
NIM :1714201013

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Skripsi inidi ajukan oleh:
Nama : Anggraini
Nim :1714201013
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap
Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang
Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa Mekarsari
Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten

Telah disetujui di hadapan dosen pembimbing skripsi, Proposal seminar tugas akhir
ini untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan layak untuk di
seminarkan sebagai syarat kelanjutan penulisan tugas akhir, dalam memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan, jenjang pendidikan Strata 1 (S-1). Program
StudiKeperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Tangerang.

Tangerang, 05 Mei 2021

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Kartini,Skep.,Ners.,M.Kep.,Sp.Kep.,Mat AtnesiaAjeng, STT .,M.Kes


NIK.041051.79.09.034 NIK.041051.90.15.035
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Anggraini
NIM :1714201013
Program Studi : S1- Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Hubungan Pengetahuan

Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja

Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg

Kabupaten Tangerang Banten adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan

dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi berasal

atau dikutip dari karya tulis yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Karang Taruna Desa Mekarsari Rajeg


Pada Tanggal : 23 Mei 2021

Yang Menyatakan

Materai 6000

Anggraini
NIM: 1724201013

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT, atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Keperawatan, pada Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT). Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Achmad Badawi, S.Pd, SE, MM. (Alm) selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang periode 2017 – 2019.
2. Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd.,M.Pd. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang yang memiliki kebijakan yang baik dan berguna
bagi mahasiswa
3. Dr. Ns. Hj. Rita Sekarsari, S.Kep., MHSM., Sp.KV selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang yang memberikan
fasilitas dan kesempatan untuk belajar.
4. Imas Yoyo, S.Kep., M.kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan
(FIKES) Universitas Muhammadiyah Tangerang
5. Hera Hastuti, S.Kep., Ners M.,Kep., Sp.Kep.Kom selaku Kaprodi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Tangerang.
6. Kartini, S.Kep., Ners., M.Kep.,Sp.Kep.,Mat selaku Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang yang mengarahkan dalam proses belajar mengajar. Dan selaku
Pembimbing I yang telah bersedia untuk meluangkan waktu, tenaga, dan
usahanya untuk membimbing dengan sabar, memberikan masukan dan
arahan untuk memberikan motivasi kepada peneliti agar selalu semangat
dalam menjalankan penelitian keperawatan ini
7. Atnesia Ajeng, SST., M.Kes. Selaku pembimbing II Yang telah
membimbing dengan memberikan arahan, masukan dan waktu dengan
penuh perhatian dan sabar dalam memotivasi agar peneliti selalu semangat
dalam menjalankan Penelitian Keperawatan ini.
8. Bapa/Ibu Dosen program studi ilmu kesehatan, yang telah memberikan doa
dan ilmu pengetahuan selama peneliti mengikuti perkuliahan.
9. Pihak X (tempat penelitian) yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan
10. Terutama kepada kedua Orang tua saya tercinta bapa Tarmiji dan Ibu Tri
Wahyati Tercinta yang selalu menyayangi saya dan selalu mendukung saya
dalam material, moral Serta doa yang selalu di panjatkan kepada Allah SWT
untuk peneliti.
11. Adik Kandung saya tersayang Muhamad Anggherji Fadillah Dan Muhamad
Rizqi Rajata yang selalu memberikan motivasi, mengingatkan peneliti untuk
mengerjakan skripsi dan senantiasa menghibur hari – hari peneliti.
12. Untuk seseorang yang spesial Ahmad Nur’Fai yang telah menemani dan
selalu memberikan warna warni perjuangan selama 5 tahun di SMA hingga
saat ini, menjadi penyemangat kuliah, doa dan serta berjuang bersama hingga
skripsi dan perkuliahan ini telah selesai.

13. Untuk Sahabat saya Zainal Arifin yang telah banyak membantu saya dalam
mencari materi, memberikan masukan, dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Kepada ke dua sahabat perempuan saya Arifka Dan Annisa
Oktavia yang telah membantu dan mendukung dalam menyusun penelitian
ini.
Akhir kata, saya berdoa kepada Allah SWT semoga membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Tangerang, 20 Mei 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HAL
Halaman Pengesahan.....................................................................................ii

Pernyataan Orisinalitas..................................................................................iii

Pernyataan Pernyataan persetujuan...............................................................iv

Publikasi tugas akhir......................................................................................v

Kata pengantar ..............................................................................................vi

Kata pengantar...............................................................................................viii

Daftar Isi........................................................................................................ix

Daftar Singkatan/ Istilah................................................................................xii

Daftar Tabel...................................................................................................xiii

Daftar Gambar...............................................................................................xiv

Daftar Lampiran............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

Latar Belakang................................................................................................1
Identifikasi Masalah....................................................................................... 6
Batasan Masalah............................................................................................ 6
Rumusan Masalah...........................................................................................7
Tujuan Penelitian.............................................................................................7
Tujuan Umum................................................................................................. 7
Tujuan Khusus.................................................................................................8
Manfaat Penelitian............................................................................................8
Bagi RT 08/05 ...........................................................................................…...
8
Bagi Profesi Perawat...........…..........................................................................8
Bagi Peneliti selanjutnya…..............................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 10

Landasan Teori..............................................................................................10
Penelitan Terkait............................................................................................. 31
Kerangka Teori............................................................................................... 37
Kerangka Konsep............................................................................................38
Definisi Operasional....................................................................................... 38
Hipotesis Penelitian........................................................................................42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................50

Jenis dan Desain Penelitian............................................................................43


Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................43
Populasi,Sampel sampling ...........................................................................44
Instrumen Penelitian......................................................................................45
Pengujian Instrumen Penelitian.....................................................................50
Teknik Pengumpulan Data.............................................................................52
Teknik Pengolahan Data................................................................................54
Etika Penelitian............................................................................................. 57
Rencana Kerja dan Jadwal Penelitian............................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN

ASHAR : Adolescent Sexual and Reproductive Health and Rights

KEMENKES RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

KRR : Kesehatan Reproduksi Remaja

RT : Rukun Tetangga

SDKI : Survei Dasar Kesehatan Indonesia

WHO : Word Healt Organization


DAFTAR TABEL

Tabel Definisi Oprasional

Tabel Instrumen Penelitian

Tabel Kerangka Konsep

Tabel Kerangka Teori

Tabel Model Komunikasi Shannon dan Weaver

Tabel Penelitian Terkait


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Judul
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman Sampul
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi menurut WHO (Word Healt Organization) adalah suatu

keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, tidak cuman hanya bebas dari penyakit

namun dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi serta

prosesnya. Tujuannya kesehatan reproduksi adalah membantu remaja agar dapat

memahami dan menyadari bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksinya,

sehingga Remaja memiliki sikap dan prilaku bertanggung jawab dengan masalah

kesehatan reproduksinya.(Purnamaningrum,2011).

Menurut WHO (2018), remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 - 19

tahun dan menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2015, remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10 - 18 tahun. Masa remaja merupakan masa

perkembangan yang ditandai oleh perubahan-perubahan yang berhubungan dengan

perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan

orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses

pembentukan orientasi masa depan. Pembinaan kesehatan reproduksi remaja

bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan

perilaku hidup sehat bagi remaja. Adolescent Sexual and Reproductive Health and

Rights (ASRHR) studi menyebutkan bahwa sebesar 11% kelahiran dan sebesar 14%

kematian ibu di seluruh dunia diantaranya perempuan berusia 15-19 tahun, dan

sebesar 95% dari angka tersebut terjadi di negara berkembang (Utami,2021).


Setiap tahunnya, sekitar 7,4 juta remaja perempuan mengalami kehamilan tidak

diinginkan dan sekitar 3 juta remaja perempuan melakukan aborsi yang tidak aman

(Utami,2021). Studi memperkirakan sebanyak 1.300.000 remaja perempuan dan

780.000 remaja laki-laki terkena HIV Di Indonesia, sebesar 2,6% perkawinan

pertama dilakukan pada usia kurang dari 15 tahun dan sebesar 23,9% usia

perkawinan pertama berada pada usia 15-19 tahun (Utami,2021). Angka kehamilan

pada remaja umur kurang 15 tahun sebesar 0,02% dan kehamilan pada usia 15-19

tahun sebesar 1,97% (Utami,2021). Kemudian, data mengungkapkan bahwa sekitar

33,3% remaja perempuan dan sekitar 34,5% remaja laki-laki yang berusia 15-19

tahun mulai berpacaran pada saat mereka belum berusia 15 tahun (Utami,2021). Dari

data tersebut menunjukkan kesadaran remaja akan pentingnya pengetahuan

kesehatan reproduksi masih rendah (Utami,2021).

Remaja dengan permasalahan pengetahuan kesehatan reproduksi yang

terjadi pada saat ini sangat kompleks hal ini di tunjukan pada hasil

SDKI(Survei Dasar Kesehatan Indonesia 2012) Kesehatan Reproduksi

Remaja (KRR) mengetahui tentang pengetahuan remaja dalam kesehatan

reproduksi belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya 35,3% remaja

perempuan dan 31,2 % remaja laki laki usia 15-19 tahun mengetahui bahwa

perempuan dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual. Kematian

remaja usia 15-19 tahun disebabkan adanya permasalahan dalam kesehatan

reproduksi seperti komplikasi kehamilan, perdarahan, sepsis, persalinan

terhambat, komplikasi pada aborsi yang tidak aman, penyakit seksual, serta
penyalah gunaan obat-obat terlarang SDKI( Survei Dasar Kesehatan

Indonesia,2012).

Hasil studi penelitian Maria Haryanti Butarbutar,tahun 2016 dengan judul

“Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Remaja Putri Tentang

Personal Hygiene di SMA Negri I Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tergolong baik sebesar

(54.8%), sikap unfavorabel atau tidak mendukung (53.6%), dan tindakan terbesar

(52.4%) yaitu baik. Dari analisa bivariat di temukan tidak ada hubungan

pengetahuan terhadap tindakan personal hygiene saat menstruasi (p=0,794), dan

tidak ada hubungan sikap terhadap tindakan personal hygiene saat menstruasi

(p=0,975). Diperlukan peran sekolah, pendidik, orang tua untuk lebih proaktif

dalam meningkatkan pengetahuan dan informasi yang berguna tentang proses

terjadinya haid dan cara menjaga kebersihan selama menstruasi.

Selanjutya Hasil study Agustina Widayati, Homsiatur Rohmati, tahun

2019 dengan judul “Hubungan Pengetahuan Kesehatan Alat Reproduksi

Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri”

Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan alat

reproduksidengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja.

Sedangkan menurut Nicky Antika Putri, Ajeng Setianingsih, tahun 2016

dengan judul “ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Personal

Hygiene Mentruasi” Dari analisa bivariat ada hubungan pengetahuan tentang

personal hygiene menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri


pada saat menstruasi dan ada hubungan sikap tentang personal hygiene

menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja putri pada saat

menstruasi. Untuk remaja putri lebih menjaga kebersihan diri pada saat

menstruasi dengan cara membersihkan alat kelamin dari depan kebelakang,

mengganti pembalut setiap 3-4 jam serta mengganti celana dalam jika sudah

terkena noda darah. Dari hasil survey awal oleh peneliti dengan Metode

wawancara dengan ketua RT di Karang Taruna Kampung Priuk Desa

mekarsari Rajeg, sebanyak 18 Remaja dari 36 remaja yang aktif dalam

pelajaran dan mengetahui tentang kesehatan reproduksi dengan sikap personal

saat menstruasi pada remaja di karenakan masih banyak anak yang belum

mengetahui cara mencara kesehatan reproduksinya saat menstruasi dengan

alasan setiap pelajaran tentang Kesehatan reproduksi anak lebih memilih

bermain game online, tidur di dalam kelas, dan mengobrol dengan teman

sejawannya.

Oleh karena itu, Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap
Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari
RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten,
B. Identifikasi masalah

1. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi remaja di Karang Taruna Kampung

Priuk Desa mekarsari Rajeg

2. Penyebab kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi

3. Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi

C. Batasan masalah

1. Bagaimana Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Variabel Independent)

dengan sikap personal hygiene saat menstruasi pada Remaja (Variabel

Dependent)

2. Lokasi penelitian di Karang Taruna Kampung Priuk Desa Mekarsari Rajeg

D. Rumusan Masalah

Orang tua merupakan model bagi remaja dalam kehidupan sehari-hari sehingga

memiliki peran penting dalam mensosialisasikan tentang kesehatan reproduksi remaja.

Orang tua memiliki peran dalam membimbing perkembangan anak-anaknya terkait

masalah kesehatan seksual mengembangkan keterampilan dalam membuat keputusan

secara mandiri. Hal ini di butuhkan peran orang tua sebagai peran lekatnya untuk selalu

mendampingin anak- anaknya terutama yang sedang beranjak remaja.


Dari hasil SDKI (Survei Dasar Kesehatan Indonesia) 2012 Kesehatan

Reproduksi Remaja (KRR) mengetahui tentang pengetahuan remaja dalam kesehatan

reproduksi belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya 35,3% remaja perempuan

dan 31,2 % remaja laki laki usia 15-19 tahun mengetahui bahwa perempuan dapat

hamil dengan satu kali berhubungan seksual.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat

Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran umum tentang “Hubungan Pengetahuan Kesehatan


Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang
Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten
Tangerang Banten”
2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di Karang

Taruna Kampung Priuk Desa mekarsari Rajeg.

b. Mengidentifikasi penyebab kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi

remaja terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi Dengan Sikap

Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja


c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja terhadap pengetahuan

kesehatan reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi

Pada Remaja.

d. Mengidentifikasi Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap

Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagi Karang Taruna perumahan Mekarsari RT008/005

Sebagai masukan pada media pembelajaran dalam melakukan

pemahaman reproduksi, serta di harapkan bisa meningkatkan

pengetahuan bagi remaja dan bagaimana sikap personal Hygien saat

menstruasi pada remaja

2. Bagi Profesi Perawat

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah informasi atau

referensi bagi Mahasiswa fakultas Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Tangerang

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai landasan praktek ujian

ilmiah akhir selanjutnya untuk lebih di kembangkan kembali tentang

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal

Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan


Mekarsari RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten

Tangerang Banten

4. Bagi Responden

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal

Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan

Mekarsari RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten

Tangerang Banten

5. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi

Remaja di Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa

Mekarsari Rajeg, Kota Tangerang dalam mengetahui cara Hubungan

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygien Saat

Menstruasi Pada Perumahan Taman Raya Rajeg RT008/005


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Remaja a. Definisi Remaja

Berasal dari bahasa latin ia itu adolescere yang berarti menuju ke arah

kematangan, kematangan yang dimaksud disini adalah bukan hanya matang dalam

hal fisik saja namun kematangan secara bersosialisasi dan psikologisnya

(adyantoro,2013). Remaja merupakan fase dimana terjadinya perubahan dari masa

anak-anak menjadi individu yang dewasa yang dapat dilihat dari perubahan fisik dan

psikososial (Utami,2021). Masa remaja adalah masa dimana pertumbuhan dari anak

– anak menuju ke masa dewasa, dimana pada masa tersebut terjadi pertumbuhan

pada fungsi reproduksi sehingga terjadinya perubahan – perubahan baik secara

mental, fisik, maupun pransosialnya (Andhyantoro,2013). Jadi menurut peneliti

remaja adalah dimana terjadinya perubahan dari masa kanak – kanak menjadi remaja

yang menuju kematangan secara sosial maupun psikologi.

b.Batasan Usia Remaja

Batas usia remaja menurut WHO ialah 12 – 24 tahun. Menurut Depkes RI

adalah antara 10 – 19 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut BKKBN adalah

10 – 19 tahun (purnamaningrum,2013). Secara umum menurut pendapat para tokok

– tokoh psikologi, remaja terbagi menjadi 3 fase pada batasan usia, yaitu: 1) Fase
remaja awal dalam rentang usia 12 – 15 tahun. 2) Fase remaja madya dalam rentang

usia 15 – 18 tahun. 3) Fase remaja akhir dalam rentang usia 18 – 21 tahun

(Nasrudin,2017).

c. Karateritis remaja berdasarkan umur

Karakteritis menurut (kumalasari, 2012) adalah sebagai berikut :

1) Masa remaja Awal (11 - 13 tahun) a) Lebih dekat dengan teman seusia. b)

Ingin bebas. c) Lebih sering memperhatikan keadaan tubuhnya. d) Mulai berfikir

abstrak

2) Masa Remaja Pertengahan (14 – 16 tahun). a)Mencari identitas diri. b)

Timbul rasa ingin berkencan. c) Timbul rasa cinta yang sangat mendalam. d)

Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak. e) Berkhayal tentang aktivitas seks.

3) Masa Remaja Akhir ( 17 – 21 tahun ) a) Mengungkapkan kebebasan diri.

b) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya. Mempunyai citra tubuh (body image )

terhadap dirinya sendiri. c) Dapat mewujudkan rasa cinta.

d.Tugas – Tugas Remaja

Menurut kay dalam (Jahja,2012) terdapat Macam – macam tugas remaja

perkembangan remaja yaitu: 1) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman

kualitasnya. 2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur – figur

yang mempunyai otoritas. 3) Mengembangkan keterampilan komunikasi

interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik dalam
individual ataupun secara berkelompok. 4) Menemukan Model manusia yang di

jadikan sebagai identitasnya. 5) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan

diri terhadap kemampuan dirinya sendiri. 6) Memperkuat self-control ( kemampuan

mengendalikan diri). 7) Mampu menghilangkan reaksi dan penyesuaian diri (sika/

perilaku) kekanak- kanakan.

2. Menstruasi a. Definisi Menstruasi

Secara bahasa Menstruasi (Haid) adalah mengalirnya sesuatu. Menstruasi

adalah proses keluarnya darah melalui saluran vagina yang terjadi secara alami pada

tubuh perempuan (Jamaludin,2019). Siklus menstruasi diatur oleh lima jenis hormon,

di antaranya yaitu hormone estrogen, progesterone, FSH(Folice Stimulating

Hormone), GnRH (Gonadotropin Relasing Hormon) dan LH(Luteinizing Hormine)

(Jamiludin,2019).

b. Gejala Menstruasi

Menurut (Proverawati,2009 dalam Lestari,2018) Gejala pada menstruasi

yaitu: a) Terdapat rasa tidak nyaman disebabkan karena pada saat menstruasi volume

air di dalam tubuh berkurang b) Menyebabkan sakit kepala c) Pegal – pegal pada

bagian kaki dan pinggang d) Kram perut e)sakit perut f)perubahan emosional seperti

perasaan suntuk, marah,sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan dari beberapa

hormone.
c. siklus Menstruasi

Menurut (Jamaludin,2019) Siklus menstruasi dibagi menjadi empat fase

yaitu: a)Fase Menstruasi Merupakan fase pertama saat menstruasi. Fase ini biasanya

ditandai dengan peluruhan dinding Rahim yang berisi banyak pembuluh darah dan

lender dengan presentase 2/3 darah kotor dan 1/3 berupa lender. b) Fase Folikular

pada fase ini terjadi ketika hipotalamus di otak mengeluarkan hormone GnRH yang

berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisis (pituitari) untuk mengeluarkan

hormon FSH.hormon FSH akan merangsang ovarium (indung telur) untuk

membentuk folikel - folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel tersebut

akan berkembang selama kurang lebih 16-20 hari dan folikel yang telah matang

tersebut akan mengeluarkan hormone estrogen yang terjadi penebalan pada dinding

Rahim, c) Fase Ovulasi dimana terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang

telah matang. Apabila sel telur tidak dibuahi, sel telur akan melebur 24 jam. Waktu

ovulasi biasanya berkisaran 13-15 hari setelah masa menstruasi. d) Fase Luteal

biasanya terjadi dalam kurun waktu 11-17 hari dengan rata – rata 14 hari lamanya.

Maka masa menstruasi normal berkisaran dalam kurun waktu 3-7 hari. Akan tetapi,

siklus menstruasi antara satu dengan lainnya berbeda. Siklus menstruasi dapat datang

lebih cepat atau lebih lambat. Hal ini di pengaruhi oleh factor umur, gaya hidup

(lifestyle), hormon dan pola makan.


d)Indikator Peronal Hygiene saat menstruasi

Menurut (kusmiran,2012 dalam Lestari,2018) beberapa perawatan pada saat

menstruasi sebagai berikut : a) saat menstruasi wanita lebih berkeringat

dibandingkan dengan hari biasanya b)membersihkan sisa keringat yang ada disekitar

alat kelamin secara teratur dengan air bersih c)Sering mengganti celana dalam

minimal dua kali sehari untuk menjaga kelembapan yang berlebih d) pemakaian

pembalut tidak boleh di gunakan lebih dari 6 jam dan harus di ganti sesering mugkin

bila sudah penuh dengan darah.

3. Personal Hygien a.Definisi Personal Hygien

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang berarti

perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu

tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan

fisik dan psikis (Mayona,2017).

b.Tujuan Personal Hygiene

Menurut (Mayona,2017) Tujuan personal hygiene yaitu: a) Meningkatkan

derajat kesehatan seseorang b) memelihara kebersihan diri seseorang c) Memperbaiki

personal hygiene yang kurang d) pencegahan penyakit e) Meningkatkan percaya diri

seseorang f) Menciptakan keindahan


c. Macam- macam Personal Hygiene

Menurut (Mayona,2017) macam - macam Personal Hygien yaitu: a)Perawatan

kulit kepala dan rambut b) Perawatan mata c) Perawatan hidung d) Perawatan telinga

e) Perawatan kuku kaki dan telinga f) Perawatan genitalia g) Perawatan kulit seluruh

tubuh h) Perawatan tubuh secara keseluruhan.

d.Faktor – factor Yang Mempengaruhi Personal hygiene

Menurut (Mayona,2017) Faktor – factor yang mempengaruhi personal hygiene

yaitu: a) Body Image Misalnya karena ada perubahan fisik sehungga individu tidak

peduli dengan kebersihannya b) Praktik social misalnya pada anak – anak yang

dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola

kebersihan dirinya c) Status sosial ekonomi misalnya misalnya pada masyarakat

dengan social ekonomi yang rendah mungkin akan mengesampingkan perawatan

dirinya sehingga personal hygiene mereka kurang. d) Pengetahuan misalnya

penderita Diabetes Militus harus selalu menjaga kebersihan dirinya agar

kesehatannya dapat terjaga. e) Budaya misalnya terdapat sebagian masyarakat

percaya jika individu memiliki penyakit tertentu tidak boleh dimandikan. f)

kebiasaan seseorang misalnya terdapat kebiasaan seseorang yang menggunakan

produksi tertentu dalam perawatan diri, seperti penggunaan sampo, sabun dan lain –

lain g) Kondisi Fisik misalnya pada keadaan sakit tertentu keadaan untuk merawat

diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.


e. Dampak Personal hygiene

Menurut (Mayona,2017) dampak dari Personal hygiene yaitu: a) Dampak fisik

banyak terdapat gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak menjaga

kebersihan organ dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan

integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,

serta gangguan fisik pada kuku. b) Dampak psikososial seperti gangguan kebutuhan

rasa nyaman, kebutuhan harga diri, kebutuhan kualitas diri dan gangguan interaksi

sosial.

4. Sikap a.Definisi Sikap

Sikap merupakan kecenderungan respon individu untuk bertindak yang bersifat

positif maupun negatif terhadap suatu objek tertentu (Putri,2019). Sikap adalah suatu

aspek penting untuk diteliti dalam kehidupan sosial (Trulline,2017)

b. Komponen sikap

Menurut (Putri,2019) terdapat tiga komponen pada sikap yaitu: a) Komponen

Kognitif yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan dan

keyakinan yaitu hal – hal yang berhubungan dengan bagaimana orang

mempersepsikan terhadap objek sikap (Walgito,2019 dalam Putri,2019). b)

Komponen efektif yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak

senang terhadap suatu objek sikap (Walgito,2008 dalam Putri,2019). c) Komponen

Konatif yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak


terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukan intensif sikap, yaitu menunjukan

besar kecilnya kecendrungan bertindak atau berprilaku seseorang terhadap objek

sikap (Walgito,2019 dalam Putri,2019).

c. Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Menurut (Trulline,2017) beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan

sikap adalah: a) Pengalam pribadi karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosi b) Kebudayaan karena

menekankan terhadap lingkungan (termaksud kebudayaan) dalam membentuk

kepribadian seseorang c) Orang lain di anggap penting karena pada umumnya,

individu bersifat searah dengan sikap orang – orang yang di anggap penting d)

Media massa karena media massa sebagai sarana komunikasi, yang mempunyai

pengaruh besar dalam membentuk opini dan kepercayaan orang. e) Institusi

pendidikan dan agama karena keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep

moral dalam diri suatu individu f) Faktor emosi dalam diri karena tidak semua

bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang.
5. Kesehatan Reproduksi a. Definisi Kesehatan Reproduksi

Menurut WHO (Word Healt Organization) adalah suatu keadaan fisik, mental,

dan sosial yang utuh, tidak cuman hanya bebas dari penyakit namun dalam segala hal

yang berhubungan dengan sistem reproduksi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi

menurut (kemenkes RI, 2015) merupakaan keadaan secara sehat fisik, mental, dan

sosial yang secara utuh yang tidak hanya bebas dari penyakit yang berkaitan dengan

sistem reproduksi. kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan baik secara fisik,

mental, dan lingkungan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan

pada sistem reproduksi pria maupun reproduksi wanita.

b.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Menurut (Taufan,2010) faktor – faktor yang dapat berdampak buruk pada

kesehatan reproduksi terbagi menjadi empat yaitu : 1) Faktor sosial – ekonomi dan

demografi ( khususnya pada kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, kurangnya

pengetahuan tentang perkembangan reproduksi dan serta lokasi tempat tinggal yang

terpencil. 2)Faktor budaya dan lingkungan ( misalnya seperti tindakan tradisional

yang sangat bedampak buruk pada kesehatan reproduksi, masih percaya dengan

pribahasa banyak anak banyak rejeki, kurangnya peran orang tua dalam mengawasi

dan mendidik anaknya dan lain –lain. 3) Faktor psikologis (seperti dampak kurang

kedekatannya orang tua dengan anak remajanya, anak mengalami depresi karena

ketidak seimbangan hormon, merasa wanita tidak di hargai oleh pria yang
memberikan kebebasan secara mater ). 4) Faktor biologis (seperti kelain sejak lahir,

kelainan pada saluran organ reproduksi pasca penyakit menular seksual).

c. Macam – macam penyakit menular seksual

Menurut (widiyastutu) macam – macam penyakit menular seksual yaitu : 1)

HIV/AIDS, HIV adalah suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh pada

manusia (Widiyastutu,2011). Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah putih lalu

merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi untuk mempertahankan

terhadap infeksi akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem daya tahan tubuh akan

menjadi berkurang dan penderita akan mudah terkena penyakit (Widiyastutu,2011).

AIDS adalah gejala penyakit yang timbul disebabkan rendahnya daya tahan

tubuh (Widiyastutu,2011). pada awalnya pasien HIV positif sering menampak gejala

secara bertahun – tahun sekitar 5-10 tahun. Semakin lama penderita akan semakin

lemah dan akhirnya akan berakhir dengan kematian, karena saat ini belum di

temukan obat untuk mencegah HIV/Aids (Widiyastutu,2011). 2) Sifilis (Raja singa)

Penyebab kuman Treponema Pallidum tanpa gejala antara 3-4 minggu bahkan

terkadang sampai 3 bulan sesuadah kuman masuk pada tubuh (Widiyastutu,2011).

Gejala sifilis adalah luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri, Bercak merah pada tubuh,

dan terdapat kelainan pada saraf, jantung dan pembulu darah (Widiyastutu,2011) . 3)

Herpes Genetalis Penyebabnya adalah Virus Herpes simplex dengan masa inkubasi

antara 4-7 hari setelah virus berada pada dalam tubuh (Widiyastutu,2011).
Gejala Herpes Genetalis adalah terdapat bintil – bintil berair dan terasanyeri

pada daerah kemaluan, terdapat luka akibat pecahnya bintil – bintil, dan dapat

munculkembali seperti pada gejala awal disebabkan stres, haid, makan/minum

beralkohon, berhubungan seks yang berlebih (Widiyastutu,2011). 4) Pelvic

Inflamatory Disease( PID) adalah suatu kumpulan radang yang terdapat pada saluran

genital bagian atas disebab kan oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang

endometrium, tuba fallopi, ovarium maupun miometrium sebagai akibat

berhubungan seks (Widiyastutu,2011). Gejalanya adalah terasa tegang nyeri pada

abdomen bagian bawah, terjadi pengeluaran cairan servik, terjadi peningkatan reaktif

protein dan terdapat endapan darah yang meningkat (Widiyastutu,2011).

Sistem Reproduksi adalah serangkaian interaksi organ dan zat dalam suatu

organisme (Istna.2012). Sistem reproduksi manusia terbagi menurut sistem jenis

kelamin yaitu sistem reproduksi pria dan sistem reproduksi wanita (Istna.2012). b.

Macam – macam Reproduksi 1) Sitem Reproduksi Pria a) Alat Reproduksi Luar

Menurut (Solihah,2017) alat reproduksi luar merupakan alat reproduksi yang berada

pada bagian luar tubuh dan dapat diamati langsung seperti: (a) Penis merupakan alat

yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa

ringan (Isna,2012). Pada bagian dalam terdapat saluran yangberfungsi mengeluarkan

urine dan sperma. Dalam kaitannya dengan fungsi reproduksi, penis berperan sebagai

alat senggama dan saluran pengeluaran sperma (Isna,2012). (b) Skotrum merupakan

suatu sepasang kantung yang menggantung terletak di dasar pelvis (Isna,2012).


Ukuran skotrum dapat berubah – ubah sesuai suhu lingkungan, jika suhu

lingkungan dingin maka skotrum akan mengerut yang menyebabkan testis lebih

dekat dengan tubuh sehingga lebih hangan, sebaliknya pada cuaca panas skrotum

akan membesar dan kendur sehingga permukaan akan lebih luas (Isna,2012). b) Alat

Reproduksi Dalam Alat reproduksi dalam merupakan alat reproduksi yang terletak

pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung (Solihah,2017).

Menurut(Solihah,2017) alat reproduksi dalam antara lain terdiri atas testis, saluran

sperma, uretra dan kelenjar reproduksi.(a) Testis Merupakan dua buah organ

glandula yang memproduksi semen (sperma), terdapat di skrotum dan di gantung

oleh feniklus spermatikus (Isna,2012). Testis merupakan tempat dibentuknya

spermatozoa dan hormon laki – laki (Isna,2012).

Testis terletak menggantung pada urat – urat spermatik di dalam sportum. Testis

terdiri dari belahan – belahan yang bernama lobulus testis. Kelenjar testis, bentuknya

seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani atau sperma dan terdapat di

dalam skrotum (Isna,2012). (b) Saluran sperma tersusun atas epididimis, vas

deferens, dan uretra. Sperma yang di hasilkan di dalam testis akan keluar melalui

epididimis. Epididimis merupakan saluran yang keluar melalui testis

(Sholihah,2017).

Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang

sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens. Vas

deferen merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta

berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra (Sholihah,2017). (c)Uretra


merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki – laki yang terdapat di dalam

penis (Sholihah,2017). Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga

berfungsi sebagai saluran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini dikenal

dengan istilah ejakulasi. Meskipun menjadi satu antara saluran, urine dengan sperma

tidak keluar bersama, hal ini disebabkan karena ada pengaturan prostat (Isna,2012).

(d) Kelenjar Reproduksi berfungsi untuk memproduksi cairan yang bercampur

dengan sel sperma yang menjadi cairan mani (Sholiha,2017).

Kelenjar pada reproduksi pada laki – laki terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar

prostat, dan kelenjar cowper. Vesikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk

seperti kantong kusut kecil (±5cm) yang terletak di belakang (posterior) dari kantong

kemih (Sholiha,2017). Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih –

putihan, sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu: asam sirat,

enzim, dan seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh

bakteri dalam saluran reproduksi (Sholiha,2017).

Sedangkan kelenjar cowper (bulbouretra) berfungsi sebagai melindungi sperma

dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta

melapisi uretra, sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi

(Sholiha,2017). 1) Sistem Reproduksi Wanita a) Alat Reproduksi Luar Alat

reproduksi luar Merupakan tempat terdapatnya sistem urogenital yang di lingkari

oleh labia mayora (Isna,2012). Alat reproduksi perempuan yang terletak diluar yaitu

vulva dan labium (Sholihah,2017). Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat
reproduksi wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini

disebut dengan Labium.

Vulva terletak di dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran reproduksi

(Sholihah,2017). b) Alat Reproduksi Dalam yaitu (1) Vagina merupakan saluran

yang menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim (Sholihah,2017). Pada bagian

depan, vagina berukuran kurang lebih 6,5 cm dan bagian belakang 9,5 cm. Pada

puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim yang disebut porsio

(Isna,2012).

Vagina tersusun atas otot – otot yang elastis, dilapisi selaput membran yang

disebut selaput darah (himen). saluran yang menghubungkan vagina dengan rahim

adalah serviks( leher rahim). Vagina berfungsi sebagai organ reproduksi, saluran

untuk aliran darah menstruasi dari rahim, dan jalan lahir bayi (vagina)

(Sholihah,2017). (2) Uterus atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding

yang tebal, memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik (Sholihah,2017).

Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di sumbu tulang pinggul dan

membentuk sudut dengan vagina. Menurut (Isna,2012) Uterus terdiri dari :(a) Fundus

uterus (dasar rahim). (b) Korpus uteri, sebagai tempat berkembangnya janin.(c)

Serviks uteri. Menurut (Isna,2012) Posisi uterus berbeda – beda sesuai dengan

tahapan yang dilalui seorang perempuan, yaitu :1. Masa pubertas : uterus berda

dalam rongga pelvis. Ketika menstruasi, uterus membesar, dan permukaan

membulat. Selain itu labia membengkak, serta endometrium menebal dan lebih

lunak. 2. Selama kehamilan: uterus semakin membesar, terutama pada usia


kehamilan 8 bulan. Pertumbuhan ini selain karena pertumbuhan otot yang sudah ada,

juga terjadi karena adanya pertumbuhan otot baru. 3. Sesudah melahirkan : uterus

berangsur – angsur kembali ke ukuran semula, dan pembuluh darah serta otot

bertambah. 4.Pada usia tua: uterus menjadi atrofi dan pucat, sehingga lebih

memisahkan antara uterus dan serviks. (c) Tuba Fallopi (saluran telur) adalah saluran

yang mengangkut ovum (sel telur) dari ovarium ke dalam rahim (Isna,2012).

Tuba fallopi berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang memanjang ke arah

samping dari uterus. Panjang tuba fallopi ini sekitar 10 cm (Sholihah,2017). Menurut

(Isna,2012) Fungsi dari tuba fallopi sebagai berikut : a. Tempat pertumbuhan pada

janin, sebelum janin masuk ke dalam rahim. b. Sebagai alat untuk menangkap ovum

c. Digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi. d. Merupakan saluran

dari ovum dan sperma, sehingga menghasilkan pembuahan yang berbentuk janin.(d)

Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak

diselah kiri dan kanan rongga perut bagian kiri dan kanan (Sholihah,2017).

Ovarium berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran

sekitar 4cm x 3cm x 2cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut

folikel (Sholihah,2017). Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon

reproduksi. Ovarium akan memproduksi sel telur (ovum) setelah wanita dewasa dan

mengalami siklus menstruasi. Sel telur yang sudah masak akan mengalami pelepasan

dar ovarium (ovulasi). Ovulasi terjadi setiap 28 hari yang sering di jadikan patokan

siklus menstruasi (Isna,2012).


6. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan Merupakan suatu hasil yang terjadi setelah seseorang melakukan

pemahaman terhadap suaru objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif adalah perilaku

yang sangat penting untuk membentuk suatu tindakan seseorang (Notoatmojo,2003

dalam Febriyanto,2016). Pengetahuan adalah pemahaman teoritis dan praktis (know-

how) yang dimiliki oleh manusia (Basuki,2017). Faktor-Faktor yang

mempengaruhi pengetahuanMenurut (Astutik, 2013), adapun beberapa faktor

yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:1) Usia mempengaruhi daya

tangkap dan pola fikir seseorang, semakin bertambahnya usia maka semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola fikir seseorang. Setelah melewati usia

madya (40-60 tahun), daya tangkap dan pola fikir sesorang akan menurun. 2)

Pendidikan Tingkat pendidikan dapat menentukan tingkat kemampuan seseorang

dalam memahami dan menyerap pengetahuan yang telah di peroleh. Umumnya,

pendidikan mempengaruhi suatu proses pembelajaran, semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin baik tingkat pengetahuannya. 3) Pengalaman

adalah suatub proses dalam memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang telah di peroleh dalam memecahkan masalah

yang di hadapi saat masa lalu dan dapat di gunakan dalam upaya memperoleh

pengetahuan. 4) Informasi Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah,

namun mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media seperti telivisi, radio,

surat kabar, majalah dan lain-lain, maka hal tersebut dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang. 5) Sosial budaya dan ekonomi Tradisi atau kebiasaan yang
sering dilakukan oleh masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya selain itu,

status ekonomi juga dapat mempengaruhi pengetahuan dengan trsediannya suatu

fasilitas yang di butuhkan oleh seseorang. 6) Lingkungan sangat berengaruh dalam

proses penyerapan pengetahuan yang berada dalam suatu lingkungan. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap

individu. Tingkat pengetahuan Menurut (Arikunto, 2010),pengukuran tingkat

pengetahuan dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu sebagai berikut: 1)Pengetahuan

baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari total jawaban

pertanyaan.2) Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan

benar dari total jawaban pertanyaan.3) Pengetahuan kurang bila responden dapat

menjawab <56% dari total jawaban pertanyaan.


B. Penelitian Terkait

No Nama Penulis Judul Penelitian Metode penelitian Hasil penelitian


1. Ismiyati, Darti Model Komunikasi Paradigma yang di gunakan Hasil penelitian ini di dapatkan
Rumiatun Antara Orang Tua Dan dalam penelitian ini adalah model pendekatan komunikasi
Remaja Tentang konstruktivisme dengan metode antara orang tua dan remaja. Pada
Kesehatan Reproduksi kualitatif. Metode pengumpulan saat akan berdiskusi dengan
data dan analisis secara anaknya, maka orang tua perlu
kualitatif dilakukan dengan merencanakan yaitu dengan
pendekat grounded theory untuk memahami situasi dan kondisi
mengetahui model pendekatan remaja. Selain itu, orang tua juga
komunikasi efektif antara orang perlu membentuk interaksi yang
tua dan remaja dalam berdiskusi baik agar muncul kepercayaan
tentang kesehatan reproduksi antara keduanya. Komunikasi yang
remaja di lakukan perlu memahami
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dari orang tua agar remaja
mampu terbuka dengan
permasalahannya. Untuk
mempermudah menyampaikan
informasi maka orang tua dapat
menggunakan media. Orang tua
juga memahami terhadap hambatan
yang dapat di alami pada saat
berkomunikasi atau berdiskusi
dengan anaknya.
2. Nicky Antika Hubungan Pengetahuan Jenis penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Putri1, Ajeng dan Sikap Terhadap menggunakan penelitian pengetahuan responden tergolong
Setianingsih2 Perilaku Personal kuantitatif dengan desain kurang sebesar (53,9%), sikap kurang
Hygiene Mentruasi Deskriptif Analitik dengan baik (80,4%), dan perilaku terbesar
pendekatan Cross Sectional (70,6%) yaitu kurang. Dari analisa
untuk mempelajari dinamika bivariat ada hubungan pengetahuan
korelasi antara pengetahuan dan tentang personal hygiene menstruasi
sikap remaja putri terhadap terhadap perilaku personal hygiene
perilaku personal hygiene saat remaja puteri pada saat menstruasi
menstruasi dengan cara (p=0,046), dan ada hubungan sikap
pendekatan, observasi atau tentang personal hygiene menstruasi
pengumpulan data variabel terhadap perilaku personal hygiene
independent dan variabel remaja puteri pada saat menstruasi
dependent sekaligus pada saat (p=0,000). Untuk remaja putri lebih
bersamaan. Penelitian ini menjaga kebersihan diri pada saat
dilakukan untuk mengetahui menstruasi dengan cara membersihkan
hubungan pengetahuan dan alat kelamin dari depan kebelakang,
sikap remaja putri terhadap mengganti pembalut setiap3-4 jam
perilaku personal hygiene saat serta mengganti celana dalam jika
menstruasi di SMP Patriot sudah terkena noda darah.
Kranji Bekasi tahun 2014.

3. Maria Haryanti Hubungan Pengetahuan Jenis penelitian ini adalah survei Hasil penelitian menunjukkan ada
Butarbutar dan Sikap Dengan analitik dengan pendekatan hubungan antara pengetahuan dan
Tindakan Remaja Putri cross sectional. Lokasi sikap dengan tindakan personal
Tentang Personal penelitian di SMA Negeri I hygiene pada remaja saat
Hygiene Saat Sitinjak Kecamatan Angkola menstruasi di SMA Negeri I
Menstruasi di SMA Barat Tahun 2016. Penelitian Sitinjak Kecamatan Angkola Barat
Negeri I Sitinjak dilaksanakan pada bulan Mei- Tahun 2016. Ada hubungan antara
Kecamatan Angkola Agustus 2016. Populasi adalah pengetahuan dan sikap dengan
Barat Tahun 2016 seluruh siswi putri yang berada tindakan personal hygiene pada
di kelas I, 2, 3 di SMA Negeri I remaja saat menstruasi dengan nilai
Sitinjak Kecamatan Angkola sig-p (0,026) dan (0,012) < nilai
Barat sebanyak 129 orang. sig-α (0,05). Untuk itu diharapkan
Sampelnya adalah yang kepada tenaga kesehatan untuk
mewakili seluruh populasi lebih aktif lagi memberikan
dengan meakai metode random penyuluhan dan informasi kepada
sampling dengan menggunakan remaja putri khususnya tentang
Rumus Slovin sehingga jumlah personal hygiene saat menstruasi.
sampel 80 orang.
4. Imam Arief Tingkat Pengetahuan Penelitian dilaksanakan di SMP Hasil penelitian menunjukan bahwa
Purbono1), Remaja Tentang Negeri 149 Jakarta pada siswa tingkat pengetahuan remaja tentang
Melly Kesehatan Reproduksi IX tahun ajaran 2014/2015. kesehatan reproduksi pada siswa
Prabawati dan Populasi dalam penelitian ini kelas IX di SMP Negeri 149 Jakarta
Tarma berjumlah 103 siswa, sampel menyebutkan tingkat pengetahuan
yang diambil sebesar 103 siswa tentang mimpi basah tertinggi yaitu
dengan teknik sampling diperoleh pria 93% dan perempuan
incidental. 74% sedangkan terendah adalah
pengetahuan tentang masa subur
dengan presentase pria 41% dan
pengetahuan tentang masa subur
dengan presentase perempuan
sebesar 59%. Responden dengan
tingkat pengetahuan baik diperoleh
pada jenis kelamin perempuan
(74%), dan pria terendah tingkat
pengetahuannya sebesar (69%).

5. 1*Fatma Pengaruh Pelatihan Penelitian eksperimental dengan Hasil uji t berpasangan menyatakan
Nuraisyah, 2 Kesehatan Reproduksi desain quasi experiment. terdapat pengaruh pelatihan
Ratu Matahari, Remaja terhadap Sedangkan bentuk rancangan komunikasi terkait kesehatan
3 Khoiriyah Pengetahuan dan Sikap pra-eksperimen yang digunakan reproduksi remaja terhadap
Isni, 4 Fitriana Orang Tua dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap orang tua
Putri Utami rancangan One Group Pretest- (nilai p = 0,01). Terdapat perbedaan
Posttest. Sampel penelitian rerata skor responden sebelum dan
berjumlah 23 responden yang setelah diberikan pelatihan
merupakan ibu pengurus Bina komunikasi kesehatan reproduksi
Keluarga Remaja yang memiliki remaja. Terdapat peningkatan
anak usia remaja di Dusun pengetahuan dan sikap orang tua
Mertosanan Kulon, Desa setelah diberikan pelatihan
Potorono, Kecamatan komunikasi mengenai kesehatan
Banguntapan, Bantul, yang reproduksi remaja. Seyogyanya
diambil menggunakan teknik orang tua harus mengikuti
total sampling. Instrumen perkembangan zaman sehingga
penelitian menggunakan mampu menjadi tempat berdiskusi
kuesioner pre-post test. Data yang nyaman pada remaja.
dianalisis dengan uji t Menyaring informasi kesehatan
berpasangan. Hampir sebagian berdasarkan kebenaran dan
besar responden termasuk dalam menyaring pergaulan sangat penting
kategori usia dewasa akhir yaitu dilakukan oleh remaja, terlebih di
36-45 tahun (65%). era digital. Sementara itu,
pemerintah dapat mengembangkan
sistem layanan kesehatan remaja
yang dapat diakses secara online
oleh remaja.

D. Kerangka Teori Remaja


Personal hygien

Macam Personal Hygiene Faktor Personal Hygiene


(Mayona,2017) (Mayona,2017)
a. Perawatan telinga a) Body Image
b. Perawatan kuku
b) Praktik social
kaki dan telinga

c. Perawatan c) Status sosial ekonomi


genitalia
d) Pengetahuan
d. Perawatan kulit
seluruh tubuh e) Budaya

Menstruasi

Gejala pada menstruasi Perawatan saat menstruasi


(Proverawati,2009 dalam Lestari,2018) (kusmiran,2012 dalam Lestari,2018)

a. Terdapat rasa tidak nyaman a. saat menstruasi wanita lebih


berkeringat
b. Menyebabkan sakit kepala
b. membersihkan sisa keringat
c. Pegal – pegal pada bagian di sekitar kelamin
kaki dan pinggang
c. Sering mengganti celana
d. Kram perut dalam minimal dua kali
sehari
e. sakit perut
d. pemakaian pembalut tidak
f. perubahan emosional boleh di gunakan lebih dari
6 jam

Kesehatan Reproduksi

Faktor Kesehatan Reproduksi Macam Penyakit


(Solihah,2017) Menular seksual
(Widiyastutu,2011)
1. Faktor sosial – ekonomi
dan demografi -HIV/AIDS
2. Faktor budaya dan - sifilis
lingkungan
Tabel 1.1 Gambar kerangka teori Pengaruh Edukasi Reproduksi Dengan Komunikasi
-Herpes zgenitilia
3. Faktor psikologis
-PID
Antara
4. Faktor biologis Orang Tua Dan Remaja Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan

atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel - variabel yang akan diamati

atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan di dalam fenomena yang

akan di teliti (Notoatmodjo, 2012).

Variabel Independen Variabel dependen

Kesehatan Reproduksi Personal Hygiene saat


menstruasi

Tabel 1.2 Pengaruh Edukasi Reproduksi Dengan Komunikasi Antara Orang Tua Dan

Remaja Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep,maka hipotessis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut : Hipotesis dalam penelitian ini adalah adakah “Hubunga

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygiene Saat

Menstruasi Pada Remaja?“ hal ini mempunyai makna bahwa semakin banyak

Remaja mengetahui cara menjaga sikap personal hygiene saat menstruasi maka

semakin bayak juga remaja yang mampu menja kesehatan reproduksinya .

1. Hipotesis Nol (HO) Tidak adanya pengaruh edukasi reproduksi dengan

model komunikasi antara orang tua dan remaja tentang kesehatan reoroduksi .
2. Hipotesis Alternatif (HA) Adanya pengaruh edukasi reproduksi

dengan model komunikasi antara orang tua dan remaja tentang kesehatan

reproduksi.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan analitik

dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional merupakan

penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variable

dimana variable independen dan variable dependen diidentifikasi pada satu

satuan waktu. Desain penelitian ini merupakan penelitian dengan cara

pendekatan, observasi, atau pengumpulan data. Dengan tujuan untuk mengetahui

apakah adanya hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap

personal Hygiene saat menstruasi pada remaja di karang taruna di perumahan

taman raya rajeg RT 008/005

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini di lakukan di karena peneliti ingin tahu berapa besar

tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap personal hygiene saat

menstruasi pada remaja

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini di lakukan pada bulan april sampai Mei 2021

C. Populasi, sampel dan sampling


1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah karang Taruna Perum Taman Raya rajeg

008/005 sebanyak 36 orang

2. Sampel

Teknik pengambilan pada sampel ini adalah total sampling karena

jumlah populasi kurang dari 100 orang dan seluruh populasi di jadikan sampel

penelitian. Jumlah Sampel pada penelitian di karang taruna desa mekarsari rajeg

adalah 36 responden sehingga pengumpulan sampel menggunakan total

sampling.

Penelitian ini memiliki kriteria inklusi dan eklusi

a. Kriteria Inklusi

1) Remaja yang belum mengetahui tentang bahaya kesehatan

reproduksi

2) Remaja karang taruna yang bersedia menjadi responden dengan

mengisi lembar kuesioner

b. Kriteria Eksklusi
1) Selain karang taruna perumahan taman raya rajeg Desa

Mekarsari Rajeg yaitu RT 005/005, RT006/005, RT007/005, RT

008/005

2) Selain Remaja karang taruna yang telah mendapatkan mengisi

kuesioner

3. Sampling

Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel acak sederhana (probability sampling) dengan metode Total sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi.

D. Definisi Oprasional

Definisi oprasional adalah definisi variabel – variabel yang akan di teliti

secara oprasional di lapangan. Definisi oprasional dibuat untuk memudahkan

pada pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan serta analisa data

(masturoh,2018).
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Oprasional
1.Pengetahuan Semua tindakan 1. Macam – Kuesioner 0= Kurang baik Ordinal
Kesehatan atau aktivitas macam kespro Pengetahuan jika skor Mean
Reproduksi yang dilakukan 2. Macam macam Kesehatan
Remaja dalam menjaga cara menjaga Reproduksi 1= Baik jika skor
kebersihan Remaja
kesehatan organ mean
organ Benar : 1
reproduksi saat
reproduksi Salah :0
menstruasi, 3. Macam –
meliputi cara macam
membersihkan perubahan tubuh
organ saat saat
reproduksi, mengalami
penggunaan pubertas pada
pembalut, Remaja
pengguaan 4. Macam
pakaian dalam penularan
penyakit
kesehatan
Reproduksi
pada remaja
2. Sikap Personal Suatu respon 1. Kebersihan Instrumen Skor sikap di Ordinal
Hygien Saat atau tanggapan tubuh dan sikap kategorikan
Menstruasi responden rambut personal menjadi
terhadap suatu 2. Kebersihan hygien 1. Sikap
masalah menstruasi Positif
organ genital
kesehatan yang pada remaja
3. Kebersihan
berkaitkan Skor 82
dengan apa pakaian dalam penilaian:
yang harus 4. Penggunaan Skala likert 2. Sikap
dilakukan untuk pembalut dengan cara Negatif
menjaga ceklis
kebersihan diri Sangat
82
saat menstruasi setuju=5,
Setuju=4,
Kadang-
kadang=3,
Tidak
setuju= 2,
Sangat
Tidak
Setuju= 1
E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan 44 kuesioner atau angket Terdiri dari

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi sebanyak 22 kuesioner, dan Sikap Personal

hygiene sebanyak 22 kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data di

mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian

setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti. Kuesioner adalah

teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono,

2013).

1.Pengetahuan Kesehatan Reproduksi.

a.Definisi Kesehatan reproduksi menurut (kemenkes RI, 2015) merupakaan

keadaan secara sehat fisik, mental, dan sosial yang secara utuh yang tidak hanya

bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

a.Kisi – Kisi Instrumen

1) Kuesioner Pengetahuan Kesehatan Reproduksi A

Kuesioner A berisi tentang data demografi dari responden

mencangkup: nama,usia,alamat, asal sekolah, No hanphon atau WA


2) Kuesioner Pengetahuan Kesehatan Reproduksi B

Berisi pertanyaan tentang Pengetahuan Kesehatan Reproduksi remaja

sebanyak 22 pertanyaan. Kuesioner ini menggunakan skala Ordinal

dengan kriteria Benar : 1 Salah: 0

Tabel 1.3 Kisi kisi instrumen Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Variabel Indikator Nilai Jumlah


Pengetahuan 1. Mengganti 1,2,3,4,5, 22
Kesehatan pembalut pada saat
reproduksi menstruasi 4 jam 6,7,8,9,10,
sehari
11,12,13,14,15,
2. Membasuh vagiba
dengan cara dari
arah belakang 16,17,18,19,20,
(anus) ke depan
(vagina) 21,22
3. Mencuci tangan
sebelum
menyentuh vagina

4. Menggunakan
sabun antiseptik
yang keras, atau
cairan pewangi
(parfum) untuk
menghilangkan
bau pada daerah
kewanitaan pada
saat menstruas

5. Membersihkan
vagina
menggunakan air
bersih dan
sabun(mail) setiap
buang air
kecil,buang air
besar dan ketika
mandi

6. Mengganti pakaian
dalam sebanyak
satu kali dalam
sehari

7. Mencukur
sebagian dari
rambut kemaluan
untuk menghindari
kelembaban yang
berlebih di daerah
vagina

8. Menggunakan
pakaian dalam
yang bersih dan
terbuat dari bahan
nylon/polyester

9. Menggunakan
handuk atau
washlap orang lain
untuk
mengeringkan
vagina

10. Mencuci tangan


saat membuka dan
memasang
pembalut

11. Kesehatan
reproduksi remaja
meliputi kesehatan
reproduksi Pria
dan Wanita

12. Seorang wanita


pada masa
pubertas akan
mengalami
Menstruasi

13. Penyakit
HIV/AIDS dapat
di tularkan melalui
berjabat tangan
dengan penderita
HIV/AIDS

14. Perubahan jasmani


pada remaja pria
saat memasuki usia
akil balig ditandai
dengan perubahan
suara,menjadi
lebih besar

15. Seorang Pria pada


masa pubertas
akan mengalami
menstruasi

16. Yang dimaksud


dengan mimpi
basah adalah
sebagai tanda masa
baligh pada wanita

17. Sperma pada pria


di hasilkan oleh
testis

18. Sel telur pada


wanita di hasilkan
oleh indung telur
(ovarium)

19. Yang di maksud


masa pubertas
pada remaja adalah
tidak terjadinya
perubahan fisik

20. Contoh penyakit


menular seksual
adalah TBC

21. HIV merupakan


virus yang
menyerang sistem
kekebalan tubuh

22. Perubahan jasman


pada remaja wanita
saat memasuki
masa akil balik
ditandai dengan
tidak tumbuhnya
rambut disekitar
daerah kelamin
dan ketiak

1. Sikap Personal Hygiene saat Menstruasi

a. Definisi Personal Hygien

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang berarti

perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Kebersihan perorangan adalah

suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk

kesejahteraan fisik dan psikis (Mayona,2017)

b. Kisi – kisi instrumen


1) Kuesioner Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi A

Kuesioner A berisi tentang data demografi dari responden

mencangkup: nama,usia,alamat, asal sekolah, no hanphon atau WA

Berisi pertanyaan tentang komunikasi orang tua dan remaja

sebanyak 22 pertanyaan. Kuesioner ini menggunakan skala

likert dengan kriteria; Sangat Setuju : 5, Setuju:4, Kadang –

kadang: 3, Tidak setuju:2, Sangat Tidak setuju: 1

Tabel 1.4 Kisi kisi instrumen Sikap Personal Hygien Saat

Menstruasi

Variabel Indikator Nilai Jumlah

Sikap Personal 1. Saya mengganti 1,2,3,4,5, 22


Hygien Saat pembalut 2 kali
Menstruasi sehari
6,7,8,9,10,
2. Jika tidak ada
pembalut bisa
menggunakan 11,12,13,14,15,
kain

3. Pembalut yang 16,17,18,19,20,


baik adalah
pembalut yang
dapat menyerap 21,22
darah
menstruasi dan
menjaga organ
kewanitaan
tetap kering

4. Kebiasaan
mandi saat
menstruasi bisa
kurang dari 2
kali sehari

5. Saya tetap
keramas 2 hari
sekali pada saat
menstruasi

6. Saya
membersihkan
rambut kepala
dan kemaluan
dengan air
bersih

7. Kain bisa di
gunakan
kembali dengan
syarat harus di
cuci dengan
bersih
menggunakan
air dingin dan di
jemur pada sinar
matahari

8. Saya selalu
mencuci
pembalut
terlebih dahulu
sebelum
dibuang

9. Saya
membiarkan
rambut kepala
berminyak

10. Saya mengganti


pembalut hanya
setelah mandi

11. Saya selalu


menggunakan
pembersih
kewanitaan
pada saat
membersihkan
kelamin untuk
menghindari
bau tidak sedap

12. Saya
membersihkan
organ
kewanitaan
hanya mandi
saja

13. Saya
membersihkan
celana dalam
yang terkena
darah haid
dengan
direndam air
hangat dengan
direndam air
hangat dan
detergen

14. Saya
menghindari
pemakaian
sabun
pembersih
kewanitaan
secara berlebih
karena dapat
membunuh flora
normal pada
organ
kewanitaan

15. Celana dalam


yang baik
adalah yang
terbuat dari
bahan katun dan
tidak ketat

16. Saya mengganti


pembalut setiap
selesai mandi,
BAB, dan BAK

17. Saya
membersihkan
alat kelamin
dengan
menggunakan
air yang di
tampung dalam
ember

18. Saya lebih


memilih
membersihkan
alat kelamin
dari arah depan
ke belakang

19. Menjaga

kebersihan
daerah kelamin
salah satunya
yaitu teratur
mencukur bulu
kemaluan

20. Saya selalu


mengeringkan
kemaluan
dengan
menggunakan
handuk bersih
dan tisu setelah
BAB dan BAK,
agar celana
dalam tetap
kering

21. Saya lebih


memilih
menggunakan
celana dalam
yang ketat

22. Saya mengganti


celana dalam
2 kali sehari
saat menstruasi

F. Pengujian Intrumen Penelitian


Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpulan selesai disusun,

belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan

data. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji reliabilitas

(Notoatmodjo, 2012).

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Juliansyah, 2011).

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana ketetapan alat ukur tersebut dalam

mengukur hasil. Dalam mengumpulan data untuk menguji validitas, peneliti

melakukan uji coba dengan menyebarkan kuesioner (angket).

Pada Uji validitas dalam penelitian ini akan dilaksanakan di sebayak 36

responden. Uji validitas ini akan di lakukan di Karang taruna perumahan taman

raya rajeg RT008/005 desa mekarsari validitas pada penelitian ini menggunakan

validitas konstruk (contruct validity). Tingkat Skor setiap pertanyaan yang diuji

validitasnya di chisquer dengan rumus Person Product Moment, Sebagai berikut :

Keterangan:

R = Koefisien item yang dicari


N = Jumlah responden

X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Y = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

Telah dilakukan uji valid ulang oleh peneliti dari kuesioner Pengetahuan

Kesehatan reproduksi yang terdisi dari 22 item pertanyaan dinyatakan valid dan

untuk kuesioner Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja yang terdiri

dari 22 item pertanyaan di nyatakan valid.

2. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran, realibilitas

menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika

instrumen digunakan kembali secara berulang (Dharma, 2011). Instrumen yang

dapat digunakan dalam suatu penelitian setidaknya memiliki nilai reabilitas di atas

0,80 bahkan jika digunakan untuk uji diagnostik nilai reabilitas sebaiknya di atas

0,90 ( Darma,2015) Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan

cara membandingkan r tabel dengan r hasil. Teknik uji reliabilitas yang digunakan

dengan koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :

Keterangan :
= Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varians butir

= Varians total

Setelah semua instrument dinyatakan valid analisis dilanjutkan dengan

uji reliabilitas.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dengan metode kuesioner.

Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan

daftar-daftar pertanyaan tertulis dengan beberapa pilihan jawaban kepada

responden (Dharma,2011). Peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada responden.

Langkah-langkah penelitian :

1. Tahap persiapan

a. Peneliti membuat surat permohonan data awal dari Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Tangerang yang ditunjukan Ketua RT 008/005

Karang Taruna Perumahan Taman Raya Rajeg Desa Mekarsari Rajeg Peneliti

mengajukan surat permohonan izin penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Tangerang yang ditinjukan ketua RT 008/005

Karang Taruna Perumahan Taman Raya Rajeg Desa Mekarsari Rajeg.

b. Setelah mendapat surat persetujuan dari Ketua RT 008/005 Karang Taruna

Perumahan Taman Raya Rajeg Desa Mekarsari Rajeg. Peneliti menentukan

waktu penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti bertemu dan meminta bantuan kepada remaja yang ada di Karang

Taruna RT 008/005 Perum Taman Raya Rajeg Desa Mekarsari Rajeg untuk

mengumpulkan data.

b. Penelitian mengidentifikasi responden yang memenuhi kriteria inklusi

penelitian dan melakukan pendekatan kepada calon responden dengan

menjelaskan secara singkat tujuan dan manfaat penelitian.

c. Calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk

menandatangani lembar persetujuan.

d. Peneliti mengumpulkan data primer dengan memberikan kuesioner tentang

pengetahuan kesehatan reproduksi dan Sikap Personal Hygiene saat

menstruasi kepada responden yang telah menandatangani lembar persetujuan.

e. Setelah responden mengisi seluruh lembar kuesioner, peneliti melihat apakah

responden sudah mengisi kuesioner yang telah di bagikan melalui google

from

f. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk mengetahui hasil

penelitian tersebut.
G. Pengelolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), data yang telah terkumpul melalui lembar

kuisioner penelitian akan dilakukan pengolahan data oleh peneliti melalui empat

tahap, yaitu:

a. Editing

Kegitan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakuan

koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilapangan sehingga

bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban

responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulasi

Kegiatan memasukan data-data hasil penelitan kedalam tabel sesuai kriteria

sehingga didapatkan jumlah data yang sesuai dengan kuesioner.

d. Analisa Data

Dalam penelitian ini peneliti menganalisa data secara statistik menggunakan:


a. Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung

dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Analisa univariat pada penelitian ini meliputi Pengetahuan Kesehatan

Reproduksi, Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan

Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada

Remaja analisa menggunakan program computer atau dianalisis dengan

menggunakan komputerisasi. Rumus uji statistic yang digunakan pada analisa

ini yaitu uji statistik chiskuer.

Dengan rumus :

Keterangan :

P : Koefisien kolerasi rank Spearman


Bi : Rank data variabel x1 x y1

n : Jumlah responden

H. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian maka peneliti akan meminta izin pada beberapa

institusi terkait, Sebelum meminta responden untuk mengisi instrumen penelitian,

peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian, serta meminta

persetujuan responden untuk ikut serta dalam penelitian dengan meminta tanda

tangan dalam lembar inform consent. Dan setiap responden akan dijamin

kerahasiaannya atas data yang diperoleh dari hasil kuisioner dengan tidak

menuliskan nama pasien, tetapi hanya berupa inisial pada laporan hasil penelitian.

Menurut (Notoatmojo, 2010) Pengambilan data yang dilakukan dengan

memperhatikan etika penelitian yaitu:

1. Informed consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden. Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian

serta mengetahui dampaknya.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode yang terdapat dilembar kuesioner

pada hasil penelitian yang akan disajikan.


3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan kepada responden bahwa

peneliti akan menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaanya oleh peneliti.

4. Beneficience (Bermanfaat)

Prinsip bermanfaat yaitu menyangkut kewajiban membantu dan tidak

merugikan responden. Penelitian dilakukan dengan mengupayakan manfaat yang

maksimal dengan kerugian yang minimal. Peneliti tidak melakukan hal-hal yang

berbahaya bagi responden penelitian (Saryono, 2013).

5. Justice (Keadilan)

Peneliti memberikan perlakuan yang sama pada setiap responden tanpa

membeda-bedakan satu dengan lainnya. Setiap responden diperlakukan sama

dan tidak diskriminatif dalam memperoleh haknya. Prinsip etika keadilan

termasuk keadilan distributive yang mempersyaratkan pembagian seimbang

antara beban dan manfaat (Saryono, 2013).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi data dan objek penelitian

Hasil penelitian ini akan diuraikan “Hubungan Pengetahuan Kesehatan


Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja
Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan
Rajeg Kabupaten Tangerang Banten bulan Agustus 2021”. Penelitian ini
dilakukan pada bulan agutus 2021 di Karang Taruna RT 008/005 Perumahan
Mekarsari Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten
proses pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner yang
diberikan kepada 36 responden yang di isi oleh peneliti adalah kuesioner
pengetahuan kesehatan reproduksi dan Sikap personal hygine saat menstruasi
yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas.

Selanjutnya penelitian ini dianalisa dengan Analisa Univariat dan Bivariat


dengan menggunakan Program Analisa Statistik Komputer. Hasil Analisa data
akan dimulai dari analisa univariat yang meliputi nama, usia, alamat, asal
sekolah, dan no hp atau wa. Pada analisa bivariat peneliti ingin mengetahui
adakah Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal
Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT
008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten.

2, Hasil Univariat

Analisa univariat ini menjelaskan tentang karakteristik masing-masing


variable yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk analisis
univariat dan meliputi 36 responden siswi yang belum mengetahui tentang
kesehatan reproduksi dengan sikap personal hygine saat menstruasi. Pada analisa
univariat ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi tentang karakteritis usia
dan asal sekolah.
Distribusi Frekuensi Usia responden di karang taruna perumahan
taman Raya RT008/005 Desa Mekarsari kecamatan Rajeg

(N=36)

NO Usia Frekuensi Persentase

(n) (%)

1. 14 tahun 6 16,7

2. 15 tahun 3 8,3

3. 16 tahun 5 13,9

4. 17 tahun 7 19,4

5. 18 tahun 5 13,9

6. 19 tahun 4 11,1

7. 20 tahun 2 5,6

8. 21 tahun 4 11,1

Jumlah 39 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan karakteristik responden usia di


dominasi oleh usia 17 tahun sebanyak 7 responden (19,4)
Distribusi Frekuensi Siswi Berdasarkan Sekolah Di Karang Taruna
Perumahan Taman Raya RT008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg

(N=36)

No Sekolah Frekuensi Persentase

(N) (%)

1. SMP 6 16,7

2. SMA 27 75.0

3. KULIAH 3 8,3

Jumlah 39 100

Berdasarkan table di atas menunjukan hasil berdasarkan sekolah persentase tertinggi


yaitu tingkat SMA sebanyak 27 responden (75,0%), persentase sedang yaitu tingkat
SMP sebanyak 6 responden (16,7%) dan persentase terendah yaitu Kuliah 3 responden
(8,3%).

Pengujian Persyaratan Analisis Data

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas Data


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian ini akan disajikan kesimpulan dan saran pada penelitian yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat
Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa
Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten” yang dilakukan pada bulan
Agustus 2021 sebanyak 1 kali pertemuan di Karang Taruna yaitu sebanyak 36
responden sesuai jadwal rapat di karang taruna yang sudah diberikan dari oleh ketua
karang taruna RT 008/005 Perumahan Mekarsari Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg
Kabupaten Tangerang Banten.

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

1. Bagi Remaja (Responden) Dalam penelitian ini diharapkan agar remaja dapat
memahami tentang Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine
Saat Menstruasi Pada Remaja sehingga remaja dapat mengetahui tentang pentingnya
menjaga kesehatan reproduksi dengan sikap personal hygine saat menstruasi . Penelitian
ini juga diharapkan agar Remaja harus menganstisipasi menjaga pencegahan terkait
adanya faktor genetik untuk menghindari terjadinya penyakit pada sistem reproduksi di
Karang Taruna 008/005 Perumahan Mekarsari Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg
Kabupaten Tangerang.

2. Bagi Perawat Dalam penelitian ini diharapkan perawat dapat memberikan


penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dengan cara sikap personal hygine dan
menyarankan kepada remaja selalu menjaga kesehatan organ vitalnya terutama saat
menstruasi
3. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan dasar
untuk melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor kesehatan remaja seperti:
gaya hidup sehat pada remaja puber, kebiasaan tidak sehat saat mentruasi, nyeri haid,
penyakit pada organ reproduksi, di karang taruna RT 008/005 Perumahan Mekarsari
Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten.

Valid X

No kuesioner r – Tabel r- Hasil Keterangan

1x 0,444 0,850 Valid

2x 0,444 0,486 Valid

3x 0,444 0,451 Valid

4x 0,444 0,836 Valid

5x 0,444 0,739 Valid

6x 0,444 0,592 Valid

7x 0,444 0,499 Valid

8x 0,444 0,637 Valid

9x 0,444 0,850 Valid

10x 0,444 0,451 Valid

11x 0,444 0,863 Valid

12x 0,444 0,636 Valid

13x 0,444 0,763 Valid

14x 0,444 0,463 Valid

15x 0,444 0,783 Valid

16x 0,444 0,777 Valid

17x 0,444 0,836 Valid

18x 0,444 0,583 Valid

19x 0,444 0,620 Valid

20x 0,444 0,623 Valid


21x 0,444 0,609 Valid

22x 0,444 0,611 Valid

Valid Y

No kuesioner r- Tabel r- Hasil Keterangan

1y 0,444 0,622 Valid

2y 0,444 0,708 Valid

3y 0,444 0,591 Valid

4y 0,444 0,690 Valid

5y 0,444 0,646 Valid

6y 0,444 0,660 Valid

7y 0,444 0,708 Valid

8y 0,444 0,580 Valid

9y 0,444 0,489 Valid

10y 0,444 0,666 Valid

11y 0,444 0,741 Valid

12y 0,444 0,652 Valid

13y 0,444 0,705 Valid

14y 0,444 0,551 Valid

15y 0,444 0,670 Valid

16y 0,444 0,669 Valid

17y 0,444 0,689 Valid

18y 0,444 0,582 Valid

19y 0,444 0,679 Valid

20y 0,444 0,525 Valid

21y 0,444 0,670 Valid


22y 0,444 0,684 Valid

Daftar Pustaka
KUESIONER

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine

Saat Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005

Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten

2021

Nama Peneliti : Anggraini

NIM : 1714201013

A. Data Umum

Identitas Responden :

1. Nama :

2. Umur Remaja :

3. Alamat :

4. Asal Sekolah :

5. No Telpon/Wa :

Tangerang, 2021
(Tanda Tangan )
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Petunjuk pengisian:

a. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat saudara;


b. Beri tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat
saudara;
c. Tidak ada jawaban benar atau salah, semua jawaban adalah benar;
Pilihan jawaban terdiri dari 2 alternatif jawaban, antara lain:
Benar dan Salah
d. Setelah selesai, kembalikan kuesioner ini kepada petugas yang memberikan
nya pada anda.

No Pertanyaan Benar Salah

1. Mengganti pembalut pada saat menstruasi 4 jam sehari

2. Membasuh vagiba dengan cara dari arah belakang (anus) ke depan


(vagina)

3. Mencuci tangan sebelum menyentuh vagina

4. Menggunakan sabun antiseptik yang keras, atau cairan pewangi (parfum)


untuk menghilangkan bau pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi

5. Membersihkan vagina menggunakan air bersih dan sabun(mail) setiap


buang air kecil,buang air besar dan ketika mandi

6. Mengganti pakaian dalam sebanyak satu kali dalam sehari

7. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban


yang berlebih di daerah vagina

8. Menggunakan pakaian dalam yang bersih dan terbuat dari bahan


nylon/polyester

9. Menggunakan handuk atau washlap orang lain untuk mengeringkan


vagina

10. Mencuci tangan saat membuka dan memasang pembalut


11. Kesehatan reproduksi remaja meliputi kesehatan reproduksi Pria dan
Wanita

12. Seorang wanita pada masa pubertas akan mengalami Menstruasi

13. Penyakit HIV/AIDS dapat di tularkan melalui berjabat tangan dengan


penderita HIV/AIDS

14. Perubahan jasmani pada remaja pria saat memasuki usia akil balig ditandai
dengan perubahan suara,menjadi lebih besar

15. Seorang Pria pada masa pubertas akan mengalami menstruasi

16. Yang dimaksud dengan mimpi basah adalah sebagai tanda masa baligh
pada wanita

17. Sperma pada pria di hasilkan oleh testis

18. Sel telur pada wanita di hasilkan oleh indung telur (ovarium)

19. Yang di maksud masa pubertas pada remaja adalah tidak terjadinya
perubahan fisik

20. Contoh penyakit menular seksual adalah TBC

21. HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh

22. Perubahan jasman pada remaja wanita saat memasuki masa akil
balik ditandai dengan tidak tumbuhnya rambut disekitar daerah
kelamin dan ketiak

Sikap Personal Hygiene Menstruasi


Petunjuk pengisian:
a. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat saudara;
b. Beri tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat
saudara;
c. Tidak ada jawaban benar atau salah, semua jawaban adalah benar;
Pilihan jawaban terdiri dari 5 alternatif jawaban, antara lain:
Sangat Setuju, Setuju, kadang – kadang, Tidak Setuju, Sangat Tidak
Setuju
d. Setelah selesai, kembalikan kuesioner ini kepada petugas yang memberikan
nya pada anda.
No Pernyataan Sangat Setuju Kadang – Tidak Sangat Tidak
setuju kadang setuju Setuju

1 Saya mengganti pembalut 2 kali sehari

2 Jika tidak ada pembalut bisa


menggunakan kain

3 Pembalut yang baik adalah pembalut


yang dapat menyerap darah menstruasi
dan menjaga organ kewanitaan tetap
kering

4 Kebiasaan mandi saat menstruasi bisa


kurang dari 2 kali sehari

5 Saya tetap keramas 2 hari sekali pada saat


menstruasi

6 Saya membersihkan rambut kepala dan


kemaluan dengan air bersih

7 Kain bisa di gunakan kembali dengan


syarat harus di cuci dengan bersih
menggunakan air dingin dan di jemur
pada sinar matahari

8 Saya selalu mencuci pembalut terlebih


dahulu sebelum dibuang

9 Saya membiarkan rambut kepala


berminyak

10 Saya mengganti pembalut hanya setelah


mandi
11 Saya selalu menggunakan pembersih
kewanitaan pada saat membersihkan
kelamin untuk menghindari bau tidak
sedap

12 Saya membersihkan organ kewanitaan


hanya mandi saja

13 Saya membersihkan celana dalam yang


terkena darah haid dengan direndam air
hangat dengan direndam air hangat dan
detergen

14 Saya menghindari pemakaian sabun


pembersih kewanitaan secara berlebih
karena dapat membunuh flora normal
pada organ kewanitaan

15 Celana dalam yang baik adalah yang


terbuat dari bahan katun dan tidak ketat

16 Saya mengganti pembalut setiap selesai


mandi, BAB, dan BAK

17 Saya membersihkan alat kelamin dengan


menggunakan air yang di tampung dalam
ember

18 Saya lebih memilih membersihkan alat


kelamin dari arah depan ke belakang

19 Menjaga kebersihan daerah kelamin salah


satunya yaitu teratur mencukur bulu
kemaluan

20 Saya selalu mengeringkan kemaluan


dengan menggunakan handuk bersih dan
tisu setelah BAB dan BAK, agar celana
dalam tetap kering

21 Saya lebih memilih menggunakan celana


dalam yang ketat

22 Saya mengganti celana dalam 2 kali


sehari saat menstruasi

Anda mungkin juga menyukai