SKRIPSI
Disusun Oleh:
NAMA: ANGGRAINI
NIM: 1714201013
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NAMA : ANGGRAINI
NIM :1714201013
Telah disetujui di hadapan dosen pembimbing skripsi, Proposal seminar tugas akhir
ini untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan layak untuk di
seminarkan sebagai syarat kelanjutan penulisan tugas akhir, dalam memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan, jenjang pendidikan Strata 1 (S-1). Program
StudiKeperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Nama : Anggraini
NIM :1714201013
Program Studi : S1- Keperawatan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Hubungan Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja
Kabupaten Tangerang Banten adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi berasal
atau dikutip dari karya tulis yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir.
Yang Menyatakan
Materai 6000
Anggraini
NIM: 1724201013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT, atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Keperawatan, pada Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT). Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Achmad Badawi, S.Pd, SE, MM. (Alm) selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang periode 2017 – 2019.
2. Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd.,M.Pd. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang yang memiliki kebijakan yang baik dan berguna
bagi mahasiswa
3. Dr. Ns. Hj. Rita Sekarsari, S.Kep., MHSM., Sp.KV selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang yang memberikan
fasilitas dan kesempatan untuk belajar.
4. Imas Yoyo, S.Kep., M.kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan
(FIKES) Universitas Muhammadiyah Tangerang
5. Hera Hastuti, S.Kep., Ners M.,Kep., Sp.Kep.Kom selaku Kaprodi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Tangerang.
6. Kartini, S.Kep., Ners., M.Kep.,Sp.Kep.,Mat selaku Ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang yang mengarahkan dalam proses belajar mengajar. Dan selaku
Pembimbing I yang telah bersedia untuk meluangkan waktu, tenaga, dan
usahanya untuk membimbing dengan sabar, memberikan masukan dan
arahan untuk memberikan motivasi kepada peneliti agar selalu semangat
dalam menjalankan penelitian keperawatan ini
7. Atnesia Ajeng, SST., M.Kes. Selaku pembimbing II Yang telah
membimbing dengan memberikan arahan, masukan dan waktu dengan
penuh perhatian dan sabar dalam memotivasi agar peneliti selalu semangat
dalam menjalankan Penelitian Keperawatan ini.
8. Bapa/Ibu Dosen program studi ilmu kesehatan, yang telah memberikan doa
dan ilmu pengetahuan selama peneliti mengikuti perkuliahan.
9. Pihak X (tempat penelitian) yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan
10. Terutama kepada kedua Orang tua saya tercinta bapa Tarmiji dan Ibu Tri
Wahyati Tercinta yang selalu menyayangi saya dan selalu mendukung saya
dalam material, moral Serta doa yang selalu di panjatkan kepada Allah SWT
untuk peneliti.
11. Adik Kandung saya tersayang Muhamad Anggherji Fadillah Dan Muhamad
Rizqi Rajata yang selalu memberikan motivasi, mengingatkan peneliti untuk
mengerjakan skripsi dan senantiasa menghibur hari – hari peneliti.
12. Untuk seseorang yang spesial Ahmad Nur’Fai yang telah menemani dan
selalu memberikan warna warni perjuangan selama 5 tahun di SMA hingga
saat ini, menjadi penyemangat kuliah, doa dan serta berjuang bersama hingga
skripsi dan perkuliahan ini telah selesai.
13. Untuk Sahabat saya Zainal Arifin yang telah banyak membantu saya dalam
mencari materi, memberikan masukan, dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Kepada ke dua sahabat perempuan saya Arifka Dan Annisa
Oktavia yang telah membantu dan mendukung dalam menyusun penelitian
ini.
Akhir kata, saya berdoa kepada Allah SWT semoga membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Tangerang, 20 Mei 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HAL
Halaman Pengesahan.....................................................................................ii
Pernyataan Orisinalitas..................................................................................iii
Kata pengantar...............................................................................................viii
Daftar Isi........................................................................................................ix
Daftar Tabel...................................................................................................xiii
Daftar Gambar...............................................................................................xiv
Daftar Lampiran............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
Latar Belakang................................................................................................1
Identifikasi Masalah....................................................................................... 6
Batasan Masalah............................................................................................ 6
Rumusan Masalah...........................................................................................7
Tujuan Penelitian.............................................................................................7
Tujuan Umum................................................................................................. 7
Tujuan Khusus.................................................................................................8
Manfaat Penelitian............................................................................................8
Bagi RT 08/05 ...........................................................................................…...
8
Bagi Profesi Perawat...........…..........................................................................8
Bagi Peneliti selanjutnya…..............................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 10
Landasan Teori..............................................................................................10
Penelitan Terkait............................................................................................. 31
Kerangka Teori............................................................................................... 37
Kerangka Konsep............................................................................................38
Definisi Operasional....................................................................................... 38
Hipotesis Penelitian........................................................................................42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
RT : Rukun Tetangga
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman Sampul
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, tidak cuman hanya bebas dari penyakit
namun dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi serta
sehingga Remaja memiliki sikap dan prilaku bertanggung jawab dengan masalah
kesehatan reproduksinya.(Purnamaningrum,2011).
tahun dan menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2015, remaja adalah
orang tua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses
perilaku hidup sehat bagi remaja. Adolescent Sexual and Reproductive Health and
Rights (ASRHR) studi menyebutkan bahwa sebesar 11% kelahiran dan sebesar 14%
kematian ibu di seluruh dunia diantaranya perempuan berusia 15-19 tahun, dan
diinginkan dan sekitar 3 juta remaja perempuan melakukan aborsi yang tidak aman
pertama dilakukan pada usia kurang dari 15 tahun dan sebesar 23,9% usia
perkawinan pertama berada pada usia 15-19 tahun (Utami,2021). Angka kehamilan
pada remaja umur kurang 15 tahun sebesar 0,02% dan kehamilan pada usia 15-19
33,3% remaja perempuan dan sekitar 34,5% remaja laki-laki yang berusia 15-19
tahun mulai berpacaran pada saat mereka belum berusia 15 tahun (Utami,2021). Dari
terjadi pada saat ini sangat kompleks hal ini di tunjukan pada hasil
reproduksi belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya 35,3% remaja
perempuan dan 31,2 % remaja laki laki usia 15-19 tahun mengetahui bahwa
terhambat, komplikasi pada aborsi yang tidak aman, penyakit seksual, serta
penyalah gunaan obat-obat terlarang SDKI( Survei Dasar Kesehatan
Indonesia,2012).
(54.8%), sikap unfavorabel atau tidak mendukung (53.6%), dan tindakan terbesar
(52.4%) yaitu baik. Dari analisa bivariat di temukan tidak ada hubungan
tidak ada hubungan sikap terhadap tindakan personal hygiene saat menstruasi
(p=0,975). Diperlukan peran sekolah, pendidik, orang tua untuk lebih proaktif
menstruasi. Untuk remaja putri lebih menjaga kebersihan diri pada saat
mengganti pembalut setiap 3-4 jam serta mengganti celana dalam jika sudah
terkena noda darah. Dari hasil survey awal oleh peneliti dengan Metode
saat menstruasi pada remaja di karenakan masih banyak anak yang belum
bermain game online, tidur di dalam kelas, dan mengobrol dengan teman
sejawannya.
Oleh karena itu, Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap
Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari
RT 008/005 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten,
B. Identifikasi masalah
C. Batasan masalah
Dependent)
D. Rumusan Masalah
Orang tua merupakan model bagi remaja dalam kehidupan sehari-hari sehingga
secara mandiri. Hal ini di butuhkan peran orang tua sebagai peran lekatnya untuk selalu
reproduksi belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya 35,3% remaja perempuan
dan 31,2 % remaja laki laki usia 15-19 tahun mengetahui bahwa perempuan dapat
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pada Remaja.
E. Manfaat Penelitian
Muhammadiyah Tangerang
Tangerang Banten
4. Bagi Responden
Tangerang Banten
5. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Berasal dari bahasa latin ia itu adolescere yang berarti menuju ke arah
kematangan, kematangan yang dimaksud disini adalah bukan hanya matang dalam
anak-anak menjadi individu yang dewasa yang dapat dilihat dari perubahan fisik dan
psikososial (Utami,2021). Masa remaja adalah masa dimana pertumbuhan dari anak
– anak menuju ke masa dewasa, dimana pada masa tersebut terjadi pertumbuhan
remaja adalah dimana terjadinya perubahan dari masa kanak – kanak menjadi remaja
adalah antara 10 – 19 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut BKKBN adalah
– tokoh psikologi, remaja terbagi menjadi 3 fase pada batasan usia, yaitu: 1) Fase
remaja awal dalam rentang usia 12 – 15 tahun. 2) Fase remaja madya dalam rentang
(Nasrudin,2017).
1) Masa remaja Awal (11 - 13 tahun) a) Lebih dekat dengan teman seusia. b)
abstrak
Timbul rasa ingin berkencan. c) Timbul rasa cinta yang sangat mendalam. d)
b) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya. Mempunyai citra tubuh (body image )
kualitasnya. 2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur – figur
interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik dalam
individual ataupun secara berkelompok. 4) Menemukan Model manusia yang di
adalah proses keluarnya darah melalui saluran vagina yang terjadi secara alami pada
tubuh perempuan (Jamaludin,2019). Siklus menstruasi diatur oleh lima jenis hormon,
(Jamiludin,2019).
b. Gejala Menstruasi
yaitu: a) Terdapat rasa tidak nyaman disebabkan karena pada saat menstruasi volume
air di dalam tubuh berkurang b) Menyebabkan sakit kepala c) Pegal – pegal pada
bagian kaki dan pinggang d) Kram perut e)sakit perut f)perubahan emosional seperti
perasaan suntuk, marah,sedih yang disebabkan oleh adanya pelepasan dari beberapa
hormone.
c. siklus Menstruasi
yaitu: a)Fase Menstruasi Merupakan fase pertama saat menstruasi. Fase ini biasanya
ditandai dengan peluruhan dinding Rahim yang berisi banyak pembuluh darah dan
lender dengan presentase 2/3 darah kotor dan 1/3 berupa lender. b) Fase Folikular
pada fase ini terjadi ketika hipotalamus di otak mengeluarkan hormone GnRH yang
membentuk folikel - folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel tersebut
akan berkembang selama kurang lebih 16-20 hari dan folikel yang telah matang
tersebut akan mengeluarkan hormone estrogen yang terjadi penebalan pada dinding
Rahim, c) Fase Ovulasi dimana terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang
telah matang. Apabila sel telur tidak dibuahi, sel telur akan melebur 24 jam. Waktu
ovulasi biasanya berkisaran 13-15 hari setelah masa menstruasi. d) Fase Luteal
biasanya terjadi dalam kurun waktu 11-17 hari dengan rata – rata 14 hari lamanya.
Maka masa menstruasi normal berkisaran dalam kurun waktu 3-7 hari. Akan tetapi,
siklus menstruasi antara satu dengan lainnya berbeda. Siklus menstruasi dapat datang
lebih cepat atau lebih lambat. Hal ini di pengaruhi oleh factor umur, gaya hidup
dibandingkan dengan hari biasanya b)membersihkan sisa keringat yang ada disekitar
alat kelamin secara teratur dengan air bersih c)Sering mengganti celana dalam
minimal dua kali sehari untuk menjaga kelembapan yang berlebih d) pemakaian
pembalut tidak boleh di gunakan lebih dari 6 jam dan harus di ganti sesering mugkin
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang berarti
perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu
kulit kepala dan rambut b) Perawatan mata c) Perawatan hidung d) Perawatan telinga
e) Perawatan kuku kaki dan telinga f) Perawatan genitalia g) Perawatan kulit seluruh
yaitu: a) Body Image Misalnya karena ada perubahan fisik sehungga individu tidak
peduli dengan kebersihannya b) Praktik social misalnya pada anak – anak yang
dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola
produksi tertentu dalam perawatan diri, seperti penggunaan sampo, sabun dan lain –
lain g) Kondisi Fisik misalnya pada keadaan sakit tertentu keadaan untuk merawat
banyak terdapat gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak menjaga
kebersihan organ dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,
serta gangguan fisik pada kuku. b) Dampak psikososial seperti gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan harga diri, kebutuhan kualitas diri dan gangguan interaksi
sosial.
positif maupun negatif terhadap suatu objek tertentu (Putri,2019). Sikap adalah suatu
b. Komponen sikap
Komponen efektif yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak
sikap adalah: a) Pengalam pribadi karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
individu bersifat searah dengan sikap orang – orang yang di anggap penting d)
Media massa karena media massa sebagai sarana komunikasi, yang mempunyai
pendidikan dan agama karena keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri suatu individu f) Faktor emosi dalam diri karena tidak semua
bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang.
5. Kesehatan Reproduksi a. Definisi Kesehatan Reproduksi
Menurut WHO (Word Healt Organization) adalah suatu keadaan fisik, mental,
dan sosial yang utuh, tidak cuman hanya bebas dari penyakit namun dalam segala hal
menurut (kemenkes RI, 2015) merupakaan keadaan secara sehat fisik, mental, dan
sosial yang secara utuh yang tidak hanya bebas dari penyakit yang berkaitan dengan
sistem reproduksi. kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan baik secara fisik,
mental, dan lingkungan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi terbagi menjadi empat yaitu : 1) Faktor sosial – ekonomi dan
pengetahuan tentang perkembangan reproduksi dan serta lokasi tempat tinggal yang
yang sangat bedampak buruk pada kesehatan reproduksi, masih percaya dengan
pribahasa banyak anak banyak rejeki, kurangnya peran orang tua dalam mengawasi
dan mendidik anaknya dan lain –lain. 3) Faktor psikologis (seperti dampak kurang
kedekatannya orang tua dengan anak remajanya, anak mengalami depresi karena
ketidak seimbangan hormon, merasa wanita tidak di hargai oleh pria yang
memberikan kebebasan secara mater ). 4) Faktor biologis (seperti kelain sejak lahir,
HIV/AIDS, HIV adalah suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh pada
manusia (Widiyastutu,2011). Virus HIV akan masuk ke dalam sel darah putih lalu
terhadap infeksi akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem daya tahan tubuh akan
AIDS adalah gejala penyakit yang timbul disebabkan rendahnya daya tahan
tubuh (Widiyastutu,2011). pada awalnya pasien HIV positif sering menampak gejala
secara bertahun – tahun sekitar 5-10 tahun. Semakin lama penderita akan semakin
lemah dan akhirnya akan berakhir dengan kematian, karena saat ini belum di
Penyebab kuman Treponema Pallidum tanpa gejala antara 3-4 minggu bahkan
Gejala sifilis adalah luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri, Bercak merah pada tubuh,
dan terdapat kelainan pada saraf, jantung dan pembulu darah (Widiyastutu,2011) . 3)
Herpes Genetalis Penyebabnya adalah Virus Herpes simplex dengan masa inkubasi
antara 4-7 hari setelah virus berada pada dalam tubuh (Widiyastutu,2011).
Gejala Herpes Genetalis adalah terdapat bintil – bintil berair dan terasanyeri
pada daerah kemaluan, terdapat luka akibat pecahnya bintil – bintil, dan dapat
Inflamatory Disease( PID) adalah suatu kumpulan radang yang terdapat pada saluran
genital bagian atas disebab kan oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang
abdomen bagian bawah, terjadi pengeluaran cairan servik, terjadi peningkatan reaktif
Sistem Reproduksi adalah serangkaian interaksi organ dan zat dalam suatu
kelamin yaitu sistem reproduksi pria dan sistem reproduksi wanita (Istna.2012). b.
Menurut (Solihah,2017) alat reproduksi luar merupakan alat reproduksi yang berada
pada bagian luar tubuh dan dapat diamati langsung seperti: (a) Penis merupakan alat
yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa
urine dan sperma. Dalam kaitannya dengan fungsi reproduksi, penis berperan sebagai
alat senggama dan saluran pengeluaran sperma (Isna,2012). (b) Skotrum merupakan
lingkungan dingin maka skotrum akan mengerut yang menyebabkan testis lebih
dekat dengan tubuh sehingga lebih hangan, sebaliknya pada cuaca panas skrotum
akan membesar dan kendur sehingga permukaan akan lebih luas (Isna,2012). b) Alat
Reproduksi Dalam Alat reproduksi dalam merupakan alat reproduksi yang terletak
pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung (Solihah,2017).
Menurut(Solihah,2017) alat reproduksi dalam antara lain terdiri atas testis, saluran
sperma, uretra dan kelenjar reproduksi.(a) Testis Merupakan dua buah organ
Testis terletak menggantung pada urat – urat spermatik di dalam sportum. Testis
terdiri dari belahan – belahan yang bernama lobulus testis. Kelenjar testis, bentuknya
seperti telur, banyaknya 2 buah menghasilkan sel mani atau sperma dan terdapat di
dalam skrotum (Isna,2012). (b) Saluran sperma tersusun atas epididimis, vas
deferens, dan uretra. Sperma yang di hasilkan di dalam testis akan keluar melalui
(Sholihah,2017).
sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens. Vas
penis (Sholihah,2017). Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga
berfungsi sebagai saluran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini dikenal
dengan istilah ejakulasi. Meskipun menjadi satu antara saluran, urine dengan sperma
tidak keluar bersama, hal ini disebabkan karena ada pengaturan prostat (Isna,2012).
Kelenjar pada reproduksi pada laki – laki terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar cowper. Vesikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk
seperti kantong kusut kecil (±5cm) yang terletak di belakang (posterior) dari kantong
putihan, sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu: asam sirat,
enzim, dan seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh
dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta
oleh labia mayora (Isna,2012). Alat reproduksi perempuan yang terletak diluar yaitu
vulva dan labium (Sholihah,2017). Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat
reproduksi wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini
Vulva terletak di dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran reproduksi
yang menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim (Sholihah,2017). Pada bagian
depan, vagina berukuran kurang lebih 6,5 cm dan bagian belakang 9,5 cm. Pada
puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim yang disebut porsio
(Isna,2012).
Vagina tersusun atas otot – otot yang elastis, dilapisi selaput membran yang
disebut selaput darah (himen). saluran yang menghubungkan vagina dengan rahim
adalah serviks( leher rahim). Vagina berfungsi sebagai organ reproduksi, saluran
untuk aliran darah menstruasi dari rahim, dan jalan lahir bayi (vagina)
(Sholihah,2017). (2) Uterus atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding
yang tebal, memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik (Sholihah,2017).
Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di sumbu tulang pinggul dan
membentuk sudut dengan vagina. Menurut (Isna,2012) Uterus terdiri dari :(a) Fundus
uterus (dasar rahim). (b) Korpus uteri, sebagai tempat berkembangnya janin.(c)
Serviks uteri. Menurut (Isna,2012) Posisi uterus berbeda – beda sesuai dengan
tahapan yang dilalui seorang perempuan, yaitu :1. Masa pubertas : uterus berda
membulat. Selain itu labia membengkak, serta endometrium menebal dan lebih
juga terjadi karena adanya pertumbuhan otot baru. 3. Sesudah melahirkan : uterus
berangsur – angsur kembali ke ukuran semula, dan pembuluh darah serta otot
bertambah. 4.Pada usia tua: uterus menjadi atrofi dan pucat, sehingga lebih
memisahkan antara uterus dan serviks. (c) Tuba Fallopi (saluran telur) adalah saluran
yang mengangkut ovum (sel telur) dari ovarium ke dalam rahim (Isna,2012).
Tuba fallopi berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang memanjang ke arah
samping dari uterus. Panjang tuba fallopi ini sekitar 10 cm (Sholihah,2017). Menurut
(Isna,2012) Fungsi dari tuba fallopi sebagai berikut : a. Tempat pertumbuhan pada
janin, sebelum janin masuk ke dalam rahim. b. Sebagai alat untuk menangkap ovum
dari ovum dan sperma, sehingga menghasilkan pembuahan yang berbentuk janin.(d)
Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak
diselah kiri dan kanan rongga perut bagian kiri dan kanan (Sholihah,2017).
Ovarium berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran
sekitar 4cm x 3cm x 2cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut
reproduksi. Ovarium akan memproduksi sel telur (ovum) setelah wanita dewasa dan
mengalami siklus menstruasi. Sel telur yang sudah masak akan mengalami pelepasan
dar ovarium (ovulasi). Ovulasi terjadi setiap 28 hari yang sering di jadikan patokan
pemahaman terhadap suaru objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif adalah perilaku
tangkap dan pola fikir seseorang, semakin bertambahnya usia maka semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola fikir seseorang. Setelah melewati usia
madya (40-60 tahun), daya tangkap dan pola fikir sesorang akan menurun. 2)
yang di hadapi saat masa lalu dan dapat di gunakan dalam upaya memperoleh
namun mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media seperti telivisi, radio,
surat kabar, majalah dan lain-lain, maka hal tersebut dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang. 5) Sosial budaya dan ekonomi Tradisi atau kebiasaan yang
sering dilakukan oleh masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya selain itu,
proses penyerapan pengetahuan yang berada dalam suatu lingkungan. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap
baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari total jawaban
benar dari total jawaban pertanyaan.3) Pengetahuan kurang bila responden dapat
3. Maria Haryanti Hubungan Pengetahuan Jenis penelitian ini adalah survei Hasil penelitian menunjukkan ada
Butarbutar dan Sikap Dengan analitik dengan pendekatan hubungan antara pengetahuan dan
Tindakan Remaja Putri cross sectional. Lokasi sikap dengan tindakan personal
Tentang Personal penelitian di SMA Negeri I hygiene pada remaja saat
Hygiene Saat Sitinjak Kecamatan Angkola menstruasi di SMA Negeri I
Menstruasi di SMA Barat Tahun 2016. Penelitian Sitinjak Kecamatan Angkola Barat
Negeri I Sitinjak dilaksanakan pada bulan Mei- Tahun 2016. Ada hubungan antara
Kecamatan Angkola Agustus 2016. Populasi adalah pengetahuan dan sikap dengan
Barat Tahun 2016 seluruh siswi putri yang berada tindakan personal hygiene pada
di kelas I, 2, 3 di SMA Negeri I remaja saat menstruasi dengan nilai
Sitinjak Kecamatan Angkola sig-p (0,026) dan (0,012) < nilai
Barat sebanyak 129 orang. sig-α (0,05). Untuk itu diharapkan
Sampelnya adalah yang kepada tenaga kesehatan untuk
mewakili seluruh populasi lebih aktif lagi memberikan
dengan meakai metode random penyuluhan dan informasi kepada
sampling dengan menggunakan remaja putri khususnya tentang
Rumus Slovin sehingga jumlah personal hygiene saat menstruasi.
sampel 80 orang.
4. Imam Arief Tingkat Pengetahuan Penelitian dilaksanakan di SMP Hasil penelitian menunjukan bahwa
Purbono1), Remaja Tentang Negeri 149 Jakarta pada siswa tingkat pengetahuan remaja tentang
Melly Kesehatan Reproduksi IX tahun ajaran 2014/2015. kesehatan reproduksi pada siswa
Prabawati dan Populasi dalam penelitian ini kelas IX di SMP Negeri 149 Jakarta
Tarma berjumlah 103 siswa, sampel menyebutkan tingkat pengetahuan
yang diambil sebesar 103 siswa tentang mimpi basah tertinggi yaitu
dengan teknik sampling diperoleh pria 93% dan perempuan
incidental. 74% sedangkan terendah adalah
pengetahuan tentang masa subur
dengan presentase pria 41% dan
pengetahuan tentang masa subur
dengan presentase perempuan
sebesar 59%. Responden dengan
tingkat pengetahuan baik diperoleh
pada jenis kelamin perempuan
(74%), dan pria terendah tingkat
pengetahuannya sebesar (69%).
5. 1*Fatma Pengaruh Pelatihan Penelitian eksperimental dengan Hasil uji t berpasangan menyatakan
Nuraisyah, 2 Kesehatan Reproduksi desain quasi experiment. terdapat pengaruh pelatihan
Ratu Matahari, Remaja terhadap Sedangkan bentuk rancangan komunikasi terkait kesehatan
3 Khoiriyah Pengetahuan dan Sikap pra-eksperimen yang digunakan reproduksi remaja terhadap
Isni, 4 Fitriana Orang Tua dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap orang tua
Putri Utami rancangan One Group Pretest- (nilai p = 0,01). Terdapat perbedaan
Posttest. Sampel penelitian rerata skor responden sebelum dan
berjumlah 23 responden yang setelah diberikan pelatihan
merupakan ibu pengurus Bina komunikasi kesehatan reproduksi
Keluarga Remaja yang memiliki remaja. Terdapat peningkatan
anak usia remaja di Dusun pengetahuan dan sikap orang tua
Mertosanan Kulon, Desa setelah diberikan pelatihan
Potorono, Kecamatan komunikasi mengenai kesehatan
Banguntapan, Bantul, yang reproduksi remaja. Seyogyanya
diambil menggunakan teknik orang tua harus mengikuti
total sampling. Instrumen perkembangan zaman sehingga
penelitian menggunakan mampu menjadi tempat berdiskusi
kuesioner pre-post test. Data yang nyaman pada remaja.
dianalisis dengan uji t Menyaring informasi kesehatan
berpasangan. Hampir sebagian berdasarkan kebenaran dan
besar responden termasuk dalam menyaring pergaulan sangat penting
kategori usia dewasa akhir yaitu dilakukan oleh remaja, terlebih di
36-45 tahun (65%). era digital. Sementara itu,
pemerintah dapat mengembangkan
sistem layanan kesehatan remaja
yang dapat diakses secara online
oleh remaja.
Menstruasi
Kesehatan Reproduksi
atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan di dalam fenomena yang
Tabel 1.2 Pengaruh Edukasi Reproduksi Dengan Komunikasi Antara Orang Tua Dan
D. Hipotesis Penelitian
Menstruasi Pada Remaja?“ hal ini mempunyai makna bahwa semakin banyak
Remaja mengetahui cara menjaga sikap personal hygiene saat menstruasi maka
model komunikasi antara orang tua dan remaja tentang kesehatan reoroduksi .
2. Hipotesis Alternatif (HA) Adanya pengaruh edukasi reproduksi
dengan model komunikasi antara orang tua dan remaja tentang kesehatan
reproduksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di lakukan di karena peneliti ingin tahu berapa besar
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini di lakukan pada bulan april sampai Mei 2021
Populasi pada penelitian ini adalah karang Taruna Perum Taman Raya rajeg
2. Sampel
jumlah populasi kurang dari 100 orang dan seluruh populasi di jadikan sampel
penelitian. Jumlah Sampel pada penelitian di karang taruna desa mekarsari rajeg
sampling.
a. Kriteria Inklusi
reproduksi
b. Kriteria Eksklusi
1) Selain karang taruna perumahan taman raya rajeg Desa
008/005
kuesioner
3. Sampling
populasi.
D. Definisi Oprasional
(masturoh,2018).
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Oprasional
1.Pengetahuan Semua tindakan 1. Macam – Kuesioner 0= Kurang baik Ordinal
Kesehatan atau aktivitas macam kespro Pengetahuan jika skor Mean
Reproduksi yang dilakukan 2. Macam macam Kesehatan
Remaja dalam menjaga cara menjaga Reproduksi 1= Baik jika skor
kebersihan Remaja
kesehatan organ mean
organ Benar : 1
reproduksi saat
reproduksi Salah :0
menstruasi, 3. Macam –
meliputi cara macam
membersihkan perubahan tubuh
organ saat saat
reproduksi, mengalami
penggunaan pubertas pada
pembalut, Remaja
pengguaan 4. Macam
pakaian dalam penularan
penyakit
kesehatan
Reproduksi
pada remaja
2. Sikap Personal Suatu respon 1. Kebersihan Instrumen Skor sikap di Ordinal
Hygien Saat atau tanggapan tubuh dan sikap kategorikan
Menstruasi responden rambut personal menjadi
terhadap suatu 2. Kebersihan hygien 1. Sikap
masalah menstruasi Positif
organ genital
kesehatan yang pada remaja
3. Kebersihan
berkaitkan Skor 82
dengan apa pakaian dalam penilaian:
yang harus 4. Penggunaan Skala likert 2. Sikap
dilakukan untuk pembalut dengan cara Negatif
menjaga ceklis
kebersihan diri Sangat
82
saat menstruasi setuju=5,
Setuju=4,
Kadang-
kadang=3,
Tidak
setuju= 2,
Sangat
Tidak
Setuju= 1
E. Instrumen Penelitian
teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono,
2013).
keadaan secara sehat fisik, mental, dan sosial yang secara utuh yang tidak hanya
4. Menggunakan
sabun antiseptik
yang keras, atau
cairan pewangi
(parfum) untuk
menghilangkan
bau pada daerah
kewanitaan pada
saat menstruas
5. Membersihkan
vagina
menggunakan air
bersih dan
sabun(mail) setiap
buang air
kecil,buang air
besar dan ketika
mandi
6. Mengganti pakaian
dalam sebanyak
satu kali dalam
sehari
7. Mencukur
sebagian dari
rambut kemaluan
untuk menghindari
kelembaban yang
berlebih di daerah
vagina
8. Menggunakan
pakaian dalam
yang bersih dan
terbuat dari bahan
nylon/polyester
9. Menggunakan
handuk atau
washlap orang lain
untuk
mengeringkan
vagina
11. Kesehatan
reproduksi remaja
meliputi kesehatan
reproduksi Pria
dan Wanita
13. Penyakit
HIV/AIDS dapat
di tularkan melalui
berjabat tangan
dengan penderita
HIV/AIDS
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang berarti
Menstruasi
4. Kebiasaan
mandi saat
menstruasi bisa
kurang dari 2
kali sehari
5. Saya tetap
keramas 2 hari
sekali pada saat
menstruasi
6. Saya
membersihkan
rambut kepala
dan kemaluan
dengan air
bersih
7. Kain bisa di
gunakan
kembali dengan
syarat harus di
cuci dengan
bersih
menggunakan
air dingin dan di
jemur pada sinar
matahari
8. Saya selalu
mencuci
pembalut
terlebih dahulu
sebelum
dibuang
9. Saya
membiarkan
rambut kepala
berminyak
12. Saya
membersihkan
organ
kewanitaan
hanya mandi
saja
13. Saya
membersihkan
celana dalam
yang terkena
darah haid
dengan
direndam air
hangat dengan
direndam air
hangat dan
detergen
14. Saya
menghindari
pemakaian
sabun
pembersih
kewanitaan
secara berlebih
karena dapat
membunuh flora
normal pada
organ
kewanitaan
17. Saya
membersihkan
alat kelamin
dengan
menggunakan
air yang di
tampung dalam
ember
19. Menjaga
kebersihan
daerah kelamin
salah satunya
yaitu teratur
mencukur bulu
kemaluan
data. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji reliabilitas
(Notoatmodjo, 2012).
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana ketetapan alat ukur tersebut dalam
responden. Uji validitas ini akan di lakukan di Karang taruna perumahan taman
raya rajeg RT008/005 desa mekarsari validitas pada penelitian ini menggunakan
validitas konstruk (contruct validity). Tingkat Skor setiap pertanyaan yang diuji
Keterangan:
Telah dilakukan uji valid ulang oleh peneliti dari kuesioner Pengetahuan
Kesehatan reproduksi yang terdisi dari 22 item pertanyaan dinyatakan valid dan
untuk kuesioner Sikap Personal Hygine Saat Menstruasi Pada Remaja yang terdiri
2. Uji Realibilitas
dapat digunakan dalam suatu penelitian setidaknya memiliki nilai reabilitas di atas
0,80 bahkan jika digunakan untuk uji diagnostik nilai reabilitas sebaiknya di atas
0,90 ( Darma,2015) Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan
cara membandingkan r tabel dengan r hasil. Teknik uji reliabilitas yang digunakan
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
= Varians total
uji reliabilitas.
Langkah-langkah penelitian :
1. Tahap persiapan
a. Peneliti membuat surat permohonan data awal dari Fakultas Ilmu Kesehatan
Karang Taruna Perumahan Taman Raya Rajeg Desa Mekarsari Rajeg Peneliti
waktu penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peneliti bertemu dan meminta bantuan kepada remaja yang ada di Karang
Taruna RT 008/005 Perum Taman Raya Rajeg Desa Mekarsari Rajeg untuk
mengumpulkan data.
from
penelitian tersebut.
G. Pengelolahan Data
kuisioner penelitian akan dilakukan pengolahan data oleh peneliti melalui empat
tahap, yaitu:
a. Editing
Kegitan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban
c. Tabulasi
d. Analisa Data
dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
b. Analisa Bivariat
Dengan rumus :
Keterangan :
n : Jumlah responden
H. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian maka peneliti akan meminta izin pada beberapa
peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian, serta meminta
persetujuan responden untuk ikut serta dalam penelitian dengan meminta tanda
tangan dalam lembar inform consent. Dan setiap responden akan dijamin
kerahasiaannya atas data yang diperoleh dari hasil kuisioner dengan tidak
menuliskan nama pasien, tetapi hanya berupa inisial pada laporan hasil penelitian.
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode yang terdapat dilembar kuesioner
4. Beneficience (Bermanfaat)
maksimal dengan kerugian yang minimal. Peneliti tidak melakukan hal-hal yang
5. Justice (Keadilan)
A. Hasil Penelitian
2, Hasil Univariat
(N=36)
(n) (%)
1. 14 tahun 6 16,7
2. 15 tahun 3 8,3
3. 16 tahun 5 13,9
4. 17 tahun 7 19,4
5. 18 tahun 5 13,9
6. 19 tahun 4 11,1
7. 20 tahun 2 5,6
8. 21 tahun 4 11,1
Jumlah 39 100
(N=36)
(N) (%)
1. SMP 6 16,7
2. SMA 27 75.0
3. KULIAH 3 8,3
Jumlah 39 100
Uji Normalitas
Hasil penelitian ini akan disajikan kesimpulan dan saran pada penelitian yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine Saat
Menstruasi Pada Remaja Karang Taruna Perumahan Mekarsari RT 008/005 Desa
Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Banten” yang dilakukan pada bulan
Agustus 2021 sebanyak 1 kali pertemuan di Karang Taruna yaitu sebanyak 36
responden sesuai jadwal rapat di karang taruna yang sudah diberikan dari oleh ketua
karang taruna RT 008/005 Perumahan Mekarsari Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg
Kabupaten Tangerang Banten.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi Remaja (Responden) Dalam penelitian ini diharapkan agar remaja dapat
memahami tentang Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Personal Hygine
Saat Menstruasi Pada Remaja sehingga remaja dapat mengetahui tentang pentingnya
menjaga kesehatan reproduksi dengan sikap personal hygine saat menstruasi . Penelitian
ini juga diharapkan agar Remaja harus menganstisipasi menjaga pencegahan terkait
adanya faktor genetik untuk menghindari terjadinya penyakit pada sistem reproduksi di
Karang Taruna 008/005 Perumahan Mekarsari Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg
Kabupaten Tangerang.
Valid X
Valid Y
Daftar Pustaka
KUESIONER
2021
NIM : 1714201013
A. Data Umum
Identitas Responden :
1. Nama :
2. Umur Remaja :
3. Alamat :
4. Asal Sekolah :
5. No Telpon/Wa :
Tangerang, 2021
(Tanda Tangan )
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Petunjuk pengisian:
14. Perubahan jasmani pada remaja pria saat memasuki usia akil balig ditandai
dengan perubahan suara,menjadi lebih besar
16. Yang dimaksud dengan mimpi basah adalah sebagai tanda masa baligh
pada wanita
18. Sel telur pada wanita di hasilkan oleh indung telur (ovarium)
19. Yang di maksud masa pubertas pada remaja adalah tidak terjadinya
perubahan fisik
22. Perubahan jasman pada remaja wanita saat memasuki masa akil
balik ditandai dengan tidak tumbuhnya rambut disekitar daerah
kelamin dan ketiak