Anda di halaman 1dari 29

1

KARYA TULIS ILMIAH

MENGUNYAH APEL DITINJAU DARI PEMBENTUKAN DEBRIS

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan gigi Poltekkes
Kemenkes Aceh

Diajukan Oleh :

MIFTAHUL JANNAH
P07125117058

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI DIPLOMA TIGA
TAHUN 2020

i
LEMBARAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

MENGUNYAH APEL DITINJAU DARI PEMBENTUKAN DEBRIS

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Sidang

Program Studi Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh

Aceh Besar,13 Mei 2020

Pembimbing

Ratna Willis,SKM,M.kes

NIP : 196604161986032001

ii
LEMBARAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah adalah hasil saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : MIFTAHUL JANNAH


NIM : P07125117058
Tanggal : 13 Mei 2020

Yang Menyatakan

(Miftahul Jannah)

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang yang

telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, serta salawat beriring salam kita sanjung

sajikan kepangkuan alam Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan

sahabatnya yang telah membawa kita dari alam kebodohan kealam yang penuh ilmu

pengetahuan . sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul “Mengunyah

Apel Ditinjau dari Pembentukan Debris”

Proposal disusun dalam rangka memahami salah satu syarat dalam menyelesaikan

program pendidikan Diploma III pada Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehantan Aceh.

Namun penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis

menyadari bahwa tidak sedikit bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak kepada

penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Nurdin, S.Si.T, MDSc, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Poltrkkrs

Kemenkes Aceh.

2. Bapak Amiruddin S.Si.T.M.Kes, selaku Kwetua Prodi Diploma III Jurusan

Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh.

3. Ibu Ratna Wilis, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang

telah memberi arahan dan bimbingan serta selalu meluangkan waktu kepada saya

dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Elfi Zahara,S.ST,M.K.M , selaku penguji I saya yang telah memberi arahan dan

memberi bimbingan kepada penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

iv
5. Ibu Andriani, SKM. M.Kes,selaku penguji II saya yang telah memberikan arahan

dan bimbingan kepada penulis Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh.

7. Orang tua tercinta ibu saya Yusnani dan ayah saya Bukhari beserta keluarga saya

yang telah memberikan semangat, doa dan restunya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2017 atas semua bantuan, motifasi,

dan dukungan serta kebersamaan yang diberikan kepada penulis selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Proposal ini masih jauh dari kata

kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun semangat, penulis

mengharapkan demi kesempurnaan Proposal ini. Akhirnya penulis serahkan kepada Allah

SWT semoga ilmu yang penulis peroleh selama menjalani pendidikan dapat berguna bagi

penulis dan semua....Aamiin.

Aceh Besar, 13 Mei 2020

Penulis

Miftahul Jannah

v
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ............ ii
HALAMAN PENGANTAR .......................................................................... ..... ............. iii
KATA PENGANTAR ............................................. ............................................ ............ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN ....... ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ......................................................................... ........... 4
C. Manfaat Penelitian .......................................................................... .......... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... ............ 5
A. Apel........................ ............................................................................. ....... 5
1. Pengertian Apel ............................................................................... ..... 5
2. Klasifikasi Buah Apel ........................................................ ...... ............ 5
3. Jenis Buah Apel ....................................................................... ............ 6
4. Kandungan Gizi Buah Apel ....................................................... .......... 8
5. Manfaat Buah Apel ................................................................... ........... 8
B. Debris......................... .............................................................. ............... 13
1. Pengertian Debris ....................................................................... .......... 13
2. Pembentukan Debris .................................................................. .......... 14
3. Akibat Debris.... ...................................................................... ....... ...... 15
4. Mekanisme ...... ..................................................................................... 15
5. Klasifikasi Debris...................................................................... ........... 16
6. Kriteria dan Penilaian Debris Indeks....................................... ............. 16

BAB III: METODE PENELITIAN................................................................... ......... .... 17


A. Jenis Penelitian......... ............................................................................. ...... 17
B. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... ....... 17
C. Pengelohan Data....... ...................................................................... ..... ........ 17
D. Analisis Data............ ........................................................................... ........ 17

BAB IV: PEMBAHASAN.................................................................................... ............ 18


BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. ............ 20

DAFTAR PUSTAKA.................................... ....................................................... ............ 21


..

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasal 93 Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009 bahwa pelayanan kesehatan

gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dalam bentuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk

meningkatkan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi

oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu

terintegrasi dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2012).

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi dan tidak

dapat ditunda-tunda. Kesehatan juga memiliki peran yang penting dalam

mempengaruhi derajat hidup seseorang yang didasari oleh kondisi fisik ataupun mental

didalam tubuh manusia. Dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan, individu ataupun

masyarakat akan mengambil keputusan apabila dirinya tidak sehat , maka akan

mengambil jalan untuk mengatasi masalahnya. Keputusan tersebut merupakan suatu

keharusan yang harus diambil agar dampak negatif dapat dihindari, dan apabila

keputusan tersebut tidak diambil ,maka akan terkena resiko penyakit dan bahkan

sampai kematian . penyakit merupakan suatu keadaan atau kondisi tubuh dimana

terdapat kerusakan organ tubuh, karena ada kerusakan , dengan sendirinya timbul rasa

sakit, rasa sakit akibat kerusakan organ disebut gejala penyakit, sedangkan adanya

kerusakan organ yang biasanya perlu dideteksi/ditemukan oleh dokter disebut tanda

penyakit (Daldyono 2008 cit. Chanchad, 2013).

Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga

kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi

1
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Bakteri rongga mulut dapat menyebar melalui

aliran darah, disebut bakteriema. Pada kondisi kebersihan mulut yang baik, hanya

sejumlah kecil bakteri fakultatif dan tidak membahayakan masuk ke dalam aliran darah.

Namun pada kondisi kebersihan mulut yang buruk, jumlah bakteri pada permukaan gigi

meningkat 2-10 kali lipat. Sehingga peluang terjadinya bakteriema juga lebih besar.

Bakteri inilah selain penyebab kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi juga dapat

mempengaruhi kondisi tubuh dan penyakit-penyakit sistemik seperti stroke, diabetes,

penyakit jantung dan paru-paru (Kusumawardani, 2011).

Jika kita mengabaikan kebersihan gigi dan mulut maka mulut akan menjadi

sarang kuman yang dapat mengakibatkan kerusakan gigi, diawali dengan proses

terjadinya karies dan peradangan yang berawal dari sisa-sisa makanan yang dibiarkan

yaitu debris (Gultom, 2009)

Kebersihan gigi dan mulut tidak lepas dari penilaian debris di dalam rongga

mulut. Angka debris dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi seseorang. Jenis

makanan ini dapat berupa makanan yang berserat, berair, atau makanan manis, lunak,

melekat. Banyak upaya yang dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Ada

tiga cara yaitu mekanik, chemis, dan modifikasi metode mekanis dan chemis. Sampai

saat ini membersihkan gigi dan mulut masih mengandalkan pada pembersihan secara

mekanik, yaitu dengan menyikat gigi. Secara fisiologis Debris dapat dibersihkan

dengan aliran saliva dan pergerakan otot-otot rongga mulut pada saat proses

pengunyahan. Selain itu ada cara lain seperti berkumur, flossing (menggunakan benang

gigi), membersihkan lidah, mengunyah permen karet, menghindari makanan yang

mengandung sukrosa, dan memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-

sayuran yang berserat dan berair (Ervina, 2010)

2
Makanan yang baik untuk kesehatan gigi adalah makanan yang mengandung

serat seperti buah-buahan dan sayuran, sedangkan makanan yang bisa mempengaruhi

kesehatan gigi adalah makanan yang manis dan lengket. Makanan tersebut akan

meninggalkan sisa-sisa makanan pada permukaan gigi. Sisa-sisa makanan tersebut

dipermukan gigi yang terdiri dari musin, bakteri, dan sisa makanan yang kita makan

disebut dengan debris. Debris makanan mengandung bakteri tetapi berbeda dari palak

dan material alba, debris ini lebih mudah dibersihkan. Debris harus dibedakan dengan

makanna yang tertekan keruangan terproksimal. Kebanyakan debris makanan akan

mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah makan, tetapi

ada kemungkinan sebagian masih tertinggal pada permukaan gigi dan membran

mukosa (Harjulianti, 2012).

Pengendalian debris dapat dilakukan seperti halnya pengendalian plak yaitu

dengan cara pengontrolan plak yaitu dengan cara pengontrolan debris dengan

membersihkan gigi dan mulut. Pembersihan debris dirongga mulut dipengaruhi oleh

aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi dan bibir, serta susunan gigi dan rahang.

Angka debris indeks dapat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan seseorang.

Jenis makanan ini dapat berupa makanan yang berserat, berair atau makanan manis,

lunak dan melekat. Angka indeks debris ini dapat diturunkan dengan cara memakan

makanan yang berserat dan berair.

Menurut pendapat Hasan dan Sari (2014), adanya friksi/gerakan pengunyahan

dari makanan berserat dan berair seperti buah dan sayur, apel yang merupakan makanan

yang berserat dan berair memaksa gigi untuk menggerus makanan tersebut, dengan

kandungan air yang dimiliki dapat lebih menghambat pembentukan plak dan dapat

membersihkan debris. Buah berserat dan ber air ini secara fisiologis dapat menstimulasi

atau mendorong sekresi air ludah (saliva), saliva punya kemampuan self cleansing

3
alami pada plak gigi. Self cleansing terjadi ketika makanan berserat dan berair litu

dikunyah pada rongga mulut.

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan mengunah apel terhadap debris

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Menambah wawasan ilmu penulis dan upaya untuk meningkatkan kesehatan,

khususnya kesehatan gigi dan mulut.

2. Bagi akademik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau dijadikan sebagai bahan

kajian bagi Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Aceh.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan bahan pemikiran dan literatur ilmiah bagi kalangan civitas

akademik tentang mengkonsumsi buah apel dapat menurunkan debris.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. APEL

1. Pengertian Apel

Apel adalah salah satu buah yang mengandung serat dan air. Apel (Malus

Domestika) merupakan jenis buah-buahan sub tropis yang sudah dikembangkan di

Indonesia khususnya di wilayah dataran tinggi, yaitu Malang (Batu dan Poncokusumo)

dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur (Fajri, 2011). Apel merupakan buah-buah

subtropis yang sangat lezat rasanya, memiliki banyak varian dengan warna berbeda-

beda. Buah apel merupakan buah yang kaya manfaat karena memiliki kandungan

nutrisi yang cukup banyak . itulah sebabnya buah apel sangat baik dikonsumsi bagi

kesehatan tubuh (Nurheti, 2011).

2. Klasifikasi Buah Apel

Klasifikasi ilmiah tanaman apel menurut Natural Conservation Service,

United States Departemen of Agriculture tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom :Tracheobionta

Superdivision :Suprtmatophyta

Devisio :Magnoliophyta

Class :Magnoliopsida

Subclass :Rosidae

Order :Rosales

5
Family :Rocaseae

Ganus :Malus Mill

Species :Malus domestica Mill

Ganus Malus terdiri dari 36 spesies, 27 taxa sudah diterima secara keseluruhan.

3. Jenis Buah Apel (Jauhary, 2016)

Pada umumnya apel terbagi menurut warnanya , yaitu apel hijau dan

apel merah. Akan tetapi, jenis apel sesungguhnya ada banyak sekali. Setidaknya

ada 7.500 jenis apel yang terdapat diseluruh dunia . namun, hanya ada beberapa

jenis apel yang sering dijumpai dalam kehudupan sehari-hari. Berikut beberapa

jenis apel yang sering dijumpai di Indonesia :

3.1 Apel Manalagi

Rasa manis dari apel Manalagi sangat disukai meski saat buahnya masih

muda (melum terlalu matang). Daging buah Apel Manalagi liat,kurang berair,

dan warnanya keputih-putihan. Jenis apel ini lebih enak dan segar jika langsung

dimakan tanpa diolah terlebih dahulu. Buahnya tergolong mungil dibandingkan

apel jenis lain. Bentuknya yang bulat merupakan ciri utamanya. Kulit berwarna

hijau kekuningan. Diameter Apel Manalagi sekitar 4-7 cm dengan berat 75-160

gram perbuah. Buah ini memiliki aroma yang wangi.

3.2 Apel Rome Beauty

Buah yang sudah Buah yang sudah begitu memasyarakat di indonesia

ini berwarna hijau merah. Warna merah pada buah ini hanya terdapat pada buah

yang terkena sinar matahari. Sementara warna hijau terdapat dibagian yang

tidak terkena sinar matahari. Kulit buahnya berpori kasar dan sedikit tebal.

Ukurannya biasanya mencapai 300 gram. Daging buah Apel Rome Beauty

6
memiliki warna kekuning-kuningan yang bertekstur agak keras. Rasa buahnya

segar manis-asam. Bentuknya bulat hingga lonjong, ukuran pohonnya hanya

sekitar 2-4 meter.

3.3 Apel Golden Delicious

Buah apel yang berasal dari Amerika ini memiliki kulit buah yang

berwarna kuning dengan campuran hijau. Tekstur daging buahnya sedikit keras dan

berair. Ukurannya sedang yaitu sekitar 67-64 mm. Rasa buah apel ini manis dan

sedikit asam. Buah ini enak dimakan segar/langsung. Enak pula diolah menjadi pai,

saus apel, serta topping kue.

3.4 Red Delicious/Washington Apple (Apel Washington)

Buah apel ini berwarna merah hati bergaris-garis. Daging buahnya lunak

dan berair. Rasanya manis dan sedikit asam. Buah apel ini enak dimakan

langsung. buah ini memiliki kulit yang berbeda karena ditandai dengan sifat

antikanker dengan adanya triterpenoid merupakan zat yang dapat mencegah

timbulnya kanker sekaligus melawan sel-sel tumor itu sendiri.

3.5 Apel Fuji

Buah apel yang berasal dari Jepang ini berbentuk bulat sampai lonjong.

Rasa buahnya sangat enak dan manis berkat kehadiran fruktosadengan

campuran rasa yang asam yang sedang. Daging buahnya memiliki warna putih

kekuningan, berstektur keras, agak kasar dan berair banyak. Apel fuji juga

sangat berguna untuk mencerahkan wajah yang kusam, mencegah kanker erta

diabetes dan banyak lagi.

3.6 Apel Gula

Apel ini berasal dari Selandia Baru (Nuw Zealand). Warna kuning

dengan garis-garis berwarna merah jambu. Namun ada juga yang berwarna

7
merah lebih dominan dari pada warna kuning. Daging buahnya berstektur keras

berair dan beraroma tajam. Buahnya cukup renyah saat digigit. Rasanya manis

dengan sedikit campuran asma. Buah ini enak dimakan segar /langsung juga

buat dimakan.

4. Kandungan Gizi Buah Apel

Para peneliti buah dan sayuran sepakat jika apel layak disebut sebagai

dokter alami. Selain banyak serat alami apwl juga mengandung berbagai jenis zat

yang mampu mengatasi penyakit ringan maupun berat, berikut ini salah satu zat

kimia yang terdapat dalam apel. Selain senyawa pektin dalam satu buah apel ukuran

100 gram juga terkandung banyak zat gizi.

5. Manfaat Buah Apel

5.1 Manfaat Apel Bagi Kesehatan Tubuh

1. Mencegah penyakit stroke

Ini adalah manfaat buah apel bagi kesehatan yang pertama. Banyak

yang banyak belum mengetahui bahwa manfaat buah apelbagi kesehatan

adalah salah satunya mencegah penyakit strok. Menurut hasil penelitian

yang diterbitkan di Journal of American Heart Association, ditemukan fakta

yang cukup menarik bahwa buah dengan daging putih mampu mengurangi

dari resiko penyakit stroke. Buah dari daging putih mencerminkan dari

senyawa Phytochemical yang memiliki manfaat seperti karotenoid (warna

merah, kuning dan orange pada buah dan sayur) dan Flavanoid dimana

keduanya berfungsi sebagai antioksidan. Dengan mengkonsumsi minimal 1

buah apel rutin setiap hari maka hal itu akan menghindari anda dari penyakit

strok.

8
2. Membantu diet

Manfaat apel bagi kesehatan selanjutnya adalah membantu program

diet. Buah apel sangat berguna bagi anda yang sedang menjalani program

penurunan berat badan. Seseorang yang melakukan program diet

membutuhkan banyak makanan yang mengandung serat terutama pada buah

dan sayur. Apel dipercaya mampu merespon lambung untuk membuat cepat

kenyang karena serat yang terkandung didalamnya sangat tinggi.

3. Menetralkan kadar gula darah

Penyakit gula atau dikenal dengan diabetes melitus adalah penyakit

yang sangat menghantui bagi mereka yang sudah mempunyai keturunan

penyakit ini. Meski memiliki rasa manis, buah apel mampu mengontrol

kadar gula darah dalam tubuh secara efektif.

4. Menurunkan kolesterol

Manfaat apel bagi kesehatan selanjutnya yang bisa dirasakan tubuh

adalah menurunkan kadar kolesterol jahat. Dengan mengkonsumsi 1 buah

apel setiap hari, hal ini dipercaya dapat mengurangi asupan kalori sebanyak

15%. Karena buah apel berserat tinggi, manfaat apel bagi kesehatan yang

lebih lanjut adalah buah apel ini mampu mengikat lemak dalam tubuh yang

kemudian akan dibuang oleh tubuh,

5. Meningkatkan kesehatan kulit

Manfaat apel bagi kesehatan yang jarang orang ketahui adalah

kemampuannya menjaga kesehatan kulit. Kulut merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi penampilan terutama bagi wanita. Manfaat apel sangat

baik untuk kesehatan kulit apalagi anda mengkonsumsinya secara rutin.

Sementara khasiat buah apel lainnya bisa dimanfaatkan untuk

9
menghilangkan noda bekas jerawat sehingga penampilan kulit tidak saja

terpancar dari dalam tetapi terlihat sehat dari luar dan kulit menjadi bersih

dan sehat.

6. Mengurangi resiko penyakit jantung

Manfaat buah apel bagi kesehatan selanjutnya adalah mengurangi resiko

penyakit jantung . konsumsi buah apel secara rutin satu atau dua buah sehari

diduga mampu memperkecil resiko penyakit jantung dan menurunkan

kolesterol. Buah apel ini dapat mengurangi penyumbatan dan peradangan

pada dinding pembuluh darah arteri. Perlu diketahui bahwa manfaat apel

bagi kesehatan ini diketahui karena adanya kandungan serat larut dalam

lemak, seperti pektin, fitonutrien (nutrisi nabati), serta anti oksidan yang

mencegah kolesterol yang menumpuk di lapisan dinding pembuluh darah.

7. Melancarkan buang air besar

Apel kaya akan serat larut dan tidak larut yang membantu melancarkan

buang air besar. Guna mendapatkan manfaat apel yang satu ini, disarankan

mengkonsumsi buah apel beserta dengan kulitnya karena kulit apel

mengandung banyak serat dan antioksidan. Selain itu, manfaat apel bagi

kesehatan ini juga ada karena kandungan pektin pada apel dapat memberi

nutrisi bagi bakteri baikdidalam saluran pencernaan sehingga membantu

memelihara kelancaran fungsi pencernaan tubuh.

8. Menurunkan resiko kanker

Sebuah penelitian mengungkapkan, manfaat apel bagi kesehatan tubuh

lainnya yang bisa didapatkan tubuh adalah menurunkan risiko kanker

kolorektal, kerongkongan, paru-paru, mulut, dan payudara. Efek pencegah

kanker ini mungkin diperoleh dari manfaat apel yang mengandung

10
antioksidan dan dapat membatu mengurangi peradangan. Meski demikian,

manfaat buah apel sebagai pencegah kanker masih diperlukan penelitian

lanjut.

9. Mengobati asma

Selain dapat menurunkan resiko kanker, buah apel yang rutin

dikonsumsi juga mampu mengobati penyakit seluruh pernapasan yaitu

penyakit asma. Manfaat buah apel bagi kesehatan yang terkait dengan

pengobatan penyakit asma ini berhubungan dengan adanya kandungan

quercatin yang tinggi. Kandungan quercatin ini bisa menjadi anti-histamin

dan antioksidan untukmegurangi penyakit asma.

10. Mengurangi penyakit batu empedu

Penyakit batu empedu disebabkan adanya penumpukan kolesterol yang

berlebihan diseluruh empedu dan memperbanyak makan makanan dengan

serat yang tinggi. Konsumsi buah apel secara rutin bisa membantu

memperbaiki kondisi tubuh agar penyakit batu empedu tidak semakin

memburuk (Doktersehat.com, 2019).

5.2. Manfaat Apel Untuk Gigi

1. Manfaat apel untuk memutihkan gigi secara alami

Manfaat apel yang paling populer untuk gigi adalah khasiat apel untuk

memutihkan gigi secara alami. Gigi diketahui mudah sekali berubah warna,

menjadi kuning bahkan menghitam. Ada kandungan dalam apel yang bisa

bermanfaat untuk untuk memutihkan gigi. Kandungan tersebut adalah

vitamin C. Apel memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Jika dikonsumsi

dalam jumlah banyak, tidak hanya kulit yang dapat menjadi putih tetapi juga

11
gigi ikut memutih. Atau dengan kata lain apel sekaligus menjadi cara

mencegah gigi kuning.

2. Manfaat apel untuk menguatkan gigi

Manfaat apel selanjutnya yaitu menguatkan gigi. Gigi yang terjaga

dengan baik memang tidak mudah untuk dimiliki. Terlebih lagi, jika lengah

dalam menjaga kebersihannya. Sebaiknya menggunakan manfaat apel untuk

mengembalikan kekuatan gigi. Gigi akan kembali kuat karena adanya

kandungan nutrisi seperti mineral dan vitamin di dalam apel yang

dikonsumsi tersebut.

3. Manfaat apel untuk menghilangkan plak pada gigi

Apel juga bisa digunakan sebagai bahan alami untuk menghilangkan

plak pada gigi. Plak gigi adalah hasil pembusukan sisa kotoran makanan

yang menempel dan tidak dibersihkan. Pengaruh dari plak gigi ini akan

sangat banyak merusak kesehatan gigi anda. Ternyata karena apel kaya akan

vitamin dan antioksidan, mengunyah apel dengan sering dan kandungan

dalam apel akan membantu mengangkat plak dari gigi.

4. Manfaat apel untuk mencegah gusi bengkak

Gusi bengkak adalah tanda adanya gangguan pada kesehatan gigi.

Biasanya gusi yang bengkak terjadi ketika gigi berlubang, infeksi, dan

berbagai penyebab lainnya.. Pencegahan gusi bengkak dapat juga dilakukan

dengan memanfaatkan kandungan vitamin apel untuk menjaga gusi tetap

sehat. Apel pun termasuk dalam jus untuk menghilangkan sakit gigi yang

ampuh.

12
5. Manfaat apel untuk membersihkan bakteri dimulut

Apel memiliki kemampuan untuk melarutkan bakteri dengan cepat.

Mulut sangat rentan menjadi tempat tinggal bakteri, baik akibat dari bawaan

makanan ataupun udara yang masuk ke mulut. Sebab itu, akan ada banyak

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh mulut ini. Menggunakan manfaat

dari apel untuk mensterilkan mulut dari bakteri jahat.

6. Manfaat apel untuk mencegah kanker gigi dan mulut

Kanker gigi atau mulut sangat berbahaya dan dapat mematikan

seseorang. Mengonsumsi apel dengan rutin makan kanker gigi dan mulut

ini dapat dicegah dengan signifikan. Pasalnya, apel mengandung

antioksidan yang sangat kaya dan baik manfaatnya dalam mencegah radikal

bebas penyebab kanker. Lebih lagi memang apel diketahui adalah buah

untuk orang sakit gigi yang sudah diketahui ampuh sejak dulu kala.

7. Manfaat apel untuk mencegah radang gusi

Radang gusi adalah masalah mulut yang sering terjadi dan mengganggu

kesehatan mulut yang sebaiknya dicegah sejak dini. Dengan mencukupi

kebutuhan vitamin gusi, maka gusi akan tidak mudah terkena peradangan.

Vitamin untuk gusi sekaligus obat radang gusi ini dapat anda cukupi dengan

rutin mengonsumsi buah buahan, seperti misalnya apel

(Hallogigi.com,2018).

B. DEBRIS

1. Pengertian debris

Debris adalah sisa-sisa makanan yang biasanya menempel di celah gigi dan

merupakan faktor pendukung timbulnya karies (lubang gigi). Debris dibedakan menjadi

food retention (sisa makanan yang mudah dibersihkan dengan air liur, pergerakan otot-

13
otot mulut, berkumur, atau dengan menyikat gigi) dan food inpaction (sisa makanan

yang terselip dan tertekan diantara gigi dan gusi, biasanya hanya dibersihkan dengan

dental floss/ benang gigi atau tusuk gigi).

Kebanyakan debris akan segera mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan

dibersihkan lima menit atau tiga puluh menit setelah makan, tetapi ada kemungkinan

sebagian masih tertinggal pada permukaan gigi dan mukosa membran, aliran saliva aksi

mekanisme dari lidah, pipi dan bibir serta bentuk dan susunan gigi dan rahang akan

mempengaruhi kecepatan pembersihan sisa makanan, dimana pembersihan ini

dipercepat oleh proses pengunyahan dan viscositas ludah yang rendah.

2. Pembentukan Debris

Debris makanan dengan cepat dilarutkan oleh enzim bakteri dan tersingkirkan

dari rongga mulut dalam waktu 5 menit setelah makan, namun sebagian ada yang

tertinggal pada gigi dan mukosa. Pembersihan makanan dari rongga mulut dipengaruhi

oleh beberapa hal yaitu aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir, dan bentuk

susunan gigi. Pembersihan akan meningkat pada waktu mengunyah makanan berbeda

dari deposit lainnya (plak dan material alba).

Laju pembersihan debris makanan dari rongga mulut bervariasa antara jenis

makanan dan antar individu. Bahkan makanan berbentuk cairan lebih mudah

dibersihkan dibandingkan bahan makanan berbentuk padat. Sebagai contoh gula yang

ditelan dalam bentuk cair akan tetap berada dalam salivasekitar 15 menit, sedangkan

gula yang dikonsumsi dalam bentuk padat akan tetap berada dalam saliva selama 30

menit setelah ditelan. Makanan yang melekat seperti permen, roti, gula-gula, caramel

dan coklat akan melekat ke gigi selama lebih dari satu jam, sebaliknya makanan keras

seperti buah apel dan pir cepat dibersihkan. Mengunyah apel dan memakan makanan

14
berserat lainnya secara efektif dapat menyingkirkan debris makanan dari rongga mulut,

meskipun tidak terlalu berpengaruh terhadap pengurangan plak.

3. Akibat debris

Ada beberapa akibat yang terjadi pada debris yaitu :

 Debris yaitu sisa makanan yang terdapat pada rongga mulut dapat mendorong

terbentuknya plak dan terjadinya akumulasi plak.

 Beberapa deposit pada permukaan gigi sering menjadi penyebab kerusakan gigi

lebih lanjut antara lain adalah plak, debris (sisa makanan) material alba dan

kalkulus (karang gigi atau tar). Beberapa deposit itu bila dibiarkan lebih lanjut

akan berkembang menjadi penyakit gigi dan gusi yang parah. Gigi berlubang

(karies gigi), radang gusi (gingivitis), radang jaringan periodontal

(periodontitis) dan gigi goyah (lukasi) sering disebabkan oleh deposit di atas.

 Debris merupakan merupakan media yang baik untuk berkembangnya bakteri.

Sehingga semakin lama melekat, bakteri bakteri itu semakin banyak dan

bertumpuk, lapisan bkteri yang lunak pada gigi ini disebut dengan plak. Bila

plak ini dibiarkan maka akan mengalami mineralisasi sehingga terbentuk

kalkulus. Sedangkan kalkulus berperan sebagai factor etiologi penyakit

periodontal.

 Debris ini jika tidak diersihkan akan menimbulkan berbagai masalah, antara

lainkarang gigi, gigi berlubang, bau mulut.

4. Mekanisme

Adanya sisa makanan (debris) yang dibiarkan sehingga menjadi pembusukan. Dengan

hadirnya kuman lactobacillus acidophilus yang mengubah sisa makanan menjadi asam,

kuman ini bisa menggerogoti gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Bila sudah ada

15
karies tapi juga tidak diobati, kuman akan menembus kelubang gigi dan pada akhirnya

akan mengganggu syaraf gigi.

5. Klasifikasi debris

Debris dapat dibedakan menjadi food retention dan food impaction :

a. Food retention

Sisa makanan yang mudah dibersihkan dengan air liur, pergerakan otot-otot

mulut atau dengan menyikat gigi.

b. Food impaction

Sisa makanan yang terselip dan tertekan antara gigi dan gusi.

6. Kriteria dan penilaian debris indeks

a. Pada permukaan gigi yang terlihat, ttidak ada debris lunak dan tidak ada

pewarnaan ekstrinsik nilainya 0.

b. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris lunak yang menutupi permukaan

gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan gingival / gusi. Pada

permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris lunak akan tetapi ada pewarnaan

ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya nilainya 1.

c. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris lunak yang menutupi sebagian

permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi tetapi kurang dari 2/3

permukaan gigi dari tepi gusi nilainya 2

d. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi permukaan

tersebut suluas lebih dari 2/3 permukaan atau seluruh permukaan giig dari gusi

nilainya 3.

16
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi literatur dengan mencari reverensi

dan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan melakukan

observasi dan data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku dan internet.

3. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penggalian terhadap sumber-sumber data akan diolah

melalui tahap-tahap sebagai berikut : Pertama, melakukan proses editing. Pada tahap

ini, penyeleksian dan pemilihan terhadap data yang terkait objek penelitian dilakukan

secara akurat. Kedua, organizing, yaitu : mengatur danmengolah data-data yang

diperoleh dengan kerangka yang diperlukan terkait dengan obyek penelitian sehingga

menghasilkan bahan untuk dijadikan rumusan deskripsi. Ketiga penemuan hasil

penelitian melakukan analisis lanjutan terhadap hasil penelitian dengan menggunakan

kaidah-kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga diperoleh kesimpulan

hasil jawaban dari rumusan masalah.

4. Analisi Data

Setelah pengolahan data selesai, maka proses selanjutnya adalah menganalisis

data yang diperoleh dengan metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara

mendeskripsikan dengan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis tidak

semata-mata menguraikan, melainkan juga pemahaman dan penjelasan secukupnya.

17
BAB IV

PEMBAHASAN

Debris merupakan sisa makanan yang tertinggal pada permukaan

gigi,diantara gigi serta gusi , sesudah digunakan mengunyah makanan gigi akan

dipenuhi sisa-sisa makanan yang halus ( DaMattei, et al, 2012)

Debris indeks adalah ukuran dari sisa makanan yang melekat pada gigi.

Angka debris dapat diturunkan dengan cara memakan buah yang berserat. Bagaimana

kita mengetahui buah-buahan juga dapat melakukan self cleansing terhadap rongga

mulut. Buah yang berserat secara fisiologis akan memacu rongga mulut manusia untuk

menggerus dan menghancurkannya sebelum masuk kesaluran pencernaan selanjutnya,

sehingga merangsang sekresi ludah (Milati, 2009).

Banyak pernyataan menyebutkan bahwa mengunyah makanan berserat

seperti buah pir, apel, dan sayur dapat membersihkan debris pada permukaan gigi.

Perlindungan pada permukaan gigi dapat dilakukan dengan cara mengunyah buah-

buahan karena kandungan dalam nutrisi buah lebih banyak serat, vitamin dan mineral.

Buah yang mengandung serat tinggi dapat meningkatkan jumlah air liur yang

digunakan untuk proses pengunyahan sehingga dapat membantu membersihkan

permukaan gigi (Indrawati dan Gardijo, 2014).

Kandungan serat dan air dari apel dapat merangsang kecepatan sekresi saliva

dan dapat menetralkan zat-zat asam. Apel juga mengandung tannin yang bersifat

sebagai pengelat (astringent) yang bersifat spasmolitik dan sebagai antiseptic. Tannim

juga membantu menghambat bakteri dalam gigi dan meghambat pertumbuhan plak

penyebab karies gigi dan penyakit pada gusi. Makan buah apel mempunyai efek

membersihkan gigi dan mulut setelah makan yang menghambat pembentukan plak gigi

18
sehingga buah ini sering disebut yang memiliki daya pembersih gigi atau self cleansing

(Lestari, 2004).

Makanan padat selalu selalu mempunyai kandungan serat, dan selalu

mempunyai kandungan serat, dan membutuhkan kinerja otot yang lebih untuk

menghancurkan makanan. Kerja otot manusia inilah yang akan memacu produksi saliva

sebagai penunjang terjadinya proses pemberaihan secara alami pada gigi , makanan

padat dan juga serat dari bauh secara fisiologis akan merangsang myulut manusia untuk

manguras dan menghancurkannya sebelum masuk ke saluran pencernaan selanjutnya.

Sehingga terjadinya sekresi saliva yang berfungsi sebagai pembersih mulut dari sisa

makanan (Rahma, 2017).

Dampak yang terjadi jika kita membiarkan debris tetap berada dalam rongga

mulut yaitu dapat mendorong terbentuknya plak dan terjadinya akumulasi plak, debris

merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri sehingga semakin lama

melekat bakteri ini semakin banyak dan menumpuk dan akan menyebabkan kerusakan

jaringan lainnya.

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Mengunyah buah apel dapat

menurunkan debris.

B. Saran

1. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh mengkonsumsi buah-

buahan lain yang berserat terhadap penurunan debris.

2. Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan informasi untuk

peneliti selanjutnya sehingga akan membantu peneliti lain dalam melakukan

penelitian.

20
DAFTAR PUSTAKA

DeMattei, Ronda R, Allen, Jessica, Goss, Breanna. 2012. A service-learning project to


eliminate barriers to oral care for children with special health care needs. Journal of
School Nursing, 28(3):168-176

Dokter Sehat 2019, Inilah 10 Manfaat Buah Apel bagi Kesehatan Manusia. Diakses dari
https://faktualnews.co/2019/02/inilah-10-manfaat-buah-apel-bagi-
kesehatanmanusia/125639/ (25 Januari 2020)
Gardijo ,dan Indrawati H.2014. Pendidikan Konsumsi Pangan. Jakarta: KENCANA
Gultom, 2009. Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta. Agromedia Pustaka

Halo gigi, 2018. 7 Manfaat Apel untuk Gigi yang Wajib Diketahui. Diakses dari
https://halogigi.com/manfaat-apel-untuk-gigi (25 Januari 2020)

Herjulianti , Eliza dkk. Lima Pencegah Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi.
Jakarta:EGC;2012
Jauhary, H. 2016. Sehat Tanpa Obat dengan Apel. Rapha Publishing: Yogyakarta, Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. 2012. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 36 Tentang


Kesehatan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Jakarta.
Kusumawardani, 2011. Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta : Siklus

Lestari, S. Dan Malahayati, C, 2004, Pengaruh Makan Apel dalam Pembentukan Plak pada
Anak-anak Panti Asuhan Al-Khairiyah. Jakarta : Jurnal PDGI 54,1

Milati, 2009. Jangan Remehkan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak


http;//lovemydestist.com/journal.
Nurheti Yuliarti. 2011. 1001 Khasiat Buah-buahan. Yogyakarta : ANDI. Hal 4051.

Rahma, Dewi. Perbedaan Penurunan Skor Plak Antara Mengunyah Buah Apel dan Mengunyah
Buah Jambu Biji Dibandingkan Dengan Menyikat Gigi. Tersedia dari: URL:
http:www.usu@hotmail.co.id

21
22

Anda mungkin juga menyukai