Anda di halaman 1dari 16

51

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan dari tanggal 16 Maret 2018-

14 April 2018 pada klien di ruang poli jantung rumah sakit Dr.Zainoel

Abidin. Jumlah sampel yang didapat adalah 43 responden klien. Sampel

diambil dengan teknik rumus slovin. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan mengedarkan kuesioner dengan 8 item pertanyaan pola makan, 8

item pernyataan tentang aktivitas dan 7 pertanyaan tentang olahraga dalam

bentuk (skala liket) yaitu selalu, kadang dan tidak pernah dan 16item

pertanyaan tentang penyakit jantung koroner klien dalam bentuk (skala

liket) yaitu selalu, kadang dan tidak pernah. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan, diperoleh data yaitu:

1. Data Demografi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi: Umur,

pendidikan terakhir, pekerjaan. Data demografi responden dapat dilihat

pada tabel berikut ini:


52

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Data Demografi klien dipoli jantung rumah sakit
Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018 (n=43)

No Jenis Kategori Frekuensi (f) Persentase


(%)
1 Umur ≤ 30 Tahun 21 48.8
> 30 Tahun 22 51.2

Total 43 100,0
2 Pendidikan SD 6 14.0
Terakhir SMP 6 14.0
SMA 14 32.6
S1 12 27.9
S2 3 7.0
S3 2 4.7
Total 43 100,0
3 Pekerjaan Petani 11 25.6
IRT 8 18.6
PNS/TNI/POLRI 8 18.6
Wiraswasta 16 37.2
Total 43 100,0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 distribusi responden

dilihat dari umur tertinggi berada pada >30sebanyak 22 (51,2%) orang.

Kemudian pada katagori pendidikan yang tertinggi terdapat pada katagori

SMA dengan jumlah 14 (32,6%)orang. Kemudian pada katagori Pekerjaan

tertinggi terdapat pada Wiraswasta dengan jumlah 16 (37,2%) orang.


53

2. Analisa univariat

a. Pola makan

Berdasarkan hasil pengolahana data untuk pengkatagorian

Pola Makan dengan 8 item pertanyaan dengan 43 responden di

peroleh total nilai 743 dengan nilai mean/rata-rata (x) = 17.3. Maka

di kategorikan baik mengenai perilaku x ≥ 17.3 dan di katakan

tidak jika x≤17.3. Hasil pengkatagorian dapat di lihat dari tabel 5.2

di bawah ini sebagai berikut.

Tabel 5.2
Distribusi responden Berdasarkan klien di poli jantung rumah sakit
Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018 (n=43)

No Pola Makan Frekwensi (f) Persentase (%)


1 Baik 23 53,5
2 Tidak 20 46,5

Jumlah 43 100,0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 didapatkan

bahwa distribusi tertinggi tentang pola makan berada pada kategori

baik sebanyak 23 (53,5%) responden.

b. Aktivitas

Berdasarkan hasil pengolahana data untuk pengkatagorian

aktivitas dengan 8 item pertanyaan dengan 43 responden di

peroleh total nilai 768 dengan nilai mean/rata-rata (x) = 17.9. Maka

di kategorikan baik mengenai caring x ≥ 17.9 dan di katakan


54

tidakjika x ≤ 17.9. Hasil pengkatagorian dapat di lihat dari tabel 5.3

di bawah ini sebagai berikut.

Tabel 5.3
Distribusi responden Berdasarkan klien di rumah sakit Dr.Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2018 (n=43)

No Aktivitas Frekwensi (f) Persentase (%)


1 Baik 25 58,1
2 Tidak 18 41,9
Jumlah 43 100,0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan pada tabel 5.3 didapatkan bahwa distribusi

tertinggi tentang aktivitas berada pada kategori baik

sebanyak25(58,1%) responden.

c. Olahraga

Berdasarkan hasil pengolahana data untuk pengkatagorian

olah raga dengan 7 item pertanyaan dengan 43 responden di

peroleh total nilai 681 dengan nilai mean/rata-rata (x) = 15.8. Maka

di kategorikan baik mengenai kepuasan klien x ≥ 15.8 dan di

katakan tidak jika x ≤ 15.8. Hasil pengkatagorian dapat di lihat dari

tabel 5.4 di bawah ini sebagai berikut.

Tabel 5.4
Distribusi responden Berdasarkan klien di poli jantung rumah
sakit Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018 (n=43)

No Olahraga Frekwensi (f) Persentase (%)


1 Baik 24 55,8
2 Tidak 19 44,2
Jumlah 43 100,0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)
55

Berdasarkan pada tabel 5.4 didapatkan bahwa distribusi

tertinggi tentang olahraga berada pada kategori baik sebanyak

24(55,8%) responden.

d. Penyakit jantung koroner

Berdasarkan hasil pengolahana data untuk pengkatagorian

PJK dengan 16 item pertanyaan dengan 43 responden di peroleh

total nilai 1557 dengan nilai mean/rata-rata (x) = 36.2. Maka di

kategorikan baik mengenai kepuasan klien x ≥ 36.2. dan di katakan

tidak jika x ≤ 36.2. Hasil pengkatagorian dapat di lihat dari tabel

5.5 di bawah ini sebagai berikut.

Tabel 5.5
Distribusi responden Berdasarkan klien di poli jantung rumah
sakit Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018 (n=43)

No PJK Frekwensi (f) Persentase (%)


1 Ya 26 60,5
2 Tidak 17 39,5
Jumlah 43 100,0
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan pada tabel 5.5 didapatkan bahwa distribusi

tertinggi tentang PJK berada pada kategori ya sebanyak 26 (60,5%)

responden.
56

3. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pola makan dengan penyakit Jantung koroner

Hasil pengumpulan data hubungan pola makan dengan

penyakit jantung koroner menjadi dua yaitu ya dan tidak, maka

untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6
Hubungan pola makan Dengan Terjadinya Penyakit Jantung
Koroner di poli jantung rumah sakit Dr.Zaenoel Abidin Banda Aceh
Tahun 2018 (n=43)

PJK p
Total Α
Pola Makan Ya Tidak value
F % F % F %
Baik 20 87.0 3 13.0 23 100
0,05 0,000
Tidak 6 30.0 14 70.0 20 100
Jumlah 26 60.5 17 39.5 70 100
Sumber: Data primer (diolah tahun 2017)

Berdasarkan tabel 5.6 di atas diketahui dari 23 orang yang

pola makannya baik terdapat 20 orang yang mengalami penyakit

jantung koroner dan 3 orang yang tidak mengalami penyakit

jantung koroner, serta daro 20 orang yang pola makannya kurang

baik terdapat 6 orang responden yang mengalami penyakit jantung

koroner dan 17 orang responden yang tidak mengalami penyakit

jantung koroner.

Setelah dilakukan uji statistic (uji Chi-Square), diperoleh

nilai p-value=0,000 (p<0,05) bahwa ada Hubungan Pola Makan


57

Dengan Pejakit Jantung Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018.

b. Hubungan aktivitas dengan penyakit jantung koroner

Hasil pengumpulan data hubungan aktivitas dengan

penyakit jantung koroner menjadi dua yaitu Ya dan Tidak, maka

untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.7
Hubungan Aktivitas Dengan Terjadinya Penyakit Jantung
Koroner Di poli jantung rumah sakit Dr.Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2018 (n=43)

PJK p
Total Α
Ativitas Ya Tidak value
F % F % F %
Baik 21 84.0 4 16.0 25 100
0,05 0,001
Tidak 5 27.8 13 72.2 18 100
Jumlah 26 60.5 17 39.5 43 100
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.7 di atas diketahui dari 25 orang yang

aktivitasnya baik terdapat 21 orang yang mengalami penyakit

jantung koroner dan 4 orang yang tidak mengalami penyakit

jantung koroner, serta dari 18 orang yang aktivitasnya kurang baik

terdapat 5 orang responden yang mengalami penyakit jantung

koroner dan 17 orang responden tidak mengalami penyakit jantung

koroner.

Setelah dilakukan uji statistic (uji Chi-Square), diperoleh

nilai p= 0,001 (p<0,05) bahwa ada Hubungan Aktivitas Dengan


58

Pejakit Jantung Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh Tahun 2018.

c. Hubungan olahraga dengan penyakit jantung koroner

Hasil pengumpulan data hubungan olahraga dengan

penyakit jantung koroner menjadi dua yaitu Ya dan Tidak, maka

untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.8
Hubungan olah raga Dengan Terjadinya Penyakit Jantung
Koroner Di poli jantung rumah sakit Dr.Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2018 (n=43)

PJK p
Total Α
Olahraga Ya Tidak value
F % F % F %
Ada 20 83.3 4 16.7 24 100
0,05 0,002
Tidak ada 6 31.6 13 68.4 19 100
Jumlah 26 60.5 17 39.5 43 100
Sumber: Data primer (diolah tahun 2018)

Berdasarkan tabel 5.8 di atas diketahui dari 24 orang yang

olahraganya baik terdapat 20 orang yang mengalami penyakit

jantung koroner dan 4 orang yang tidak mengalami penyakit

jantung koroner, serta 19 orang yang olahraganya kurang baik

terdapat 6 orang responden yang mengalami penyakit jantung

koroner dan 13 orang responden tidak mengalami penyakit jantung

koroner.

Setelah dilakukan uji statistic (uji Chi-Square), diperoleh

nilai p= 0,002 (p<0,05) bahwa ada Hubungan Olahraga Dengan


59

Pejakit Jantung Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh Tahun 2018.

B. Pembahasan

1. Hubungan pola makan dengan penyakit jantung koroner

Berdasarkan tabel 5.6 di atas diketahui dari 23 orang yang pola

makannya baik terdapat 20 orang yang mengalami penyakit jantung

koroner dan 3 orang yang tidak mengalami penyakit jantung koroner,

serta daro 20 orang yang pola makannya kurang baik terdapat 6 orang

responden yang mengalami penyakit jantung koroner dan 17 orang

responden yang tidak mengalami penyakit jantung koroner.

Setelah dilakukan uji statistic (uji Chi-Square), diperoleh nilai p-

value=0,000 (p<0,05) bahwa ada Hubungan Pola Makan Dengan

Pejakit Jantung Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh Tahun 2018.

Sesuai dengan teori Pola makan adalah suatu kebiasaan menetap

dalam hubungan dengan konsumsi makanan yang berdasarkan jenis

makanan: makanan pokok, sumber protein, sayur, buah, dan

berdasarkan frekuensi: harian, mingguan, pernah, dan tidak pernah

sma sekali. Dalam hal pemilihan makanan dan waktu makan manusia

di pengaruhi oelh usia,selera probadi, kebiasaan, budaya dan sosial

ekonomi.32
60

Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Reni Zuraida (2015)

bahwa terdapat hubungan antar konsumsi makanan asin dengan

penyakit jantung dengan p=0,014, maka konsumsi makanan asin

termasuk faktor resiko penyakit jantung. Dapat di katakan faktor risiko

penyakit jantung. Dapat di katakan pula orang yang sering

mengkonsumsi makanan asin mempunyai risiko1,17 kali terkena

penyakit jantung di bandingkan dengan orang yang jarang

mengkonsumsi makanan-makanan yang asin.

Menurut pendapat peneliti yang dilakukan pada tanggal 16

Maret 2018 sampai tanggal 14 April 2018 pada klien di poli jantung

Rumah sakit dr.Zainoel Abidin tentang hubungan pola makan dengan

terjadinya penyakit jantung koroner di rumah sakit dr.Zainoel Abidin

banda aceh tahun 2018, di dapatkan bahwa responden telah menjaga

pola makannya atau mengatur pola makan yang sehat dan responden

sering mengkonsumsi buah-buahan dan menghindari makanan yang

mengandung santan dan juga makanan cepat saji. karena hasil ini di

dapatkan atau di ketahui dari hasil pengisian kuisoner yang di bagikan

oleh peneliti kepada 43 yang berada di poli jantung.Kemudian hasil itu

di dapatkan dari pernyataan-pernyataan yang telah di isi oleh klien atau

pasien dengan di peroleh nilai p= 0,000(p<0,05), bahwa adanya

hubungan pola makan dengan penyakit jantung koroner klien di poli

jantungrumah sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2018.

2. Hubungan aktivitas dengan penyakit jantung koroner


61

Berdasarkan tabel 5.7 di atas diketahui dari 25 orang yang

aktivitasnya baik terdapat 21 orang yang mengalami penyakit jantung

koroner dan 4 orang yang tidak mengalami penyakit jantung koroner,

serta dari 18 orang yang aktivitasnya kurang baik terdapat 5 orang

responden yang mengalami penyakit jantung koroner dan 17 orang

responden tidak mengalami penyakit jantung koroner.

Setelah dilakukan uji statistic (uji Chi-Square), diperoleh nilai p-

value= 0,001 (p<0,05) bahwa ada Hubungan Aktivitas Dengan Pejakit

Jantung Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin

Banda Aceh Tahun 2018.

Sesuai dengan teori aktivitas merupakan kegiatan atau keaktifan

jadi segala sesuatu yang di lakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjdi

baik fisik maupun non fisik merupakan sebuah aktivitas.33

Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti Mora,dkk (2007),

aktivitas fisik dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner

sebesar 41%. Aktivitas fisik menunjukkan signifikansi dalam

menurunkan risiko penyakit jantung koroner (ptrend=0,05).penelitian

oleh Sofi, dkk (2007) menunjukkan penurunan risiko penyakit jantung

koronerr pada individu yang beraktivitas fisik pada tingkat intensitas

tinggi dan sedang sebesar 27% dan 12%. Hasil penelitian ini

menunjukkan dosis respon kategori intensitas aktivitas fisik dengan

risiko penyakit jantung koroner dan tidak terpengaruh dengan aktivitas

sendetari individu.
62

Menurut pendapat peneliti yang telah dilakukan pada tanggal

16 Maret sampai tanggal 14 April 2018 pada klien di poli jantung

Rumah Sakit dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018 tentang

aktivitas klien bahwa ada hubungan dengan terjadinya penyakit

jantung koroner, bahwa klien tidak dapat melakukan aktivitas yang

berat seperti mengakat benda-benda yang berat, bergerak berlebihan

dan pergi kekebun. karena hasil ini di ketahui dari hasil pengisian

kuisoner yang di bagikan oleh peneliti kepada 43 klien atau pasien

yang berada di poli jantung. Kemudian hasil itu di dapatkan dari

pernyataan yang telah di isi oleh klien atau pasien dengan di peroleh

nilai p= 0,001 (p<0,05) bahwa adanya hubungan aktivitas dengan

penyakit jantung koroner di poli jantung rumah sakit dr.Zainoel Abidin

banda aceh tahun 2018 .

3. Hubungan olahraga dengan penyakit jantung koroner

Berdasarkan tabel 5.8 di atas diketahui dari 24 orang yang

olahraganya baik terdapat 20 orang yang mengalami penyakit jantung

koroner dan 4 orang yang tidak mengalami penyakit jantung koroner,

serta 19 orang yang olahraganya kurang baik terdapat 6 orang

responden yang mengalami penyakit jantung koroner dan 13 orang

responden tidak mengalami penyakit jantung koroner.

Setelah dilakukan uji statistic (uji Chi-Square), diperoleh nilai p=

0,002 (p<0,05) bahwa ada Hubungan Olahraga Dengan Pejakit Jantung


63

Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Tahun 2018.

Sesuai dengan teori olahraga merupakan kegiatan jasmani yang di

lakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat

otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat di

lakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga di

lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi.34

Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian Annisa Yuliana

(2013) dapatdiketahui hubungan olahraga denganpenyakit jantung

koroner di RSUD Dr.Moewardi:Responden tidak rutin oleh

ragasebanyak 30 orang dengan distribusi 18orang mengalami PJK dan

12 orang tidakmengalami penyakit jantung koroner. Responden

dengan olehraga rutin sebanyak 30 responden dengandistribusi 12

orang mengalami penyakit jantung koroner dan 18 orang tidak

mengalami penyakit jantung koroner.Hasil pengujian hipotesis

denganmenggunakan chi square test dengan tarafsignifikasi 95%,Uji

hipotesis menggunakan chi squaretest dengan hasil sebesar 2.400 dan

nilai pvalue sebesar 0.121. Hasil tersebut diujikan pada pada df

(dejarat kebebasan) 1 sebesar 3.841 dengan p-value= (0.121) > 0.05

menunjukkan tidak ada hubungan antara olahraga dengan penyakit

jantung koroner di RSUD Dr. Moewardi.OddRatio(OR) sebesar 2.250

hal ini menunjukkan responden yang tidak rutin melakukanolah raga


64

berisiko mengalami kejadian penyakit jantung koroner 2.250 lebih

besar dibandingkan dengan responden yang rutin melakukan olah raga.

Menurut asumsi peneliti bahwa penelitian yang dilakukan

peneliti pada tanggal 16 Maret 2018 samapi tanggal 14 April 2018

pada klien di poli jantung Rumah Sakit dr.Zainoel Abidin Banda Aceh

Tahun 2018, bahwa banyak responden yang melakukan olah raga

seperti jalan santai di pagi hari dan merasakan pengaruh pada

keadaan fisiknya karena sering melakukan olah raga. ada hubungan

olahraga dengan terjadinya penyakit jantung koroner, karena hasil ini

di ketahui dari hasil pengisian kuisoner yang di bagikan oleh peneliti

kepada 43 klien atau pasien yang berada di poli jantung. Kemudian

hasil itu di dapatkan dari pernyataan yang telah di isi oleh klien atau

pasien dengan di peroleh nilai p= 0,002 (p<0,05) bahwa adanya

hubungan olahraga dengan penyakit jantung koroner di poli jantung

rumah sakit dr.Zainoel Abidin banda aceh tahun 2018 .


65

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai Hubungan Gaya Hidup

Dengan Terjadinya Penyakit Jantung Koroner di poli Jantung Rumah Sakit

dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun dari data yang telah di peroleh

dalam proses penelitian ini dapat di tarik simpulan bahwa:

1. Ada hubungan antaraPola Makan Dengan Terjadinya Penyakit

Jantung Koroner pada klien di poli jantung Rumah Sakit dr.Zainoel

Abidin Banda Aceh Tahun 2018 dengan p=0,000

2. Ada hubungan antara aktivitas dengan Terjadinya Penyakit Jantung

Koroner pada klien di poli jantung Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin

Banda Aceh Tahun 2018dengan p=0,001.

3. Ada hubungan antara olahraga dengan terjadinya Penyakit Jantung

Koroner pada klien di poli jantung Rumah Sakit dr.Zainoel Abidin

Banda Aceh Tahun 2018 dengan p=0,002.

B. Rekomendasi
66

1. Penulis ingin memberikan sumbungan pemikiran mengenai hubungan

Gaya Hidup Dengan Terjadinya Penyakit Jantung Koroner.

2. Bagi Institusi Pendidikandiharapkan Memberi manfaat terhadap

kemajuan ilmu pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan

Gaya hidup dengan penyakit jantung koroner.

3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan Sebagai bahan masukan bagi

instansi terkait untuk dapatSebagai bahan masukan bagi instansi

terkait untuk dapat menyusun langkah dalam menangani gaya hidup

terhadap terjadinya jantung koroner.

4. Bagi MasyarakatMenambah ilmu pengetahuan pada masyarakat

tentang pentingnya gaya hidup yang benar pada penderita penyakit

jantung koroner.

5. Bagi peneliti selanjutnya Dapat memperluas dan memperdalam kajian

tentang hubungan hubungan gaya hidup dengan terjadinya penyakit

jantung koroner.

Anda mungkin juga menyukai