Anda di halaman 1dari 27

GAMBARAN KARIES PADA ANAK SEKOLAH

DASAR SANTA URSULA BANDUNG

“ KARYA TULIS ILMIAH “

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan Program Diploma III Pada Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Bandung

Disusun Oleh
DIKI SETIAWAN
NIM : P17325119311

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
BANDUNG 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul

GAMBARAN KARIES PADA ANAK SEKOLAH


DASAR SANTA URSULA BANDUNG

Disahkan pada hari …….. Bulan …………….. Tahun ………….

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Sekar Restuning,M.Kes
NIP. 199005042019022001

Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Keperawatan Gigi Bandung

Tri Widayastuti S.KM., M.Epid


NIP. 196706121988032001

i
LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul

GAMBARAN KARIES PADA ANAK SEKOLAH


DASAR SANTA URSULA BANDUNG

Diujikan pada Hari Rabu, Tanggal 11 Maret 2020

Penguji 1

Drg. Eliza Herijulianti, M.Pd


NIP. 195807101986032001

Penguji 2 Penguji 3

Sekar Restuning,M.Kes Drg. Sri mulyanti, M.Kes


NIP. 199005042019022001 NIP. 197401131993031001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan bantuan dari semua
pihak. Sholawat serta salam saya tujukan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir jaman.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III di Politeknik Kementerian Kesehatan
Bandung Jurusan Keperawatan Gigi. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah”
GAMBARAN KARIES PADA ANAK SEKOLAH DASAR SANTA URSULA
BANDUNG”
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan semua pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, karena karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
2. Bapak DR. Ir.H. Osman Syarief, MKM selaku Direktur Politeknik
Kementerian Kesehatan Bandung.
3. Ibu Tri Widayastuti S.KM., M.Epid selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Gigi Kementerian Kesehatan Bandung
4. Bapak Yonan Heriyanto S.SiT, M.Kes selaku kepala Jurusan Keperawatan
Gigi Diploma III Kementerian Kesehatan Bandung.
5. Drg. Sri Mulyanti, M.Kes selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan moril kepada penulis.
6. Ibu Sekar Restuning S.ST,M.Kes selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
yang dengan sabar memberikan saran, gagasan dan pengarahan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Drg. Eliza Herijulianti, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan saran
dan masukan yang bermanfaat.

iii
8. Para Dosen dan Staff karyawan Jurusan Keperawatan Gigi Poltekes
Kemenkes Bandung.
9. Rekan satu angkatan yang selalu memberikan motivasi.
10. Kepada seluruh Keluarga besar , terutama Istri tercinta, yang selalu
memberikan dukungan melalui doa-doanya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan sebagai masukan dalam menyelesaikan
Karya tulis Ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Maret 2020

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................i

LEMBAR PENGUJIAN............................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR................................................................................vii

DAFTAR TABEL...................................................................................viii

BAB I...........................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................2

C. Tujuan Penelitian............................................................................2

1. Tujuan Umum.................................................................................2

2. Tujuan Khusus................................................................................2

D. Manfaat Penelitian..........................................................................3

1. Bagi Peneliti...................................................................................3

2. Bagi sekolah yang di teliti..............................................................3

BAB II.........................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4

A. Karies Gigi........................................................................................4

1. Pengertian Karies Gigi...................................................................4

2. Etiologi Karies Gigi........................................................................5

v
3. Faktor Penyebab Karies Gigi.........................................................5

a. Host (Gigi)..................................................................................5

b. Mikroorganisme...........................................................................6

c. Substrat atau makanan................................................................6

d. Waktu...........................................................................................6

4. Jenis – Jenis Karies Gigi................................................................7

1. Karies Superfisialis / Karies Mencapai Email ( KME ).................7

2. Karies Media / Karies Mencapai Dentin ( KMD ).........................8

3. Karies Profunda / Karies Mencapai Pulpa ( KMP ).....................8

5. Proses pembentukan karies gigi.....................................................9

6. Pencegahan Dan Perawatan karies gigi..........................................9

a. Pencegahan Karies......................................................................9

b. Perawatan Karies......................................................................10

B. Prevalensi Karies berdasarkan usia dan jenis kelamin..............11

C. Indeks Karies Gigi.........................................................................11

BAB III......................................................................................................14

METODE PENELITIAN........................................................................14

A. Desain Penelitian..........................................................................14

B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................14

C. Populasi dan Sampel.....................................................................14

D. Alat dan Bahan.............................................................................14

E. Prosedur Kerja..............................................................................15

F. Analisa Data.................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................17

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Karies gigi……………………………………………………..........4


Gambar 2.1 Faktor penyebab karies gigi……………………………………...…7
Gambar 3.1 Karies Superfisialis………….…………………………..………...…7
Gambar 3.2 Karies Media……………………………………………………...….8
Gambar 3.3 Karies Profunda…………………………………………………..….9
Gambar 4.1 Odontogram ………………………………………………..….12

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Penilaian DMF-T/def-t………………………………………..13

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karies adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya interaksi
plak, kuman dengan diet dan gigi ( Kidd,2013 ). Masalah kesehatan gigi dan
mulut penyebabnya plak, plak menjadi fokus utama dalam kesehatan gigi
dan mulut. Plak memiliki konsistensi yang lunak, sehingga mudah
dibersihkan, tetapi akan mudah terbentuk kembali. Oleh karena itu rutinitas
kebersihan gigi dari plak sangat penting, sehingga plak tidak bertambah
banyak dan tebal (Rahmadhan, 2010).
Karies disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya bakteri, gula,
gigi dan waktu. Bila jarang menyikat gigi dalam jangka waktu lama dan
sering mengkonsumsi makanan atau minuman yanga manis-manis bisa
dipastikan terkena gigi berlubang. Ada beberapa hal lain yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya gigi berlubang yaitu struktur gigi, air liur
kurang banyak, hormone, alat luar atau memakai gigi palsu (Erwana, 2013).
Proses terjadinya karies dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu
bakteri, permukaan gigi dan tersedianya bahan nutrisi yang mendukung
pertumbuhan bakteri. Faktor-faktor tersebut sangat berperan dalam proses
terjadinya karies. Ketiga faktor tersebut akan saling bekerja sama (Edwina,
2012).

Anak yang mengalami karies gigi dapat dilakukan beberapa cara


antara lain preparasi kavita dan pencabutan gigi. Preparasi kavita yaitu
pengambilan intergrasi jaringan secara permanen yang berfungsi untuk
munutup lubang pada gigi sehingga sisa-sisa makanan tidak masuk ke
dalam lubang yang sulit dijangkau oleh alat pembersih gigi (Edwina, 2012).

1
Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS ) Nasional tahun 2018
untuk proposi masalah gigi dan mulut di Indonesia sebesar 57,6% serta
mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi di Indonesia sebesar 10,2%,
sedangkan di provinsi Jawa Barat untuk proposi masalah gigi dan mulut
sebesar 57,6%. Proposi prilaku menyikat gigi setiap hari pada penduduk
usia ≥ 3 tahun di Jawa Barat sebesar 96,6%. Proposi prilaku menyikat gigi
dengan benar pada penduduk usia ≥ 3 tahun di Jawa Barat sebesar 2,8%.
Prevalensi karies gigi dan pengalaman karies gigi (DMF-T / def-t )
menururt usia standar WHO tahun 2018 sebagai berikut usia 5-6 tahun
memiliki karies 93% gigi sulung, usia 12 tahun 65,5%, usia 15 tahun
sebesar 67,4%.
Pada Survei awal di sekolah dasar Santa Ursula Bandung didapatkan
masalah kesehatan gigi sebesar 70%. Berdasarkan latar belakang penulis
tertarik untuk membuat suatu Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “
GAMBARAN KARIES PADA ANAK SEKOLAH DASAR SANTA
URSULA BANDUNG “
B. Rumusan Masalah
Karya Tulis Ilmiah berdasarkan latar belakang dan masalah, maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut “ bagaimana gambaran karies
pada anak Sekolah Dasar Santa Ursula Bandung”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran karies pada anak Sekolah Dasar Santa Ursula
Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui rata-rata DMF-T dan def-t pada anak kelas 1 sampai 6
sekolah dasar Santa Ursula Bandung.
b. Diketahui gambaran karies berdasarkan usia pada anak kelas 1
sampai 6 Sekolah Dasar Santa Ursula Bandung.
c. Diketahui gambaran karies berdasarkan jenis kelamin pada anak
kelas 1 sampai 6 Sekolah Dasar Santa Ursula Bandung.

2
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat Melaksanakan penelitian dengan baik dan dapat
menigkatkan wawasan terhadap kesehatan gigi dan mulut mengenai
karies gigi. Serta dapat menerapkan ilmu yang di dapat pada lingkungan
masyarakat.
2. Bagi sekolah yang di teliti
Data yang dihasilkan dari penelitian dapat digunakan untuk
program pencegahan masalah kesehatan gigi serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang karies gigi pada anak Sekolah Dasar
Santa Ursula Bandung.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Karies Gigi
1. Pengertian Karies Gigi
Karies adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang
ada dalam saliva. Kerusakan jaringan dimulai dari email gigi lalu ke
dentin, bila tidak segera dibersihkan dan ditambal karies akan menjalar
hingga mencapai pulpa yang berisi pembuluh darah, yang menimbulkan
rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut mati ( Irma dkk, 2013 ).
Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya
kebusukan. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang
dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya
keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh
pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul destruksi
komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas ( Kidd,
2013).

Gambar 1. Karies Gigi ( Kidd, 2013)

4
2. Etiologi Karies Gigi
karies gigi dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Faktor tersebut
yaitu, bakteri kariogenik, permukaan gigi yang rentan dan tersedianya
bahan nutrisi yang mendukung pertumbuhan bakteri. Faktor-faktor
tersebut sangat berperan dalam proses terjadinya karies. Ketiga faktor
tersebut akan saling bekerja sama (Edwina, 2012).
Bakteri plak akan memfrementasikan karbohidrat misalnya
sukrosa kemudian hasil dari fermentasi tersebut menghasilkan asam,
sehingga menyebabkan pH plak akan turun dalam waktu 1-3 menit
sampai pH 4,5-5.0.pH akan kembali normal pada pH sekitar 7 dalam
waktu 30-60 menit, dan jika penurunan pH plak ini terjadi secara terus
– menerus maka akan menyebabkan demineralasi email gigi. Kondisi
asam seperti ini sangat disukai oleh bakteri kriogenik yang berada di
rongga mulut dikenal dengan nama Streptococcus Mutans (SM) yang
akan merupakan mikroorganisme penyebab utama dalam proses
terjadinya karies gigi. Bakteri bersebut bersifat menempel pada email
dapat hidup dilingkungan asam, berkembang pesat di lingkungan yang
kaya sukrosa dan menghasilkan bakteriosin subtansi yang dapat
membunuh orgnisme kompetitornya (Suyuti, 2010).
3. Faktor Penyebab Karies Gigi
a. Host (Gigi)
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai
tuan rumah terhadap karies gigi salah satunya faktor marfologi ukuran
dan bentuk. Pit dan fissure pada gigi sangat rentan terhadap karies
terutama pit dan fissure yang dalam. Gigi yang berjejal dan struktur
permukaan gigi yang abnormal. Begitu juga dengan kepadatan email,
semakin banyak email mengandung mineral, maka Kristal email akan
semakin padat dan email akan semakin resisten. Gigi susu mudah
terserang karies dibandingkan gigi tetap ( Pintauli, 2014 )

5
b. Mikroorganisme
Streptococcus mutans dan lactobacillus merupakan
mikroorganisme kariogenik karena mampu segera membuat asam yang
dapat diragikan. Dalam suasana asam kuman-kuman tersebut dapat
tumbuh subur dan dapat menempel pada permukaan gigi karena mampu
membuat polisakarida yang sangat lengket dari karbohidrat makanan.
Bakteri saling melekat satu sama lain sehingga plak semakin tebal dan
menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut. Jumlah
Streptococus mutans lebih banyak pada seseorang yang mengalami karies
aktif ( Kidd, 2013 )
c. Substrat atau makanan
Dalam kehidupan sehari-hari kita makan-makanan yang
bermacam- macam. Makanan seperti nasi, sayuran, kacang-kacangan.
Selain itu juga jenis makanan yang lengket, lunak, dan mudah terselip
di gigi dan sisa makanan yang tertinggal pada permukaan gigi bila
tidak segera dibersihkan maka akan menimbulkan bakteri sehingga
merusak gigi. Frekuensi makan lebih dari tiga kali sehari, seperti 20
menit 1 kali makan makanan manis sehingga kerusakan gigi akan
lebih cepat (Irma, dkk, 2013).
d. Waktu

Waktu terjadinya karies di akibatkan karena pH di dalam mulut


kritis sehingga mengakibatkan proses demineralisasi dan remineralisasi
menjadi tidak seimbang lamanya waktu yang dibutuhkan karies
untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi di
perkirakan 6-48 bulan (Pintauli, d k k , 2014).

6
Gambar 2 Faktor penyebab karies gigi ( Kidd, 2013 )

4. Jenis – Jenis Karies Gigi


Berdasarkan stadium karies atau tempat terjadinya karies gigi,
yang dapat di bedakan sebagai berikut :
1. Karies Superfisialis / Karies Mencapai Email ( KME )
Adalah karies baru mengenai email saja, sedangkan dentin belum
terkena
( Tarigan, dkk, 2013 )

Gambar 3.1 Karies Superfisialis(Tarigan, 2013)

7
2. Karies Media / Karies Mencapai Dentin ( KMD )
Adalah Karies dusah mengenai dentin tapi belum mengenai setengah
dentin. ( Tarigan, dkk, 2013 )

Gambar 3.2 Karies Media (Tarigan, 2013)

3. Karies Profunda / Karies Mencapai Pulpa ( KMP )


Adalah Karies sudah mengenai setengah dentin,dan mencapai pulpa
( Tarigan, dkk, 2013 )

G ambar 3.3 Karies Profunda (Tarigan,


2013)

8
5. Proses pembentukan karies gigi
Mulut merupakan tempat berkembangnya bakteri. Bakteri
akan mengubah gula dan karbohidrat yang dimakan menjadi asam.
Bakteri ini ada yang membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang
disebut sebagai plak yang menempel pada gigi. Plak ini biasanya sangat
mudah menempel pada permukaan kunyah gigi, sela-sela gigi,
keretakan pada permukaan gigi, dan batasan antara gigi dan gusi.
Proses hilangnya mineral dari struktur gigi dinamakan demineralisasi,
sedangkan bertambahnya mineral dari struktur gigi dinamakan
remineralisasi. Kerusakan gigi terjadi apabila demineralisasi lebih
besar dari pada proses remineralisasi. Asam yang merusak dalam bentuk
plak menyerang mineral pada permukaan luar email gigi. Erosi yang
ditimbulkan plak akan menciptakan lubang kecil pada permukaan
email yang awalnya tidak terlihat. Bila email berhasil ditembus, maka
dentin yang lunak dibawahnya dapat terkena. Bila bakteri sampai ke
pulpa yang sensitif maka terjadi peradangan pulpa. Pembuluh darah
dalam pulpa akan membengkak, sehingga timbul rasa nyeri (Rahmadhan,
2010).
6. Pencegahan Dan Perawatan karies gigi.
a. Pencegahan Karies
Pencegahan karies gigi bertujuan untuk mempertinggi
taraf hidup dan memperpanjang kegunaan gigi didalam mulut
melalui cara sebagai berikut :
1) Mempertinggi resistensi gigi terhadap deklasifikasi, dengan cara:
a) Menambahkan fluor dalam jumlah yang sesuai di dalam air
minum terutama sebelum gigi erupsi.
b) Aplikasi fluor topikal, pasta gigi yang mengandung fluor
atau berkumur dengan larutan fluor.
2) Menghalangi pembentukan dan menghilangkan dengan
segera faktor penyerang di sekitar gigi, dengan cara:

9
a) Menghalangi dan mengontrol pembentukan plak gigi serta
menghilangkan plak yang telah terbentuk secepat mungkin
dengan cara menggosok gigi
b) Berkumur-kumur dengan larutan antiseptic.
3) Membatasi makanan yang mengandung karbohidrat,
terutama gula-gula sederhana atau mengatur diet sukrosa.
Memperbanyak makanan yang menyehatkan gigi. Jenis makanan
yang membantu membersihkan gigi, seperti buah-buahan dan
sayur-sayuran (Putri, 2012).
4) Melakukan kontrol ke tenaga kesehatan gigi 6 bulan sekali
(Kusumawardani,2011).
b. Perawatan Karies
Perawatan karies gigi ditentukan oleh lesi saat karies terdeteksi :
1) Penambalan (Filling)
Penambalan adalah salah satu cara yang dilakukan
terutama pada karies yang ditemukan pada email dan dentin
(Rahmadhan, 2010).
Tindakan perawatan dengan cara meletakkan bahan tambal
pada lubang gigi yang telah dibersihkan melalui pengeboran.
Tujuan pengeboran ini untuk mengangkat dan membersihkan
struktur gigi yang telah rusak oleh asam yang diproduksi oleh
bakteri. Setelah struktur gigi yang rusak ini dibersihkan,
kemudian ditambal untuk mengembalikan fungsi gigi seperti
semula (Pratiwi,2007).
2) Perawatan Saluran Akar ( PSA )
Perawatan saluran akar dilakukan apabila sudah terjadi
pulpitis ireversibel. Dimana karies sudah mencapai pulpa. Tahap
pertama yang dilakukan adalah mengambil pulpa langsung dengan
menggunakan anestesi lalu disterilisasi dengan antiseptik baru
dilakukan penambalan permanent atau pembuatan mahkota tiruan.

10
3) Pencabutan gigi
Pencabutan gigi adalah proses pengeluaran gigi dalam soket
tulang alveolar. Pilihan ini biasanya dilakukan apabila gigi yang
berlubang sudah tidak bisa diperbaiki dengan penambalan karena
kerusakan yang sudah sangat parah (Rahmadhan, 2010).
B. Prevalensi Karies berdasarkan usia dan jenis kelamin
Prevalensi karies ditinjau berdasarkan usia, didapatkan bahwa jumlah
karies terbanyak adalah anak dengan umur 8 tahun dengan persentasi 50%.
Jumlah gigi molar pertama permanen yang telah dicabut ataupun terindikasi
pencabutan terbesar didapatkan pada umur 12 tahun dengan persentasi 14,7%.
Hasil ini membuktikan teori bahwa pada umur 8-12 tahun prevalensi
kariesnya tinggi. Hal ini di sebabkan oleh karena anak terlalu sering
mengkonsumsi makanan yang mengandung gula yang tinggi dan ditambah
lagi oleh kurangnya kesadaran anak dalam menjaga kebersihan giginya
sehingga menyebabkan tingkat keasaman didalam mulut meningkat dan
menyebabkab destruksi email yang menimbulkan karies pada gigi.
( Rentelino,dkk, 2014 ).
Prevalensi karies ditinjau berdasarkan jenis kelamin, didapatkan
bahwa siswa yang berjenis kelamin wanita memiliki persentasi karies yang
lebih tinggi yaitu sebesar 37,3% di bandingkan dengan siswa jenis kelamin
laki-laki yaitu sebesar 29,3%. Yang menjadi penyebab prevalensi karies jenis
kelamin wanita lebih tinggi dipengaruhi waktu erupsi pada wanita lebih cepat
dibandingkan laki-laki ( Rentelino,dkk, 2014 ).
C. Indeks Karies Gigi
Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukan klinis
penyakit karies gigi. Berbagai macam indeks karies gigi yang sering
digunakan menurut Herijulianti (2002) adalah:
a. Indeks DMF-T (DMF-Teeth) untuk gigi permanen
D = Decay : - Gigi tetap karies yang tidak ditambal

11
- Karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan
tambalan
M= Missing : - Gigi tetap yang dicabut karena karies
- Gigi karies dengan indikasi pencabutan
F= Filling : - Gigi dengan tambalan tetap
- Gigi dengan tambalan sementara
T= Teeth yaitu total gigi yang ada
Angka DMFT menggambarkan banyaknya karies yang diderita
seseorang dari dulu sampai sekarang.
b. Indeks def-t (def-teeth) untuk gigi susu
d = decay : - Gigi tetap karies yang tidak ditambal
- Karies sekunder yang terjadi pada gigi dengan tambalan
e= Ektraksi : - Gigi susu yang dicabut karena karies
- Gigi karies dengan indikasi pencabutan
f= filling : - Gigi dengan tambalan tetap
- Gigi dengan tambalan sementara
t= teeth yaitu total gigi yang ada
Kekurangan indeks def-t
Ektraksi, seharusnya dapat menunjukkan jumlah gigi yang dicabut
karena karies. Pada gigi susu kadang-kadang gigi yang tidak ada disebabkan
lepas dengan sendirinya karena faktor fisiologis tersebut ekstraksi, bukan
karena karies tetapi seorang anak biasanya bingung dan tidak mengerti
apakah gigi yang hilang karena karies atau ekstraksi.
Berikut adalah table odontogram pemeriksaan karies gigi :

12
Gambar 4. Odontogram

Kemudian dihitung rata-rata DMF-T/ def-t dengan rumus berikut:


DMF-T = D + M + F
Def-t =d+e+f

Rumus menghitung Rata – rata DMF-T dan def-t sebagai berikut :

Sumber : Pintauli,2014

Mencatat kriteria penilaian DMF-T dan def-t.

13
Tabel 1. Kriteria Penilaian DMF-T/def-t

Kategori Nilai

Sangat Rendah 0,0 – 1,1


Rendah 1,2 – 2,6
Sedang 2,7 – 4,4
Tinggi > 4,4

Sumber : Bratthal, 2004

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif.
Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya
bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesahatan) yang
terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Pada umumnya survei deskriptif
digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan
penyelengaraan suatu program di masa sekarang, kemudian hasilnya
digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut dengan
tujuan utama untuk melihat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (
Notoatmodjo,2012).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020.
2. Tempat
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Santa Ursula Bandung.

14
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelas 1 sampai kelas 6 di
sekolah dasar Santa Ursula Bandung yang berjumlah 502 siswa.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh anak kelas 1 sampai dengan
kelas 6 di Sekolah Dasar Santa Ursula Bandung.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Basic instrument (kaca mulut, sonde, pinset)
b. Lembar status Pasien
c. Masker
d. Handscoon
e. Nierbekken
f. Handuk Bersih
g. Senter
h. Gelas Kumur
2. Bahan
a. Alkohol 70%
b. Air
c. Tissue
d. kapas
e. Disclosing
f. Sabun cuci tangan
E. Prosedur Kerja
Adapun prosuder kerja yang akan dilaksanakan, yaitu:
1. Persiapan penelitian:
a. Peneliti menyiapkan alat dan bahan penelitian.
b. Peneliti menyediakan status dan format penelitian.
c. Peneliti menyediakan tempat pemeriksaan.
d. Peneliti menggunakan APD (masker dan sarung tangan ).

15
2. Cara kerja:
a. Mempersilakan responden untuk duduk nyaman dan menjelaskan
tahap-tahap yang akan dilakukan.
b. Peneliti mengisi identitas responden.
c. Peneliti mulai memeriksa responden dengan dimulai dari rahang
bawah kiri ke kanan dan dilanjutkan ke rahang kanan atas dan kiri.
d. Pemeriksaan dilakukan ke setiap gigi kemudian dicatat di lembar
pemeriksaan gigi.
F. Analisa Data
Analisa pada penelitian ini adalah analisa univariate. Analis
univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variable
( Notoatmodjo, 2012).

16
DAFTAR PUSTAKA

Bratthal D, dan Peterson, H.G1, Jr Sterward, 2004, Cariogram Manual


internet version 2004, Sweden. Hal 18

Donna Pratiwi, 2007. Gigi Sehat, Merawat Gigi Sehari-hari. Kompas Media
Nusantara, Jakarta, Indonesia.

Edwina A.M. dan Joyston, 2012. Dasar-Dasar Karies Penyakit Dan


Penanggulangannya. EGC, Jakarta

Erwana, A.F. (2013). Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut.Yogyakarta: Rapha


Publishing.

Herijulianti, dkk. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC: Jakarta. Hal 13,22

Irma, dkk. 2013. Penyakit Gigi, Mulut ,dan THT. Nuha Medika,Yogyakarta,
Indonesia.

Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kidd, E.A.M dan S.Joyston. 2013. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan


Penanggulangan.EGC, Jakarta, Indonesia.

Kusumawardani, Endah. 2011. Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut Memicu


Penyakit Diabetes dan Jantung. Yogyakarta, Indonesia.

Muryani, Anik. (2010), Ilmu Kesehatan Anak dalam kebidanan. Jakarta, Tans
Info Media

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka


Cipta: Jakarta. Hal 19-20,23

Pintauli, Sandang dan Taizo Hamada. 2014. Menuju Gigi dan Mulut Sehat (
Pencegahan dan Pemeliharaan ). Edisi 3. USU Press, Medan, Indonesia.

Putri, Megananda Hiranya, dkk. 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan


Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
Indonesia.

Pratiwi, 2007. Kesehatan gigi, http://www.kesehatangigi.com. Diakses pada


tanggal 20 Februari 2020

17
Rahmadhan,Gilang Ardyan. 2010. Serba-Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut.
Bukune, Jakarta,Indonesia.

Rantelino, Fransisco Romario. 2014. ‘Insidensi Karies Molar Pertama Permanen


Pada Anak Usia 8 – 12 Tahun Di Sekolah Dasar Negeri 6 Kel. Mentirotiku,
Kab. Toraja Utara, Skripsi UNHAS .
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/11915, Diakses pada
tanggal 14 Februari 2020

Suyuti, Moh (2010) ‘Pengaruh makanan seba manis dan lengket terhadap
terjadinya karies gigi pada anak usia 9-10 tahun di SD Negri Monginsidi II
makasar, Skripsi USU, http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i4.6247.241-248,
diakses pada 14 februari 2020.

Tarigan, Rasinta, 2013. Karies Gigi, Edisi 2. Jakarta : EGC

18

Anda mungkin juga menyukai