USWATUN HASANAH
20AKG1240140
USWATUN HASANAH
20AKG1240140
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh:
Uswatun Hasanah
20AKG1240140
Menyetujui,
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Uswatun Hasanah
20AKG1240140
dewan penguji:
Ketua ,
NAMA (……………………………………….)
NIDN/NIP/NIK
Anggota,
NAMA (……………………………………….)
NIDN/NIP/NIK
Anggota,
NAMA (……………………………………….)
NIDN/NIP/NIK
Mengesahkan
Direktur/ketua jurusan
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber
yang dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.
Tanggal : 1-Januari-2023
KEASLIAN PENELITIAN TULISAN
Mataram.,1 Januari,2023
Yang Membuat Pernyataan,
Materai 10.000
USWATUN HASANAH
20AKG1240140
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram, saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Mataram
Pada tanggal : 1 Januari 2023
Yang Menyatakan
Materai 10.000
(………………)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis diberikan kesehatan untuk
dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “HUBUNGAN
KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK
GIGI YANG SALAH TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK
DI SD AL FAJAR AKADMY MATARAM TAHUN 2023” dengan baik.Adapun
tujuan penulisan dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu
persyaratan akademis untuk menyelesaikan program studi D-III Kesehatan Gigi
Karya Adi Husada Mataram.
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini sampai selesai.
Uswatun Hasanah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITASI……………………….............. iv
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN TULISAN……………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….... viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. . x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 6
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka…………………………………………………………. 9
B. Landasan Teori…………………………………………………………. 27
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep………………………………………………………… 28
B. Hipotesis………………………………………………………………….. 28
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….. 29
B. Populasi dan Sampel……………………………………………………….. 29
C. Waktu Dan Tempat Penelitian……………………………………………. 31
D. Instrumen pengumpulan Data…………………………………………….. 31
E. Definisi Operasional………………………………………………………. 32
F. Prosedur Penelitian………………………………………………………… 33
G. Analisis Data………………………………………………………………. 36
H. Etika Penelitian……………………………………………………………. 36
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 38
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonimi”
2017).
keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan
sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu karbohidrat
yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi jaringan keras gigi yang
bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi periapeks yang dapat
terhadap kejadian karies pada anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pleh
Fitrohpiyah, (2014) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan p value
0,778 yaitu antara kebiasaan menyikat gigi dengan karies gigi. Namun penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiyawan (2012) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan menyikat gigi pada malam hari dengan
karies gigi.
dan mudah menempel pada gigi seperti permen dan biskuit yang sangat digemari
2006). Faktor lain yang juga menjadi penyebab terjadinya karies pada anak-anak
adalah struktur email gigi sulung, lebih tipis di banding gigi permanen, sehingga
proses terjadinya karies pada gigi anak-anak cenderung lebih mudah dan lebih
mempunyai karies aktif (karie yang belum tertangani ) dan 67,% memiliki
pengalaman karies .Hal ini menunjukan bahwa penyakit karies tau gigi berlubang
Makanan tersebut umumnya mudah melekat pada permukaan gigi. Bila anak
malas untuk membersihkan giginya, maka sisa makanan tersebut diubah menjadi
asam oleh bakteri yang terdapat didalam mulut, kemudian dapat menyebabkan
terjadinya karies gigi. Dengan menggosok gigi, kebersihan gigi dan mulut pun
Penyakit karies dapat dicegah dengan cara rajin dan waktu yang tepat dalam
Menyikat gigi adalah suatu kegiatan manusia untuk membersihkan gigi dan
mulut dari sisa makanan, plak dan mikroorganisme yang merugikan. Kebiasaan
menyikat gigi adalah suatu kegiatan menyikat gigi yang menjadi kebiasaan yang
baik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Menggosok gigi merupakan
salah satu hal penting dalam proses terjadinya karies gigi. Kualitas menggosok
gigi yang baik (menggosok gigi sesuai cara yang benar dan cara yang seharusnya
Karies juga bisa disebabkan oleh cara menyikat gigi yang salah, menurut Udijanto.
"Pori-pori pada permukaan lapisan luar gigi dapat melebar karena cara menyikat gigi
yang salah, seperti misalnya terlalu keras ketika menyikat. Kalau dalam sebulan
sudah dua kali ganti sikat gigi, berarti terlalu keras menggunakannya," kata Udijanto.
Karies ini cenderung terjadi pada anak-anak karena anak-anak cenderung
lebih banyak menyukai makanan dan minuman yang manis dan jarang
control ke dokter gigi,factor host yaitu kekuatan dari permukaan gigi dan adanya plak
menggosok gigi adalah bila seseorang mempunyai kebiasaan menggosok gigi setiap
hari deangan cara dan waktu yang benar,yang di lakukan pada saat sesudah makan
dan sebelum tidur .berdasarkan data Depkes tahun 2007 menunjukan bahwa 91,1%
penduduk Indonesia sudah menyikat gigi ,namun hanya 7,3% yang berprilaku benar.
Gigi Yang Salah Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak SD Al-Fajar Akademy
menggosok gigi yang salah terhadap kejadian karies gigi pada anak sekolah
dasar?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
menggosok gigi yang salah dengan kejadian karies gigi pada anak usia
2. Tujuan Khusus
.
3. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
b. Bagi masyarakat
makanan
gigi yang salah dengan karies gigi pada anak usia sekolah dasar.
benar..
2. Manfaat Praktiks
a. Bagi Institusi
b. Bagi peneliti
c. Bagi Masyarakat
anak agar terhindar dari penyakit karies gigi sejak usia dini.
keperawatan gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
2.1.Gigi
a. Anatomi Gigi
a. Bagian akar gigi, adalah bagian gigi yang tertanam di dalam tulang
c. Pulpa berisi sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan serabut saraf.
Gigi terdiri dari dua kelompok, yaitu gigi sementara dan gigi permanen. Gigi
sementara/sulung telah lengkap pada anak yang berusia di atas dua tahun dan terdiri
dari dua puluh gigi. Sementara gigi permanen mulai muncul pada anak usia 6 tahun
dan terdiri atas tiga puluh dua gigi setelah semuanya lengkap pada orang dewasa.
Gigi berturut-turut dimulai dari tengah ke samping terdiri dari : dua gigi insisivus,
satu gigi kaninus, dua gigi premolar, dan tiga gigi molar.7 Bagian-bagian gigi dapat
adalah:
pre- molar.
proksimal.
a. Enamel
Enamel merupakan bahan yang tidak ada selnya dan juga merupakan
dari 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat, dan fluor), air 1% dan bahan
organik 2%, yang terletak dalam suatu pola kristalin. Karena susunan enamel
yang demikian maka ion-ion dalam cairan rongga mulut dapat masuk ke
enamel bagian dalam dan hal ini memungkinkan terjadinya transport ion-ion
perubahan enamel.
b. Dentin
Seperti halnya enamel, dentin terdri dari kalsium dan fosfor tetapi
dengan proporsi protein yang lebih tinggi (terutama kolagen). Dentin adalah
limfatik jaringan pulpa. Oleh karena itu dentin peka terhadap berbagai
macam rangsangan, misal: rangsangan panas dan dingin dari gigi , akan
c. Cementum
Cementum adalah penutup luar tipis pada akar yang mirip strukturnya
dengan tulang.
d. Pulpa
Pulpa terdapat di dalam gigi dan terbentuk dari jaringan ikat yang
dingn dari gigi ke otak, dimana hal ini dialami sebagai rasa sakit.
preparasi kavitas, dan keausan gigi), serta bisa juga disebabkan oleh
rangsangan kimia misalnya asam dari makanan, bahan kedokteran gigi yang
toksik, atau dehidrasi dentin yang mungkin terjadi pada saat preparasi
Gigi susu mulai tumbuh usia 5 bulan. Makanan yang padat dapat
diterima mulut pada usia 5-6 bulan. Mengunyah dimulai usia 6-8 bulan dan
pertumbuhan gigi pertama pada bayi muncul sekitar usia 6-8 bulan.
Pada usia ini anak telah memiliki sekitar dua puluh gigi susu, anak
sudah mulai belajar menggosok gigi dan belajar praktik hiegenis dari orang
tua. Pada usia 6 tahun gigi balita mulai tanggal dan diganti dengan gigi
dari orang tua. Tujuan membersihkan gigi pada usia ini adalah untuk
gigi. Salah satu metode yang paling efektif untuk mengangkat plak adalah
menggosok gigi dengan sikat gigi yang kecil,berbulu pendek dan halus.
lengkap. Perawatan gigi pada masa ini sangat penting untuk memelihara gigi
primer. Kontrol motorik halus pada masa ini sudah membaik, tetapi anak
masih membutuhkan bantuan dan pengawasan orangtua dalam menggosok
gigi.
Gigi susu diganti dengan gigi permanen ada pada usia 12 tahun
kecuali graham kedua dan ketiga. Karies dan ketidakteraturan gigi dalam
Potter & Perry mengungkapkan bahwa usia sekolah dasar sekitar usia
6 tahun dan diakhiri dengan pubertas sekitar usia 12 tahun, dimana anak
Menurut Potter dan Perry usia sekolah merupakan masa yang rawan
terjadinya kerusakan gigi, karena pada masa itulah gigi susu mulai tanggal
satu persatu dan gigi permanen pertama mulai tumbuh (usia 6-8 tahun).
Dengan adanya variasi gigi susu dan gigi permanen bersama-sama di dalam
mulut, menandai masa gigi campuran pada anak. Gigi yang baru tumbuh
rentan menderita karies gigi primer dan 12 sampai 18 tahun untuk gigi
permanen. Oleh karena itu, karies gigi merupakan masalah yang paling
motorik halus anak. Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi merupakan koordinasi yang
menggosok gigi pada anak pada anak perempuan lebih baik daripada anak
laki-laki. Menurut Low dkk Anak perempuan lebih terampil dalam tugas
secara mandiri. Karena pada usia 8 sampai 10 tahun, anak sedang mengalami
Pada usia 11 sampai 12 tahun anak sudah mulai ahli dalam melakukan
usia lainnya.
Menurut Edelman & Mendle perawatan gigi yang baik penting untuk
diajarkan dan diterapkan selama usia sekolah. Hal itu dikarenakan, gigi
kebersihan gigi yang baik dan perhatian yang rutin terhadap adanya karies
gigi.
pada usia sekolah dapat diberikan oleh orang tua dan petugas kesehatan.
Peran orang tua adalah mempelajari teknik menggosok gigi bersama anak,
ditemukan adanya karies gigi atau keadaan yang tidak sehat, petugas
kesehatan perlu memberikan promosi kesehatan tentang pentingnya
Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan
sementum, yang bersifat kronis progresif. Karies gigi terjadi karena adanya
interaksi antara bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet,
plak asam, terutama asam laktat dan asetat. Yang ditandai dengan adanya
penyakit karies karies. Morfologi gigi sulung dapat ditinjau dari dua
permukaan2:
1. Permukaan oklusal
Bentuk morfologi gigi sulung pertama atas dalam bentuk dan ukurannya.
penyakit karies.
2. Permukaan halus
Kontak antar gigi tetap adalah kontak titik tetapi kontak antar gigi
c. Plak
d. Saliva
itu fungsi saliva juga sebagai pelicin, pelindung, buffer, pembersih, anti
pelarut dan anti bakteri. Namun juga demikian juga memegang peranan
penting lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi, saliva juga
e. Mikroorganisme
ini menempel di gigi bersama dengan plak atau debris. Plak gigi adalah
f. Waktu
penyakit karies menyeluruh dalam waktu singkat. Selain itu keadaan yang
dapat menyebabkan substrat lama berada dalam mulut ialah kebiasaan anak
ditelan.
g. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini
h. Unsur Kimia
karies gigi. Unsur kimia yang paling berpengaruh persentase terjadinya karie
umumnya juga sudah terjadi lama sebelum tanda-tanda klinis terlihat. Oleh
karena itu, karies gigi dapat disebut juga sebagai penyakit multifaktor yang
kronis.
Salah satu faktor penyebab karies gigi adalah bakteri yang ada di
dalam mulut. Salah satu bakteri tersebut adalah Streptococus. Bakteri ini
berkumpul membentuk suatu lapisan lunak dan lengket yang disebut dengan
plak yang menempel pada gigi. Sebagian plak di dalam gigi ini mengubah
gula dan karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman yang masih
menempel di gigi menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara
demineralisasi.
a. Terdapat lesi
b. Tampak lubang pada gigi
g. Timbul rasa sakit jika terkena air dingin, dan kemasuan makanan
manis- manis seperti permen, coklat, kue-kue, gula dan lain-lain dimana
permukaan gigi.
konsumsi oleh anak terutama pada anak sekolah dasar (SD) adalah makanan
manis, lengket, dan berbentuk menarik. Coklat, permen, roti isi, kue-kue,
dan pada saat makan berhubungan dengan peningkatan panyakit karies yang
kariogenik maka indeks penyakit karies gigi semakin tinggi. Makanan manis
akan dinetralisir oleh air ludah setelah 20 menit, maka apabila setiap 20
cepat rusak. Sebaiknya makanan manis lebih baik dimakan pada saat jam
makan utama, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam, karena pada
waktu jam makan utama biasanya air ludah yang dihasilkan cukup banyak,
gigi.
waktu yang tepat dalam membersihkan gigi, penggunaan alat yang tepat
makan dan sebelum tidur) adalah dasar program hygiene gigi yang efektif.
Kebiasan merawat gigi minimal dua kali sehari pada waktu yang tepat pada
pagi dan malam hari sebelum tidur serta perilaku konsumsi makanan yang
manis dan lengket dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi. Potter &
gerakan yang pendek dan lembut serta dengan tekanan yang ringan, dengan
memusakan pada daerah yang terdapat plak, yaitu di tepi gusi (perbatasan
gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi dimana terdapat fissure atau celah-
celah yang sangat kecil dan sikat gigi yang paling belakang. Menggosok gigi
harus memiliki pegangan yang lurus, dan memliki bulu yang cukup kecil
untuk menjangkau semua bagian mulut. Cara menggosok gigi yang baik
dengan cara menyikat gigi dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Metode ini
menyikat gigi bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat
dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Metode ini sederhana dan dapat
Metode roll adalah cara menyikat gigi dengan ujung bulu sikat
diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi sehingga sebagian bulu sikat
roll dianggap dapat membersihkan plak dengan baik dan dapat menjaga
kesehatan gusi dengan baik, teknik ini dapat diterapkan pada anak umur 6-12
yaitu menggosok gigi secara baik dan benar serta teratur, setelah
kita membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 menit untuk menggosok gigi.
B. Landasan teori
Karies ini banyak terjadi pada anak-anak karena anak-anak cenderung lebih
karies gigi antara lain adalah bakteri Streptococcus , jenis makanan, kebiasaan
menggosok gigi dan kontrol ke dokter gigi, faktor host yaitu kekuatan dari
permukaan gigi dan adanya plak yang berisi bakteri. Faktor lainnya adalah
terfermentasi pada gigi yang akan menyebabkan bakteri dapat bertahan hidup.
Menurut Edelman & Mendle perawatan gigi yang baik penting untuk
diajarkan dan diterapkan selama usia sekolah. Hal itu dikarenakan, gigi
gigi yang baik dan perhatian yang rutin terhadap adanya karies gigi.
Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan karies gigi.
manis seperti permen, coklat, kue-kue, gula dan lain-lain dimana makanan
adalah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi karena ada
yaitu dengan gerakan yang pendek dan lembut serta dengan tekanan yang
ringan, dengan memusakan pada daerah yang terdapat plak, yaitu di tepi gusi
(perbatasan gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi dimana terdapat fissure
atau celah-celah yang sangat kecil dan sikat gigi yang paling belakang.
Menggosok gigi harus memiliki pegangan yang lurus, dan memliki bulu yang
cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Cara menggosok gigi
yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi dengan gerakan lembut.
BAB III
A. Kerangka Konseptual
Kebiasaan
Kebiasaan menggosok mengonsumsi makanan
gigi kariogenik
Karies gigi
B. Hipotesis
menggosok gigi yang salah terhadap terjadinya karies gigi pada anak
sekolah dasar.
Ho : Tidak ada hubungan konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan
menggosok gigi yang salah terhadap terjadinya karies gigi pada anak
sekolah dasar
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar berusia 9
2. Sampel
penelitian.
a. Besar sampel
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
1. Alat penelitian
a. Sonde
b. Kaca mulut
c. bengkok
2. Bahan penelitian
b. Lembar observasi
c. Tissue
d. Alkohol
e. handscund
E. Definisi Operasional
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
untuk melihat ada atau tidaknya karies gigi. Kuisioner dan lembar
a. Sebelum penelitian
diagnosa.
yaitu selalu (3), kadang-kadang (2), jarang (1), tidak pernah (0). Skor
ratakan untuk menentukan nilai cut of point dan diperoleh hasil 28,5.
menentukan kategori baik atau kurang baik. Baik apabila skor total >
mengkaji pola jajan anak (meliputi jenis jajanan dan frekuensi jajan)
penlight untuk observasi karies gigi. Untuk anak yang memiliki gigi
G. Analisis Data
penelitian, yaitu :
a. Editing
telah diisi
b. Coding
Peneliti memberikan kode berdasarkan jawaban responden yang
c. Cleansing
ke dalam tabel.
d. Scoring
Data penelitian ini dianalisis sesuai dengan prosedur analisis data suatu
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
1. Depkes RI. Profil Kesehatan indonesia 2001 Menuju indonesia Sehat 2010.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 2002.
2. Edwin A.M. Kidd, Sally Joyston Bechal . Dasar-dasar Penyakit Karies Gigi.
Jakarta. EGC. 2002.
3. Setiawati, Rahayu. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Sebelum Tidur Malam
dengaan Karies Pada Anak Usia Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah al- Istiqamah
Tangerang. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 2012.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007.
5. Linda J. Vorvick, MD. Root Anatomy . 2015 April; 1. Available from URL:
http://medlineplus.gov/imagepages/1121.htm. Accesed April 13, 2016.
6. antoinette Metivier, CDA, Kimberly Bland, CDA, EFDA, M.Ed. Dental Anatomy.
Dentalcare.com (serial online) 2013 April; 11-12. Avalaible from URL:
http://dentalcare.com/media/en.us/education/ce421/ce421.pdf. Accesed
April 13, 2016
7. Potter dan Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 2. Jakarta : EGC. 2015
8. Riani D, Sarasati. Peranan Pola Makan Terhadap Karies Gigi pada Anak. PDGI.
2005.
9. Hayanti, Destiya D., Roshihan A., Didit A., Ike RD. Efektivitas Menyikat Gigi
Metode Horizontal, Vertical dan Roll Tehadap Penurunan Plak pada Anak Usia 9-11
Tahun. Dentino. 2014. 2(2): 150-154.
10. Ningsih, Desak Made, Louise C., Luh Wayan A. Gambaran Perilaku Menggosok
Gigi pada Anak Usia Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen,
Kabupaten Karangasem. Denpasar : Universitas Udayana. 2013.
11.Rosidi A, Siti Haryani, Eka Admiyanti. Hubungan antara Konsumsi Makanan
Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak SDN 1 Gogodalem Kec. Bringin
Kab. Semarang. Semarang : Akper Ngudi Waluyo Ungaran. 2013
12.Riska Wandini,yuniati.hubungan konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan
menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak.holistik jurnal
kesehatan,Volume 13,No.4,Desember 2019:333-339
13.febri Endra Setiyawan;PERTIWI Febriana Chandrawati;Natalia
Mmulyadi.Hubungan konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi
Dengan Timbulnya Karies gigi
LAMPIRAN
Riwayat Pendidikan
2017-2012:SDN Inpres Rora
2012-2017:SMPN 8 Satap Donggo
2017-2020:SMA IT Utsman Bint Affant
2020:Program Studi D III keperawatan Gigi Kampus Akademi
Kesehatan Gigi Karya Adi Husada Mataram