NAMA:NURFADILAH
NIM:2021050016
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan, dan kualitas
pendidikan ditentukan oleh tenaga pendidik entah guru ataupun dosen. Sesuai
dengan judulnya kontribusi pendidikan untuk peradaban,mengingat belakangan ini
terjadi berbagai masalah pendidikan nasional yang menjadi bulan-bulanan kritik di
masyarakat. Mengapa pendidikan di lndonesia tidak menghasilkan pribadi yang
unggul dalam ilmu pengetahuan? bangsa ini tengah digoyang oleh berbagai
macam aksi kekerasan, kerusuhan, anarki, dan tindakan-tindakan amoral lainnya.
Landasan sosial-budaya sebagai tiang pendidikan tengah mengalami krisis. Konflik
sosialbudaya yang terjadi dalam beberapa tahun ini menunjukkan adanya krisis
multidimensi. Fenomena tersebut membuat kesadaran nurani kita tersentuh dan
mempertanyakan kembali makna pendidikan yang hakiki. Dan dapat di simpulkan
bahwa model pendidikan kita kurang berbasis pada kemanusiaan, sehingga peserta
didik dan produk pendidikan rentan terhadap konflik kemanusiaan dan disintegrasi
sosial-budaya. Oleh karena itu, pendidikan sebagai sarana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa memiliki peran penting dalam kontribusinya terhadap peradaban
sesuai dengan tujuan mulia pendidikan itu sendiri, yaitu untuk menciptakan
manusia yang bermartabat dan berakhlak mulia. Pemerintah di sisi lain harus
mempunyai komitmen kesungguhan untuk berpihak pada peningkatan kualitas
pendidikan, demikian pula dengan masyarakat harus menyadari akan kontribusi
pendidikan untuk peradaban agar menjadi bangsa yang lebih maju.
PEMBAHASAN
PENUTUP
Sejatinya, esensi peradaban yang harus dibangun dan dikembangkan oleh
seorang pendidik adalah sinergi iman, ilmu, amal, karya (ilmiah, teknologi,
institusi pendidikan, dan lainnya), dan budaya yang memberi nilai tambah
(added value) kemaslahatan bagi kemanusiaan.
Peradaban tidak lahir dalam ruang hampa (nilai). Peradaban dibangun oleh
seorang pendidika yang memiliki keyakinan (iman) yang kuat bahwa Allah
itu Maha Beradab, memiliki dan mengembangkan ilmu, mengamalkan ilmu
yang dikuasainya, dan mewariskannya kepada generasi masa depan dalam
bentuk legasi budaya dan karya nyata.
Pendidik adalah mitra peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya,
sekaligus sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator bagi peserta didik
dalam membangun kepribadiannya sehingga motivasi dan inspirasinya itu
dapat mengubah mindset dan orientasi mereka dalam membangun peradaban
referensi; Alparslan Acikgence, Scientific Thought And Its Burdens, An Essay in the History
and Philosophy of Science, Fatih University Publications, 2000.
1. Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, alih bahasa Ibrahim Husein,
Jakarta, Bulan Bintang, 1979.
2. Charles Michael Stanton, Pendidikan Tinggi dalam Islam Sejarah dan Peranannya dalam
kemajuan ilmu pengatahuan, Logos Publising House, Jakarta, 1999.