MODUL 6
(MALOKLUSI )
“Efek Perawatan Ortodonti Cekat Terhadap Komponen Saliva”
Oleh:
MILA SULISTIA AGUSTINI
19-073
Dosen Pembimbing
drg. Kornialia M. Biomed
HALAMAN PENGESAHAN
Padang, 2020
Disetujuin oleh
dosen pembimbing
Pendahuluan
Saliva adalah cairan kompleks yang dihasilkan dalam rongga mulut oleh beberapa
kelenjar saliva dan terdiri dari air dan bahan-bahan lainnya. 99% kandungan saliva
adalah air dan 1% adalah molekul organik dan anorganik. Berdasarkan fungsinya,
saliva memiliki sifat seperti pelumasan, pembersihan, pencernaan, menetralisir asam
atau basa, perlindungan terhadap demineralisasi dan peranan antimikroba, tempat
penyimpanan ion kalsium dan fosfat yang penting untuk remineralisasi pada awal
pembentukan karies gigi, oleh karena itu, saliva sangat mempengaruhi memiliki
kesehatan rongga mulut seseorang. Fungsi perlindung ini sangat dipengaruhi oleh
perubahan yang berhubungan dengan komposisi, laju alir saliva, pH, kapasitas
buffer, dan susunan ion serta protein saliva.1,2
Perawatan ortodontik dapat menyebabkan perubahan keadaan lingkungan di
rongga mulut, seperti perubahan konsentrasi bakteri, kapasitas buffer saliva, tingkat
aktivitas (pH), dan aliran saliva. Piranti ortodontik cekat adalah piranti ortodontik
yang dicekat pada gigi dan tidak dapat dibuka sendiri oleh pasien, piranti ini
bertujuan untuk memperbaiki fungsi pengunyahan, bicara, estetika dan dapat
mengoreksi serta mencegah maloklusi yang lebih parah.3,5
Perawatan ortodonti cekat dapat dilakukan dengan beberapa teknik yaitu
teknik Begg, teknik Edgewise, teknik Straight wire dan teknik Bioprogresive 6.
Berbagai macam teknik perawatan ortodonti cekat terus dikembangkan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan teknik sebelumnya. Pemasangan ortodonti cekat
pada subjek meningkatkan proses stimulasi secara mekanis di dalam rongga mulut
sehingga menyebabkan kapasitas buffer dan pH saliva meningkat seiring dengan
peningkatan kecepatan laju alir saliva.4
Pada penelitian yang dilakukan oleh Carillo dkk., ditemukan bahwa terjadi
kenaikan yang signifikan pada laju alir saliva terstimulasi, pH dan kapasitas buffer
saliva 1 bulan pasca pemakaian piranti ortodonti cekat.3 Namun pada penelitian Peros
dkk., menemukan bahwa laju alir saliva terstimulasi dan pH saliva meningkat secara
signifikan setelah 18 minggu pemakaian piranti ortodonti cekat sementara kapasitas
buffer hampir tidak berubah.7 Penelitian yang dilakukan oleh Bhavsar dkk., tentang
kalsium saliva pada subjek dengan perawatan ortodonti cekat juga menunjukkan
adanya kenaikan yang signifikan pada kalsium saliva.1
Berdasarkan uraian diatas, kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang
komponen saliva pada pengguna piranti ortodonti cekat.
HASIL
Penelitian ini dilakukan untuk melihat komponen saliva pada perawatan
ortodontik cekat dibandingkan dengan perawatan non ortodontik. Data diproses dan
dianalisis oleh sistem komputerisasi.
Pembahasan
Pada penelitian ini, jumlah sampel sebanyak 44 orang yang terdiri dari 22
orang subjek tanpa menggunakan piranti ortodonti dan 22 orang subjek menggunakan
piranti ortodonti cekat. Pengambilan sampel pada subjek menggunakan piranti
ortodonti cekat dilakukan saat setelah kontrol (aktivasi).
Pada tabel 1,2,3, dan 4 menampilkan nilai pengukuran dan perbedaan laju
alir ,pH, kapasitas buffer dan kalsium saliva pada subjek tanpa piranti ortodontik dan
dengan piranti ortodontik cekat. Berdasarkan uji statistik menunjukkan perbedaan
yang signifikan (p<0,05) pada laju alir, pH, kapasitas buffer dan kalsium saliva pada
kedua kelompok penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan
piranti ortodonti cekat memiliki laju alir, pH, kapasitas buffer dan kalsium saliva
yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek tanpa piranti ortodonti. Pemasangan
ortodontik cekat pada subjek maloklusi meningkatkan proses stimulasi secara
mekanis di dalam rongga mulut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Carillo et al, yang menyatakan bahwa penggunaan piranti ortodontik
cekat dapat meningkatkan aliran saliva, pH, dan kapasitas buffer dalam waktu satu
bulan sebagai respons fisiologis tubuh yang menganggap alat ortodontik cekat
sebagai benda asing.4 Pada penelitian Carillo dkk., tentang pengukuran laju alir, pH
dan kapasitas buffer saliva pada enam tahap kontrol (aktivasi) berbeda pasca
pemasangan piranti ortodonti, ditemukan bahwa hasilnya stabil pada keenam tahap
peneltian tersebut.10 Dalam penelitian Sarapur tentang komponen saliva dari
penggunaan piranti ortodontik yang dapat dilepas pada anak-anak dengan kelainan
sistemik dibandingkan dengan sampel kontrol baik dengan piranti ortodontik juga
tanpa piranti ortodontik menunjukkan bahwa pH saliva pada saat penggunaan piranti
ortodontik lepasan berada dalam batas normal.9
Perawatan ortodontik dirancang untuk memindahkan gigi ke lokasi yang
diharapkan. Perubahan yang terjadi pada rongga mulut dianggap sebagai respons
fisiologis terhadap stimulasi mekanis karena tekanan dan gaya gesekan pada gigi
yang disebabkan oleh teknik dalam perawatan ortodonti cekat. Pada subjek dengan
piranti ortodontik cekat, pengambilan sampel dilakukan setelah perawatan kontrol
rutin sehingga terjadi peningkatan laju aliran saliva karena rangsangan rasa sakit
yang disebabkan oleh pengaktivasian alat ortodontik di rongga mulut. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kavaliauskiene et al., 72% dari pasien
melaporkan bahwa mereka mengeluh sakit setelah satu hari instrumen dimasukkan,
tetapi persentase responden menurun secara signifikan selama satu bulan.10
Stimulasi nyeri seperti nyeri ketika penggunaan piranti ortodontik cekat
adalah tekanan yang menyebabkan rasa sakit karena intensitas tekanan yang tinggi,
kontraksi berlebihan karena kawat yang menarik gigi. Saliva yang disebabkan oleh
rangsangan rasa sakit membuat laju aliran saliva meningkat karena respons fisiologis
tubuh.4,10
Stimulasi mekanik menginduksi sistem saraf parasimpetik dan sistem saraf
parasimpatis melepaskan neurotransmitter asetilkolin, yang menyebabkan
vasodilatasi saluran kelenjar ludah dan merangsang kelenjar ludah untuk
menghasilkan sekresi yang banyak tetapi kaya protein. 11 Meningkatnya laju alir
saliva berkontribusi untuk proses pembersihan dalam rongga mulut dan
memodifikasi komposisi saliva sehingga terjadi peningkatan ion bikarbonat, maka
dari itu pH saliva juga ikut meningkat. Meningkatnya laju alir saliva berkontribusi
untuk proses pembersihan dalam rongga mulut dan memodifikasi komposisi saliva
sehingga terjadi peningkatan ion bikarbonat, maka dari itu pH saliva juga ikut
meningkat.8 Peningkatan aliran saliva juga berperan dalam meningkatkan kapasitas
buffer saliva. Lingkungan rongga mulut memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri terhadap benda asing dengan cara meningkatkan laju aliran saliva, yang
berimplikasi pada peningkatan kapasitas buffer dan pH saliva.4
Dalam penelitian ini kalsium saliva juga meningkat dalam kelompok menggunakan
piranti ortodontik cekat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bhavsar et al., yang menyatakan bahwa kalsium saliva dipengaruhi oleh
perubahan dalam lingkungan mulut karena adanya alat ortodontik di rongga mulut. 1
Kalsium dalam saliva berperan penting dalam menjaga integritas gigi, keseimbangan
cairan tubuh dan berperan penting dalam mengaktifkan sel kelenjar sekretori dan
berperan penting dalam proses remineralisasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Indriana yang menyimpulkan bahwa peningkatan laju aliran saliva
dapat mempengaruhi jumlah konsentrasi ion kalsium dalam saliva.13
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu sulitnya peneliti
menemukan subjek pria yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di klinik
Program Pascasarjana Ortodontik di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera
Utara. Oleh karena itu para peneliti tidak menggambarkan perbedaan berdasarkan
jenis kelamin. Kekurangan lain dalam penelitian ini adalah bahwa pengambilan
sampel pada subjek dengan ortodontik cekat dilakukan setelah kontrol di klinik
Program Pascasarjana Ortodontik di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera
Utara dan berbagai fase perawatan dalam sampel penelitian.
Pengakuan Penelitian ini dilakukan dengan bantuan dana TALENTA dari Institut
Penelitian Universitas Sumatera Utara pada tahun 2018. Kami juga berterima kasih
kepada siswa yang terlibat dalam mengambil sampel penelitian dan asisten
laboratorium yang membantu kami memperoleh data penelitian.
DAFTAR PUSTAKA