Anda di halaman 1dari 23

1

A. LEMBAR UTAMA

1) Judul Penelitian

Efek larutan povidone iodine 10% terhadap resiko Karies ditinjau dari ph plak
dan ph saliva pada pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat.

2) Nama Peneliti

William NPM 1206239895


3) Pembimbing Penelitian

1. Nama: drg. Melissa Adiatman, Ph.D
Fakultas : Kedokteran gigi

4) Kata Kunci

Povidone iodine PH saliva
PH plak Alat ortodonti cekat

5) Jangka Waktu Penelitian (Bulan)

Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari tanggal 16 mei 2014 16 agustus
2014
6) Dana Penelitian

Rp 22.282.200


PROPOSAL PENELITIAN
RUMPUN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS INDONESIA

2
B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN

7) Pernyataan Peneliti

Dengan ini kami menyatakan:

a. Penelitian dengan judul Efek larutan povidone iodine 10% terhadap
resiko Karies ditinjau dari ph plak dan ph saliva pada pasien yang
menggunakan alat ortodonti cekat merupakan penelitian orisinil bukan
plagiat.
b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul Efek larutan povidone
iodine terhadap resiko Karies ditinjau dari ph plak dan ph saliva pada
pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat.

Peneliti

1. William 2. Aditya Indra Pratama

Tanda Tangan Tanggal



8) Pengesahan Pembimbing yang Bertanggung Jawab
Nama Pembimbing
1. drg. Melissa Adiatman, Ph.D
Tanda Tangan
3
C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN

9) Latar Belakang Masalah

maloklusi adalah penyimpangan dari oklusi ideal yang menyebabkan
gangguan estetis atau fungsional(1). Prevalensi maloklusi pada masyarakat Indonesia
adalah 80%(2). Sedangkan prevalensi maloklusi pada remaja di Indonesia adalah
86%(3). Dengan ditopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi minat
masyarakat untuk menggunakan alat ortodonti menjadi lebih tinggi. Perawatan
ortodonti dapat memperbaiki fungsi kunyah maupun estetis.
Penggunaan alat orthodonti cekat dapat meningkatkan resiko karies..Hal Ini
dikarenakan penggunaan kawat , bracket dan lain lain menyulitkan proses menjaga
kebersihan oral konvensional sehingga menyebabkan akumulasi plak di sekitar
bracket(46). Demineralisasi pada pasien yang menggunakan alat orthodonti cekat
dapat berkembang dengan amat cepat(4,6,7). Pada satu bulan setelah penggunaan alat
ortodonti cekat demineralisasi sudah dapat terlihat(8). Pada penelitian lainnya teradi
penurunan simplified oral health index secara cepat setelah pelepasan alat ortodonti
cekat(9).
Karies adalah infeksi bakteri yang menyebabkan kerusakan pada struktur gigi.
kerusakan ini berupa demineralisasi dan kehancuran matriks organic dari gigi.
Kerusakan ini disebabkan asam laktat yang diproduksi oleh bakteri pada
plak(Streptococcus mutans, Actinomyces viscosus, Lactobacillus species, and
Streptococcus sanguis). Bakteri pada plak dapat memproduksi asam jika terdapat
substrat berupa sisa makanan(10).
Untuk mengetahui resiko karies seseorang maka dapat dilakukan Uji PH
saliva dan uji PH plak. PH saliva dalam keadaan tidak terstimulasi dapat memberikan
gambaran umum PH dalam mulut. Hidroksiapatit sebagai salah satu materi utama
penyusun gigi mempunyai PH kritis 5.5. Semakin dekat PH saliva dengan batas kritis
ini maka semakin tinggi resiko karies. Sedangkan PH plak dapat mengindikasikan
aktivitas karies.
Berbagai mekanisme dapat dipakai untuk mengurangi jumlah streptococcus
4
mutans dalam mulut salah satunya adalah berkumur dengan larutan povidone iodine.
Povidone iodine merupakan kombinasi larut air dari molekul iodine dan polyvinyl-
pyrrolidone sebagai pelarut. Larutan ini mempunyai efek bactericidal yang sama
dengan larutan iodine murni. Povidone iodine efektif pada kebanyakan bakteri , fungi
, virus dan protozoa. Pada penelitian sebelumnya povidone iodine ditemukan dapat
meningkatkan lama waktu bebas karies pada anak anak dengan resiko early
childhood karies yang tinggi. Kelebihan povidone iodine adalah tidak menimbulkan
iritasi , perubahan warna, alterasi rasa dan melepaskan iodine sedikit demi sedikit
dalam konsentrasi nontoxic tetapi bakterisidal(11). Pada penelitian lainnya
ditemukan bahwa povidone iodine tidak signifikan mempengaruhi shear bond
strength dari bahan perekat(bonding) untuk alat orthodonti cekat(12).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengetahui apakah
penggunaan povidone iodone untuk mengurangi resiko karies pada pengguna alat
ortodonti cekat cukup efektif bila ditinjau dari PH saliva dan Ph plak.




10) Identifikasi Masalah dan Pertanyaan Penelitian

10.1. Identifikasi Masalah
a) Apakah terdapat perubahan PH saliva pada pasien pengguna alat ortodonti
cekat setelah berkumur dengan larutan povidone iodine ?
b) Apakah terdapat perubahan PH plak pada pasien pengguna alat ortodonti
cekat setelah berkumur dengan larutan povidone iodine ?
10.2. Hipotesis
a) Terdapat perbedaan PH saliva sebelum dan sesudah berkumur larutan
povidone iodine pada pasien ortodonti cekat.
b) Terdapat perbedaan PH plak sebelum dan sesudah berkumur larutan povidone
iodine pada pasien ortodonti cekat.
5

11) Tujuan Umum dan Tujuan Khusus serta Manfaat Penelitian

11.1. Tujuan
11.1.1.Tujuan Umum:
Mengetahui efektivitas penggunaan obat kumur povidone iodine pada pasien
yang dirawat dengan alat ortodonti cekat dalam mengurangi resiko karies ditinjau dari
PH saliva dan PH plak

11.1.2.Tujuan Khusus:
1. Mengetahui dampak penggunaan obat kumur povidone iodine pada pasien
dengan alat ortodonti cekat ditinjau dari ph saliva
2. Mengetahui dampak penggunaan obat kumur povidone iodine pada pasien
dengan alat ortodonti cekat ditinjau dari ph plak
11.2. Manfaat Penelitian
11.2.1. Manfaat bagi Masyarakat atau Instansi Terkait
a. memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang alat ortodonti
cekat
b. memberi informasi mengenai factor resiko karies
c. Dapat memberikan alternative pencegahan karies pada perawatan
ortodontik
11.2.2. Manfaat bagi Perguruan Tinggi
a. Meningkatkan kerjasama antara mahasiswa dan staf pengajar Rumpun Ilmu
Kesehatan Universitas Indonesia.
b. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
11.2.3. Manfaat bagi Peneliti
a. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam kegiatan ilmiah.
b. Mengasah kemampuan berpikir kritis, logis, dan analitis.


6
12) Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep

12.1 Karies
12.1.1 Definisi karies
Karies merupakan proses demineralisasi jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
asam hasil metabolism bakteri. Proses ini berawal dari lesi mikroskopik, Jika dibiarkan lesi
ini akan berkembang menjadi kavitas. kerusakan yang disebabkan karies pada level
mikroskopik bersifat reversible sedangkan jika sudah berkembang menjadi kavitas maka
kerusakan akibat karies bersifat irreversible.
12.1.2 Etiologi karies
Karies merupakan penyakit multifactorial akan tetapi terdapat lima factor
utama karies yaitu akumulasi plak, konsumsi karbohidrat, frekuensi makanan asam,
factor pelindung dan fluoride. Tanpa adanya akumulasi plak tidak ada yang merubah
karbohidrat menjadi asam.
12.1.3 Patogenesis karies
Komponen utama dari gigi adalah hidroksi apatit (Ca
10
(PO4)
6
(OH)
2
). pada
keadaan normal HA berada dalam keadaan seimbang dengan saliva yang
mengandung ion Ca
2+
dan PO
4
3-
. HA akan menjadi reaktif pada PH 5.5 dan dibawah
5.5 pada PH 5.5 atau dibawahnya HA akan larut dikarenakan ion H
+
bereaksi dengan
ion PO
4
2-
membentuk HPO
4
2-
. HPO
4
2-
yang terbentuk akan mengganggu
keseimbangan Antara HA dan dengan saliva sehingga HA terlarutkan. proses ini
disebut demineralisasi. Keadaan ini dapat diperbaiki jika PH telah menjadi netral dan
terdapat ion Ca
2+
dan PO
4
3-
yang cukup. Jika terdapat flour maka dapat juga terbentuk
Flouroapatit. Flouroapatit mempunyai fungsi yang sama dengan hidroksi apatit.
Karies terjadi saat demineralisasi lebih tinggi dibanding reminineralisasi.
12.1.4 Pencegahan karies
Pencegahan karies dibutuhkan pendekatan multifactorial. Akan tetapi diet
merupakan factor karies paling umum. Dengan tingginya diet makanan manis
terutama yang mengandung monosakarida maka asam yang dapat dihasilkan akan
7
semakin banyak.
Pencegahan karies lainnya adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut.
Menjaga kebersihan rongga mulut dapat dilakukan dengan menyikat gigi dengan
pemilihan sikat gigi yang tepat , metode menyikat gigi yang tepat serta frekuensi dan
waktu yang tepat. Menjaga kebersihan rongga mulut dapat mengurangi plak,
sehingga mikroorganisme yang dapat mengubah gula menjadi asam menjadi
berkurang.
Penilaian dan peningkatan produksi saliva juga termasuk salah satu upaya
mencegahn karies. saliva sebagai









12.3 Kerangka Teori











8


12.4 Kerangka Konsep








9
13) Rancangan Penelitian

13.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah studi cross-sectional untuk
mengetahui kemungkinan adanya pengaruh gaya hidup sedentari terhadap risiko penyakit
osteoarthritis pada pekerja usia 30-40 tahun di wilayah DKI Jakarta. Pengambilan data
dilakukan dengan bantuan instrument kuesioner. Metode pengambilan sampel yang
dipakai adalah cluster sampling yang diadopsi dari Expanded Programme on
Immunization (EPI) WHO.

13.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : PT Bakrie & Brothers Tbk Jakarta Selatan, PT Anugerah Kharisma Jaya
Jakarta Barat, PT Anugerah Parmindo Lestari Jakarta Timur, PT
Castindo Multi Cahaya Jakarta Pusat, PT Chandra Mitra Perkasa
Jakarta Utara.
Waktu Penelitian : 1 Februari 2014 30 Juli 2014
Pemilihan tempat penelitian berdasarkan pertimbangan terdapatnya sampel yang
sesuai criteria penelitian. Waktu penelitian disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

13.3. Sumber Data
Data yang didapatkan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner.

13.4. Populasi Penelitan dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja yang berusia 30-40 tahun di wilayah
DKI Jakarta
2. Sampel penelitian adalah pekerja yang berusia 30-40 tahun di PT Bakrie & Brothers
Tbk Jakarta Selatan, PT Anugerah Kharisma Jaya Jakarta Barat, PT Anugerah
Parmindo Lestari Jakarta Timur, PT Castindo Multi Cahaya Jakarta Pusat, PT
Chandra Mitra Perkasa Jakarta Utara.
3. Sampel penelitian yang digunakan adalah populasi terjangkau yang memenuhi
kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi penelitian
10
13.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
13.5.1. Kriteria Inklusi
1. Pekerja kantoran
2. Warga DKI Jakarta dan berdomisili di DKI Jakarta
3. Berusia 30-40 tahun
4. Sudah bekerja selama minimal satu tahun di perusahaan tersebut.
13.5.2. Kriteria Eksklusi
1. Bekerja sebagai petugas kebersihan
2. Bekerja sebagai petugas keamanan
3. Tuna daksa
13.6. Besar Sampel
Sampel adalah pekerja kantoran yang berusia rentang 30-40 tahun dan tinggal di
wilayah DKI Jakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
Estimasi besar sampel pada penelitian ini dapat diketahui melalui rumus perhitungan besar
sampel pada studi cross-sectional rumus yang digunakan :


Catatan : Q
1
= (1-P
1
); Q
2
= (1-P
2
)
Keterangan :
n = jumlahsampel
Z = deviat baku untuk tingkat kemaknaan
P1 = Proporsi subyek dengan faktor resiko
P2 = Proporsi subyek tanpa faktor resiko
Q1 = (1-P1)
Q2 = (1-P2)
e = nilai ketetapan yang diinginkan

Dalam latar belakang dari penelitian sebelumnya, didapatkan prevalensi penyakit
11
osteoarthritis pada pria di Indonesia yaitu 15,5% (0,155) dan perempuan berkisar 12,7%
(0,127). Prevalensi ini dapat disebut sebagai proporsi efek pada kelompok dengan faktor
risiko dan disimbolkan P
1
Nilai RR 1,75 dianggap bermakana dan nilai kemaknaan
ditetapkan sebesar 0,05 ( = 5%) dengan interval kepercayaan 95% sehingga nilai z

menjadi
1,96. Nilai ketetapan (e) yang dikehendaki dari penelitian ini adalah 40%.
Dengan data tersebut, nilai P
2
dan Q
1
dan Q
2
dapat ditetapkan :
(Pria) P
2
= P
1
/ RR = 0,155/1,75 = 0.088; Q
1
= 1- 0,155

= 0,845; Q
2
= 1- 0,088

= 0,912



(Perempuan) P
2
= P
1
/ RR = 0,127/1,75 = 0.0725; Q
1
= 1- P
1
= 0,845; Q
2
= 1- P
2
= 0,9275


Jadi, besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah pada pria sebanyak 234 sampel
dan pada perempuan sebanyak 287 orang. Sehingga, pada setiap cluster akan diambil sampel
sebanyak 47 orang perempuan dan 58 orang untuk laki-laki.

13.7. Cara Kerja
13.7.1. Alokasi Subyek Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dimana penelitian
akan dilakukan hanya pada saat itu sehingga dibutuhkan baik subyek yang memiliki
gaya hidup sedentari maupun tidak. Teknik sampling yang diambil adalah jenis
probability sampling, yaitu cluster sampling. Pemilihan subjek dilakukan
pengelompokan berdasarkan ada tidaknya gaya hidup sedentari atau tidak di wilayah
DKI Jakarta. Pengambilan sampel bersifat terbatas, tidak random, dan dilakukan pada
individu yang didasarkan pada pertimbangan serta karakteristik yang memenuhi
kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi penelitian.
13.7.2. Pengukuran dan Intervensi
Peneliti mengambil data dengan bantuan instrumen kuesioner (terlampir).
Kuesioner terdiri dari 15 pertanyaan terkait gaya hidup subyek yang berfokus pada
gaya hidup sedentari. Faktor risiko diidentifikasi melalui pertanyaan-pertanyaan
mengenai gaya hidup bersifat sedentari. Kemudian pada kriteria tertentu akan
12
ditetapkan apakah subyek menderita osteoarthritis sebagai efek dari faktor resiko
tersebut.
Subyek penelitian akan diberikan penjelasan mengenai penelitian ini. Setelah
diberi penjelasan petunjuk pengisian dan mengisi informed consent, subyek akan
diberikan kuesioner untuk diisi dan dikumpulkan kepada peneliti. Seluruh rangkaian
proses pengisian kuesioner akan didampingi dan dibimbing oleh peneliti. Setelah
kuesioner dikumpulkan, peneliti akan memeriksa kelengkapan data. Data tersebut akan
diolah dan dianalisis oleh peneliti. Subyek yang memberi hasil positif tehradap OA
diteliti lebih lanjut melalui pemeriksaan darah.

13.8. Identifikasi Variabel
13.8.1. Variabel independen: Gaya Hidup Sedentari (ordinal)
13.8.2. Variabel dependen: Penyakit Osteoartritis (nominal dikotom,
menderita/tidak)
13.8.3. Variabel perancu: Faktor risiko lain yang memicu penyakit osteoartitis
berupa usia, jenis kelamin, jabatan dalam perusahaan.

13.9. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
13.9.1. Rencana Pengolahan Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS
for Windows versi 17. Data yang akan dimasukkan dalam program SPSS adalah
identitas dan karakteristik subyek meliputi:
Jenis kelamin sampel
Umur sampel
Jabatan sampel dalam perusahaan
Gaya Hidup Sedentari (ordinal)
Penyakit Osteoartritis (nominal dikotom, menderita/tidak)
Hasil kuesioner

13.9.2. Teknik Analisis Data
Setelah mengumpulkan data, data akan disunting serta diolah dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS 17 for windows. Tahapannya adalah editing,
13
coding, cleaning dan entry. Data yang sudah diolah akan dianalisa dengan Uji chi-
square antar variabelnya. Dari proses tersebut akan didapatkan nilai chi-square hitung.
Nilai chi-square hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai chi-square yang
didapatkan dari tabel dengan kemungkinan kesalahan alpha 5%. Apabila nilai chi-
square hitung lebih besar atau sama dengan nilai chi-square tabel maka H0 ditolak.

13.9.3. Interpretasi Data
Dari data yang telah diolah SPSS akan didapat nilai chi-square hitung dan
derajat kebebasan. Nilai derajat kebebasan dapat digunakan untuk mencari nilai chi-
square dari tabel. Penentuan berpengaruh atau tidaknya gaya hidup sedentari terhadap
osteoarthitis ditentukan dengan :
Nilai chi-square hitung > nilai chi-square pada tabel , maka terdapat hubungan
antara gaya hidup sedentari dengan osteoarthitis
Nilai chi-square hitung = nilai chi-square pada tabel , maka terdapat hubungan
antara gaya hidup sedentari dengan osteoarthitis
Nilai chi-square hitung < nilai chi-square pada tabel , maka tidak terdapat
hubungan antara gaya hidup sedentari dengan osteoarthitis.
13.10. Definisi Operasional
Osteoarthitis : Pengapuran pada sendi yang dapat bergerak
Warga DKI jakarta : orang yang memiliki kartu tanda penduduk yang
diterbitkan dinas kependudukan provinsi DKI jakarta
Pekerja Kantoran : orang yang berstatus sebagai pegawai disebuah perusahaan
dengan pekerjaan yang menggunakan banyak daya pikir serta diwajibkan hadir
pada tempat kerja.
Usia 30-40 tahun : orang yang lahir pada tahun antara 1974 dan 1984
Bekerja minimal 1 tahun : mulai bekerja pada perusahaan tempatnya sekarang
sebelum bulan april 2013.

14) Etik Penelitian

Etika dalam suatu penelitian sangat penting untuk diperhatikan agar penelitian tidak
14
merugikan pihak lain. Terutama karena penelitian yang dilakukan melibatkan pihak lain,
terutama subjek manusia yang dibutuhkan dalam penelitian. Karena hal itu, penelitian harus
benar-benar menguntungkan sehingga nilai keuntungannya lebih tinggi daripada resikonya.
Juga penelitian harus dihentikan bila dianggap beresiko dan membahayakan. Oleh karena itu,
penelitian harus memiliki aspek aspek etika berikut ini :
a. Mendapatkan persetujuan Etik dari Komite Etika Penelitian Medical Research di
Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia.
b. Mendapatkan perizinan dari pihak PT Bakrie & Brothers Tbk.
c. Menghargai otonomi subjek, dilakukan dengan memberikan informed consent
terlebih dahulu serta menjaga kerahasiaan data pasien.
d. Memberikan hak penuh kepada subjek jika ingin keluar dari penelitian.
e. Memperlakukan kelompok survei dengan setara.

15) Daftar Pustaka

1. Cobourne MT, DiBiase AT. Handbook of orthodontics. Edinburgh; New York: Mosby;
2009.
2. Agusni T. Peran ortodonsi dalam menunjang kedokteran gigi komunitas. Maj Kedokt
Gigidental J. 1999;32.
3. Dewi, O. Analisis Hubungan Maloklusi dengan Kualitas Hidup pada Remaja SMU
Kota Medan Tahun 2007. Univ Sumat Utara. 2008;
4. rtun J, Brobakken BO. Prevalence of carious white spots after orthodontic treatment
with multibonded appliances. Eur J Orthod. 1986;8(229):34.
5. gaard B. Prevalence of white spot lesions in 19-year-olds. A study on untreated and
orthodontically treated persons 5 years after treatment. Am J Orthod Dentofacial Orthop.
1989;96(423):7.
6. Gorelick L, Geiger AM, Gwinnett AJ. Incidence of white spot formation after bonding
and banding. Am J Orthod. 1982;81(93):8.
7. Mizrahi E. Surface distribution of enamel opacities following orthodontic treatment. Am
J Orthod. 1983;323:31.
8. OReilly MM, Featherstone JDB. Demineralization and remineralization around
orthodontic appliances: an in vivo study. Am J Orthod Dentofacial Orthop.
1987;92(33):40.
9. Jung et al. Quantitative analysis of changes in salivary mutans streptococci after
15
orthodontic treatment. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2014;145:6039.
10. Langlais RP. Color atlas of common oral diseases. 4th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer
Health/Lippincott Williams & Wilkins; 2009. 246 p.
11. Twetman S. Antimicrobials in Future Caries Control? Caries Res. 2004;38(3):2239.
12. Demir A, Malkoc S, Sengun A, Koyuturk AE, Sener Y. Effects of chlorhexidine and
povidone-iodine mouth rinses on the bond strength of an orthodontic composite. Angle
Orthod. 2005 May;75(3):3926.
1.

16
16) Perincian Anggaran
ANGGARAN PENELITIAN

No Kebutuhan Jumlah
Harga per
Satuan
Total
1
Fotokopi (kuesioner,
informed consent)
544x 10 lembar
Rp
150,00
Rp 816.000,00
2
Print dan jilid
proposal serta laporan
penelitian
10 buah
Rp
20.000,00
Rp 200.000,00
3
Souvenir untuk
subyek
544 buah
Rp
10.000,00
Rp 5.440 .000,00
4 Transportasi Rp 200.000,00


6

Pemeriksaan Darah

Dana tak terduga
(10%)

Rp 13.600.000,00

Rp 2.025.600,00
7
Biaya pengajuan ke
Komisi Etik

Rp
150.000,00
Rp 150.000,00
Jumlah Rp 22.432.200


5 544 sampel
Rp
25.000,00
17
17) Lampiran
Lampiran 1: I nformed Consent
I NFORMED CONSENT
RUMPUN I LMU KESEHATAN UNI VERSI TAS I NDONESI A

Depok,................................2014
Bapak/Ibu yang terhormat,
Mahasiswa tingkat 2 dan 4 Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sedang
melakukan penelitian untuk mengetahui apakah gaya hidup sedentari berhubungan dengan
osteortritis pada pekerja usia 30-40 tahun di DKI Jakarta.Penelitian ini dilakukan pada 544
pekerja yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Peneliti sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu
sebagai subyek dalam penelitian ini.
Menurut Penelitian dari Arthritis Foundation, penderita penyakit ini di Amerika yaitu
sudah sekitar 27 juta orang. Sedangkan di Indonesia penderita penyakit ini sekitar 15.5% pada
pria dan 12.7% pada perempuan. Oleh karena penyakit ini bersifat ideopatik maka penderitanya
terus bertambah tiap tahunnya.
Osteoarthritis ini adalah penyakit degeneratif dimana tulang rawan yang meliputi ujung
tulang sendi memburuk yang menyebabkan tulang bergesekan. Hal ini menyebabkan rasa sakit,
hilangnya berbagai gerakan di sendi, dan hilangnya gerakan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
dan penyalahgunaan/berlebihan dari sendi. Sendi yang telah menderita cedera secara khusus
terpengaruh.
Penelitian ini dilakukan karena banyaknya angka penyakit ini di Indonesia. Oleh karena
itu, peneliti bermaksud untuk meneliti hubungan antara gaya hidup sedentris dengan penyakit
Osteoathris, apakah ada pengaruh gaya sedentris ini atau tidak terhadap penyakit ini. Dalam
penelitian ini, akan diteliti bagaimana gaya hidup Bapak/Ibu.
Data penelitian ini akan dirahasikan sehingga tidak memungkinkan orang yang tidak
terlibat dalam penelitian ini untuk menggunaka ataupun menyalahgunaan data penelitian ini. Data
Bapak/Ibu hanya diketahui peneliti dan petugas kesehatan yang melakukan penelitian ini.
Bila Bapak/Ibu tidak mengerti terhadap informed consent ini atau memerlukan
penjelasan, Bapak/Ibu dapat menanyakannya kepada peneliti.
Formulir Persetujuan Ikut Penelitian
18
Saya telah mendapat penjelasan mengenai penelitian tersebut di atas dan semua
pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti atau petugas kesehatan. Saya juga telah diberi cukup
waktu untuk mempertimbangkan keikutsertaan saya dalam penelitian ini dan saya mengerti
bahwa bila masih memerlukan penjelasan, saya akan mendapat jawaban dari peneliti.
Dengan menandatangani formulir ini, saya menyatakan setuju untuk ikut dalam
penelitian ini.

Jakarta2014
Peserta/Responden



()



19
Lampiran 2: Kuesioner
Data diri responden :
Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
Tempat bekerja :
Lama bekerja :
Jenis Kelamin :
Umur :
Kelompok aktivitas Jenis aktivitas Contoh aktivitas
Aktivitas ringan
75% dari waktu yang
digunakan adalah untuk duduk
dan berdiri sedangkan 25%
waktu yang digunakan untuk
berdiri dan berpindah
Duduk , mencuci piring ,
mengemudi, berjalan perlahan
Aktivitas sedang
25% waktu yang digunakan
untuk berdiri dan berpindah
sedangkan 75% waktu
digunakan untuk kegiatan
khusus dalam bidang
pekerjaannya
Mencuci mobil , bersepeda ,
bermain basket
Aktivitas berat
40% waktu yang digunakan
untuk berdiri dan berpindah
sedangkan 60% waktu
digunakan untuk kegiatan
khusus dalam bidang
pekerjaannya
Berlari , mengangkat barang
berat ,

Aktivitas saat bekerja
20
Apakah aktivitas anda sehari hari termasuk aktivitas berat ?
Berapa hari dalam seminggu anda melakukan aktivitas berat ?
Berapa jam dalam sehari anda biasanya melakukan aktivitas berat ?
Apakah aktivitas anda sehari hari termasuk aktivitas sedang ?
Berapa hari dalam seminggu anda melakukan aktivitas sedang ?
Berapa jam dalam sehari anda biasanya melakukan aktivitas sedang ?
Apakah aktivitas anda sehari hari termasuk aktivitas Ringan?
Berapa hari dalam seminggu anda melakukan aktivitas ringan?
Berapa jam dalam sehari anda biasanya melakukan aktivitas Ringan ?



21
Lampiran 3
SURAT PERMOHONAN PERSETUJUAN KOMISI ETIK
No. : Jakarta,11 April 2014
Hal. : Permohonan Persetujuan Etik Penelitian
Lamp. : 1 (satu) eksemplar

Yth. Ketua Komisi Etik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya No 6, Jakarta Pusat 10430

Dengan hormat,
Kami selaku mahasiswa Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia
bermaksud mengadakan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Hidup Sedentari
terhadap Risiko Penyakit Osteoartritis pada Pekerja usia 30-40 tahun di Wilayah DKI
Jakarta . Adapun penelitian tersebut akan dilaksanakan mulai bulan Mei tahun 2014 sampai
bulan Juli tahun 2014.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari
sampel yaitu penderita dan non-penderita Osteoartritis yang diambil dari PT Bakrie & Brothers
Tbk , Jakarta Selatan yang akan dihubungkan dari tingkat gaya hidup sedentari sampel.
Penghimpunan data dilakukan jika subyek telah menandatangani informed consent. Pada akhir
penelitian akan dilakukan analisis data sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan dalam
proposal penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami memohon persetujuan dan pemberian izin dari
Komisi Etik Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia agar proses penelitian ini
dapat dilaksanakan.
Atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.








22
Mengetahui,

Pembimbing



Dr. Anton Bahtiar, MBiomed

Hormat Kami
Peneliti









23
Lampiran 4

Jadwal Penelitian


Waktu Tempat Keterangan
1 Februari 4 April 2014 Gedung Rumpun Ilmu
Kesehatan Universitas
Indonesia, Depok
Pembuatan proposal
didampingi pembimbing
10 April - 25 April 2014 Gedung Rumpun Ilmu
Kesehatan Universitas
Indonesia, Depok
Meminta persetujuan
(termasuk persetujuan etik)
proposal penelitian.
27 April - 5 Mei 2014 Gedung beberapa
Perusahan-Perusahan Di
DKI Jakarta
Pemilihan subyek penelitian
dengan metode cluster
sampling
10 Mei 8 Juni 2014

Gedung beberapa
Perusahan-Perusahan Di
DKI Jakarta
Pengambilan data
11 Juni - 5 Juli 2014 Gedung Rumpun Ilmu
Kesehatan Universitas
Indonesia, Depok
Pengolahan dan
penganalisisan data
6 - 30 Juli 2014 Gedung Rumpun Ilmu
Kesehatan Universitas
Indonesia, Depok
Penyajian dan pelaporan
hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai