PENDAHULUAN
Masalah kesehatan gigi dan mulut semakin kompleks seiring dengan perkembangan
zaman. Epidemiologi masalah kesehatan dan penyakit yang dipelajari dari beberapa populasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor biologis, herediter, penyakit sistemik,
lingkungan fisik dan sosial, serta perilaku individu. Beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang
memiliki prevalensi tinggi di masyarakat adalah penyakit karies dan periodontitis.
Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering dijumpai di
masyarakat. Karies gigi adalah penyakit terbanyak di dalam rongga mulut. Hasil survei Kesehatan
Rumah Tangga (2006) menunjukan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia adalah 90,05% (Gani
et al., 2006). Terdapat 4 faktor penyebab terjadinya karies, yaitu: host, mikroorganisme, substrat dan
waktu. Host dalam hal ini adalah gigi itu sendiri dalam hal kerentanan terhadap karies, meliputi
struktur gigi, anatomi gigi dan posisi gigi. Substrat merupakan konsumsi makanan mengandung
karbohidrat yang menjadi sumber utama bagi metabolisme bakteri didalam rongga mulut.
Mikroorganisme merupakan bakteri kariogenik yang terdapat pada rongga mulut, terutama plak gigi.
Waktu merupakan frekuensi dan durasi substrat menempel dipermukaan gigi untuk menyebabkan
lesi karies (Gani et al., 2006).
Sedangkan penyakit periodontal merupakan penyakit dalam rongga mulut yang diderita
oleh hampir semua manusia di dunia dan mencapai angka 50% dari jumlah populasi orang dewasa
(Newman dkk.,2012). Di Indonesia, penyakit periodontal menduduki urutan kedua setelah karies,
yaitu mencapai 96,58%. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 masalah
gigi dan mulut, termasuk penyakit periodontal mencapai 23,5%. Sebanyak 19 provinsi mempunyai
prevalensi Masalah Gigi dan Mulut diatas prevalensi nasional.
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor -
faktor resiko karies dan periodontitis yang meliputi faktor host, agent, dan environment.
Tujuan :
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui factor resiko karies dan periodontitis.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara factor resiko host terhadap terjadinya penyakit karies dan
periodontitis.
b. Untuk mengetahui hubungan antara factor resiko agent terhadap terjadinya penyakit karies dan
periodontitis.
c. Untuk mengetahui hubungan antara factor resiko environment terhadap terjadinya penyakit
karies dan periodontitis.
Manfaat :
a. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami hubungan antara factor resiko host terhadap
terjadinya penyakit karies dan periodontitis.
b. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami hubungan antara factor resiko agent terhadap
terjadinya penyakit karies dan periodontitis.
c. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami hubungan antara factor resiko environment
terhadap terjadinya penyakit karies dan periodontitis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Dalam epidemiologi, penyakit dipandang sebagai keadaan yang disebabkan
oleh banyak factor, oleh karena adanya mikroorganisme yang menganggu fungsi
biologis tubuh, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lingkungan fisik
dan sosial. dengan memandang keberadaan penyakit secara lengkap maka
penanganan akan dapat dilakukan dengan lebih komprehensif. Termasuk juga
dalam penyakit karies dan periodontitis.
Factor risiko meliputi host, agent dan environment. Dalam penyakit karies,
factor risiko host karies adalah keadaan gigi, factor risiko agent penyakit karies
adalah mikroorganisme, factor risiko environment penyakit karies adalah saliva,
dan substrat. Sedangkan untuk penyakit periodontitis, factor risiko host adalah
imunitas tubuh, factor risiko agent penyakit periodontitis adalah dari
mikroorganisme, dan untuk factor risiko environment penyakit periodontitis
adalah Sistem mekanis dimana berbagai stress mastikasi menyebabkan modulasi
terus menerus jaringan ligamentum periodonsium, tulang alveolar dan sementum.
Untuk mencegah terjadinya penyakit karies dan periodontitis dapat dilakukan
dengan menyeimbangkan interaksi antara host, agent dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
TB Santoso . 2017 . perbedaan pengaruh antara probiotik A, B, dan C terhadap daya hambat
pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro.
http://eprints.ums.ac.id/31265/2/BAB_I.pdf
Wulandari Ika Sukma. 2012. Perbedaan status karies pada mahasiswa kedokteran gigi UMY
yang mengonsumsi air sumur dan PDAM.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5802/bab%20ii.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
MAKALAH
EPIDEMIOLOGI DENTAL
HOST AGENT DAN ENVIRONTMENT PENYEBAB PENYAKIT GIGI
DAN MULUT ( Karies dan Periodontal )
(Untuk Memenuhi Tugas Praktek Mata Kuliah Epidemiologi Dental )
Kelompok 1 :
1. Anisa Oktaviani ( P1337425216007 )
2. Astri Putri Utami Azhar ( P1337425216009 )
3. Novelina Indah Pratiwi ( P1337425216010 )
4. Elizabeth Febrina K.S.H ( P1337425216025 )
5. Ratna Aryani ( P1337425216029 )
6. Ulin Lian Driandari P ( P1337425216031 )
7. Ika Setyoningsih ( P1337425216032 )
8. Yayi Setianing Nagari K ( P1337425216034 )
9. Eksa Shinta Kartika D ( P1337425216035 )
10. Vina Amalia Y ( P1337425216051 )
2019 / 2020