Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW JURNAL

Ditujukan untuk memenuhi tugas Kuliah Review Jurnal


Blok 8

Disusun Oleh:

Kelompok 5

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Anggota Kelompok:

2250161005 Muhamad Togap Saephasa


2250161006 Rajwa Taqiyyah Assalimiyah
2250161026 Dhitianda Sesara Hadisasmita
2250161030 Salma Firda Rahmahayati
2250161038 Bintang Rihadatul Aisy
2250161041 Muhammad Iman Audiarahman
2250161052 Revalin Salwa Salsabillah Ramdansyah
2250161065 Reisya Fitri
2250161066 Difa Amani Fatihah
2250161096 Astrid Helena Audreyn
2250161110 Annisa Nur Fatiha Amalia
2250161137 Ilvera Azra Efrilya Kusumaputri

Review Jurnal Kelompok 5

Kelompok Kelompok 5

Dental Plaque Biofilm in Oral Health and Disease


Judul (Biofilm
Plak Gigi dalam Kesehatan Dan Penyakit Mulut)

The Chinese Journal of Dental Research (Jurnal Cina


Nama Jurnal
tentang Penelitian Gigi)

Volume dan Halaman 5 halaman

Tahun 2011

Dr. LP SAMARANAYAAKE, Departemen oral Bio-


Sciences,
Penulis
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hong Kong, PR
China

Abstrak Plak adalah jenis biofilm yang khas yang terdiri dari
komunitas mikroba yang kompleks. Ini adalah zat
aetiologis untuk penyakit gigi besar seperti gigi dan
penyakit periodontal. Gambaran klinis dari penyakit-
penyakit gigi ini adalah hasil bersih dari pembicaraan
antara bibit penyakit gigi biofilm dan respon jaringan
tuan rumah. Dalam keadaan sehat, baik plak biofilm
maupun jaringan sekitarnya menjaga keseimbangan
yang rumit, sehingga menjalin hubungan yang
harmonis di antara keduanya. Akan tetapi, perubahan
terjadi selama proses penyakit yang mengubah plak
'sehat' ini menjadi biofilm 'patogen'. Kemajuan terbaru
dalam mikrobiologi molekuler telah meningkatkan
pemahaman akan plak gigi biofilm dan menghasilkan
banyak manfaat klinis. Oleh karena itu, sangatlah
penting bagi para dokter untuk terus menyampaikan
perkembangan baru ini dalam bidang kedokteran gigi.
Pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme
molekuler di balik penyakit gigi akan mempermudah
pengembangan strategi baru terapeutik untuk
membentuk 'sehat plak gigi biofilm' dengan
memodulasi kedua faktor induk dan mikroba. Dalam
tinjauan ini, para penulis yang sekarang dimaksudkan
untuk meringkaskan pengetahuan terkini pada plak
sebagai biofilm

mikroba dan sifat-sifatnya dalam kesehatan mulut dan


penyakit.

Kata kunci : biofilm plak gigi, kesehatan dan penyakit,


khasiat
Pendahuluan Hubungan antara mikroorganisme dan kedokteran gigi
sudah ada sejak pengamatan awal mikroorganisme.
Dalam sepucuk surat kepada Royal Society pada bulan
September 1683, Antoni van Leeuwenhoek
menggambarkan pengamatannya tentang 'materi kecil
putih di antara giginya' sebagai 'kumpulan besar yang
luar biasa dari kumpulan hewan hidup, berenang lebih
gesit daripada yang pernah saya lihat sebelumnya.
sampai saat ini, jenis yang paling besar
membengkokkan … tubuh mereka membentuk lekukan
ke depan. Studi selanjutnya mengungkapkan bahwa
'jenis terbesar' yang dia rujuk dalam suratnya bisa jadi
adalah spesies Selenomonas berada di plak gigi.
Karena itu,plak gigi telah dikenal sebagai reservoir
mikroorganisme sejak awal mikrobiologi. Namun,
hingga tahun 1980-an diasumsikan bahwa sebagian
besar mikroba hidup dalam fase tersuspensi. Oleh
karena itu, sebagian besar penelitian tentang penyakit
mikroba dan mekanisme resistensi obat didasarkan
pada mode pertumbuhan yang mengambang bebas atau
'planktonik' ini. Konsep ini akan mempengaruhi asal-
usul postulat Koch, yang mengasumsikan bahwa agen
patogen tertentu bertanggung jawab atas penyakit
menular tertentu. Pada awalnya, kedokteran gigi
menganut postulat Koch dan berusaha menghubungkan
agen patogen spesifik dengan penyakit gigi tertentu,
seperti Streptococcus mutans.
– yang ditemukan oleh Clarke sejak tahun 19245 –
dengan karies gigi.
Baru pada tahun 1970-an studi perintis oleh Costerton
dan rekan mengarah pada pemahaman tentang gaya
hidup komunitas mikroorganisme di alam. Kebetulan,
plak gigi adalah salah satu dari beberapa sampel
pertama yang digunakan dalam studi terobosan pada
biofilm mikroba ini. Costerton dan rekannya
menunjukkan bahwa sel mikroba menempel pada
permukaan dan bentuk gigi

Rangkuman isi Jurnal Berisikan tentang biofilm plak gigi dalam segala aspek
seperti:
1. Aspek Sejarah

Perkembangan sejarahnya seperti pada penelitian


Antoni van Leuwenhoek di tahun 1683 yang
meneliti ‘materi kecil putih di antara giginya’ dan
plak gigi dikenal sebagai reservoir
mikroorganisme sejak awal mikrobiologi.

tahun 1980-an diasumsikan bahwa sebagian


besar mikroba hidup dalam fase tersuspensi
sehingga sebagian besar penelitian didasari pada
metode planktonik atau pertumbuhan yang
mengambang bebas

Pada tahun 1970-an studi perintis oleh Costerton


dan rekan menunjukkan bahwa sel mikroba
menempel pada permukaan dan bentuk gigi
komunitas mikroba, berbeda dengan anggapan
umum pada waktu itu bahwa mikroba hidup
sebagai organisme yang mengambang bebas
dalam suspensi. Sekarang diterima secara luas
bahwa sebagian besar, jika tidak semua,
mikroorganisme di alam sebaiknya hidup sebagai
komunitas mikroba yang melekat di permukaan
atau 'biofilm'

2. Pembentukan dan struktur biofilm plak gigi

Urutan dalam pembentukan plak gigi sangat


terorganisir terjadi. Pertama, mikroorganisme
planktonik menempel di permukaan gigi yang
kemudian memperbanyak bakteri ke arah
pembentukan koloni diskrit yang mengeluarkan
zat polimer ekstraseluler (EPS). Jika biofilm palk
gigi dibiarkan tidak terganggu selama 7 hari,
lingkungan lokak berubah dengan cepat.

3. Sifat biofilm plak gigi

Mode pertumbuhan biofilm memungkinkan


mikroba untuk bertahan hidup dalam kondisi
nutrisi terbatas untuk jangka panjang. Mereka
dipertahankan untuk membangun rantai
makanannya yang melibatkan anggota
komunitasnya.
Adapun pada komunitas biofilm plak gigi lebih
resisten terhadap agen antimikroba. Beberapa
hipotesis menjelaskan resistensi antibiotik yang
lebih tinggi dari biofilm mikroba. Ketika hidup
sebagai komunitas mikroba dalam biofilm,
individu cenderung berbagi sifat virulensi mereka
melalui transfer gen khususnya gen resistensi
antibiotik yang terletak di plasmid konjugasi dan
transposon

4. Biofilm plak gigi dalam kesehatan

Biofilm dalam plak gigi yang sehat sebagian


besar terdiri dari anggota mikroba komensal dan
nonpatogen. Dari anggota komensal ada cross-
talk antar bakteri dan jaringan inang. Tuan rumah
menyediakan permukaan kolonisasi kepada
bakteri sehingga adanya manfaat pada luka mulut
akibat antibiotik, suatu keadaan dimana
penekanan flora normal menyebabkan
pertumbuhan berlebihan dari patogen
oportunistik. Beberapa spesies bakteri komensal,
seperti Veillonella, Streptococcus salivarius, S.
Sanguinis, dan Atopobium parvulum.

5. Peran plak gigi pada karies gigi

Asupan gula makanan yang sering memberikan


kesempatan bagi bakteri asidogenik dan asidurik
dalam biofilm plak gigi dan menciptakan
lingkungan asam menuju demineralisasi
permukaan gigi. Beberapa penelitian
menunjukkan S. mutans dalam jumlah tinggi
pada plak gigi tidak cukup untuk perkembangan
karies. Oleh karena itu, diasumsikan keberadaan
satu spesies saja bukanlah faktor pencetus, tetapi
beberapa bakteri kariogenik seperti S. Mutans, S.
Mitis, Rothia, Actinomyces, Lactobacillus dan
Bifidobacterium dan spesies jamur candida dapat
menjelaskan biofilm menjadi kariogenik

6. Biofilm plak gigi pada penyakit periodontal


Menurut hipotesis plak ekologis, diasumsikan
bahwa sekresi cairan sulkus gingiva meningkat
sebagai respons terhadap inflasi jaringan
periodontal. Hal ini menyebabkan kenaikan pH
normal.
Aktivitas ini tampaknya ditingkatkan dengan
merokok berat. Merokok menunjukkan bahwa
merokok dapat menggeser komposisi mikroba
biofilm plak gigi kearah kolonisasi oleh patogen
periodontal

Kesimpulan Mengingat informasi sebelumnya, tampaknya tepat


untuk menyimpulkan bahwa gambaran klinis penyakit
gigi adalah hasil bersih dari interaksi antara biofilm
plak gigi patogen dan respon jaringan inang. Dalam
keadaan sehat, baik biofilm plak dan jaringan yang
berdekatan mempertahankan keseimbangan yang halus
dan komunikasi silang yang harmonis terjalin antara
keduanya. Kemajuan terbaru dalam mikrobiologi
molekuler telah meningkatkan pemahaman tentang
biofilm plak gigi dan menghasilkan banyak manfaat
klinis. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter gigi
untuk mengikuti perkembangan baru ini di bidang
kedokteran gigi. Wawasan yang lebih baik ke dalam
mekanisme molekuler di balik penyakit gigi akan
memfasilitasi pengembangan strategi terapi baru untuk
membentuk 'biofilm plak gigi yang sehat' melalui
modulasi faktor host dan mikroba.

Kelebihan/kekuatan artikel
Kekuatan dari artikel ini terlihat daripada

kesesuaian isi artikel baik dengan tujuan dibuatnya


artikel maupun dengan kesimpulan yang dijabarkan.
Ide dan gagasan yang penulis buat juga
berkesinambungan dengan permasalahan yang sedang
diteliti, dilihat dari bagaimana banyaknya referensi
untuk membangun dasar teori yang relevan. Selain itu,
artikel ini tidak hanya menyajikan paparan secara
tertulis saja, disajikan juga gambar tertera pada artikel.
Terdapat juga kata kunci yang sesuai dengan apa yang
akan dibahas di artikel ini. Artikel ini juga memiliki
alur penjelasan yang baik, karena menjelaskan mulai
dari aspek sejarah mengenai dental plaque biofilm
hingga menjelaskan mengenai apa saja penyakit
periodontalnya, hal ini membuat pembaca dapat
mengerti apa yang terkandung dalam artikel ini.
Kekurangan artikel Kekurangan dari artikel ini adalah terdapatnya
beberapa kosakata atau istilah maupun bahasa yang
sulit dimengerti oleh khalayak. Terdapat pula beberapa
singkatan bahasa

yang tidak terdapat penjelasan (apa sebenarnya) arti


ataupun makna dari singkatan tersebut. Karena
rumitnya beberapa kosakata untuk di mengerti, hal
tersebut membuat artikel tidak bisa langsung dipahami
dalam sekali baca.

Istilah yang belum dimengerti 1. Reservoir Microorganism

Arti: Rservoir diartikan sebagai wadah tempat


organisme infeksius bertumbuh dan berkembang
biak

2. Postulat Koch

Arti: Merupakan sebuah metode ataupun rangkaian


kegiatan yang dilakukan untuk membuktikan satu
factor penyebab penyakit

3. Otitis

Arti: Otitis adalah peradangan pada bagian telinga


tengah yang diakibatkan oleh infeksi virus ataupun
bakteri

4. Cystic Fibrosis

Arti: Dikenal juga dengan fibrosis, adalah kondisi


dimana terjadinya kelainan (Sebagian besar) pada
organ paru. Penyakit ini diwariskan secara
autosomal resesif

5. Pendekatan Metagenomik

Arti: Teknik yang dilakukan untuk membaca seluruh


DNA dari suatu ekosistem lengkap. Metode ini
merupakan cara yang tepat untuk mengetahui
komunitas mikroba yang tidak dapat dikulturkan.

6. Koloni diskrit

Arti: mengacu pada sebuah kelompok atau populasi


organisme yang terpisah secara geografis atau
ekologis dari populasi lain yang sejenis. Dalam
koloni diskrit, individu-individu organisme ini hidup
dalam wilayah yang terisolasi atau terbatas secara
geografis.

7. Menaquinone

Arti: Dikenal juga sebagai vitamin K2 (termasuk


kedalam keluarga vitamin K), yang berperan dalam
proses koagulasi darah.

8. Bakteri Asidogenik

Arti: adalah jenis bakteri yang mampu


menghasilkan asam sebagai produk sampingan dari
metabolisme

9. Bakteri Asidurik

Arti: adalah jenis bakteri yang memiliki kemampuan


untuk bertahan atau tumbuh dalam lingkungan yang
bersifat asam atau memiliki pH rendah.

10. QS (Quorum Sensing)


Arti: mekanisme komunikasi yang digunakan oleh
beberapa jenis bakteri dan organisme lain, seperti
jamur dan alga, untuk berinteraksi dan mengatur
perilaku koloninya.

Anda mungkin juga menyukai