UNIVERSITAS HASANUDDIN
POKET PERIODONTAL
Oleh
NIM : J014192009
DEPARTEMEN PERIODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
terdapat pada permukaan gigi, dimana plak merupakan deposit lunak berupa
serta lipopolisakarida dan asam lipotheikholik. Produk lain seperti indol, amonia,
hydrogen sulfide juga berperan terhadap kerusakan jaringan. 1,2,3 Adapun kondisi
peranan bakteri adalah adanya penyakit sistemik seperti diabetes melitus (DM).
dijelaskan secara nyata. DM adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
terutama dengan kontrol glikemik yang buruk, hal ini tampak pada peningkatan
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi migrasi coronal pada marginal gingiva maka disebut sebagai gingival atau
pseudo poket. Apabila terjadi migrasi apikal dari junctional epitelium (JE) maka
keadaan ini, sebagian besar serat gingiva yang awalnya menempel pada jaringan
membentuk sulkus sebenarnya atau dasar poket) bersentuhan dengan biofilm oral,
biofilm terlepas dari gigi. Pada saat yang sama ujung apikal JE bermigrasi ke
tulang alveolar bertahap yang mengurangi tingkat dukungan tulang pada gigi.8
kondisi klinis yang sehat, terdapat sulkus gingiva yang dangkal di sekitar gigi.
Secara histologis, sulkus gingiva dilapisi oleh epitel sulkular, ujung koronal dari
epitel junctional di dasar sulkus dan permukaan gigi. Epitel sulkular secara
normal terhadap mikroorganisme yang selalu ada dan produknya. Sistem ini
tidak memiliki penghalang fisik dalam bentuk lapisan sel berkeratin sehingga
antimikroba yang kuat. Pada sistem pertahanan ini, epitel junctional memberikan
sulkus gingiva. Inflamasi selular dan cairan eksudat menyebabkan degenerasi jaringan
ikat sekitarnya, termasuk serat gingiva. Daerah apikal pada epitel junctional dan serat
kolagen rusak karena terdapat sel inflamasi. Inflamasi ini terjadi karena adanya invasi
bakteri dari daerah periapikal dan lateral dinding poket. Bakteri terutama
ditemukan di jaringan. Poket dapat diklasifikasikan menjadi poket gingiva yang terjadi
karena pembesaran gingiva tanpa terjadi kerusakan jaringan, terjadinya sulkus yang
`
Patogenesis Menurut Page & Schoeder tahap patogenesis poket
periodontal.1,
projections
2. Bagian korona dari juctional epitelium terlepas dari akar saat migrasi
lainnya yang berasal dari bakteri. Zat ini menyebabkan vaskulitis. Neutrofil
5. Pembentukan poket terjadi karena pertumbuhan agresif dan aksi bakteri atau
jaringan ikat membuat bakteri dapat masuk kedalam jaringan ikat tersebut.
kerusakan jaringan yang luas. Apabila zat bakteri masuk ke jaringan ikat,
sistem lain diaktifkan seperti limfosit makrofag dan sistem pelengkap. Jika
tergantung pada klasifikasi, jumlah gigi dan situs yang diperiksa. Menurut survei
populasi. Data kesehatan oral global pada studi epidemiologi dari berbagai negara
orang dewasa dan populasi lansia. Skor indeks CPI berkisar antara 0 hingga 4
CPI 0 mewakili tidak ada penyakit periodontal, skor 1 berarti pendarahan gingival
pada saat probing, skor 2 menunjukkan adanya kalkulus dan pendarahan, skor 3
menunjukkan poket periodontal dangkal yaitu 4-5 mm dan skor 4 mewakili poket
yang tergolong berat (lebih dari 6 mm). Pemeriksaan status periodontal dilakukan
periodontal sehat, 1 orang (2,44%) yang mengalami perdarahan pada saat probing,
17 orang (41,46%) yang memiliki karang gigi, 19 orang (46,34%) yang
a) Suprabony
Karakteristik:
1) Terjadi bila bagian bawah poket terletak pada koronal tulang alveolar.
Sumber: Reddy S. Essentials of clinical periodontology and periodontics. 3rd Ed. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publisher. 2018
b) Infabony Karakteristik:
(Reddy, 2018)
tulang alveolar.
Sumber: Reddy S. Essentials of clinical periodontology and periodontics. 3rd Ed. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publisher. 2018
Gambar 3. Berbagai jenis kantong periodontal. (A) Poket gingiva, tdak ada kerusakan
jaringan periodontal pendukung. (B) Suprabony (C) Infrabony.
(Sumber: Newman MG. Takei HH, Klokkevold PR, Carranzan FA. Newman and carranza‟s clinical
periodontology. 13th Ed. Philadelphia: Elsevier. 2019)
b. Compound pocket: poket yang hanya mengenai satu atau lebih permukaan
gingiva yang terkena poket: bukal, distal, mesial, lingual pada suatu gigi
c. Complete pocket / spiral pocket / multiple pocket: Poket yang berasal dari
satu permukaan gigi atau sekeliling gigi serta dasar poket tidak langsung
Gambar 4 Klasifikasi poket berdasarkan permukaan yang terlibat. (A) Simp;e poket (B)
Compound poket (C) Complete poket
(Sumber: Fiorellini, J. P., Kim, D. and Chang, Y.-C. (2019) Anatomy, Structure, and
Function of Periodontium, Carranza’s Clinical Periodontology.)
2.6. Gambaran Klinis dan Gejala Pocket Periodontal
1. Gambaran klinis14,15
a. Marginal gingiva membesar dan berwarna merah kebiruan menggulung
dan tepi terpisah dari permukaan gigi.
b. Zona vertikal berwarna merah kebiruan yang memanjang dari margin
gingiva ke mukosa alveolar.
c. Terputusnya kontinuitas faciolingual dari interdental gingiva.
d. Gingiva mengkilap, berubah warna dan bengkak yang berhubungan
dengan permukaan akar terbuka.
e. Perdarahan gingiva, eksudat purulen dari batas gingiva
f. Mobilitas, ekstrusi dan migrasi gigi.
g. Perkembangan diastema yang belum pernah ada sebelumnya.
2. Gejala14
a. Nyeri terlokalisasi atau sensasi tekanan di gingiva namun setelah makan
berangsur-angsur berkurang.
b. Rasa tidak enak di area lokal.
c. Kecenderungan untuk menyedot material dari interproksimal
d. Nyeri yang memancar "jauh di dalam tulang".
e. Rasa gatal pada gusi.
f. Dorongan untuk menggali denganalat runcing ke dalam gusi sehingga
perdarahan dihasilkan.
g. Pasien mengeluh bahwa makanan "menempel di antara gigi" atau gigi
"terasa longgar" atau preferensi untuk "makan sisi lain."
h. Kepekaan terhadap panas dan dingin; sakit gigi tanpa adanya karies
gigi yang diteliti pada setiap sekstan yaitu gigi yang memiliki kedalaman poket
minimal 4 mm. Jika terdapat lebih dari 1 gigi pada setiap kuadran maka yang
dipilih hanya 1 gigi per kuadran dengan kedalaman poket yang paling dalam.
kedalaman poket:
a. Masukkan probe dengan hati-hati pada sudut garis distal, mengikuti sumbu
panjang akar gigi, sampai ditemukan tahanan seperti karet gelang. Jika
ke arah jaringan sampai probe turun lebih jauh ke dalam sulkus. Catat posisi
margin gingiva bersama dengan probe marking, dan catatlah probe mark
relatif terhadap gigi, dan rasakan adanya penurunan pada permukaan sulkus.
e. Saat memeriksa kedalaman probing, nilai: (1) kekerasan dasar sulkus. Ini
harus terasa seperti menyentuh karet gelang; (2) permukaan akar yang kasar.
Permukaan yang bersih terasa halus; (3) adanya nyeri dengan kekuatan
a. Teknik perlekatan baru: hasil yang ideal dengan menyatukan kembali gingiva
ke gigi pada posisi koronal ke dasar poket yang sudah ada sebelumnya. Semua
struktur periodonsium yang hilang dipulihkan. Berikut ini adalah teknik untuk
perlekatan baru:
c. Penghilangan gigi yang berada disekitar poket. Ekstaksi gigi atau ekstraksi
DM pasien harus dalam keadaan terkontrol hal ini dapat dikonsultasikan pada
dapat menyebabkan gigi terasa linu dan terjadi sedikit pendarahan pada
subgingival, edukasi
b. Kuretae
gingiva. Manfaat atau tujuan dari kuretase secara umum adalah membuat
2. Poket dangkal
3. Poket suprabony
dengan mudah.
4. Furcation infolvement,
c. Sonic dan Ultrasonic Instrument
Alternatif umum pada terapi periodontal non-bedah adalah penggunaan
bergetar; frekuensi getaran mulai dari 2000 hingga 6000Hz (Gankerseer &
Walmsley 1987; Shah et al. 1994). Scaler ultrasonik mengubah arus listrik
instrumen; frekuensi getaran mulai dari 18000 hingga 45000Hz dan rentang
amplitudo 10–100µm. 12
periodontal yang kecil dan tipis digunakan untuk poket yang dalam.Keausan
oleh karena itu tingkat kehilangan dimensi ujung harus diperiksa secara
teratur. Air digunakan sebagai pendingin selama instrumentasi. Jenis lain dari
oleh media berbasis air yang mengandung partikel pemoles dengan berbagai
poket sisa dapat membahayakan kelangsungan hidup gigi dan menjadi penentu
pasien yang lebih rentan untuk mengalami perkembangan penyakit lebih lanjut
kehilangan perlekatan lebih lanjut dan kehilangan gigi pada tingkat subjek.18,19
Perawatan bedah untuk poket yang tersisa setelah terapi bertujuan untuk
Pendekatan bedah yang berbeda, bervariasi dari akses flap hingga teknik resektif
pengangkatan aktif tulang alveolar dan sedikit reseksi jaringan lunak. Graziani
resektif minimal (misalnya flap Widman yang dimodifikasi), dan flap yang
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Poket periodontal terjadi akibat kerusakan serat kolagen ligamen periodontal dan
intraalveolar adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan pendukung gigi, dasar
3.2 Saran
10. Nazir, M. et al. (2020) „Global Prevalence of Periodontal Disease and Lack of Its
Surveillance‟, Scientific World Journal, 2020. doi: 10.1155/2020/2146160.
11. Tyas, W. E. et al. (2016) „Gambaran Kejadian Penyakit Periodontal Puskesmas Srondol
Kota Semarang‟, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), pp. 510–513.