Anda di halaman 1dari 13

Media Presentasi dan Teknik Presentasi Ilmiah

MAKALAH

Oleh:

Muh Haritza Aqilah

J035221005

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak terhingga, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah dengan judul “Media Presentasi dan Teknik Presentasi Ilmiah”.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi untuk pembaca,
baik di lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi
Spesialis, dokter gigi, mahasiswa kedokteran gigi di lingkungan Universitas Hasanudin
Makassar atau masyarakat luas.

Namun penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan,


oleh karena itu penulis berharap adanya kritikan, saran, dan masukan untuk perbaikan
ke depannya.

Semoga makalah ini mudah di pahami oleh pembaca, dan diharapkan dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan terkait dengan pentingnya komunikasi dalam bidang
kesehatan gigi. Dan tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
pengajar kami yang telah memberikan kesempatan dan ilmu untuk membuat tugas
makalah ini.

Makassar, September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman menuntut berkembangnya juga teknologi, hal ini berlaku
sama untuk presentasi dan media melakukan presentasi. Penggunaan media penting
untuk dapat menarik perhatian dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta materi
secara efektif1, efektif dalam segi waktu dan efisiensi.
Salah satu unsur yang terpaut dalam modernisasi adalah media, populernya
sekarang dikenal dengan istilah multimedia. Salah satu multimedia presentasi yang
umum kita gunakan adalah Microsoft Powerpoint2.
Penyampaian informasi harus dilakukan secara jelas dan lugas, terutama pada proses
ilmiah atau pembelejaran, maka dari itu disusun makalah ini untuk membahas media
dan juga teknik presentasi ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi media presentasi ilmiah?
2. Hal apa yang dapat dianggap sebagai Teknik Presentasi Ilmiah?
3. Faktor apa saja yang dapat menghambat presentasi?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan mengerti apa yang menjadi Media dan Teknik Presentasi
Ilmiah
2. Memahami kendala dari presentasi ilmiah yang dapat terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Media Presentasi
Media merupakan alat bantu, dalam hal ini membantu dalam proses
penyampaian sebuah ide atau materi. Media ini penting untuk digunakan untuk
mendapatkan perhatian dari audiens karena penggunaan media tulis dan verbal tidak
cukup untuk mendapatkan perhatian dari audiens dan menyampaikan materi kepada
pendengar, seperti tujuan dari presentasi tersebut.1

Dalam dunia modern sekarang, penyampaian suatu materi atau pengetahuan


tidak hanya bergantung pada satu media saja, melainkan integrasi dari beberapa
media menjadi satu platform yang terintegrasi yang dikenal dengan sistem
multimedia. Penggunaan sistem multimedia yang paling umum adalah dengan
penggunaan sistem Power Point yang dapat menggabungkan unsur narasi, video dan
juga bentuk visual.2 Tujuan lain penggunaan sistem ini adalah untuk menyampaikan
materi secara efektif dengan menggunakan beberapa unsur visual seperti animasi3
dan juga CAL atau Computer Assisted Learning atau secara sederhana media
pembelajaran yang menggunakan bantuan komputer dalam menjalankannya.
Penggunaan CAL ini telah berlangsung cukup lama dan menjadi gold standard dari
pembuatan media pembelajaran media modern karena menyederhanakan konstruksi
dan penyampaian materi. Kendala utama dalam penggunaan CAL secara luas adalah
kurangnya infrastruktur, baik secara teknologi maupun kemampuan dari sumber
daya manusia, pola pikir dari pendidik yang memiliki keenganan untuk berubah dan
menggunakan teknologi yang lebih maju, latar belakang dari tenaga pendidik atau
pemateri dan kurangnya pelatihan yang ideal untuk penggunaan teknologi tersebut.4

Hal lain yang menjadi daya tarik tersendiri dari penggunaan CAL sebagai
integrator Multimedia selain dari memudahkan prosedur penyampaian informasi,
adalah hal ini akan meningkatkan kesadaran dari tiap pemateri bahwa perkembangan
teknologi harus disertai dengan keiinginan untuk mengembangkan diri untuk
meningkatkan kemampuan operasional teknologi, dan untuk penerima materi dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis3 hal ini terjadi karena informasi yang
disampaikan dapat digabungkan dalam konteks visual dan narasi untuk membantu
menciptakan ide yang ideal dalam suatu materi.

Kelebihan penggunaan CAL dapat menciptakan visualisasi yang baik dari suatu
materi, menciptakan lingkungan pembelajaran yang ideal dan baik, instruksi
pembelajaran yang mudah dimengerti karena disokong dengan media visual baik
gambar ataupun video, meningkatnya performa pembelajaran dari pendengar
materi.1

2.1.1 Presentasi Ideal


Tujuan utama suatu presentasi adalah untuk menyampaikan suatu
informasi pada audiens, untuk mencapai tujuan ini maka diperlukan
kemampuan yang baik untuk menarik perhatian dari audiens, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya hal ini dapat dicapai dengan menggunakan multimedia.
Secara umum sistem multimedia yang digunakan adalah berupa Power Point,
yang menyajikan data dan informasi dalam bentuk slide yang dapat memuat
kata-kata, gambar (visualisasi, grafik dll) dan juga video.4

Penyusunan konten pada presentasi power point memerlukan beberapa aspek.


Hal ini bertujuan untuk mencakup relevansi dan perhatian. Secara sederhana
yang penting untuk ada dalam presentasi adalah sebagai berikut ;

1) Penempatan elemen pada tempat yang sesuai. Pembacaan teks dalam


huruf latin dilakukan dari kiri ke kanan sehingga penyajian elemen narasi
harus sesuai dengan posisi tersebut. Selanjutnya penempatan gambar juga
harus sesuai dengan narasi yang ingin disampaikan.
2) Membuat Index Konten. Index konten adalah panduan yang disajikan
diawal slide yang memuat judul konten yang akan ditampilkan pada
presentasi, tujuannya adalah untuk membuat audiens mengetahui hal apa
saja yang akan mereka ketahui dengan memperhatikan presentasi yang
akan dilakukan.
3) Menciptakan Slide yang dinamis. Dinamis dalam konteks ini adalah
memuat narasi dengan jumlah yang ideal atau per-point, dapat didukung
dengan gambar atau data yang relevan.
4) Warna. Pemilihan warna harus dilakukan dengan mempertimbangkan
intensitas cahaya dari media dan apakah warna dari gambar dan teks
tidak kontras dengan warna dasar dari slide yang disajikan.
5) Teks Pendukung dengan Animasi. Hal ini bersifat opsional, namun baik
untuk dilakukan karena akan menciptakan slide yang lebih interaktif dan
menarik.
6) Penggunaan gambar dan grafik pendukung. Hal ini esensial terutama
dalam presentasi ilmiah, tujuannya adalah untuk menjamin bahwa
informasi yang disampaikan bersifat benar secara empiris. Hal ini harus
disajikan baik dalam materi kuantitatif ataupun kualitatif.1

Dalam menciptakan presentasi yang ideal diperlukan beberapa aspek antara


yaitu konten dan visualisasi, setelah kedua aspek in terpenuhi maka hal
selanjutnya adalah melakukan latihan sebelum melakukan presentasi, latihan
ini bersifat penting mempertajam penguasaan materi sebelum menyampaikan
informasi.5

1. Konten
Menciptakan konten yang ideal memerlukan fokus dalam konteks
pembahasan, karena jika pembuat presentasi tidak terfokus maka materi
akan meluas kearah yang tidak diinginkan dan pada akhirnya akan
menciptakan peresentasi yang tidak ideal. Dalam menciptakan fokus ini
diperlukan pemahaman yang baik terkait materi yang disampaikan agar
pembuat presentasi mengerti intisari yang ingin disampaikan meliputi
apa saja. Cara sederhana adalah dengan mencari 3 komponen utama
yang ingin disampaikan ke audiens dan menciptakan narasi untuk
menjawab 3 pertanyaan atau komponen tersebut. Melakukan riset
terhadap topik tersebut secara intensif dengan menggunakan berbagai
sumber akan menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan
memudahkan penyampaian informasi.
2. Visualisasi
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan fokus pada 1-3
dari tujuan tersebut. Visualisasi yang digunakan dalam hal ini bertujuan
untuk memudahkan penyampaian informasi, bukan sekedar untuk
menambahkan unsur grafis. Unsur visual bertujuan untuk memberikan
penggambaran terhadap penjelasan yang diberikan oleh pemateri, secara
sederhana, harus menyampaikan suatu konten atau cerita yang kohesif.
Penting untuk menampilkan data pada slide yang tidak dipenuhi dengan
tulisan, dengan tujuan untuk memudahkan pembacaan dan presentasi
dari data tersebut.
3. Latihan
Setelah menyusun kedua aspek tersebut, lakukan latihan presentasi dan
lakukan introspeksi terhadap materi yang akan dipresentasikan agar
konten yang telah dimuat dapat disampaikan dengan baik dan juga untuk
meningkatkan pemahaman dari pemateri terhadap materi yang akan
disampaikan.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam konten presentasi adalah variasi
dari informasi yang disampaikan dan cara penyampaian untuk
menghindari informasi yang repetitif. Selain itu penting juga untuk
memperhatikan relevansi dari informasi yang ditampilkan, apakah sudah
sesuai dengan 3 informasi awal dan juga dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.5

2. Teknik Presentasi
Presentasi merupakan suatu bentuk komunikasi yang dapat berlangsung searah
(kuliah, ceramah) ataupun dua arah (tanya jawab), namun di Indonesia sendiri masih
minim terjadi pengembangan terhadap ilmu komunikasi, sejauh ini perkembangan
ilmu komunikasi masih stagnan pada cara menyebarkan informasi dalam konteks
pesan atau berita, minim penelitian yang membahas tentang penggunaan komunikasi
ideal dalam penyampaian materi ataupun presentasi. Menurut Lawrence D Kincaid
(1987) komunikasi didefinisikan sebagai interaksi pertukaran informasi antar dua
individu atau lebih yang menciptakan pemahaman yang lebih dalam terhadap suatu
topik atau pemahaman.6

Teknik presentasi yang ideal harus memuat secara sederhana dan lugas beberapa
konten seperti ;

1. Tujuan pembelajaran yang jelas


2. Pembahasan atau materi yang menyeluruh
3. Melibatkan audiens
4. Menstimulasi pemikiran yang reflektif.

Terlibatnya keempat konten tersebut akan menciptakan unsur verbal dari


presentasi yang jelas dan to-the-point dengan harapan informasi yang disampaikan
dapat mencapai tujuan pembelajaran secara jelas dan ideal.7 Tujuan dari keempat ide
tersebut adalah untuk membantu presenter untuk melakukan presentasi dengan baik
dan secara terstruktur.
Presentasi yang tidak terstruktur dapat menyebabkan penyampaian informasi
yang tidak lengkap, misinformasi dan juga menyebabkan retensi perhatian dari
audiens yang rendah. Tujuan dari presentasi adalah untuk menyampaikan suatu
informasi dan materi, kegagalan dalam mencapai tujuan ini akan menyebabkan
informasi tidak tersampaikan dan akan menggagalkan tujuan utama dari presentasi.
Komunikasi, dan secara tidak langsung, presentasi dapat dilakukan secara verbal
dan non-verbal. Komunikasi verbal merupakan metode komunikasi konvensional
yang umum kita lakukan. Komunikasi non-verbal adalah yang sering kita lihat pada
Media Sosial, infografis dll. Hal yang terlibat dalam penyampaian presentasi adalah
audio, visual, taktil atau haptik dan juga semiotik. Unsur multimedia dapat dibuat
untuk mencakup hal tersebut. Untuk merangkum, teknik presentasi dapat melibatkan
yang murni secara komunikasi baik searah atau timbal balik, dan juga melibatkan
unsur audio dan visual secara multimedia. Teknik yang ideal dan modern adalah
dengan menggunakan multimedia.8
Salah satu hal yang memiliki potensi menghambat kemampuan presentasi
seseorang, terlepas dari konten dan penguasaan konten adalah rasa cemas atau
anxiety dari presenter, hal ini merupakan hal yang lumrah dan akan hilang seiring
dengan meningkatnya waktu dan exposure dari individu tersebut dalam berbagai
kondisi presentasi, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menurunkan tingkat kecemasan, antara lain meningkatkan penguasaan terhadap
materi yang akan dipresentasikan. Penguasaan yang baik diharapkan akan
meningkatkan kepercayaan diri dari presenter karena pengetahuannya terhadap
materinya akan menyebabkan individu tersebut untuk mampu menjawab pertanyaan
dari audiens. Hal lain yang modern ini dilakukan adalah pelatihan public speaking,
salah satu metode pelatihan ini melibatkan VR atau Virtual Reality, yang
menempatkan presenter dalam simulasi kondisi presentasi langsung, tanpa
melibatkan live audience, penelitian pada tahun 2019 menunjukkan hasil yang baik
dengan metode ini, dengan peningkatan kepercayaan diri yang tinggi dan juga
kemampuan presentasi, namun tidak semua instansi dapat menggunakan metode ini
dikarenakan keterbatasan teknologi.9
Faktor lain yang menciptakan kondisi tersebut adalah kurangnya kemampuan
presentasi oral, kurangnya kemampuan tata bahasa. Hal ini dapat dihilangkan atau
dikurangi dengan melakukan presentasi atau latihan presentasi secara berulang kali
dengan menggunakan formula yang telah dijelaskan sebelumnya. Spesifik
kemampuan presentasi oral tidak ada hal yang dapat dilakukan selain meningkatkan
jumlah presentasi yang dilakukan. Sedangkan untuk kemampuan tata bahasa, dapat
ditingkatkan dengan membaca atau dengan menggunakan message-focused-
activities atau aktivitas yang berfokus dalam pembendaharaan kata dan
meningkatkan jumlah kata yang diketahui.10 Hal ini menjadi suatu masalah terutama
di Indonesia karena banyaknya penutur bahasa daerah yang tidak menjadikan
Bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa utama, sehingga menyebabkan
perlunya adaptasi dari individu yang menggunakan bahasa daerah asal mereka
sebagai bahasa utama dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Adaptasi yang
timbul akan berlangsung seiring berjalannya waktu dan interaksi mereka dengan
menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga masalah ini akan dapat selesai seiring
berjalannya waktu.

2.3 Kendala Presentasi


Kecemasan berbicara depan umum juga dikenal dengan istilah Fear of Public
Speaking atau FOPS dan dikaitkan dengan kecemasan yang sangat parah yang
berdampak pada kondisi sosial, akademik dan kesempatan karir. FOPS sendiri
dikategorikan sebagai Fobia Sosial atau Social Anxiety Disorder yang akan
berdampak negatif pada penderita, terutama jika penderita ditempatkan dalam
lingkungan yang memerlukan kemampuan presentasi dan berbicara di publik yang
sangat baik, sehingga diperlukan terapi atau penanggulangan yang cepat atau
setidaknya diagnosis yang menyeluruh untuk kondisi yang diderita.11
Secara sederhana, terdapat banyak hal yang dapat menjadi hambatan seseorang
dalam membawakan presentasi, sehingga perlu juga pengertian dari tiap instansi
terkait kondisi yang diderita dari individu dalam instansi mereka dan juga kesadaran
diri dari individu yang menderita kondisi tersebut dalam mencari jalan keluar dan
solusi dari masalah yang mereka derita agar kondisi tersebut tidak lambat laun
berkembang menjadi masalah yang dapat menghambat aspek kehidupan mereka di
luar konteks akademik dan penyampaian materi.
Hambatan ini dapat diatasi selama didukung dengan instansi dan juga kemauan dari
individu yang menderita gangguan atau kecemasan tersebut.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai media presentasi dan teknik presentasi, maka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Keterampilan teknik presentasi meliputi bagaimana melakukan persiapan


secara matang dengan memperhatikan unsur-unsur presentasi, yaitu
presenter, materi, sarana, dan audiens
b. Pemilihan Bahasa dan alat bantu visual yang tepat akan menunjang
penyampaian presentasi karena materi dapat dikemas dan disajikan
dengan lebih menarik. Sehingga diharapkan akan menambah daya ingat
audiens terhadap poin materi yang disajikan.

3.2 Saran

Dengan mempelajari dan memahami pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan


dengan presentasi, diharapkan pembaca dapat menerapkannya dalam praktek sehari-
hari.
Referensi
1. Thyagharajan KK, Ramachandran V, Anbumani B. Effectice Presentation
Models. Int Conf Tech Ench Learn Teach, Vol 1(1); 2002, P: 26-8
2. Syafii Lukam M, Sugianto A, Cendriono N. Improving Student’s Speaking
Skill by Using Multimedia Presentation Strategy. J Eng Edu, Vol 7(2); 2019,
P:125-6, 132
3. Khusna S, Rohman DA, Musa MM, Rini J. Interactive Learning Media
Innovation PPT Video Animation in Improving Critical Thinking MI/SD
Students in the 21St Century Era. ICONIE FTIK IAIN. Vol 1(1); 2019,
P:152-4
4. Twizeyimana E, Bihoyiki T, Maniraho JC. Overview on Teacher-Learner
Insight into Computer-Assisted Teaching and Learning: Acceptance of
Powerpoint Presentation for Enhancing Science Content Visualization. J
Global Res Edu Soc Sci. Vol 15(2); 2021, P:14-6
5. Kaltenbach T, Soetikno R. How to Create and Deliver an Effective
Presentation. Gastroenterology. Vol 151(1); 2016, P:1-2
6. Juliani R, Maulina P, Juliana R. The Use of Communication Media in the
Teaching and Learning Process at Universities in Aceh during the COVID-
19 Pandemic. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 1(1); 2021, P:11-3
7. Hobson WL, Hoffman-Longtin K, Loue S, Love L, Liu H, Power C, Pollart
SM. Active Learning on Center Stage: Theater as a Tool for Medical
Education. J Teach Learn Resources. Vol 1(1); 2019, P:1-3
8. Rathee R. Rajain P. Role of Communication Skills for Management
Students. Global J Commerce Management P. Vol 7(1); 2018, P:41-3
9. Palmas F, Cichor JE, Plecher DA, Klinker G. Acceptance and Efectiveness
of a Virtual Reality Public Speaking Training. International Symposium on
Mixed and Augmented Reality; 2019, P:363-4
10. Atta A. A Sage on a Stage, to Express and Impress: TED Talks for
Improving Oral Presentation Skills, Vocabulary Retention and Its Impact on
Reducing Speaking Anxiety in ESP Settings. Eng Lang Teach. Vol 12(6);
2019, P: 146-8
11. Takac M, Collett J, Blom K, Conduit R, Rehm I, De Foe A. Public speaking
anxiety decreases within repeated virtual reality training sessions. PLOS
ONE. Vol 14(5); 2019;14(5), P:1-3

Anda mungkin juga menyukai