Anda di halaman 1dari 19

SUBSTITUSI Nama

NIM
:M.Haritza A.M.
:J014191026

HOLISTIK Pembimbing
Tanggal Presentasi
:drg.Yayah Inayah, Sp.KGA
:
SKENARIO

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan BB 25kg datang ke


RSGM ditemani Ibunya, mengeluhkan rasa sakit pada region kanan
dan kiri atas serta susah tidur pada malam hari. Hasil pemeriksaan
IO ditemukan gigi 11 dan 21 sudah tumbuh di belakang gigi 51 dan
61. Gigi 54,55 dan 65 dan ada dagign yang tumbuh ditengah gigi
tersebut. Tidak ada riwayat minum obat serta demam. Tentukan
rencana perawatan
PENDEKATAN PADA PASIEN
PEDIATRI
• Tell Show Do

Menejelaskan tindakan yang akan dilakukan, kemudian menunjukkan dan mengajarkan anak
untuk melakukan.

• Modelling

Menunjukkan tindakan yang akan dilakukan dengan menggunakan model atau alat
demonstrasi

• Reinforcement

Memberi reward bagi pasien anak jika memberi respon yang positif terhadap perawatan
PROSEDUR PERAWATAN

1. Pengisian Status

2. Pemeriksaan Subjektif, objektif dan penunjang

3. Menegakkan diagnosis dan menentukan rencana perawatan

4. Penandatanganan informed consent

5. Prosedur perawatan dilakukan sesuai SOP


PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

 Identitas pasien
 Keluhan utama
 Riwayat dental
 Keadaan social
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
 Ekstraoral
 Pemeriksaan Asimetris wajah
 TMJ
 Kelenjar limfe
 Intraoral
 Gigi geligi
 Jaringan lunak
 Sondasi (karies, kerusakan restorasi, karies sekunder)
 Tes periradikuler; inflamasi periradukuler (asal nyeri),
 Palpasi, perkusi
DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN
GIGI TEMUAN KLINIS DIAGNOSIS RENCANA PERAWATAN

51 Persistensi - Ekstraksi

61 Persistensi - Ekstraksi

54 Karies Profunda Pulpa Polip Pulpektomi

55 Karies Profunda Pulpa Polip Pulpektomi

65 Karies Profunda Pulpa Polip Pulpektomi


PRINSIP UMUM EKSTRAKSI GIGI PADA
ANAK-ANAK
Penilaian pra operasi

 Riwayat medis menyeluruh dan persetujuan yang diinformasikan untuk prosedur ini.
 Evaluasi gigi yang akan dicabut baik secara klinis maupun radiografi.
 Mengidentifikasi anatomi akar yang berpotensi sulit dan kedekatan struktur penting lainnya sebelum
pencabutan. Waspadai implikasinya bagi penerus permanen.
 Identifikasi gigi yang akan dicabut dan konfirmasi kembali sebelum pencabutan.
 Anestesi lokal yang dalam sangat penting. Jelaskan perasaan 'mati rasa' dan sensasi yang terkait
dengan keseleo gigi sebelum memulai prosedur.
 Jika anak tidak dapat mengatasi pencabutan maka sedasi atau anestesi umum harus
dipertimbangkan. Idealnya, keputusan untuk membius anak harus dibuat saat penunjukan asesmen
BUKAN setelah anak menjadi marah selama prosedur.
INDIKASI PENCABUTAN
Karies yang tidak dapat direstorasi lagi.

Fraktur yang tidak dapat direstorasi lagi.

Kerusakan hebat disertai lesi periapikal.

Overretained gigi sulung  menghalangi erupsi gigi tetap pengganti.

Supernumerary teeth yang tidak dibutuhkan dalam lengkung gigi geligi.

Gigi impaksi.
KONTRAINDIKASI
PENCABUTAN
Pada rontgen foto tidak terlihat benih gigi tetap.

Pasien memiliki kelainan darah  harus dikonsultasikan dulu pada dokter ahli.

Penyakit jantung dan ginjal  harus dikonsultasikan dulu pada dokter ahli.

Infeksi sistemik akut yang tidak terkontrol.

Diabetes melitus yang tidak terkontrol.


PROSEDUR
KERJA
a.Melakukan pemeriksaan subjektif dan objektif
b.informed consent
c.Instrumen yang akan digunakan sebaiknya tidak
diletakkan di atas meja yang dapat dilihat oleh
anak
d.Jelaskan pada pasien bahwa akan dilakukan
tindakan pencabutan
e.Jelaskan bahwa akan dilakukan Tindakan anastesi
f.Meminta izin kepada pasien / pengantar untuk
melakukan tindakan
Posisi
Operator Pasien

RA : SEMI SUPIN
RA : Posisi operator di depan kanan
Ketinggian kursi harus
pasien.
sesuai dengan posisi mulut
RB ANTERIOR : Posisi operator di
berada di atas siku operator
depan kanan pasien.
RB : TEGAK
RB POSTERIOR : posisi operator di
Ketinggian kursi harus lebih
belakang kanan pasien
rendah, ketinggian mulut di
bawah siku operator
 Pencabutan gigi atas, posisi operator
jam 8

 Pencabutan gigi posterior bawah


(kanan) posisi operator jam 9-12,
(kiri) jam 8

 Pencabutan gigi anterior bawah,


posisi operator jam 8-9
Anastesi
Anastesi Topikal
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saat insersi
jarum ke membran mukosa
Prosedur :
• Membran mukosa di sekitar gigi yang akan diekstraksi
dikeringkan
• Bahan anastesi topikal dioleskan melebihi area yang
akan diinjeksikan (selama 15 detik)
• Pasien bayi dapat mengguanakan syringe tanpa jarum
untuk mengaplikasikan anastesi topikal
• Anastesi topical harus dipertahankan selama 2 menit
agar obat bekerja secara efektif
SETELAH
EKSTRAKSI
 Periksa gigi yang dicabut dengan hati-
hati.
 Jika ada jaringan granulasi yang
tertinggal di soket, jaringan tersebut
harus dilepas, sambil merawat kuman
gigi yang berkembang.
 Pemberian hemostasis sebelum
memulangkan anak.
 Jahit area gingiva atau mukosa yang
mungkin robek atau rusak.
Instruksi pasca operasi setelah pencabutan untuk anak-anak

Selalu berikan instruksi yang jelas kepada anak dan pengasuh:


 Biarkan bekuan darah menjadi stabil dengan menghindari berkumur secara
berlebihan pada hari pencabutan.
 Keesokan harinya, boleh berkumur dengan air dengan lembut. Ada sedikit bukti
bahwa larutan saline hangat atau antiseptik memiliki manfaat nyata setelah
pencabutan gigi pada anak-anak, tetapi kebersihan mulut yang baik sangat
penting dan menyikat gigi dengan lembut dapat dimulai sehari setelah
pencabutan. Orang tua harus diberi tahu bahwa halitosis sering terjadi setelah
pencabutan atau operasi mulut.
 Meresepkan analgesik dan antibiotik yang sesuai, jika diperlukan.
 Peringatkan bahwa tidak boleh ada olahraga atau permainan berlebihan selama
sisa hari itu.
 Peringatan menggigit bibir karena jaringan lunak yang dianastesi.
PULPEKTOMI
Pengambilan seluruh jaringan pulpa
dalam ruang pulpa dan saluran akar
yang terlebih dahulu dimatikan
dengan bahan devitalisasi pulpa
kontraindikasi
Indikasi 1. Bila kelainan sudah mengenai

1. Gigi sulung yang mengalami pulpitis periapikal.


2. Pasien yang tidak tahan dengan anastesi 2. Resorpsi akar gigi yang meluas.
ataupun anastesi tidak mempan 3. Kesehatan umum tidak baik.
4. Pasien tidak koperatif.
5. Gigi goyang disebabkan keadaan
patologis
PROSEDUR KERJA
Kunjungan pertama :
1. Ro-foto dan isolasi daerah kerja.
2. Karies diangkat dengan eskavator atau bur
3. Letakkan para formaldehid sebagai bahan devitalisasi kemudian ditumpat sementara.
PROSEDUR KERJA
Kunjungan kedua (setelah 7 – 10 hari) :
1. Tambalan sementara dibuka dilanjutkan dengan instrumen saluran akar dengan file.
2. Irigasi dengan NaOCL dan H2O2, keringkan dengan kapas.
3. Beri bahan obat antibakteri formokresol atau CHKM dan ditambal sementara.
Kunjungan ketiga (setelah 2-10 hari) :
4. Buka tambalan sementara jika tidak ada tanda – tanda dapat dilakukan pengisian
saluran akar dengan salah satu bahan sebagai berikut : ZnO dan formokresol eugenol
(1:1) atau ZnO formokresol, atau pasta ZnO eugenol.
5. Lakukan restorasi definitif

Anda mungkin juga menyukai