KELOMPOK 3:
Penyakit periodontal adalah infeksi bakteri kronis yang ditandai dengan peradangan terus
menerus, kerusakan jaringan ikat dan kerusakan tulang alveolar. Penyakit periodontal adalah
penyakit polimikroba, multifaktorial, dengan banyak faktor pejamu yang terlibat dalam
menentukan kerentanan individu terhadap penyakit. Strain bakteri tertentu di lingkungan
periodontal dapat menyebabkan inflamasi jaringan gingiva dan kerusakan tulang. Strain bakteri
ini disebut sebagai patogen periodontal.
1. Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang disebabkan oleh penumpukan plak gigi
dan bersifat reversibel.
2. Periodontitis adalah penyakit inflamasi kronis yang dimulai dengan penumpukan biofilm
plak gigi dan ditopang oleh respon imun yang dideregulasi dan biasanya didahului oleh
radang gusi yang mengakibatkan kerusakan permanen dari jaringan pendukung di sekitar
gigi termasuk tulang alveolar.
Pada mulut yang sehat di dominasi oleh bakteri Gram-positif rods dan cocci aerob. Linkungan
mulut yang tidak dikontrol akan menjadi lingkungan yang sangat bagus untuk bakteri tumbuh.
Bakteri akan membentuk koloni dan menjadi plak gigi. Bakteri pada plak yang terdapat di sulkus
gingiva akan menembus celah intercellular pada JE dan masuk ke jaringan ikat.
Gingivitis
pada gingivitis didominasi oleh bakteri gram-negatif rods,filament,dan spirochetes.
Stage 1 : (24-48 jam )
Toksin dan bakteri yang masuk kejaringan ikat akan merangsang terjadinya inflamasi ,cairan
plasma yang mengandung protein akan muncul ke jaringan (exudate) dan keluar melalui sulkus
yang disebut cairan sulkus gingiva(GCF). Neutrophil menuju sulkus gingiva melalui junctional
dan sulcular epithelium. Terdapat sedikit makrofag dan limfosit di JE
Periodontitis :
Inflamasi terjadi terus menerus (inflamasi kronis), terbentuk true poket ,gingiva kehilangan
perlekatan, barrier epithelial rusak sehingga bakteri memperoleh akses kedalam jaringan
periodontal yang didominasi oleh bakteri gram-negatif anaerob contohnya aggregatibacter
actinomycetemcomitans sebagai bakteri utama yang berperan pada periodontitis. Terjadi
aktivitas bakteri yang lebih lanjut di jaringan periodontal yang menyebabkan tulang dan jaringan
periodontal rusak. Pada fase ini terdapat banyak IgM.
III. PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit periodontal merupakan kerja sama yang dilakukan oleh dokter gigi dan
pasien. Pencegahan dilakukan dengan memelihara gigi-gigi dan mencegah serangan serta
kambuhnya penyakit. Pencegahan dimulai pada jaringan periodontal yang sehat yang bertujuan
untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan jaringan periodontal dengan mempergunakan
teknik sederhana dan dapat dipakai di seluruh dunia
Pencegahan penyakit periodontal meliputi beberapa prosedur yang saling berhubungan satu sama
lain yaitu :
1. Kontrol Plak
2. Profilaksis mulut
3. Pencegahan dengan tindakan sistemik
1. Kontrol Plak Kontrol plak merupakan cara yang paling efektif dalam mencegah
pembentukan kalkulus dan merupakan dasar pokok pencegahan penyakit periodontal ,
tanpa kontrol plak kesehatan mulut tidak dapat dicapai atau dipelihara. Setiap pasien
dalam praktek dokter gigi sebaiknya diberi program kontrol plak.
Metode kontrol plak dibagi atas dua yaitu secara mekanis dan kimia
Secara mekanis merupakan cara yang paling dapat dipercaya, meliputi
penggunaan alat-alat fisik dengan memakai sikat gigi, alat pembersih proksimal
seperti dental floss, tusuk gigi dan kumur-kumur dengan air.
Kontrol plak secara kimia adalah memakai bahan kumur - kumur seperti
chlorhexidine (Betadine, Isodine).
2. Profilaksis mulut Profilaksis mulut merupakan pembersihan gigi di klinik, terdiri dari
penyingkiran materi alba, kalkulus, stain dan pemolisan gigi.
3. Pencegahan dengan tindakan sistemik Cara lain untuk mencegah penyakit periodontal
adalah dengan tindakan sistemik sehingga daya tahan tubuh meningkat yang juga
mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal. Agen pencedera seperti plak bakteri dapat
dinetralkan aksinya bila jarin
REFERENSI :
LAMPIRAN