Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ORAL

PENGENALAN METODE DAN PERALATAN LABORATORIUM BIOLOGI


ORAL

Nama: Feny Restyanita Pratiwi


NIM : 19/442088/KG/11713

PROGRAM STUDI HIGIENE GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2021
PENDAHULUAN
Tujuan asistensi pengenalan peralatan dan proses praktikum Biologi Mulut adalah mahasiswa
diharapkan akan memahami, mampu menjelaskan fungsi dan prinsip peralatan laboratorium
serta lebih siap menggunakannya untuk praktikum di laboratorium.
HASIL LAPORAN
Sebelum memasuki laboratorium pastikan safety equipment yaitu menggunakan sepatu yang
menutup kaki, googles, masker dan juga jas lab.
Diantaranya peralatan Laboratorium penunjang Praktikum Biologi Mulut III meliputi:
1. Mikroskop
Jenis-jenis Mikroskop:
1) Mikroskop monokuler hanya mempunyai satu lensa okuler.
2) Mikroskop binokuler mempunyai 2 lensa okuler yang dapat digunakan oleh kedua
mata secara bersamaan.
3) Mikroskop elektron merupakan jenis mikroskop dengan bekerja dengan
menggunakan sumber energi dari elektron untuk memperbesar bayangan objek.
 Mikroskop Optic
Cara kerja dari mikroskop optic adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan oleh lensa
condenser, setelah melewati lensa kondenser sinar mengenai spesimen dan diteruskan oleh
lensa objektif. Lensa objektif ini merupakan bagian yang paling penting dari mikroskop
karena dari lensa ini dapat diketahui perbesaran yang dilakukan mikroskop. Sinar yang
diteruskan oleh lensa objektif ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata atau
kamera. Pada mikroskop ini mempunyai batasan perbesaran yaitu dari 400 X sampai 1400 X.
 Mikroskop Scanner Electron
Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari lampu dipancarkan pada lensa
kondensor, sebelum masuk pada lensa kondensor ada pengatur dari pancaran sinar elektron
yang ditembakkan. Sinar yang melewati lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat
diatur maju mundurnya. Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan pada spesimen yang
diatur miring pada pencekamnya, spesimen ini disinari oleh deteksi x-ray yang menghasikan
sebuah gambar yang diteruskan pada layar monitor.
 Mikroskop Transmission Elektron
Dari Skema Mikroskop Transmission Elektron/TEM ini dapat diterangkan elektron
ditembakkan dari electron yang kemudian melewati oleh dua lensa kondenser yang berguna
menguatkan dari elektron yang ditembakkan. Setelah melewati dua lensa kondenser elektron
diterima oleh spesimen yang tipis dan berinteraksi, karena spesimen tipis maka elektron yang
berinteraksi dengan spesimen diteruskan pada tiga lensa yaitu lensa objektif, lensa
intermediate dan lensa proyektor. Lensa objektif merupakan lensa utama dari TEM karena
batas penyimpangannya membatasi dari redolusi mikroskop, lensa intermediate sebagai
penguat dari lensa objektif dan untuk lensa proyektor gunanya untuk menggambarkan pada
layar flourescent yang ditangkap film fotografi atau kamera CCD.

2. Inkubator
Inkubator (incubator laboratory) adalah alat laboratorium yang biasanya digunakan
untuk menginkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme seperti bakteri, fungi dan sel
mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Kondisi yang diatur meliputi suhu udara,
kelembapan atau relative humidity (RH), dan faktor lain yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Fungsi inkubator yang utama adalah untuk
mengontrol atau menjaga kondisi lingkungan di dalam inkubator, seperti suhu dan
kelembapan hal ini ditandai dengan adanya fitur pengatur suhu dan timer pada
inkubator.
3. Sterilisator (pemanasan/filtrasi/radiasi/kimiawi)
 Metode Panas Uap/Basah: adalah metode sterilisasi yang menggunakan uap
bertekanan. Uap tersebut dihasilkan dari panas yang diciptakan sedemikian rupa
agar bisa mematikan virus dan bakteri berbahaya.Dan dalam penggunaan
metode panas uap, dibutuhkan alat bernama Autoclave.
 Metode Panas Kering : proses sterilisasi selalu menggunakan sterilisator kering
atau dry heat sterilizer. Dalam penggunaannya,panas akan diradiasikan ke
seluruh ruangan menggunakan media sterilizer yang memiliki bentuk
menyerupai inframerah. Selanjutnya, panas akan menyebar ke seluruh ruangan
secara merata hingga bisa membuat alat-alat media di dalamnya menjadi steril.
Ex: oven, insinerator.
 Filtrasi digunakan untuk bahan yang sensitif akan panas seperti radioisotop.
4. Fume Hood 
Adalah untuk memindahkan bahan kimia asam dengan konsentrasi tinggi ke tempat reaksi
kimia yang bahannya mudah menguap.
5. Aparatus elektroforesis digunakan di laboratorium untuk memisahkan makromolekul
berdasarkan ukurannya. Teknik ini menerapkan muatan negatif sehingga protein bergerak
menuju muatan positif. Elektroforesis digunakan secara luas dalam analisis DNA, RNA dan
protein.
6. Uv transilluminator Digunakan untuk memvisualkan DNA setelah
di loading  atau running dalam DNA elektroforesis. Prinsip kerja dari alat ini adalah sinar UV
yang dipancarkan akan memendarkanEthidium bromide (EtBr) yang menempel pada DNA.
Sehingga visualisasi DNA bisa terlihat lewat pancaran yang berwarna orange keputihan
tersebut.
7. Spektrofotometer          
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut
kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
8. Sentrifugator
Berfungsi untuk memutar sampel dengan kecepatan tinggi yang berukuran molekuler
sehingga molekul DNA yang berukuran lebih besar akan mengendap dibawah. Clinical
centrifuge digunakan untuk separasi serum dan urinalisa.
9. Vortexer yaitu berfungsi untuk melarutkan suspensi pada tabung atau mengaduk larutan
dalam tabung reaksi sehingga benar-benar homogen.
10.   PCR (Polymerase chain reaction) yaitu untuk membentuk cetakan DNA secara berulang
kali dengan menggunakan prosedur dan waktu yang tertentu. Proses PCR terdiri dari 3
tahapan, yaitu: Denaturasi, Annealing, Polimerisasi.
11.   Agarose gel
Agarose gel adalah teknik menggunakan aliran listrik untuk menggerakkan muatan negatif
molekul DNA melalui agar.
12. Stirer berfungsi untuk melarutkan bahan dalam cairan . terdapat kumparan yang dapat
menggerakan magnetik stir bar yang dilengkapi dengan heater.
13. Water bath
Fungsi waterbath secara umum adalah untuk pemanasan pada suhu rendah 30°C hingga
100°C. Bagian dari waterbath diantaranya ada pengatur suhu, pengaman kedudukan tinggi
air, serta bisa juga dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai alat
pengocok, elemen pemanas dengan listrik.
14. Micro pippette
Mikropipet digunakan untuk memindahkan larutan atau cairan dari satu tempat ke tempat
yang lainnya, namun dengan volume yang sangat kecil (hingga 1 ml). Setiap jenis Mikro
Pipet di atas mempunyai Tip dengan ukuran yang berbeda-beda diantara ada Mikropipet P
20, Mikropipet P 200 dan Mikropipet P 1000.
15. Weighing scale
Menjadi jenis timbangan dengan angka devisiasi yang lebih beragam mulai dari 0,1 gram
sampai dengan 1 gram. Weigh scale menjadi jenis timbangan yang paling tepat apabila
digunakan untuk mengukur massa dengan skala berat yang ringan.
16. Ph meter 
Adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu cairan. Ph
meter digital terdapat elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi
padat,elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan
menampilkan nilai pH

Anda mungkin juga menyukai