TUNJAUAN PUSTAKA
A. Teori-Teori
a. Pengertian karies
(pit, fissure, dan daerah inter proksimal), kemudian meluas kearah pulpa.
Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan juga dapat timbul pada
satu permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas kebagian yang lebih
dalam dari gigi, misalnya dari enamel ke dentin atau ke pulpa. Terdapat
Faktor-faktor tersebut terdiri dari gigi dan saliva, mikroorganisme dan sisa
(Suwelo, I, 1992).
6
7
kesehatan gigi. Faktor luar tersebut tidak berbeda baik terhadap gigi tetap
maupun gigi sulung anak usia prasekolah. Biasanya anka tergantung pada
orang tuanya dalam masalah kesehatan gigi yaitu yang berkaitan dengan
1. Faktor dalam
a) Gigi
periodontium.
b) Saliva
b). Mikroorganisme
Miller, 1981).
plak atau debris. Plak gigi adalah media lunak no mineral yang
bahan antar sel (30%). (Newburn, 1978). Lebih jauh Van Houte et
c). Substrat
d). Waktu
10
Faktor waktu ini jelas terlihat pada anak yang diberi minum
susu atau cairan manis lainnya melalui botol. Ketika anak tidur
(Finn, 1973; Miller, 1981; Jonsen, 1984). Selain itu keadaan yang
2. Faktor Luar
a). Usia
pun juga akan bertabah. Hal ini jelas karena faktor risiko terjadinya
karies.
kita melalui suatu taraf perkembangan yang amat sukar, oleh sebab
yang baru.
e). Lingkungan
sehari-hari.
13
dan pengaruh paling kuat dalam masa tersebut datang dari ibunya.
yang terdapat pada permukaan oklusal, sedangkan pit adalah titik pertemuan
dari fissure. Macam pit dan fisura bervariasi bentuk dan kedalamannya, dapat
berupa tipe U (terbuka cukup lebar); tipe V (terbuka, namun sempit); tipe I
Pit dan fissure merupakan anatomi gigi yang rentan karies di area
sekitar oklusal umumnya sempit dan tidak teratur. Kedalaman fissure (40-
Fit dan fissure yang dalam pada gigi geligi adalah suatu kondisi gigi
permukaan kunyah gigi premolar dan molar (graham) yang berada di bagian
cekungan tersebut cekungan berakibat pada akumulasi dari plak dan partikel
menyikat gigi dan flossing (menggunakan benang gigi) juga tidak dapat
membersihkan sampai dasar daripada fit dan fissure tersebut. Selain itu, bulu
sikat gigi tidak cukup panjang dan tidak cukup tebal untuk mencapai celah-
celah tersebut. Untungnya, kondisi ini dapat dicegah apabila di deteksi sejak
dini dan ditutup dengan bahan pelapis fit dan fissure untuk menghalangi plak
dan sisa-sisa makanan. Bentuk pit dan fissure yang kompleks, tidak teratur
dan tak terduga menjadi awal pembentukan karies (del Urquía et al, 2011).
oleh karena itu bakteri mudah berkolonisasi dan menyebabkan karies (depkes
RI, 1997)
terapi flour pada karies gigi tidaklah memuaskan dengan tidak mengurangi
celah pit dan fissure meskipun demikian pada penelitian di masyarakat yang
kedokteran gigi preventif saat ini banyak digunakan oleh klinisi dalam upaya
fissure sealant pertama kali menggunakan bahan zinc phospate cement (Doli
et al, 2010).
Tujuan sealent pada fit dan fissure adalah agar sealent berpenetrasi
dan menutup semua celah, fit dan fissure pada permukaan oklusal baik gigi
Craig, 1979)
adalah gigi molar I yang letaknya sebelah distal dari gigi molar 2, pada usia 6
tahun dan sering disebut six year molar. Gigi ini adalah terbesar diantara gigi
geligi susu dan gigi ini baru erupsi setelah pertumbuhan dan perkembangan
Gigi molar I merupakan gigi yang paling sering terkena karies, gigi
molar I permanen paling pertama erupsi pada usia 6 tahun sering disebut six
Gambar 2.1 pit dan fissure pada gigi molar satu permanen
terbalik
Indikasi pemberian sealent pada fit dan fissure adalah sebagai berikut :
c. Karies pada fit dan fissure atau restorasi pada gigi sulung atau permanen
lainnya.
a. Self cleansing yang baik pada fit dan fissure terdapat tanda klinis maupun
kontaminasi saliva.
Dari kata klinis yang diproleh oleh berbagai ahli, didapatkan dari bahan-
bahan sealent diatas, yang paling berhasil adalah sealent yang bahan dasarnya
mikroflora dalam pit dan fissure tidak dapat menjangkau nutrisi yang
terutama pada area yang dalam, pit dan fissure yang tidak teratur, dan
aplikasinya dilakukan pada daerah yang bersih dan kering saat prosedur
baik daripada glass ionomer. Bahan sealent berbasis resin digunakan pada
gigi dengan beban kunyah besar dan mahkota gigi telah erupsi sempurna.
Bahan sealent semem ionomer kaca digunakan pada gigi dengan beban
kunyah ringan, dan mahkota gigi belum erupsi sempurna pada gigi permanen
beban kunyah yang besar pada gigi permanen. Aplikasi nahan ini
geraham kita dan bahan sealent apa yang cocok untuk kita, dapa kita
a. Bahan Resin
menggunakan sinar ultra violet, pada tahun belakangan ini resin yang di
Resin yang dibuat sekarang ini diberi partikel pengisi kaca sehingga
namun dengan bahan partikel pengisi yang lebih banyak. Resin penutup
kurng lebih 50 %. Bahan ini lebih tahan terhadap anrasi ketimbang bahan
b. Fuji VII
yang baru erupsi. Tidak ada isolasi atau bonding agent yang diperlukan.
21
Ia bekerja dalam bidang lembab. Dengan produk ini, tidak perlu takut
kandungan fluride enam kali lebih banyak dari pada sealent lainnya,
1. Fuji VII Putih adalah untuk gigi permenen/ gigi yang sudah erupsi.
2. Fuji VII Pink adalah untuk gigi sulung/ gigi yang belum erupsi.
(gcindiadental.com)
f. Instruksi dari operator kurang jelas atau tidak dipahami oleh pasien
Dengan tujuan melatih sasaran agar dapat melakukan sikat gigi dengan
cara yang baik dan benar serta meningkatkan kebersihan gigi dan mulut
Berkumur dengan larutan flour (NaF 0,2 %) atau bisa juga dengan
Tindakan ini dilakukan untuk menutupi pit dan fissure yang dalam
dengan bahan pengisi, tindakan ini juga untuk mencegah karies dini
Faktor Dalam :
Gigi Molar Satu Permanen
-
- Saliva
- Mikroorganisme
- Substrat
Pit dan Fissure
- Waktu
Karies Gigi
Faktor Luar :
- Usia
- Jenis Kelamin
- Tingkat Pendidikan
- Tingkat Ekonomi
- Lingkungan
- Pengetahuan
Gambar 2.3
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti