TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Karies gigi merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu
email, dentin dan cementum yang di sebabkan aktivitas maloklusi yang ada
bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan
(SKRT, 2004).
Etiologi atau penyebab karies atas faktor penyebab primer yang langsung
mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal
dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm.
Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti penyakit
beberapa kurun waktu. Karies gigi disebabkan oleh 4 faktor atau komponen
yang saling berinteraksi yaitu komponen dari gigi dan air ludah, komponen
mikroorganisme yang ada pada mulut, komponen makanan dan komponen
Menurut Dr. Aziz Ahmad Srigupta (2004), kedalaman karies dibagi menjadi :
belum terkena. Perawatan pada tahap ini cukup sederhana, dimana dokter
bahan restorasi amalgram atau bahan yang lebih baru yang sewarna dengan
2. Karies Media, Karies Media adalah dimana karies sudah mengenai dentin,
3. Karies Profunda, Karies Profunda adalah dimana karies baru mengenai email
lebih dari setengah dentin dan kadang kadang sudah mengenai pulpa.
melakukan penambalan.
menghindari makanan yang lengket, kenyal dan memilih snack dengan cermat.
Lalu pemeliharaan gigi, Mulut tidak bisa dihindarkan dari bakteri, tetapi
menyikat gigi minimal 2 kali sehari dan pemeriksaan gigi minimal 6 bulan
sekali, dan yang terakhir yaitu pemberian flour, membubuhkan flour dalam air
minum yang kekurangan flour untuk mencegah karies gigi, tambahan tersebut
a). Penambalan gigi, yaitu dengan membuang bagian gigi yang rusak dan
b). Dental Sealant, yaitu perawatan untuk mencegah gigi berlubang dengan
3). Pencegahan Tersier, yaitu gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan
a).Jumlah Karies
Jumlah karies gigi disini dilihat dari indeks karies gigi, jumlah karies gigi
Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukan jumlah karies gigi
seseorang atau sekelompok orang, indeks karies gigi yang dipergunakan DMF-
T dan def-t.
1. Indeks DMF – T adalah untuk gigi permanen
Decay : Jumlah gigi yang kariesnya masih dapat ditambal atau tidak dapat
ditambal.
Indeks ini sama dengan DMF-T hanya saja indeks def-t digunakan untuk
gigi sulung.
d (decayed), yaitu jika ditemukan gigi sulung dengan satu atau lebih karies
e (extracted), yaitu jika ditemukan gigi sulung yang berkaries dan tidak
f (filled), yaitu jika ditemukan gigi sulung yang mempunyai satu atau lebih
serta nilai nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi
lebih konsisten dan mudah diperhatikan (Nanda, 2013). Menurut Caragih (2013)
Karakteristik merupakan ciri atau Karakteristik yang secara ilmiah melekat pada
a. Usia.
Usia adalah waktu atau bertambahnya hari sejak lahir sampai ahir hidup,
menurut Depkes RI (2009) yaitu masa remaja akhir 17-25 tahun, masa dewasa
awal 26-35 tahun, masa dewasa akhir 36-45 tahun, masa lansia awal 46-55
tahun, sedangkan dalam penelitian ini, usia yang digunakan adalah usia antara
terjadinya karies. Usia anak mempengaruhi faktor resiko terjadinya karies jika
jumlah kariesnya lebih besar pengaruhnya maka akan semakin kuat dibanding
b. Jenis Kelamin
berpotensi terhadap karies gigi dibanding pria. Hal itu disebabkan erupsi gigi
anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki-laki sehingga gigi anak
perempuan berada lebih lama dalam mulut, akibatnya gigi anak perempuan
akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies. Demikian
c. Tingkat Pendidikan
seumur hidup, pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku
dasar dan madrasah Ibtidaiyah, lalu pendidikan menengah, yang terdiri atas
MA, SMK, MAK atau yang sederajat, dan yang terakhir yaitu Pendidikan
Keterangan :
: Diteliti
C. Pertanyaan Penelitian