Anda di halaman 1dari 4

Hubungan status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T def-t )

dengan perilaku menyikat gigi pada anak yatim di Panti Asuhan


Cemara Kota Bandung

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu
mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan ,baik dokter gigi maupun perawat gigi. Hal
ini terlihat bahwa penyaklit gigi dan mulut berada pada sepuluh besar penyakit terbanyak yang
tersebar diberbagai wilayah . Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia
adalah penyakit jaringan penyangga dan karies gigi,penyakit tersebut akibat terabaikannya
kebersihan gigi dan mulut (DepkesRI , 2004)
Mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang merupakan upaya untuk
menentukan keadaan kebersihan gigi dan mulut seseorang. Pada umunya untuk
mengukur kebersihan gigi dan mulut digunakan suatu indeks. Indeks adalah suatu angka
yang menyatakan suatu keadaan klinis. Status kesehatan gigi dan mulut dapat diukur
dengan derajat keparahan penyakit gigi serta mulut masyarakat , untuk itu diperlukan
indikator –indikator dengan kriteria yang ditetapkan oleh World Health Organization
(WHO),seperti indikator kesehatan gigi. Untuk penilaian Status karies dapat
menggunakan Indeks Decay Missing Filling-Tooth(DMF-T) pada gigi tetap dan decay
extracted filling –tooth(def-t) pada gigi sulung .
Berdasarkan teori Bloom, status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor , salah satu diantaranya adalah lingkungan , baik
lingkungan fisik( sarana pelayanan kesehatan ) maupun lingkungan sosial budaya (tingkat
pendidikan ,mata pencaharian dan ekonomi). Menurut WHO bahwa kesehatan gigi dan
mulut dengan kesehatan umum salingberhubungan. Karies merupakan proses
demineralisasi pada jaringan keras gigi serta diikuti dengan kerusakan material
organiknya yang disebabkan oleh macam-macam faktor yang saling memengaruhi, faktor
tersebut diantaranya adalah host, substrat, agen penyebab kariogenik, dan waktu. Karies
gigi dapat menyerang siapa saja baik pada anak-anak bahkan sampai usia lanjut, dan
tidak mengenal kultur, etnik, dan socialekonomi sekalipun.
Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering
ditemui di kalangan masyarakat. Menurut WHO prevalensi karies gigi pada anak-anak di
negara industri 60-90% populasi. Penyakit karies gigi pada anak balita diperkirakan
prevalensinya cukup tinggi (± 50%) dan pada suatu saat dapat menimbulkan rasa sakit
dan ketidaknyamanan saat makan yang dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan
sehingga akan memengaruhi indeks massa tubuh. Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Tahun 2013 menunjukkan peningkatan persentase prevalensi karies aktif
pada penduduk Indonesia yakni sebesar 43,4% pada tahun 2007 meningkat menjadi
53,2% pada tahun 2013.3 Indeks DMF-T menggambarkan tingkat pengala-man
kerusakan gigi atau karies. Indeks DMF-T merupakan penjumlahan dari gigi berlubang,
gigi yang hilang, dan gigi yang ditambal. Prevalensi karies yang diukur berdasarkan
indeks DMF-T rata-rata sebesar 4,6.3.
Dalam lingkungan keluarga ,orang tua memegang peranan penting untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat dan perilaku hidup sehat. Sekarang ini banyak anak-
anak yatim terlantar yang dibina pemerintahan atau lembaga masyarakat untuk diberikan
pendidikan, penyantunan dan pembinaan. Tetapi Pembinaan dan pendidikan kesehatan
gigi masih kurang. Anak –anak yatim ini mengalami kesulitan dalam melakukan
kebersihan mulutnya. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah pembinaan.
Sebagaimana yang tealah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : “Hubungan status kesehatan gigi(DMF-T def-t)
dengan perilaku menyikat gigi pada anak yatim di Panti Asuhan Cemara Kota Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah Bagaimana Hubungan Status Kesehatan Gigi (DMF-T def-t )
terhadap Perilaku Menyikat Gigi pada anak yatim dipanti asuhan Cemara di Kota
Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Diketehuinya hubungan status kesehatan gigi (DMF-T def-t) terhadap perilaku
menyikat gigi pada anak yatim dipanti asuhan Cemara di Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui angka (DMF-T def-t) pada anak yatim dipanti asuhan Cemara di
Kota Bandung.
b. Mengetahui perilaku cara menyikat gigi pada anak yatim dipanti asuhan
Cemara di Kota Bandung
D. Manfaat Penelitian

Bagi penentu kebijakan ( lembaga kesejahteraan sosial) , dapat dijadikan suatu


data untuk lebih memperhatikan kesehatan pada anak yatim , khususnya dibidang
kesehatan gigi dan mulut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi status kesgi

Indeks status kesehatan gigi DMF-T def-t

1) Status Kesehatan gigi

Pengertian perilaku
Macam –macam perilaku
2) Perilaku proses perubahan perilku

3) Oral fisio terapi Pengertian menyikat gigi


metode menyikat gigi

Definisi panti asuhan

4) Panti asuhan pengertian anak yatim

Ruang lingkup panti asuhan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi status kesgi


Indeks DMF-T def-t
1) Status Kesehatan gigi
Definisi Perilaku Menyikat Gigi
Metode menyikat gigi
2) Perilaku Menyikat Gigi Hal yang penting dalam menyikat gigi

Definisi panti asuhan

3) Panti asuhan Definisi Anak yatim

Anda mungkin juga menyukai