Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

HASIL PENGENDALIAN INFEKSI

Disusun oleh:

Katri Nur Rahmawati

P17325116081

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

KESEHATAN BANDUNG

2017
A. Pendahuluan

Dokter gigi, perawat gigi dan juga pasien memiliki resiko tinggi berkontak dengan
mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi. Tindakan secara asepsis
harus selalu dilakukan, termasuk tindakan pencegahan seperti sterilisasi dan desinfeksi. Dokter gigi dan
perawat gigi harus menganggap pasiennya adalah carrier dari hepatitis B, acquired immuno defficiency
syndrome (AIDS) atau tuberculosis (TBC), dan harus selalu mengikuti prosedur tindakan pencegahan.
Banyak penyakit infeksi dapat ditularkan selama perawatan gigi, antara lain TBC, sifilis, hepatitis A, B,
C, AIDS, ARC, herpes, dan lain-lain. Dengan melakukan tindakan pencegahan infeksi dapat dicegah
terjadinya infeksi yang berbahaya, bahkan dapat mencegah terjadinya kematian. Sumber infeksi yang
potensial pada praktek dokter gigi termasuk tangan, saliva, darah, sekresi hidung, baju, rambut juga alat-
alat/instrumen dan perlengkapan praktek lainnya harus dijaga sterilitasnya untuk mengurangi resiko
terjadinya infeksi.

Kontaminasi dari rongga mulut dan luka terbuka dapat disebarkan oleh udara, air, debu, aerosol,
percikan atau droplets, sekresi saluran pernafasan, plak, kalkulus, bahan tumpatan gigi dan debris. Flora
mulut yang patogen dari pasien dapat ditransmisikan pada jaringan atau organ (autogenous infection)
seperti katup jantung, sendi artificial, dan jaringan lunak sekitarnya, dan tulang.

( 1)Prosedur pencegahan penularan penyakit infeksi antar lain adalah evaluasi pasien, perlindungan diri,
sterilisasi dan desinfeksi, pembuangan sampah yang aman dan tindakan asepsis termasuk juga dalam
laboratorium tehnik gigi.

(2) Metode sterilisasi dan asepsis masa kini pada praktek dokter gigi dan laboratorium gigi secara nyata
telah menurunkan resiko terjadinya penyakit pada pasien, dokter gigi, dan stafnya.

Jalur utama penyebaran mikroorganisme pada praktek dokter gigi adalah melalui :

1. Kontak langsung dengan luka infeksi atau saliva dan darah yang terinfeksi.

2. Kontak tidak langsung dari alat-alat yang terkontaminasi.

3. Percikan darah, saliva atau sekresi nasofaring langsung pada kulit yang terluka maupun yang utuh atau
mukosa.
4. Aerosol atau penyebaran mikroorganisme melalui udara.

Kontrol infeksi secara umum

Dokter gigi dan perawat tidak mungkin yakin bahwa pasien yang datang untuk perawatan giginya adalah
carrier mikroorganisme infektif atau bukan, oleh karena itu semua pasien yang datang harus dianggap
merupakan carrier dari mikroorganisme patogen. Semua prosedur klinis yang dilakukan pada semua
pasien harus dilakukan dengan menggunakan kontrol infeksi yang umum. Banyak sumber penularan
infeksi pada praktek dokter gigi antara lain tangan, saliva, sekresi saluran pernafasan, darah, pakaian, dan
rambut, demikian pula instrumen gigi serta peralatan lainnya harus betul-betul diperhatikan untuk
mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Kontaminasi dari rongga mulut dan luka yang terbuka dapat disebabkan oleh udara, air, debu, aerosol,
percikan atau droplet, sekresi saluran pernafasan, plak, karang gigi, bahan tumpatan gigi serta debris.
Flora mulut pasien yang patogen dapat masuk ke dalam jaringan lain atau organ (autogenous infection)
seperti pada katup jantung yang lemah, sendi palsu dan jaringan lunak sekitarnya atau tulang.

Infeksi melalui udara

Mikroorganisme yang ditularkan melalui udara terdapat pada aerosol yang terhirup dan karenanya dapat
menyebabkan penyakit influenza, commond cold, dan tuberkulosis. Bila terjadi aerosol misalnya oleh
instrumen kecepatan tinggi, terbentuk percikan-percikan dengan ukuran yang berbeda-beda. Percikan
yang diameternya lebih besar dari 100 nanometer yang dinamakan splatter akan cepat jatuh oleh gaya
tarik bumi, sedang percikan yang umum terjadi adalah berukuran diameter kurang dari 100 nanometer.
Percikan kecil ini dengan cepat menguap dan tetap ada pada udara selama beberapa jam sebagai droplet
nuclei yang mengandung saliva atau sekresi serum yang kering dan mikroorganisme.

Infeksi melalui benda tajam dan jarum suntik

Jalur utama terjadinya penularan penyakit infeksi dalam bidang kedokteran gigi yaitu melalui kulit atau
mukosa yang terluka oleh benda tajam atau jarum suntik, termasuk di sini adalah penyebaran penyakit
hepatitis B dari pasien ke dokter gigi dan sebaliknya yang sudah terbukti.

Prosedur pencegahan infeksi


Prosedur pencegahan infeksi ada beberapa tahap :
- Evaluasi pasien

- Perlindungan diri

- Sterilisasi instrumen

- Disinfeksi permukaan

- Laboratorium yang asepsis

- Pembuangan sampah

1. Evaluasi pasien

Harus diketahui riwayat kesehatan yang lengkap dari tiap-tiap pasien dan perbaharui pada tiap tahap
kunjungan berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui adanya infeksi silang yang kemungkinan
terjadi pada praktek dokter gigi. Harus diperhatikan mengenai adanya penyakit infeksi yang berbahaya.

2. Perlindungan diri
Dalam hal ini termasuk :
- Kebersihan diri.
- Pemakaian baju praktek.
- Proteksi misalnya sarung tangan, kacamata, masker, dan rubber dam.
- Imunisasi.

Kebersihan diri

Kebersihan diri yang baik dapat mengurangi terjadinya infeksi silang pada praktek dokter gigi.
Secara umum pada waktu merawat pasien seorang dokter gigi harus :

- Hindari memegang sesuatu yang tidak dibutuhkan pada waktu merawat pasien, hindari kontak
tangan dengan mata, hidung, mulut, dan rambut serta hindari memegang luka atau abrasi.

- Tutupi luka atau lecet-lecet pada jari dengan plester sebab luka tersebut dapat merupakan tempat
masuknya mikroorganisme patogen (harus memakai sarung tangan).

- Cuci tangan dengan baik sebelum dan setelah merawat pasien dengna memakai sabun
antimikrobial (mis. klorheksidin glukonat) sebelum memakai sarung tangan.

Pemakaian baju praktek

- Dokter gigi dan stafnya harus memakai baju yang bersih dan baru dicuci.

- Baju tersebut harus diganti setiap hari dan harus diganti saat terjadi kontaminasi.
- Baju praktek harus dicuci dengan air panas dan deterjen serta pemutih klorin, untuk baju yang
terkontaminasi perlu penanganan tersendiri.Bakteri patogen dan beberapa virus, terutama virus
hepatitis B dapat hidup pada pakaian selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Proteksi

Untuk maksud ini harus menggunakan :

Sarung tangan
Kacamata
Masker
Rubber dam

Imunisasi

Dokter gigi , perawatan gigi dan mereka yang bekerja dalam bidang kedokteran gigi harus
memiliki data imunisasi yang baru. Di Inggris vaksin hepatitis B, tuberkulosis dan rubella (bagi
dokter gigi wanita) dianjurkan untuk mereka yang bekerja dalam bidang kedokteran gigi sebagai
tambahan dari imunisasi rutin seperti tetanus, poliomyelitis dan difteri. Di USA dianjurkan
imunisasi terhadap semua penyakit ini kecuali TBC dan influenza.

Metode asepsis
Selama perawatan gigi banyak benda, instrumen, dan peralatan di kamar praktek yang
terkontaminasi baik secara langsung melalui tangan atau melalui splatter dan aerosol. Usahakan
agar barang-barang yang dibutuhkan di ruang praktek seminimal mungkin dan tentukan mana
yang dapat ditutupi, disterilkan atau didisinfeksi. Tentukan mana yang harus dibersihkan tiap hari
dan mana yang cukup dibersihkan seminggu sekali, lantai dan juga permukaan lain yang datar
harus didisinfeksi.

Penutupan
Dengan menutupi benda dapat mengurangi kebutuhan untuk desinfeksi. Penutupan yang paling
berguna dan sederhana adalah kertas, plastik atau aluminium foil dan diganti tiap pasien.

Alat-alat yang dapat ditutupi :


Baki instrumen, tutupi dengan bib yaitu kertas yang dilapisi plastik.
Ujung alat rontgen ditutupi dengan plastik atau kertas yang diberi selotip.
Tombol-tombol pada unit gigi ditutupi dengan plastik atau aluminium foil.
Sandaran kepala dibungkus dengan penutup dari plastik atau kantung khusus.
Three way syringe dilapisi dengan plastik, dapat pula menggunakan ujung sekali pakai
(disposable) atau yang dapat disterilkan.
Ujung dari blood suction dilapisi dengan kantung plastik yang ujungnya digunting untuk
memasukkan ujungnya.
Pegangan lampu ditutupi dengan aluminium foil, kertas atau sepon berukuran 4 x 4 inci.
Untuk beberapa unit terdapat pegangan yang dapat disterilkan.
Ujung dari alat untuk menyinari tumpatan komposit, pegangan dan tombol trigger
ditutupi dengan pembungkus plastik dan diberi selotip.

Beberapa alat-alat yang tidak dapat ditutupi, harus disterilkan atau didesinfeksi. Daerah
operasional dapat dibersihkan dan didesinfeksi selama kurang lebih 10 menit.

Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh semua jenis mikroorganisme sedang desinfeksi adalah
proses yang membunuh atau menghilangkan mikroorganisme kecuali spora. Idealnya semua bentuk
vegetatif mikroorganisme mati, namun dengan terjadinya pengurangan jumlah mikroorganisme patogen
sampai pada tingkat yang tidak membahayakan masih dapat diterima.

Sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap :

Pembersihan sebelum sterilisasi.


Pembungkusan.
Proses sterilisasi.
Penyimpanan yang aseptik.

Dalam bidang kedokteran gigi pembersihan dapat dilakukan dengan :

- Pembersihan manual

- Pembersihan dengan ultrasonic

Sebelum disterilkan alat-alat harus dibersihkan terlebih dahulu dari debris organik, darah, dan saliva.
Asisten dokter gigi yang membersihkan alat tersebut harus memakai sarung tangan heavy duty yang
dinamakan tahap dekontaminasi.
Pembersihan dengan memakai alat ultrasonik dengan larutan detergen lebih aman, efisien, dan efektif
dibandingkan dengan penyikatan. Gunakan alat ultrasonik yang tertutup selama paling tidak 10 menit.
Setelah dibersihkan, instrumen tersebut dicuci dibawah aliran air dan dikeringkan dengan baik sebelum
disterilkan. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil sterilisasi yang sempurna dan untuk mencegah
terjadinya karat.

Pembungkusan

Setelah dibersihkan, instrumen harus dibungkus untuk memenuhi prosedur klinis yang baik. Instrumen
yang digunakan dalam kedokteran gigi harus dibungkus untuk sterilisasi dengan memakai :

- Nampan terbuka yang ditutup dengna kantung sterilisasi yang tembus pandang.

- Nampan yang berlubang dengan penutup yang dibungkus dengan kertas sterilisasi.

- Bungkus secara individual dengan bungkus untuk sterilisasi yang dapat dibeli.

Proses sterilisasi

Pada kedokteran gigi, sterilisasi dapat dicapai melalui metode :

- Pemanasan basah dengan tekanan tinggi (autoclave)

- Pemanasan kering (oven)

- Uap bahan kimia (chemivlave)

Metode sterilisasi yang tidak digunakan pada kedokteran gigi adalah gas etilen oksida dan radiasi gamma
(yang digunakan pada pabrik alat-alat dari plastik) dan filtrasi (yang digunakan untuk mensterilkan obat
suntik).

Pembungkusan instrumen yang dianjurkan pada metoda ini adalah kain muslin, kertas, dan plastik yang
"tembus" (permeable) uap atau nilon.

Penyimpanan dari alat-alat yang steril

Setelah sterilisasi, instrumen harus tetap steril hingga saat dipakai. Penyimpanan yang baik sama penting
dengan proses sterilisasi itu sendiri, karena penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan instrumen
tersebut tidak steril lagi. Lamanya sterilitas tergantung dari tempat dimana instrumen itu disimpan dan
bahan yang dipakai untuk membungkus. Daerah yang tertutup dan terlindung dengan aliran udara yang
minimal seperti pada lemari atau laci yang dapat dengan mudah didesinfeksi. Pembungkus instrumen
hanya boleh dibuka segera sebelum digunakan, apabila dalam waktu 1 bulan tidak digunakan harus
disterilkan ulang.

Macam macam sterilisasi alat kedokteran gigi


1. PANCI TEKAN
a) Alat :
- Panci tekan
- Kompor gas
- Korentang
- Baskom
- Sikat gigi
- Gelas ukur
b) Bahan :
- Handuk steril dan bersih
- Klorin 0,5%
- Sabun cuci

Persiapan
1) Persiapan alat sterilisasi dan bahan penunjang
2) Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : memakai sarung tangan dan masker,
jas lab, rambut rapih, kuku pendek, dan sepatu rapih.
3) Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja yaitu daerah sekitar kerja
bersih dan rapih, dipersiapkan secara ergonomis.
Pelaksanaan
1) Menyiapkan alat dan bahan(panci tekan, baskom 2 buah, sikat gigi, larutan klorin
0,5 % dan sabun cair , handuk steril dan handuk bersih.)
2) Mengisi baskom dengan air dan sabun cair dan baskom yang satunya dengan
larutan klorin 0,5%
3) Melakukan perendaman alat-alat kedokteran gigi yg sudah dipakai sebelumnya di
cuci dalam baskom yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10
menit(dekontaminasi)
Tujuan dari dekontaminasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme yang
menempel di alat-alat kedokteran gigi dan membersihkan sisa saliva dan darah
yang menempel.
Dekontaminasi jangan lebih dari 10 menit karna dapat menyebabkan alat alat
menjadi karatan.
4) Memindahkan alat yang sudah di rendam ke baskom yang berisi air dan sabun
cair, kemudian cuci dan di sikat dalam baskom
5) Membilas peralatan setelah dicuci dibawah air mengalir.
6) Mengisi panci tekan dengan air sampai batas yang telah di tentukan , kemudian
pasang sarangannya.
7) Menyusun alat-alat diatas sarangan.
8) Menutup panci tekan sampai betul-betul terkunci
9) Menyalakan kompor dan panaskan panci tekan sampai terdengar bunyi mendesis
dan tombol naik ke atas.
10) Mengecilkan api dan tunggu selama 15 menit.
11) Mematikan api setelah 15 menit.
12) Meununggu sampai uap didalam panci hilang atau buang uapnya dengan cara
membuka katup.
13) Membuka tutup panci dan ambil alat-alat dengan korentang
14) Mengeringkan dengan handuk steril.
15) Menyimpan peralatan dalam lemari yang bersih , tertutup dan bebas debu
Penyelesaian
Membersihkan kembali peralatan pemeriksaan dan merapihkan daerah tempat kerja.

2. DRYHEAT
a) Alat :
- Dry heat sterilisasi
- Korentang
- Baskom
- Sikat gigi
- Gelas ukur
- Alat yang akan di sterilisasi
b) Bahan :
- Handuk steril dan bersih
- Klorin 0,5%
- Sabun cuci

Persiapan
1) Persiapan alat sterilisasi dan bahan penunjang
2) Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : memakai sarung tangan dan masker, jas
lab, rambut rapih, kuku pendek, dan sepatu rapih.
3) Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja yaitu daerah sekitar kerja
bersih dan rapih, dipersiapkan secara ergonomis.
Pelaksanaan
1) Isi baskom dengan air dan sabun cair dan baskom yang satunya dengan larutan klorin
0,5%
2) Alat alat kedokteran gigi yang sudah dipakai sebelum di cuci direndam dalam
baskom yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit( dekontaminasi)
Tujuan dari dekontaminasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme yang
menempel di alat-alat kedokteran gigi dan membersihkan sisa saliva dan darah yang
menempel.
Dekontaminasi jangan lebih dari 10 menit karna dapat menyebabkan alat alat menjadi
karatan.
3) Alat yang sudah direndam pindahkan ke baskom yang berisi air dan sabun cair,
kemudian cuci dan di sikat dalam baskom.
4) Setelah di cuci bilas dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk bersih
5) Bungkus alat alat yg akan disterilkan dengan alumunium foil
6) Atur alat alat pada baki instrument kemudian masukan kedalam oven.
7) Tombol fresh air pindahkan ke angka nol
8) Putar tombol suhu ke angka 160 derajat celcius selama 2jam atau 180 derajat celcius
1jam
9) Putar tombol kea rah power kemudian tunggu sampai panasnya angka 160 derajar
celcius di display.
10) Setelah tercapai angka 160 derajat , putar tombol waktu ke angka 2 kemudian tunggu
sampai tombol waktu kembali ke angka nol( 2jam).
11) Untuk mempercepat pendinginan tombol fressair pindahkan ke 6.
12) Setelah dingin alat diambil dengan korentang.
13) Simpan alat dalam lemari yang bersih, tertutup dan bebas debu.
Penyelesaian
Membersihkan kembali peralatan pemeriksaan dan merapihkan daerah tempat kerja.

3. AUTOKLAF
a) Alat :
- Autoklaf
- Korentang
- Gelas ukur
- Sikat gigi
- Alat alat yg akan disterilkan
b) Bahan :
- Handuk steril dan bersih
- Klorin 0,5%
- Sabun cuci

Persiapan
1) Persiapan alat sterilisasi dan bahan penunjang
2) Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : memakai sarung tangan dan masker,
jas lab, rambut rapih, kuku pendek, dan sepatu rapih.
3) Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja yaitu daerah sekitar kerja
bersih dan rapih, dipersiapkan secara ergonomis.

Pelaksanaan
1) Siapkan alat dan bahan( autoklaf , baskom 2 buah, sikat gigi, larutan klorin 0,5%
dan sabun cair, handuk streril dan bersih.)
2) Mengisi baskom dengan air dan sabun cair dan baskom yang satunya dengan
larutan klorin 0,5%
3) Melakukan perendaman alat-alat kedokteran gigi yg sudah dipakai sebelumnya di
cuci dalam baskom yang berisi larutan klorin 0,5% selama 10
menit(dekontaminasi)
Tujuan dari dekontaminasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme yang
menempel di alat-alat kedokteran gigi dan membersihkan sisa saliva dan darah
yang menempel.
Dekontaminasi jangan lebih dari 10 menit karna dapat menyebabkan alat alat
menjadi karatan.
4) Memindahkan alat yang sudah di rendam ke baskom yang berisi air dan sabun
cair, kemudian cuci dan di sikat dalam baskom
5) Membilas peralatan setelah dicuci dibawah air mengalir dan keringkan di handuk
bersih.
6) Alat yang akan disterilkan di masukkan kedalam medipack.
7) Isi autoklaf dengan air sampai batas yang telah di tentukan, kemudian pasang
sarangannya.
8) Susun alat alat kedokteran gigi yg dimasukkan ke dalam medipack , diatas
sarangan.
9) Tutup autoklaf sampai betul-betul terkunci.
10) Tekan tombol power (lampu hijau menyala)
11) Putar tombol waktu ke angka 15 menit
12) Setelah selesai buka katup autoklaf perlahan lahan sampai tekanan uap air tidak
ada.
13) Buka katup autoklaf kemudian ambil alat dengan korentang
14) Simpan ditempat lemari yang bersih, tertutup dan bebas debu.

Penyelesaian
Membersihkan kembali peralatan pemeriksaan dan merapihkan daerah tempat kerja.
4. KIMIA
a) Alat :
- Sterilisasi kimia
- Korentang
- Baskom
- Sikat gigi
- Gelas ukur
b) Bahan :
- Handuk steril dan bersih
- Klorin 0,5%
- Glutaral dehide 2 %
- Sabun cuci
- Aquades steril
Persiapan
1) Persiapan alat sterilisasi dan bahan penunjang
2) Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : memakai sarung tangan dan masker,
jas lab, rambut rapih, kuku pendek, dan sepatu rapih.
3) Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja yaitu daerah sekitar kerja
bersih dan rapih, dipersiapkan secara ergonomis.

Pelaksanaan
1) Siapkan alat dan bahan (bak sterilisasi kimia, baskom 2 buah , sikat gigi, larutan
klorin 0,5% dan sabun cair, larutan kimia glutaraldehide 2%, handuk steril dan
bersih.)
2) Isi baskom dengan dengan air dan sabun cair dan baskom yang satunya dengan
larutan klorin 0,5%.
3) Alat alat kedokteran gigi yang sudah dipakai sebelumnya dicuci direndam dalam
baskom yang berisi larutan klorin 0.5% selama 10 menit (dekontaminasi)
Tujuan dari dekontaminasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme yang
menempel di alat-alat kedokteran gigi dan membersihkan sisa saliva dan darah yang
menempel.
Dekontaminasi jangan lebih dari 10 menit karna dapat menyebabkan alat alat menjadi
karatan.
4) Alat yang sudah direndam pindahkan ke baskom yang berisi air dan sabun cair ,
kemudian cuci dan sikat dalam baskom.
5) Setelah dicuci bilas dibawah air yang mengalir dan keringkan dengan handuk bersih .
6) Buat larutan dari benicide (glutaraldehide 2%) dengan perbandingan sesuia aturan
pabrik dalam bak sterilisasi kimia.
7) Alat-alat direndam dalam larutan kimia lamanya sesuai aturan pabrik.
8) Setelah direndam dalam larutan kimia, alat diangkat kemudian bilas dengan aquades
steril.
9) Keringkan dengan handuk steril.
10) Simpan alat dalam larutan lemari yang bersih , tertutup dan bebas debu.
Penyelesaian
Membersihkan kembali peralatan pemeriksaan dan merapihkan daerah tempat kerja.

5. BOILING
a) Alat:
- Panci
- Korentang
- Baskom
- Sikat gigi
- Gelas ukur
b) Bahan:
- Handuk steril dan bersih
- Klorin 0.5%
- Sabun cuci
- Aquades
Persiapan
1) Persiapan alat sterilisasi dan bahan penunjang
2) Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : memakai sarung tangan dan masker, jas
lab, rambut rapih, kuku pendek, dan sepatu rapih.
3) Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja yaitu daerah sekitar kerja
bersih dan rapih, dipersiapkan secara ergonomis.
Pelaksanaan
1) Siapkan alat dan bahan (bak instrument/panci, baskom 2, sikat gigi, larutan klorin
0.5%dan sabun cair, handukn steril dan bersih
2) Isi baskom dengan air dan sabun cair dan baskom yang satunya dengan larutan klorin
0.5%.
3) Alat-alat kedokteran gigi yang sudah dipakai sebelum dicuci direndam dalam baskom
yang berisi larutan klorin 0.5% selama 10 menit (dekontaminasi)
Tujuan dari dekontaminasi adalah mengurangi jumlah mikroorganisme yang
menempel di alat-alat kedokteran gigi dan membersihkan sisa saliva dan darah yang
menempel.
Dekontaminasi jangan lebih dari 10 menit karna dapat menyebabkan alat alat menjadi
karatan.
4) Alat yang sudah direndam di pindahkan ke baskom yang berisi air dan sabun cair,
kemudian cuci dan sikat dalam baskom.
5) Setelah di cuci dibilas di bawah air mengalir
6) Alat-alat di simpan dalam bak instrument/panci
7) Isi panci dengan air sampai 2cm diatas alat
8) Nyalakan kompor dan panaskan panci sampai air mendidih, kemudian tunggu sampai
15 menit
9) Setelah 15 menit matikan api
10) Ambil alat menggunakan korentang steril
11) Simpan alat dalam lemari yang bersih,, tertutup dan bebas debu.

Penyelesaian
Membersihkan kembali peralatan pemeriksaan dan merapihkan daerah tempat kerja.

6. RUANGAN
Persiapan
1) Operator (jas lab, putih bersih, kuku pendek, rambut rapih, sarung tangan dan
masker)
2) Alat dan bahan yang di perlukan
Pelaksanaan
1) Lantai di sapu dan dip el dengan larutan desinfeksi
2) Lameri, meja, dan kursi dosen di lap bersih
3) Dental unit di bersihkan
4) Bak cuci dan sekitar nya di sikat dan dibersihkan.
5) Pembuangan limbah padat dan cair sesuai prosedur
Penyelesaian
Membereskan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
Tujuan sterilisasi rungan:
Untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, yang bebas dari mikroorganisme.

7. UNIT DOSING
Persiapan
1) Operator (jas lab, putih bersih, kuku pendek, rambut rapih, sarung tangan dan
masker)
2) Alat dan bahan yang di perlukan : ( kasa, kapas, tissue, handuk bersih dan alcohol
70%, alumunium foil, oven, dappen disk dan gunting
Pelaksanaan
1) Mencuci tangan
2) Membuat tampon
- Sesuai dengan ukuran/bentuk dan seragam
- Tidak kotor
- Rapih
3) Membuat cotton roll
- Sesuai dengan ukuran/ bentuk dan seragam
- Tidak kotor
- Rapih
4) Membuat cotton pellet
- Sesuai dengan ukuran/ bentuk dan seragam
- Tidak kotor
- Rapih
- Tidak menempel
Penyelesaian
1) Mmembungkus masing-masing hasil didalam alumunium foil
2) Memberi nama dan tanggal dan masukkan kedalam drusing drum

8. OVEN
1) Alat:
- Oven
- Drussing drum
- Dappen disk.
2) Bahan:
- Alumunium foil
- Alqohol 70%

9. BAHAN CETAK
Persiapan
1) Persiapan operator
- Personal hygine (kuku pendek, rambut rapih, persiapan di lepas)
- Persiapan pelindung diri
2) Persiapan alat dan bahan
(alat semprot, baskom, tissue, larutan clorin 0.5%)
Pelaksanaan
1) Teknik semprot
- Setelah sendok cetak keluar dari rongga mulut, cuci sendok cetak di bawah air
mengalir
- Setelah dicuci, pasanng tissue di seluruh permukaan sendok cetak
- Kemudian semprotkan larutan klorin 0.5%
- Setelah selesai diamkan 10 menit
- Setelah itu bilas dibawah air mengalir
2) Teknik merendam
- Setelah sendok cetak keluar dari rongga mulut cuci dibawah air mengalir
- Siapkan larutan klorin 0.5% di dalam baskom untuk merendam sendok cetak
- Setelah larutran telah dibuat, rendam sendok cetak pada baskom 10 menit
- Setelah itu, bilas kembali dibawah air mengalir
Penyimpanan
Setelah selesai di desinfeksi, bahan cetak siap untuk di kirim ke lab.
Penyelesaian
Membereskan kembali alat-alat sterilisasi.
10. DENTAL UNIT
a) Alat:
- Ember
- Sprayer
- Sikat spitton bowl
b) Bahan:
- Alqokol 70%
- Sabun cair cuci tangan.
- Lysol
- Kasa
- Plastic wrapping
- Klorin 0.5%
11. Persiapan
1) Siapkan alat dan bahan (ember, sikat wastafel, sprayer, lap dan handuk, sabun cair,
larutan klorin 0.5%, alcohol 70%, kapas dan kain kasa) dan alat pelindung diri
12. Pelaksanaan
1) Spitton bowl disikat dengan larutan detergen dan sabun colek bilas dengan air
kemudian terakhir dibilas dengan larutan desinfektan
2) Contra angle setiap ganti pasien bagian dari kepala contra angle bagian dari di ulas
dengan kapas yang dibasahi alcohol 70%
3) Untuk low speed setelah bekerja bagian kepala contra angle di puter dengan wadsah
yang berisi alqohol 70% selama 3 menit
4) Untuk hight speed laukan plussing selama 30detik
5) Memberi pelumas pada contra angel
6) Menutup contra angel dan water syringe dengan kain kasa yang telah dibasahi
alcohol 70%
7) Membersihkan dental unit dan bagian-bagian nya kecuali lampu.
8) Dental unit dibersihkan dan di lap dengan larutan detergen atau sabun cair lalu dibilas
dengan handuk basah dan keringkan.
9) Pada dental unit di semprot dengan larutan desinfektas (laruitan klorin 0.5%)
diamkan 10 menit kemudian keringkan dengan handuk atau lap bersih
10) Memberihkan lampu dengan kapas berakohol 70% hanya bagian luar nya saja
11) Membersihkan kompresor dengan cara badan kompresor dilap dan sisa angin dalam
tabung kompresor dibuang.
13. penyelesaian
Membersihkan kembali peralatan pemeriksaan dan merapihkan daerah tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai