Anda di halaman 1dari 30

Seminar Pedodonsia Topik 3

“TINDAKAN ASEPSIS DAN PASIEN SAFETY SERTA


TINDAKAN PENCEGAHAN”

Nama Mahasiswa:
Novita Herdianti Effendi 160112130070

Pembimbing I:
Prof. Dr. Willyanti Soewondo, drg., Sp.KGA(K)

Pembimbing II:
Yunny Mahriani, drg
Amila Yashni M.A., drg
Purwandito Pujoraharjo, drg
4. Teknik Isolasi
2. Persiapan  Rubber dam
Lingkungan
TINDAKAN
Kerja
ASEPSIS
DAN PASIEN
SAFETY
3. Persiapan
Pasien
1. Persiapan
Operator
Mempermudah
perawatan gigi

Melindun Mengurang
gi Pasien Tujuan
Tindakan i infeksi
& silang
Operator Asepsis &
Pasien Safety

Mengurangi
Standar
mikroorganism
kebersihan
e patogen

Bhanu and Deepali. 2011. Infection Control Prevention in Dentistry


Standard Precautions
Tindakan untuk Tujuan:
mengurangi risiko penularan Melindungi dokter gigi, pasien
infeksi dari mikroorganisme dan staf dari paparan objek
yang dapat menyebar melalui infeksius selama
darah, cairan tubuh, ekskresi, prosedur perawatan
sekresi dan lain-lain. berlangsung

Melingkupi:
Sterilisasi
Instrumen dan ruangan,
Desinfeksi permukaan dan
Pengelolaan limbah medis.
Persiapan
Operator

5
Latar belakang

Drg dan tenaga kesehatan Mikroorganisme agen


gigi beresiko tinggi peyebab infeksi :bakteri
penularan infeksi virus, fungi, parasit

Jalur penularan DRG:


• Kulit/mukosa yg terluka benda KEDOKTERAN GIGI:
tajam/jarum suntik • HIV
• Percikan darah • Hepatitis B, C
• Tangan • Herpes simplex 1 tipe 1
• Plak gigi dan 2
• Percikan Saliva/ dari rongga mulut • Mycobacterium
pasien tuberkulosis
• Sekresi sal. Pernafasan • Staphilococci/
• Debu/partikel pengeboran gigi Steptococci
• Pakaian dan rambut
• Instrumen gigi/peralatan lainnya
Yuzbasioglu, E., Sarac, D., et all. A survey of Cross-
Infection Control Procedures: knowledge and attitude of
Operator dalam keadaan sehat
• Imunisasi/ vaksin
• Pemeriksaan kesehatan secara
berkala
• Selalu cuci tangan dan menjaga
kebersihan sesuai dengan SOP

Persiapan
Operator APD yang sesuai
• OSHA operator medis tergolong
kategori 1
• APD: OSHA
• Sarung tangan
• Gaun
• Face shield, hair protection
• Mouth Mask
• Goggles / Eye wear
Persiapan
Lingkungan Kerja
Kewaspadaan Universal
(Centre for Disease
Persiapan Control (CDC)):
Lingkungan Semua darah dan cairan
tubuh yang berada di
Kerja lingkungan kerja harus
dianggap bahan yang
dapat menimbulkan infeksi

 Perlindungan pribadi
 Sterilisasi dan desinfeksi TAHAPAN
bahan/alat serta daerah (American
kerja Dental
 Desinfeksi permukaan di Association
ruang praktek yang (ADA)& CDC) :
mungkin terciprati/
tersentuh bahan yang
terkontaminasi
 Pembuangan limbah medis
yang benar
Sumawita, N. 2006. Pencegahan Infeksi Silang dalam Perawatan Konservasi
gigi. Jurnal Epidemiologi Indonesia. 8(1). Hlm 34-41.
Menggunakan sarung tangan
selama perawatan dan
menggantinya setiap pasien

Mencuci
tangan Melakukan
sebelum dan sterilisasi dan
sesudah desinfeksi alat
merawat Kewaspadaan dan dental chair
pasien
Menyeluruh di
Tempat
Menggunakan Praktek
masker selama Menggunakan
perawatan dan (CDC) jarum suntik
menggatinya apabila sekali pakai
terlihat basah

Sudah
vaksinasi
hepatitis B Cottone, J.A., Terezhalmy, G.T dan Molinnari, J.A.
Mengendalikan Penyebaran Infeksi pada Praktek
dokter gigi. Penerjemah: Lilian Yuwono. 2000
Sterilisasi
Sterilisasi Instrumen Sterilisasi Ruangan

• 3 macam proses sterilisasi yang digunakan di


• - Zat kimia (fenol 5%) pada
kedokteran gigi:
• Sterilisasi panas autoklaf, pemanasan kering, Enkas,
• - Sinar ultraviolet
chemiclave
• Sterilisasi gas gas oksida etilen • - Sistem aliran udara
• Sterilisasi cairan kimia larutan glutaraldehid laminar/Laminary Air Flow
(LAF).
2%
• Instrumen perawatan pasien dikategorikan
kritis, semi kritis dan nonkritis tergantung
potensi risiko infeksi & tujuan penggunaannya
Kategori Definisi Alat
Kritis Menembus jaringan lunak atau tulang yang memiliki Instrumen bedah, scaler
risiko periodontal, pisau bedah, tang gigi,
terbesar penularan infeksi, masuk ke aliran darah/ elevator dan
jaringan normal lainnya dan harus disterilkan dengan retraktor tutup.
panas

Semikritis Menyentuh selaput lendir atau kulit yang tidak utuh, Kaca mulut, kondensor amalgam,
tidak menembus jaringan lunak ataupun masuk ke instrumen restoratif, handpieces,
aliran darah pinset gigi dan probe
atau jaringan normal lainnya dan memiliki risiko
penularan lebih rendah.
Peralatan semikritis harus disimpan dengan cara
dibungkus dalam laci tertutup atau dalam wadah khusus
seperti kaset instrumen.
Non kritis Menimbulkan risiko penularan infeksi minimal, Radiografi kepala, manset tekanan
berkontak darah, facebow, alat ukur,
hanya pada kulit yang utuh. kacamata pelindung
Peralatan nonkritis dibersihkan dengan deterjen dan air
tetapi dalam beberapa kasus peralatan ini dibersihkan
dengan disinfeksi panas dan air.
Setelah pengolahan, instrumen ini disimpan dengan
cara
yang sama seperti semikritis
Asepsis dan Desinfeksi Permukaan
Proses menghancurkan organisme • Alkohol Larutan etil
patogen yang menyebabkan infeksi alkoho/propil alkohol
namun tidak mematikan sporanya mendesinfeksi kulit
dengan menggunakan panas, bahan
kimia/keduanya • Aldehid Glutaraldehid
2% mendesinfeksi alat
yang tidak dapat
disterilkan
dental unit, kabinet, tuba dan pipa, • BiguanidKlorheksidin,
serta handpiece dan instrumen
tangan
biguanid antiseptik dan
kontrol plak
Desinfeksi • Senyawa Halogen
betadine
• Fenol tidak mengiritasi
Desinfektan yang digunakan di
kulit digunakan
kedokteran gigi: membersihkan alat yang
terkontaminasi karena
tidak dapat dirusak oleh
zat organik dettol
• Hidrogen peroksida
z

Persiapan
Pasien
KESELAMATAN Penghindaran, pencegahan dan
PASIEN perbaikan dari hasil tindakan
yang buruk atau injuri yang
berasal dari proses perawatan
kesehatan.
SETIAP PASIEN YANG DATANG HARUS DI
SCREENING

Anamnesis : Membantu operator


1. Riwayat medis dan pasien untuk :
2. Latar belakang sosial 1. Diagnosis awal
3. Pemeriksaan yang 2. Penanganan awal
pernah dilakukan penyakit
4. Alergi 3. Pengetahuan pasien
5. Reaksi obat yang berkebutuhan khusus
pernah dialami

Bhanu and Deepali. 2011. Infection Control Prevention in Dentistry


z
Teknik Isolasi
dengan
Rubber Dam
KEUNTUNGAN
1. Melindungi jalan napas Pasien
2. Menyediakan retraksi dan proteksi pada
jaringan lunak
3. Meningkatkan kontrol infeksi
4. Meningkatkan akses dan pengelihatan
operator
5. Meningkatkan keberhasilan
penambalan

Cameron and Widmer. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Ed.


PROSEDUR
• Anestesi biasanya sangat dibutuhkan untuk
penempatan clamps  pasien anak dibutuhkan
anestesi sedasi untuk membantu penanganan.
• Digunakan teknik split dam
• Apabila ada 2 gigi atau lebih dalam satu regio
untuk dikerjakan, dental floss dapat digunakan
selain menggunakan clamp
• Melepas sheet rubber dam dapat dilakukan
dengan melepas clamp
• Pada anestesi umum  digunakan double dam
untuk mempersingkat pengerjaan.
• Pastikan pasien tidak ada alergi latex

Cameron and Widmer. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Ed.


PENEMPATAN RUBBER DAM

 Cameron
and
Widmer.
2013.
TEKNIK SPLIT DAM

 Cameron and
Widmer. 2013.
Handbook of
Pediatric
TINDAKAN
PENCEGAHAN ORAL
Profilaksis Oral Perawatan Pit dan
Fissure Sealant

Perawatan
Perawatan Topikal Preventive
Aplikasi Fluor Adhesive
Restoration (PAR)
Profilaksis Oral

• Penghilangan plak dan kalkulus pada pasien


dengan 2 cara :
Sikat Gigi
Scaling
 Sangat penting dilakukan sebelum tindakan
topical flour

Casamassimo, 2013. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence


SIKAT GIGI
Pemilihan Sikat Gigi Teknik Menyikat Gigi
(Fedi. 2005) (Finn. 2003)
• Kepala sikat kecil, Teknik sirkuler paling mudah
serabut sikat 2-4, dilakukan oleh anak-anak
tiap serabut terdiri  Bulu sikat ditempatkan tegak
dari 5-12 berkas lurus pada permukaan bukal
dengan gigi dalam keadaan oklusi
• Permukaan
 Sikat digerakkan dalam lingkaran
serabut sikat datar
besar
atau rata
 Bagian labial disikat dalam
• Serabut sikat halus lingkaran kecil
dan elastis  Permukaan lingual dan oklusal
disikat dengan gerakan horizontal
 Semua gerakkan dilakukan 10x
Pit & Fissure Sealant
• Kebanyakan karies TAHAPAN PENGERJAAN
terdapat pada pit Isolasi dengan Bersihkan pit dan
dan fisur rubber dam fisur

• Indikasi :
– Gigi molar permanen
– Gigi premolar permanen Aplikasikan
sealant Etching

Lepaskan rubber
Periksa oklusi
dam

Cameron and Widmer. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Ed.


Perawatan Topikal Aplikasi Fluor

 Usia 3 hingga 6 tahun


 Beraksi pada gigi yang telah erupsi.
 Cara kerjanya  Fluoride meremineralisasi enamel

Acidulated
Fluoride
phosphate
Varnish
fluoride gels Concentrated
Macam
fluoride gels,
Sediaan foams,
solution,
creme

Stannous Neutral
Fluoride Sodium
Solution Fluoride Gels

Cameron and Widmer. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Ed.


• Untuk pasien berkebutuhan khusus… caries
attachment… rampan caries resiko karies tinggi.. Untk
melihat medically compromise… Fluoride Varnish :
- ditemukan untuk memanjangkan kontak fluor dan gigi
- Diindikasi untuk hipersensitif, alternatif fissure sealant,
local remineralisasi white spot lesi, preventif program
untuk anak dengan karies aktif pada primary tooth dan
permanen, preventif rutin untuk special need patient
- Varnish simple
- Profilaksis tidak
TAHAPAN PENGERJAAN

Profilaksis Pemilihan
Oral tray

Mengeringka
Memasukan
n permukaan
1,5 ml APF
gigi

Masukkan
Tray selama
1-4 menit

Casamassimo, 2013. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence


Perawatan Preventive Adhesif Restoration
(PAR)
Tipe A Tipe B Tipe C
• preparasi hanya • preparasi pada • preparasi
pada email, pit, email berbatasan minimal pada
fisur dengan dentin kareis dentin
• anamnesisi : gigi • anamnesis : gigi • anamnesis : gigi
berlubang mulai terasa ngilu ngilu
• gejala klinis : • gejala klinis : • gejala klinis :
karies email pada karies dentin, karies hingga
pit dan fisur, tampak dentin, tampak
tampak dekalsifikasi pada dekalsifikasi pada
dekalsifikasi pada permukaan gigi permukaan gigi
permukaan gigi
TAHAPAN PENGERJAAN PAR
Tipe A Tipe B Tipe C
Aplikasi
Preparasi Etsa

aplikasi Aplikasi
PRR-B bonding

Memeriksa Kontrol dan


oklusi evaluasi

Anda mungkin juga menyukai