0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengendalian infeksi silang dalam praktik kedokteran gigi untuk mencegah penularan penyakit menular antara pasien dan tenaga kesehatan. Hal-hal yang perlu dilakukan meliputi teknik aseptik, penggunaan alat pelindung diri, sterilisasi peralatan, dan desinfeksi lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengendalian infeksi silang dalam praktik kedokteran gigi untuk mencegah penularan penyakit menular antara pasien dan tenaga kesehatan. Hal-hal yang perlu dilakukan meliputi teknik aseptik, penggunaan alat pelindung diri, sterilisasi peralatan, dan desinfeksi lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengendalian infeksi silang dalam praktik kedokteran gigi untuk mencegah penularan penyakit menular antara pasien dan tenaga kesehatan. Hal-hal yang perlu dilakukan meliputi teknik aseptik, penggunaan alat pelindung diri, sterilisasi peralatan, dan desinfeksi lingkungan kerja.
PENDAHULUAN • Tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan kedokteran gigi di Indonesia, yaitu melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi. • Prosedur pelaksanaan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi tersebut harus dilaksanakan pada semua praktik pelayanan kesehatan gigi dan mulut di seluruh Indonesia PENDAHULUAN • Tujuan pencegahan dan pengendalian infeksi pada praktik dokter gigi adalah untuk mencegah penularan infeksi baik kepada pekerja layanan kesehatan maupun pasien ketika sedang dilakukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. • Sarana pelayanan kesehatan wajib memberikan jaminan keamanan kesehatan baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat yang dilayani. PENDAHULUAN • Tenaga pelayanan kesehatan yang berkecimpung dalam bidang kedokteran gigi memiliki risiko tinggi mengalami infeksi karena keberadaan mikroorganisme patogendalam rongga mulut termasuksaliva dan darah, dan kemungkinkan luka akibat tertusuk jarum suntik (Porter, dkk., 1990; Cleveland, dkk., 1995) PENDAHULUAN • Pengendalian infeksi ini masuk ke dalam MDGs (Milenium Development Goals) ke-6 dan 7 yaitu pengendalian infeksi silang yang tepat diperlukan untuk mencegah penularan penyakit menular selama perawatan gigi. Target WHO 2020 salah satunya adalah meningkatkan jumlah pelayanan kesehatan yang kompeten untuk mengenali dan mengurangi risiko dari transmisi penyakit menular di lingkungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. PERHATIAN ! • Dokter gigi, perawat gigi maupun petugas kesehatan gigi lainnya mempunyai tugas penting untuk melakukan pencegahan dalam rangka melindungi pasien-pasiennya serta seluruh staff dari resiko adanya infeksi silang. Kegagalan ataupun kesalahan dalam menggunakan fasilitas untuk pembebasan kuman, desinfektan dan sterilisasi berarti sudah melakukan kejahatan profesional.(The Dental Council, Dublin 2) PERHATIAN ! • Untuk meminimalkan resiko penyebaran infeksi antara pasien dengan pasien atau pasien dengan staff kesehatan dalam praktek kedokteran gigi rutin sehari hari untuk mencegah terjadinya infeksi silang maka prosedur tetap pencegahan harus diikuti.Seluruh staff kesehatan gigi harus melindungi dirinya sendiri dengan imunisasi seperti TBC, Hepatitis B dan HIV AIDs.(The Dental Council, Dublin 2) Hal hal rutin yang harus dikerjakan oleh Staff kedokteran gigi • Sarung tangan harus selalu dipakai mrwat ps • Masker untuk melindungi mukosa mulut dan hidung dr percikan hrs dipakai • Mata harus dilindungi dengan kacamata dari percikan darah dan ludah • Metode sterilisasi harus digunakan Oven dsb • Membersihkan instrumen dan tempat kerja • Barang disposible hati2 agar tdk kontak manusia Istilah istilah dalam infeksi silang • Asepsis : bebas dari infeksi (lawan sepsis) • Sterilisasi dingin: Sterilisasi pada temperatur kamar dengan bahan kimia • Antiseptik: bahan untuk mencegah aksi bakteri pd jaringan hidup • Infeksi silang: transmisi bakteri patogen dari pasien ke pasien lain • Desinfektan: bahan kimia yg dapat membunuh bakteri patogen • Desinfeksi: penghancuran bakteri patogenik dg bahan kimia • Nosokomial: infeksi yg ditularkan dari lingk.kantor/Rmh sakit • Sterilisasi memusnahkan semua jasad hidup termasuk bakteri,spora ,jamur virus • Dalam penularan infeksi dari seseorang ke orang lain dalam lingkungan kesehatan melalui 2 cara : • 1. Kontak langsung: lewat darah dan saliva • 2. Kontak tidak langsua. a.Injeksi atau inokulasi lewat instrumen tajam atau luka terbuka b. lewat tangan, dari pasien ke pasien, lewat media meja kursi, baju, kartu record dsb c. Instrumen yang terkontaminasi d. Aerosol, spray • Tingkat keparahan infeksi tergantung: 1. Keganasan mikroorganisme 2. Jumlah mikroorganisme 3. Multiplikasi dan kapasitas tingkat resisten mikroorganisme Pada umumnya sistem pengendalian infeksi silang meliputi 1. Teknik aseptik 2. Tangan hygienis 3. Menggunakan masker, sarung tangan, pelindung mata dan baju pelindung 4. 4. Managemen pembuangan sampah 5. Pencegahan luka 6. Sterilisasi desinfeksi alat alat 7. Permukaan lingkungan • Paling berbahaya dalam penularan infeksi adalah : • 1.hepatitis B dan C • 2. HIV AIDs • 3. TBC • Covid 19 • Penularan lewat instrument yg terkontaminasi dan lewat hidung , mulut, mata dan kulit masker Baju pelindung Kaca mata pelindung Pelindung kepala Sarung tangan/gloves Air mengalir untuk menuci alat Menggunakan sabun untuk mencuci tangan Paper towel untuk mengeringkan tangan/permukaan lainnya seperti meja Yang perlu didesinfeksi termasuk handle lampu/switch off-on lampu Desinfeksi yang sering dipegang tangan Pengemasan alat setelah disterilisasi Handle pintu perlu didesinfeksi Gagang telpon didesinfeksi