Anda di halaman 1dari 6

DESINFEKTAN DAN STERILISASI DI KLINIK GIGI

Dosen pembimbing : Drg.Irma HY Siregar MHKes

Disusun oleh :

Nama : Vika Apriliani

NIM : P1337425219114

JURUSAN THERAPIS GIGI DAN MULUT

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020-2021
BAB 1

A. Latar Belakang

Tenaga pelayaran kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mempunyai kewajiban untuk
selalu memenuhi salah satu kriteria standar pelayanan kedokteran gigi di Indonesia, yaitu
melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Dokter gigi harus dapat
memastikan seluruh tenaga pelayanan yang bekerja didalam lingkungan nya mempunyai
pengetahuan dan mendapatkan pelatihan yang kuat tentang pencegahan dan pengendalian
infeksi.

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk
Indonesia. Pada klinik gigi, saliva pasien, plak gigi, darah , pus , dan carian krevekular dapat
teraerosol dan meninggalkan noda. Mikroorganisme dapat menyatu dengan material- material
tersebut dan menyebabkan infeksi hingga dapat menularkan penyakit. Beberapa penyakit yang
paling umum adalah influenza , penumonia , 2TBC, herpes, Hepatitis dan Aids . Salah satu
upaya pencegahan terhadap infeksi silang adalah dengan penerapan proteksi diri yang baik
dan benar oleh dokter gigi.

Tenaga kesehatan memiliki resiko terpapar infeksi silang dan penyakit menular. Menurut
( menurut Mulyani Sri dan putri , 2019) , ada strategi pencegahan infeksi yang relatif murah ,
salah satu nya dengan memperhatikan proses dekontaminasi Dan pembersihan alat- alat kotor
dengan sterilisasi. Metode sterilisasi termasuk tindakan pemanasan kering atau lembab,
beragam gas atau cairan bahan kimia, filtrasi dan radiasi intonasi . Sterilisasi adalah metode
yang paling aman dan efisien, tetapi kadang disituasi tertentu alat sterilisasi tidak tersedia.
Dalam keadaan tidak tersedia nya alat sterilisasi , disinfeksi tingkat tinggi merupakan cara lain
yang dapat diterima ( merebus boiling). Teknik ini dengan cara merebus dengan air mendidih
100 derajat selama 15 sampai 20 menit dihitung setelah air mendidih ( mulyani, Sri dan putri ,
2019). DTT dilakukan untuk membunuh berbagai mikroorganisme tetapi dilakukan tidak untuk
endospora bakteri ( ulah, 2010).
Oleh karena itu , sterilisasi dan desinfeksi diklinik gigi sangat perlu karena jika tidak dilakukan
maka dokter dan perawat akan kena infeksi silang . Infeksi silang dapat terjadi lewat jalur antar
pasien , dokter gigi beserta staf, instrumen dan udara
Bab II

A. Pembahasan

Infeksi silang dalam kedokteran gigi adalah perpindahan penyebab penyakit diantara
pasien , dokter gigi , mahasiswa klinik , dan petugas kesehatan dalam lingkungan pelayanan
kesehatan gigi . Penularan mikroorganisme terjadi dengan cara : kontak langsung dengan lesi ,
Saliva , darah orang yang terinfeksi, penularan tidak langsung melalui alat yang terkontaminasi ,
melalui percikan atau tumpahan darah, Saliva dan selaput lendir , kemudian penularan Lewat
udara atau dengan terhirupnya aerosol .

Deninfeksi adalah proses menghancurkan organisme patogen yang menyebabkan infeksi


namun tidak mematikan seporanya dengan menggunakan panas , bahan kimia atau keduanya
yang dilakukan terhadap benda mati . Desinfeksi permukaan dilakukan pada DU , kabinet , tuba
dan pipa , handpience dan instrumen tangan.

Pemahaman dasar tentang perbedaan antara sterilisasi dengan desinfeksi . Sterilisasi


adalah prosedur membunuh semua mikroorganisme , virus dan sepora hidup yang melekat
dalam perawatan medis. Sedangkan deninfeksi menghancurkan mikroorganisme dengan cara
fisik dan kurang mematikan dari pada sterilisasi .

Ada 3 macam proses sterilisasi yang digunakan kedokteran gigi yaitu :

1. Sterilisasi panas

Contohnya: autoclaf , pemanasan kering

2. Sterilisasi gas

Contohnya: gas oksida etilen

3. Sterilisasi cairan kimia

Contohnya: larutan gluteral dehid 2%


Bab III

Penutup

Sterilisasi adalah prosedur membunuh semua mikroorganisme , virus dan sepora hidup
yang melekat dalam perawatan medis. Sedangkan deninfeksi menghancurkan mikroorganisme
dengan cara fisik dan kurang mematikan dari pada sterilisasi .

Beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi adalah mencegah terjadinya infeksi ,


mencegah makanan menjadi rusak mencegah kontaminasi mikroorganisme terhadap bahan -
bahan yang dipakai dalam melakukan biakan murni .

Sterilisasi menggunakan autoclaf dirasa sangat efektif membunuh mikroorganisme


hingga keseporanya karena selain panas juga didalam ruangan tertutup yang bertekanan
tinggi . Autoclaf mencapai temperatur uap maksimum hingga 250° F atau sekitar 121°C dengan
tekanan mencapai 103 hingan 106 KPA.
DAFTAR PUSTAKA

Https // core. AC. UK/download/ pdf/233901957.pdf

Https//core. AC. UK/download/pdf/77619768.pdf

File: ///C: /Users/users/download/Galih%20Paramarta%201921A0056.pdf

Anda mungkin juga menyukai