PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sterilisasi dan desinfeksi merupakan tindakan yang dilakukan untuk
membersihkan alat-alat medis. Sterilisasi merupakan hal yang mutlak
dilakukan untuk mencegah infeksi nosokimial, karena peralatan medis seperti
pinset, bengkok, dan alat medis yang terbuat dari aluminium digunakan untuk
banyak pasien. Sehingga memungkikan alat-alat tersebut terkontaminasi oleh
mikroorganisme. Sebagai calon tegana medis sebaiknyamengetahui hal-hal
tersebut sehingga daapat mengaplikasi dalam profesi kelak.
B. TUJUAN
Dari latar belakang masalah yang telah dipapakan sebelumnya, maka kami
menyimpulkan beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini:
Bagaimana konsep steril dan desinfeksidigunakan ?
Mempelajari pengertian, tujuan maupun macam-macam tekhnik sterilisasi
dan desinfeksi !
Mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang sterilisasi dan
desinfeksi !
Memenuhi tugas perbuatan makalah pada mata ajar mikrobiologi dan
parasitologi !
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sterilisasi dan desinfeksi ?
2. Apa tujuan sterilisasi dan desinfeksi?
3. Bagaimana macam-macam desinfeksi ?
4. Bagaimana macam-macam sterilisasi ?
5. Apa perbedaan sterilisasi dan desinfeksi ?
6. Bagaimana aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia
kesehatan dan keperawatan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. INFEKSI
1. Pengertian infeksi
2. Tujuan infeksi
Tujuannya untuk memindahkan infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme, untuk menurunkan risiko penularan penyakit yang
mengancam jiwa seperti Hepetitis dan HIV/AIDS, karena penyakit-
penyakit tersebut semakin meningkat.
3. Macam-macam infeksi
Macam-macam infeksi seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Bakteri: bakteri adalah organisme yang memiliki satu sel. Salah satu
cara bakteri menginfeksi tubuh adalah dengan mengeluarkan toksin
(racun) yang dapat merusak jaringan tubuh. Bakteri dapat
menyebabkan infeksi tenggorokan, saluran pencernaan, penafasan, dan
saluran kemih. Ada 4 kelompok bakteri diklasifikasikan: bacilli, cocci,
spirochaetes, dan vibrio.
Virus: virus ukurannya lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan
host. Saat virus masuk ke dalam tubuh, biasanya ia menginvasi sel
tubuh yang normal dan mengambil alih sel untuk memproduksi virus
lainnya. Bentuk-bentuk virus tersebut: icosahedral, helical, enveloped,
dan komplek.
2
Jamur: jamur adalah organisme primitif yang dapat hidup di udara,
tanah, tanaman, atau di dalam air. Beberapa jamur juga bisa hidup di
dalam tubuh manusia. Penyakit lain yang disebabkan oleh jamur antara
lain infeksi paru-paru dan sistem saraf.
Parasit: parasit adalah mikroorganisme yang membutuhkan organisme
atau host lainnya untuk bertahap. Beberapa parasit tidak
mempengaruhi host yang ia tinggalin. Infeksi parasit disebabkan oleh 3
jenis organisme: protozoa, helmith (cacing), ektoparasit.
5. Prosedur infeksi
Evaluasi pasien
Harus diketahui riwayat kesehatan yang lengkap dari tiap-
tiap pasien dan perbaharui pada tiap tahap kunjungan berikutnya.
Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui adanya infeksi silang
yang kemungkinan terjadi pada praktek dokter gigi. Harus
diperhatikan mengenai adanya penyakit infeksi yang berbahaya.
Perlindungan diri.
Kebersihan diri.
Pemakaian baju praktek.
Proteksi misalnya sarung tangan, kacamata, masker, dan rubberdam.
3
Imunisasai.
Sterilisasai instrumen.
Disinfeksi permukaan.
Laboratorium yang asepsis.
Pembuangan sampah.
B. DESINFEKSI
1. Pengertian desinfeksi
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebayakan-
kebayakan organismepatogen pada benda atau instrumen dengan
menggunakan campuran zat kimia cair.
2. Tujuan desinfeksi
Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah makanan menjadi rusak
Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam
melakukan biakan murni.
3. Macam-macam desinfeksi
Alkohol adalah
Aldehid adalah salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran
gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Larutan aldehid 2% efektif
terhadap bakteri vegetatif seperti M. Tuberculusis, fungi, dan virus
akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan
matisetelah 10 jam.
Biguanid adalah klorheksidin yang merupakan contoh dari biguanid
yang digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai
antiseptik dan kontrok plak.
4
Fenol adalah larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat
digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena
tidak dapat dirusak oleh zat organik. Karena sebagian besar bakteri
dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan
laboratorium.
Senyawa halogen adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide.
Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karatpada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik.
Klorsilenol adalah larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terdapat banyak
bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan.
5. Prosedur desinfeksi
Menurut prosesnya :
1. Denaturasi protein mikroorganisme
Perubahan strukturnya hingga sifat-sifat khasnya hilang.
2. Pengendapan protein dalam protoplasma (zat-zat halogen, fenol,
alcohol, dan garam logam ).
3. Oksidasi protein( Oksidanasia ).
4. Mengganggu system dan proses enzim ( zat-zat halogen, alcohol ,dan
garam logam ).
5. Modifikasi dinding sel dan atau membran sitoplasma ( desinfektasi
dengan aktivitas permukaan ).
5
C. STERILISASI
1. Pengertian sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu alat,
bahan, media, dan lain-lain dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang anpatogen. Atau juga bisa
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetativemaupun bentuk spora.
2. Tujuan sterilisasi
Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah makanan menjadi rusak
Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam
melakukan biakan murni
3. Macam-macam sterilisasi
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0,22 mikro atau 0,45 mikro) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut.
6
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai bersih, dan masih
berfungsi.
Peralatan yang akan di stealisasi harus di bungkus dan diberi label
yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan jumlah dan tanggal
pelaksanaannyasterilisasi.
Penataan alat haus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
Tidak boleh menambah peralatan dalam tsterilisator sebelum waktu
menseril selesai.
Memindahkan alat steril ke dalam empatnya dengan korentang steril.
Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,
bila terbka harus dilakukan sterilisasi ulang.
5. Prosedur sterilisasi
Essure
Prosedur Essure dilakukan dengan cara memasukkan microinsert
ke dalam setiap tuba falopi yang akan memicu pertumbuhan alami
jaringan untuk menutup lubang bukaan tuba falopi. Diawali dengan
bius lokal yang diberikan untuk membuat serviks mati rasa,
microinserts kemudian dimasukkan menggunakan hysteroscope yang
berukuran kecil dan berbentuk seperti tabung kaku.
Essure membutuhkan waktu selama tiga bulan sebelum bekerja
secara efektif dan harus diikuti dengan follow up menggunakan X-ray
untuk memastikan pemblokiran tuba falopi berhasil dilakukan.
Dibandingkan dengan prosedur lain, Essure merupakan prosedur
yang lebih aman dengan pemulihan yang cepat dan tanpa luka.
Laparascopy
Dalam prosedur laparascopy, pemberian bius dapat beragam dari
bius lokal, regional, hingga bius total. Perut lalu akan dibuat
menggembung dengan suntikan gas karbon dioksida agar dokter
7
dapat melihat organ dalam tubuh secara jelas. Luka sayatan lalu
dilakukan di dekat pusar untuk memasukan laprascopy yang
berbentuk seperti tongkat bercahaya dan lensa untuk melihat.
Laparascope kemudian akan mencari lokasi tuba falopi.
Setelah menemukannya, akan dimasukkan alat untuk menutup tuba
falopi yang kadang dapat melalui sayatan kecil kedua. Dalam
menjalani prosedur ini, tidak diperlukan rawat inap.
Mini-Laparotomy
Bentuk lain dari dilakukannya sterilisasi adalah dengan mini-
laparotomy, biasanya langsung dilakukan setelah persalinan tanpa
menggunakan gas atau laparascopy. Sayatan akan dilakukan di bawah
pusar atau di atas garis rambut kemaluan dengan bius lokal. Begitu
tuba falopi ditemukan, tuba falopi akan diikat atau diklip, maupun
diestrum dengan aliran listrik untuk memblokir jalurnya. Proses
pemulihan akan memakan waktu beberapa hari.
Laparotomy
Laparotomy termasuk jenis operasi besar, dengan sayatan sebesar
dua hingga lima inci di perut. Prosedurnya cukup serupa dengan
prosedur laparotomy, hanya dengan proses pemulihan yang
mengharuskan rawat inap.
Komplikasi akibat sterilisasi pada wanita tergolong sangat jarang
terjadi. Bentuk komplikasi yang mungkin terjadi pada sterilisasi
dengan luka sayatan meliputi pendarahan, infeksi, hingga reaksi
alergi terhadap bius. Bius lokal dan regional dapat membantu
menghilangkan rasa sakit secara lebih aman namun lebih minimum
daripada bius total. Biasanya, akan diberikan obat penghilang rasa
sakit.
Setelah menjalani sterilisasi, beragam reaksi dapat timbul, mulai
dari rasa pusing, lelah, mual, kembung, pegal pada pundak, kram
8
perut, cairan yang keluar dari vagina, hingga haid ringan.Semua
gejala ini bisa berlangsung selama satu hingga tiga hari. Selama tidak
timbul pendarahan dari bekas luka sayatan, tidak terjadi demam,
dapat bernapas secara normal, perut tidak terasa sakit, hingga tidak
mengalami keluarnya cairan berbau dari vagina, maka prosedur
sterilisasi Anda termasuk berhasil.
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
9
Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
10
Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
11
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu.
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair
sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal.
7 langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15
20 menit. Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai
sabun adalah agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah
kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke tubuh anda.
12
Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan pada
tangan yang dominan terlebih dahulu
Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang
tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari
ke dalam mancet sarung tangan kedua
Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan
Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan
menyentuh setiap bagian atau benda yang terbuka
Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ke
tangan setelah pemakaian sarung tangan
Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jari
adduksi ke belakang
Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat -
alat steril
13
c. Hasil
1. Sarung tangan terpakai dengan baik
2. Tidak terjadi kontaminasi
3. Sarung tangan sesuai ukuran
4. Sarung tangan tidak robek
5. Lingkungan rapih dan bersih
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Infeksi adalah Suatu keadaan saat tubuh kemasukan bibit penyakit
(kuman) sehingga menimbulkan gejala demam atau panas tubuh sebagai
suatu reaksi tubuh menolak antigen (kuman) agar dapat melumpuhkan atau
mematikan kuman tersebut.
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebayakan-kebayakan
organismepatogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan
campuran zat kimia cair.
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu alat, bahan,
media, dan lain-lain dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang anpatogen.
Cara sterilisasi: secara panas/fisik, secara filtrasi, secara radiasi, dan secara
kimia.
Peran perawat dalam proses sterilisasi dan desinfeksi yaitu sebagai
pencegah infeksi (PI). Dengan adanya pratek pencegahan infeksi, dapat
mencegah mikroorganisme berpindah dari satun individu ke individu
lainnya sehingga memutus rantai penyebaran infeksi.
2. Saran
Sebagai calon tenaga perawat sebaiknya harus mengetahui tentang cara-
cara sterilisasi dan desinfeksi sebab perawat merupakan tenaga medis yang
paling sering kontak dengan pasien. Sehingga harus memproteksi diri dan
menjaga kesterilan alat-alat yang digunakan ketika melakukan tindakan ke
pasien, sehinggga memutus dapat rantai infeksi.
15
DAFTAR PUSTAKA
ahmadmuzaki47.blogspot.com/2011/06/desinfeksi.html
http://aciilsem.blogspot.com/2013/06/7-langkah-cara-mencuci-tangan-
yang.html
http://septinas.blogspot.co.id/2012/06/prosedur-mengenakan-melepas-
sarung.html
16