BAB I
PENDAHULUAN
Kedokteran gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk
terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien dan
pasien-perawat. Menurut Anonima (2008), adanya medical history pada rekam
medis dapat mempermudah dokter gigi untuk mencurigai adanya penyakit infeksi
yang diderita pasien. Namun, tidak semua pasien dengan penyakit infeksi dapat
langsung diidentifikasi oleh medical history, pemeriksaan fisik, atau test
laboratorium. Keterbatasan ini lah yang mengantar para pelaku medis untuk
menerapkan konsep pencegahan universal. Pencegahan universal mengacu
pada metode kontrol infeksi pada semua darah manusia dan cairan tubuh (pada
bidang kedokteran gigi: saliva) yang diperlakukan dengan sama jika diketahui
telah terinfeksi HIV, HIB, dan patogen lain yang dibawa darah. Pencegahan
universal adalah prosedur kontrol infeksi yang diterapkan pada semua pasien.
Pada klinik dental, saliva pasien, dental plak, darah, pus, dan cairan
krevikular dapat teraerosol dan meninggalkan noda. Mikroorganisme
dapat menyatu dengan material-material tersebut dan menyebabkan
infeksi hingga dapat menularkan penyakit. Beberapa penyakit yang paling
umum adalah influenza, penumonia, TB, herpes, hepatitis dan AIDS
(Anonima,2008). Salah satu cara pencegahan terjadinya cross-infection
adalah dengan penerapan kontrol infeksi yang baik dan benar.
BAB II
ISI
Klasifikasi Spauldings
2. Adaptasi(Kohlidan
Tabel
Imunisasi Pekerja Yang Terlibat Dalam Perawatan Dental
6
Vaksin
Penyakit
Hepatitis A
Hepatitis B
Varicella
MMR
DPT
Rubeola
German Measles
Meningitis
Meningitis
Polio
Poliomyelitis
Tabel 3. Vaksin Pada Anak-Anak Yang Umum
(Kohli dan Puttaiah, 2007)
Hand Hygiene
8
kulit,
pertama
kali
dikemukakan
pada
tahun
1938,
terdiri
dari
Metode
Agen
Tujuan
Durasi (min)
Routine Air dan sabun non-antimikroba Menghilang-kan 15 detik
handwash
tanah dan mikroorganisme
transient
Antiseptic
handwash
Antiseptic
hand rub
Surgical
antisepsis
Indikasi
Sebelum dan setelah
merawat setiap pasien
(misal
sebelum
memakai dan setelah
melepas glove). Setelah
Air dan sabun antimikroba Menghilang-kan 15 detik
menyentuh benda yang
(misal chlorhexidine, iodine dan membunuh
berkontaminasi dengan
dan iodophors, chloroxylenol mikro-organisme
darah
atau
saliva
[PCMX], triclosan)
transient
dan
tangan
dengan
mengurangi
telanjang.
Sebelum
resident flora
meninggalkan ruangan
Alcohol-based hand rub
Menghilang-kan Gosok-kan
dental. Ketika terlihat
dan membunuh tangan hingga tanah.
Sebelum
mikro-organisme agen kering
memakai glove kembali
transient
dan
setelah melepas glove
mengurangi
yang robek, tertusuk
resident flora
atau terkoyak
Air dan sabun antimikroba Menghilang-kan 2-6 menit
Sebelum
memakai
(misal chlorhexidine, iodine dan membunuh
gloves bedah sterile
dan iodophors, chloroxylenol mikro-organisme Ikuti
petunjuk untuk prosedur operasi
[PCMX], triclosan)
transient
dan pabrik
untuk
Air dan sabun non-antimikroba mengurangi
produk surgical
diikuti dengan produk alcoholbased hand rub
dengan
aktivitas persisten
10
karena
ini
dapat
mengakibatkan
kontaminasi
bakteri.
Cara
tangan.
Kesimpulannya
adalah
sarung
tangan
dimaksudkan
untuk
mengurangi jumlah paparan partikel virus dari cairan tubuh dan bukan untuk benarbenar mencegah kontak dengan virus (Kohli dan Puttaiah, 2007).
1. Masker
Masker pada kedokteran gigi digunakan untuk mengendalikan paparan
terhadap rongga mulut dokter dan mukosa hidung terhadap material infeksius
11
atau
selama
penggunaan
pelindung
pengolahan
mata
adalah
ulang
suatu
pada
instrumen,
keharusan
untuk
4. Sarung tangan
Sarung tangan dapat berupa single-use-disposable non-sterile exam
gloves atau single-use-disposable sterile surgical gloves dapat digunakan
dalam mulut pasien (Kohli dan Puttaiah, 2007). Menurut Kohn dkk (2003),
beberapa tipe gloves dan indikasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
1
3
14
ip
e
d
a
n
In
di
k
a
si
G
lo
Tabel 6. v
T
e
sd
k
K
k
o(2
h0
n0
3)
Kategori
Kritis
Semikritis
Non-kritis
Definisi
Penetrasi jaringan lunak, berkontak
dengan tulang, masuk kedalam atau
berkontak dengan aliran darah atau
jaringan lunak lainnya.
Kontak membran mukosa atau kulit
yang tidak utuh; tidak berpenetrasi
pada jaringan lunak, tidak berkontak
dengan tulang, tidak masuk kedalam
atau berkontak dengan aliran darah
atau jaringan lunak lainnya
Berkontak dengan kulit yang utuh
Instrumen dental/barang
Instrumen bedah, periodontal
scaler, scalpel blades, bur bedah
Gambar 2. Autoclave
(Anonimd, 2009)
1
6
Tekanan
Waktu siklus
Waktu tunggu
minimal (min) keseluruhan
(min)
3
20
Temprature
(0C)
p.s.i
134 -138
30
69
126 - 129
20
104
10
30
121 -124
15
138
15
40
kPa
115 - 118
10
207
30
Tabel 8. Kombinasi waktu-Suhu yang dibutuhkan
strerilisasi dengan autoclave
(Samaranayake dan Jones, 2002)
2.
50
Dry Heat
Menurut Kohn dkk (2003), strerilisasi dry heat digunakan untuk
sterilisasi material yang dapat rusak oleh sterilisasi panas yang lembab
(misalnya, bur dan beberapa instrumen ortodontik). Walaupun dry heat
memiliki keuntungan biaya operasional yang rendah dan tidak korosif,
namum membutuhkan waktu proses yang lama dan tempratur yang tinggi
sehingga tidak cocok untuk beberapa barang dan instrumen.
17
Parameter
Tempratur
Waktu sterilisasi
Slow Cycle
1600C (320oC)
120 menit
Fast Cycle
Rapid Heat
Strept. Enterococci.
1 Gram-ve: Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter sp.
2 Fungi: Aspergillus sp., Candida albicans.
Pada penelitian Martin (1990), evaluasi efisiensi boiling-water
device yang digunakan di bawah pengawasan seorang ahli mikrobiologi,
diidentifikasi adanya 81% mikroorganisme. Hal ini menunjukkan bahwa air
mendidih bahkan tidak dapat sebagai disinfektan. Praktisi yang masih
menggunakan boiling-water device untuk sterilisasi menunjukkan bahwa
mereka terus-menerus mengekspos pasien terhadap risiko infeksi silang.
Hasil penelitian Jamani dkk (1995), menunjukkan bahwa bahan-bahan
desinfektan sterilisasi tidak memberikan sterilisasi yang cukup. Jadi, sterilisasi
kimia tidak dianjurkan dalam praktek gigi untuk alasan berikut:
cara lain
Instrumen harus ditangani secara aseptik, dibilas dalam air steril dan dikeringkan
Instrumen disterilkan dengan larutan kimia tidak dibungkus dan karenanya harus
Terlalu banyak waktu yang dibutuhkan, tidak kurang dari tiga jam dan biasanya dari
1. Sterilants
1 Glutaraldehyde
2 Chlorine dioxide
3 Hydrogen Peroxide
2. Disinfectants (Intermediate and Low Level)
1 Hydrogen peroxide
2 Sodium Hypochlorite
3 Chlorine Dioxide
4 Iodophors
5 Synthetic Phenols
6 Quaternary Ammonia Compounds
3. Antiseptik (untuk penggunaan oral dan non-oral)
1 Active Chlorine Dioxide Germicides
2 Essential oil compunds
3 Chlorhexidine Compounds
4 Cetylpiridium compounds
5 Sanguinarine based compounds
6 Parachlorometaxylenol compounds
7 Other bacteriostatic/bactericidal compounds
2
1
Disinfektan
Tidak
Aktivitasnya Terhadap Teraktivasi oleh Aksi korosif
GPC GNB
Spora
TB
Protein Sabun
Glutaraldehyde
Chlorine
compounds
++
++
++
++
++
++
++
+
++
+
++ atau
Iodophos
++
++
atau -
Phenolics
++
++
+ atau
Alkohol (70%)
++
++
++
Chlorhexidine ++
+
+
++
larutan buffer; GPC: Gram Positive Cocci; GNB: Gram Negative Bacilli;
TB: Tubercle Bacilli
++: tinggi, +: sedang, -:rendah
Tabel 10. Sifat Disinfektan yang Digunakan di Kedokteran
gigi (Samaranayake dan Jones, 2002)
Tipe Disinfektan/
Antiseptik
Nama Dagang
CHLORHEXIDINES
Chlorhexidine
Hibiscrub
gluconate liquid 4%
surgical scrub
Chlorhexidine 2.5% / Hibisol
70% alcohol solution handrub
in a glycerine base
Chlorhexidine 0.5% in Alcoholic
70% alcohol
chlorhexidine
Bio Blue
Cuci tangan
Hand rub
IODOPHORS
Povidone iodine 7.5% Betadine
Cuci tangan
solution
surgical scrub
2
2
Tipe Disinfektan/
Antiseptik
Nama Dagang
ALCOHOLS
Alcohol gel/solutions Purell,
Hand rub
Sterillium,
Desderman
70% Isopropyl alcohol Azowipes or Disinfektan permukaan keras bedah
wipes
Cliniwipes
atau permukaan luar handpiece
Ethanol
and
1- Mikrozoid
Disinfektan permukaan keras bedah
propanol alcohol spray
CHLORINE RELEASING AGENTS
Sodium
Haz-Tabs
Tumpahan darah atau cairan tubuh
Dichloroisocyanurate tablet
or lainnya
solution tablets 4.75 g granules
(= 2.5
g available Presept tablets
chlorine) or granules or granules
Sodium hypochlorite + Chloros
Disinfektan permukaan keras bedah
detergent
TRICLOSAN
Triclosan 2%
Aquasept
Disinfektan tangan
PHENOLIC
Hycolin 2% solution
Stericol
PERACETIC ACID
Peracetic acid
Nu-cidex
Gigasept PA
2
3
Tipe Disinfektan/
Antiseptik
Nama Dagang
SUPEROXIDISED WATER
Electrolysed
salt Sterilox
solution produced by a
dedicated generator
ALKALINE PEROXIDE
Alkaline
peroxide Sterilex ultra, Biocide untuk disinfeksi waterline
based
Dentisept
dental unit dan tabung penampungan
CITRIC ACID BASED
Edentin
acid, Alpron
Biocide untuk disinfeksi waterline
tosychloramide sodium
dental unit dan tabung penampungan
phenylalamine
Tabel 11. Disinfektan dan Antiseptik Tangan
(Anonimf, 2009)
Kontrol Infeksi Lingkungan
Dalam praktek dokter gigi, permukaan lingkungan (yaitu, permukaan atau
peralatan yang tidak berkontak langsung dengan pasien) dapat menjadi
terkontaminasi selama perawatan. Permukaan tertentu, terutama yang sering
tersentuh (misalnya, light handle, unit switches, dan tombol laci) dapat berfungsi
sebagai
tempat
penampungan
kontaminasi
mikroba,
meskipun
tidak
telefon dan pegangan pintu (Kohn dkk, 2003). Menurut Kohli dan Puttaiah
(2007), beberapa barang/peralatan yang memerlukan pelindung antara lain:
2
6
Gambar 6. Air/water syringe, HVE, dan Air liur Ejector Syringe / kopling dapat
dibungkus setidaknya 6 inci di bawah penghunbungnya. Pilihan lain adalah
untuk disinfeksi antara kunjungan pasien. Keyboard dan Mouse komputer
yang tahan air dapat baik didesinfeksi atau dilindungi antara pasien
Pertimbangan Khusus
1. Dental Handpiece
Meskipun tidak ada bukti epidemiologi menyangkut transmisi penyakit
pada
instrumen
ini,
penelitian
tentang
high-speed
handpiece
yang
2. Saliva Ejector
Aliran balik dari volume saliva yang rendah terjadi ketika tekanan
dalam rongga mulut pasien kurang dari tekanan dalam evacuator. Penelitian
menunjukkan bahwa aliran balik dalam pipa low-volume suction dapat terjadi
dan adanya mikroorganisme dalam pipa yang ditarik kembali ke dalam mulut
pasien pada saat terciptanya seal disekitar ujung saliva ejector (misal, pada
saat pasien menutup bibir maka membentuk partial vacuum disekitar ujung
ejector). Aliran balik inni merupakan sumber yang potensial untuk terjadinya
kontaminasi silang; kejadian ini tidak pasti karena tergantung kualitas seal
yang terbentuk berbeda-beda diantara pasien (Kohn dkk, 2003).
3. Dental Radiography
Pada saat mengambil radiografi, potensi kontaminasi silang antara
peralatan dan permukaan lingkungan dengan darah atau saliva sangat lah
tinggi jika tidak mempraktekkan teknik aseptik. Gloves harus dipakai pada
28
Perlindungan
personal
lainnya
(misal
masker,
2
9
BAB III
KESIMPULAN
Pada pencegahan infeksi dalam bidang kedokteran gigi, para klinisi
dan perkerjanya harus memberlakukan prinsip universal precaution, yakni
memperlakukan semua pasien dengan sama seperti jika mereka memiliki
penyakit infeksi.
Pada uraian tentang alat-alat strerilisasi di bidang kedokteran gigi,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1
Proses autoclaving merupakan metode pilihan untuk sterilisasi instrumen gigi karena efektif, cepat, aman dan menggunakan
uninterrupted cycle
Cold sterilization-chemical disinfectant is tidak cocok untuk sterilisasi dalam praktek gigi
Boiling-water device tidak efektif untuk sterilisasi instrumen gigi, maka boiling-water device harus disingkirkan
3
0
Daftar Pustaka
Anonima , 2008, Infection control routine for dental office,
http://www.healthmantra.com/hctrust/art4.shtml, Accessed 27/11/2009
Anonimb
,
2009,
Jadwal
imunisasi
di
Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Jadwal_imunisasi, Accessed 27/11/2009
Anonimc
,
2009, Infections
Control
In
Dentistry,
http://rapidshare.com/files/21206537/Infection_Control_in_Dentistry.rar
Anonimd,
2009,
Autoclave
Vitale
Plus
http://www.cristofoli.com/cristofoli/en/, Accessed 27/11/2009
12,
Anonime,
2009, Dental Equipment and Supplies,
http://www.mchoralhealth.org/SEAL/step4.html, Accessed 27/11/2009
Anonimf, 2009, Zoning of Work Areas, use of Barrier for Protection of Equipment
and
Surface
Disinfection,
http://www.infectioncontrolservices.co.uk/dental_surgery_disinfection_zon
ing.htm, Accessed 27/11/2009
Field EA, Field JK, Martin MV. Time, steam, temperature (TST) control
indicators to measure essential sterilization criteria for autoclaves in
general dental practice and the community dental service. British
Dental Journal, 1988, 164(7):183-5.
Jamani, F., Rababah, T., Qsous, R., Daameh, D., 1995, Testing Several Methods
of Sterilization in Dental Practice, Eastern Mediterranean Health Journal,
3
1
Samaranayake, L.P., Jones, B.M., 2002, Essential Microbiology for Dentistry, 2nd
Ed, Elsevier, China
3
2