Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENGGUNAAN DESINFEKTAN CIDEX TERHADAP PENURUNAN

ANGKA KUMAN PADA INSTRUMEN PASCA BEDAH ENDOSKOPI DI RUMAH


SAKIT LAVALETTE MALANG

Syayekti Antini Dwi Palupi


Program Studi D4 Keperawatan Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Email: syayektiantini@gmail.com

ABSTRAK

Kejadian infeksi luka operasi merupakan masalah kesehatan yang serius baik di Indonesia
maupun dunia. Salah satu penyebab masih meningginya kejadian infeksi luka operasi yaitu
adanya kontaminasi bakteri pada peralatan operasi. Endoskopi saluran cerna merupakan
penyebab tersering terjadinya infeksi yang berkaitan dengan pemakaian peralatan medis di
bidang gastroenterologi. Upaya yang dilakukan untuk memulihkan dampak dari adanya
kontaminasi bakteri pada peralatan operasi adalah melakukan desinfeksi tingkat tinggi
menggunakan cidex. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan
desinfektan cidex dapat mempengaruhi penurunan angka kuman pada instrument pasca bedah
endoskopi di Rumah Sakit Lavalette Malang. Desain penelitian menggunakan deskriptif
observatif. Sampel yang diteliti adalah instrument pasca bedah endoskopi dengan
menggunakan teknik purposive sampling.

Kata kunci: desinfektan cidex, angka kuman, instrument pasca bedah, endoskopi

EFFECT OF USING CIDEX DISINFECTANTS TO DECREASED BACTERIAL


NUMBER ON ENDOSCOPY SURGICAL EQUIPMENT IN LAVALETTE
HOSPITAL MALANG

ABSTRACT

The incidence of surgical wound infection is a serious health problem both in Indonesia and
the worlds. One of the causes is the high incident of surgical wound infection, namely
bacterial contamination of surgical equipment. Gastrointestinal endoscopy is the most
common cause of infection associated with the use of medical equipment on
gastroenterology. The effort to recover the impact of bacterial contamination on surgical
equipment is to carry out high level disinfectants using cidex. This study is aims to determine
whether the use of cidex disinfectants can affect the decrease number of bacterial on
endoscopy surgical equipment in Lavalette Hospital Malang. The study design used
descriptive observations. The sample studied is endoscopy surgical equipment with using
purposive sampling techniques.

Key words: cidex disinfectants, number of bacterial, surgical equipment, endoscopy


PENDAHULUAN yang serius, karena hal ini dapat
berpengaruh pada kepentingan klinis dan
Rumah sakit ialah tempat yang gejala yang lebih serius, seperti
paling mungkin terjadinya penularan meningkatnya angka kesakitan dan
penyakit. Tempat ataupun ruangan yang kematian pasien bedah, semakin
sangat berpotensi untuk terjadinya bertambah lamanya masa perawatan dan
penularan antara lain ialah kamar operasi. meningkatkan biaya di rumah sakit (Jenk,
Kamar operasi adalah fasilitas yang Laurent, McQuarry, et al., 2014 ;
mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas Schweizer, Cullen, Perencecevich, et al. :
ini dipergunakan bagi pasien-pasien yang 2014).
membutuhkan penanganan operasi kecil
maupun operasi besar (Depkes: 2007). Desinfektan adalah substansi kimia
yang dipakai untuk mencegah
Kejadian infeksi luka operasi merupakan pertumbuhan mikroorganisme dengan
masalah kesehatan yang serius baik di menghalangi /merusaknya dan biasa
Indonesia maupun dunia. Salah satu digunakan pada benda-benda mati (Depkes
penyebab masih meningginya kejadian RI, 1996). Disinfektan adalah bahan kimia
infeksi luka operasi yaitu adanya yang digunakan untuk mencegah
kontaminasi bakteri pada peralatan terjadinya infeksi atau pencemaran oleh
operasi. Kuman merupakan istilah awam jasad renik atau obat untuk membasmi
yang identik dengan bakteri, yaitu kuman penyakit. Pengertian lain dari
organism bersel satu yang hanya bisa disinfektan adalah senyawa kimia yang
dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri bersifat toksik dan memiliki kemampuan
ialah bagian dari mikroorganisme, atau membunuh mikroorganisme yang terpapar
makhluk jasad renik yang terdapat di secara langsung oleh disinfektan.
mana-mana. Di antaranya ada yang Efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh
bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi beberapa faktor, diantaranya lama paparan,
ada pula yang merugikan sehingga dapat suhu, konsentrasi disinfektan, pH, dan ada
menimbulkan penyakit. Mikroorganisme tidaknya bahan pengganggu. pH
tersebut akan tumbuh dan berkembang merupakan faktor penting dalam
biak serta mengadakan kolonisasi pada menentukan efektivitas disinfektan,
permukaan tubuh seperti kulit, kuku, misalnya saja senyawa klorin akan
rongga hidung, rongga telinga luar, rongga kehilangan aktivitas disinfeksinya pada pH
mulut, dan tenggorokan serta permukaan lingkungan lebih dari 10 (Wikipedia:
bagian dalam tubuh, misalnya pada saluran 2018).
cerna bagian bawah seperti kolon dan
rektum (Yuwono, 2012). Glutaraldehyde, yang dijual dengan
merek Cidex dan Glutaral, antara lain,
Infeksi luka operasi juga dapat adalah desinfektan dan obat-obatan.
disebabkan oleh bakteri seperti Sebagai disinfektan, alat ini digunakan
Staphylococcus aureus, Enterococci, untuk mensterilkan instrumen bedah dan
Escherichia coli, Klebsiella sp., Proteus area lainnya. Glutaraldehid yang
sp, Pseudomonas aeroginosa, dan C. digunakan untuk disinfektan harus
perfringens (Locke : 2013). Terjadinya memiliki pH 7,5-8,5 dan konsetrasi efektif
infeksi luka operasi merupakan masalah
minimal sekitar 1-1,5% sedangkan untuk Peningkatan risiko infeksi dapat terjadi
disinfektan tingkat tinggi adalah karena adanya kontaminasi. Endoskopi
glutaraldehid dengan konsentrasi 2%. dapat mengalami kontaminasi akibat
Larutan glutaraldehid umumnya tersedia di kontak dengan membran mukosa atau
pasaran dengan konsentrasi 2%, 25%, dan lapisan kulit yang tidak utuh. Kontak
50%, bersifat asam dengan pH sekitar 3-4. tersebut dapat mengakibatkan
Glutaraldehid yang bersifat asam tidak menempelnya berbagai mikroorganisme
memiliki kemampuan sporisidal, tetapi baik patogen maupun apatogen di
ketika telah diaktivasi dengan permukaan endoskopi (Ribeiro et al.,
mengubahnya bersifat basa dengan 2004).
menambahkan natrium bikarbonat
(NaHCO3) diketahui akan mengaktivasi Endoskopi merupakan gabungan
kemampuan sporisidal glutaraldehid19. dua kata dari bahasa Yunani yaitu endon
Akan tetapi hal ini tidak berlaku bila yang berarti di dalam dan skopeo yang
perubahan pH tersebut menggunakan berarti melihat pada sesuatu. Maka,
larutan basa lain seperti natrium hidroksida endoskopi dapat diartikan sebagai
(Putri : 154-155). peralatan untuk melihat rongga tubuh dan
organ dalam. Endoskopi adalah sebuah
Maka sangatlah diperlukan upaya pipa panjang, pipih, dan fleksibel yang
pengelolaan instrumen atau alat-alat di dilengkapi dengan lampu dan sebuah
ruang operasi mengingat sterilitas yang kamera di ujungnya. Kamera tersebut
harus absolut. Alat-alat ini membutuhkan mengambil gambar dari organ dalam tubuh
perawatan, pemeliharaan, serta hiegenitas dan akan ditampilkan di layar televisi
yang terjaga. Central Steril Supply (Cotton dan Williams, 2008; Schwab dan
Department (CSSD) atau instalasi pusat Singh, 2010).
sterilisasi ialah departemen yang
bertanggung jawab untuk pembersihan, Endoskopi saluran cerna
dekontaminasi dan sterilisasi semua merupakan penyebab tersering terjadinya
instrumen dan perlengkapan. Proses infeksi yang berkaitan dengan pemakaian
sterilisasi dapat berupa pemberian zat peralatan medis di bidang gastroenterologi.
kimia, pemanasan, filtrasi (penyaringan), Beberapa penelitian menunjukkan adanya
ataupun radiasi (Depkes: 2009). Sterilisasi infeksi akibat transmisi mikroorganisme di
dan desinfektan yang bertujuan untuk endoskopi seperti Salmonella sp,
menghancurkan semua bentuk kehidupan Staphylococcus epidermidis, Streptococcus
mikroba, spora dan bakteri patogen yang alfa-hemoliticus, Eschericia coli,
mungkin ada pada peralatan medis yang Staphylococcus aureus, Klebsiella
dipakai sehingga tercipta kondisi steril, pneumoniae, Enterococcus faecalis,
untuk mencegah terjadinya infeksi, dan Candida sp, Pseudomonas aeruginosa,
menurunkan angka kejadian infeksi dan Helicobacter pylori (Ribeiro et al.,
(Wijaya, Permana: 2016). 2004; Heudorf dan Exner, 2006). Infeksi
tersebut berkaitan erat dengan kualitas
Seiring dengan meningkatnya prosedur disinfeksi tingkat tinggi
pemanfaatan endoskopi, semakin endoskopi (Rutala dan Weber, 2004; Alfa
meningkat pula risiko terjadinya infeksi. et al., 2011).
Endoskopi gastrointestinal (EGI) bermakna antara penyimpanan endoskopi
merupakan salah satu teknik dalam ilmu saluran cerna selama 24 jam dengan
gastroenterology-hepatologi untuk melihat efektivitas disinfeksi tingkat tinggi
secara langsung keadaan di dalam saluran endoskopi saluran cerna RSUD Dr.
cerna dengan menggunakan alat yang Moewardi..
bernama endoskop. Pemeriksaan
endoskopi pada saluran cerna bagian atas Dengan adanya beberapa penelitian
disebut esofagogastrodudenoskopi (EGD) yang menunjukkan bahwa penggunaan
sedangkan kolonoskopi digunakan untuk desinfektan cidex pada instrument pasca
mengevaluasi serta memeriksa lumen pada bedah endoskopi dapat mempengaruhi
saluran cerna bagian bawah, yaitu pada angka kuman pada instrument bedah.
daerah rektum, kolon sigmoid, kolon Berdasarkan latar belakang diatas juga
desenden, kolon transversum, kolon menurut teori-teori yang penulis dapatkan,
asenden, sekum, serta ileum (Giovanni, et maka penulis tertarik untuk melakukan
al : 2016). Salah satu alat diagnostik untuk penelitian dengan judul “Pengaruh
dispepsia adalah endoskopi. Alat ini dapat Penggunaan Desinfektan Cidex terhadap
menentukan jenis lesi dan lokasi lesi pada Penurunan Angka Kuman pada Instrumen
saluran cerna atas pasien dyspepsia (Citra, Pasca Bedah Endoskopi di Rumah Sakit
et al : 2016). Lavalette Malang.”.

Endoskopi saluran cerna direndam METODOLOGI PENELITIAN


dalam cairan disinfektan untuk proses
Metode penelitian yang digunakan
disinfeksi tingkat tinggi dalam waktu
dalam penelitian ini adalah penelitian
tertentu. Semua bagian endoskopi
deskriptif. Penelitian ini menggunakan
dipastikan harus terpapar dengan cairan
desain dekriptif observasi yaitu metode
disinfektan. Menurut Food and Drug
penelitian deskriptif yang digunakan untuk
Administration (FDA), disinfektan yang
menjawab permasalahan yang sedang
bisa digunakan untuk endoskopi saluran
dihadapi pada keadaan saat ini. Populasi
cerna antara lain glutaraldehid,
pada penelitian ini yaitu instrument bedah
glutaraldehid dengan fenol, orto-
pada ruang operasi di RS Lavalette.
phthalaldehid, hidrogen peroksida, asam
Pengambilan sampel kuman
parasetik, dan penggunaan hidrogen
menggunakan media cawan steril.
peroksida dan asam parasetik sekaligus
Pengambilan dilakukan sebelum di
(Food and Drug Administration, 2003).
disinfeksi menggunakan cidex dan setelah
Hasil penelitian yang dilakukan di disinfeksi menggunakan cidex.
Ramadani (2016) tentang uji efektivitas Pengambilan sampel dilakukan dengan
prosedur disinfeksi tingkat tinggi melakukan swab pada instrument pasca
endoskopi saluran cerna RSUD Dr. bedah endoskopi. Teknik pengambilan
Moewardi, hasil analisis Chi Square sampel pada penelitian ini menggunakan
menunjukkan nilai p value < 0,005. Nilai teknik purposive sampling. Pengolahan
yang dipakai adalah nilai Pearson Chi data menggunakan teknik pengolahan data
Square yaitu 0,001. Oleh karena itu dapat statistic, yaitu menggunakan uji wilcoxon
disimpulkan bahwa terdapat hubungan dalam aplikasi SPSS (Statistical Program
for Social Science) untuk melihat normalitas data dengan menggunakan uji
perbandingan angka kuman sebelum dan wilcoxon.
sesudah desinfeksi.
Spesies bakteriAngka kuman (CFU/cm²)
Perlakuan yang dilakukan pada Sebelum Sesudah
penelitian ini adalah desinfektan cidex 2% desinfeksi desinfeksi
pada instrument pasca bedah endoskopi Bacillus sp 1045 1
dengan kriteria inklusi instrument pasca Staphylococcus 1487 2
bedah endoskopi yang telah digunakan aureus
dalam proses pembedahan, instrument Staphylococcus 988 0
pasca bedah endoskopi sebelum dilakukan no-aureus
disinfeksi menggunkan cidex dan sesudah Clostridium sp 876 0
dilakukan disinfeksi menggunakan cidex. Rata-rata 1099 1
Kriteria eksklusi pada sampel penelitian Tabel 1. Jumlah angka kuman sebelum dan
ini adalah instrument bedah endoskopi sesudah dilakukan desinfeksi
yang tidak digunakan dalam tindakan menggunakan cidex
pembedahan dan instrument bedah
endoskopi yang rusak atau tidak dapat Tabel 1 menunjukkan jumlah angka
dipergunakan. kuman sebelum dan sesudah disinfeksi
dengan menggunakan desinfeksi cidex,
Pengambilan sampel kuman dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah
dilakukan dengan melakukan swab dengan angka kuman sebelum diberikan desinfeksi
menggunakan cotton swab pada bagian cidex sebesar 1099 CFU/cm², sedangkan
flexible tip, lalu sampel ditanam pada rata-rata angka jumlah kuman sesudah
nutrient agar plate. Setelah itu disinfeksi dengan menggunakan desinfeksi
memberikan label mencakup waktu cidex sebesar 1 CFU/cm², artinya terjadi
pengambilan, petugas pengambil, lokasi penurunan drastis jumlah angka kuman
pengambilan sampel. Lalu sampel uji setelah dilakukan pemberian desinfeksi
dimasukkan kedalam cool box sterofoam cidex yang merupakan desinfeksi yang
untuk di uji lebih lanjut di laboratorium. tepat untuk instrument endoskopi.
Evaluasi yang dilakukan adalah dengan
melihat angka bakteri pada saat sebelum Variabel Median p
dan sesudah diberikan desinfeksi cidex, (minimum-
apakah terdapat penurunan jumlah bakteri maksimum)
atau penambahan jumlah bakteri. Angka kuman 120 (1-31.000) 0,000
sebelum disinfeksi
HASIL PENELITIAN Angka kuman 28 (0-12.000)
Pada penelitian ini sampel diambil sesudah desinfeksi
dari usap endoskopi saluran cerna RS Tabel 2. Pengaruh Penggunaan
Desinfektan Cidex terhadap Penurunan
Lavalette Malang yang telah mengalami
Angka Kuman pada Instrumen Pasca
proses sebelum dan sesudah desinfeksi Bedah Endoskopi di Rumah Sakit
tingkat tinggi. Sebelum dilakukan analisa Lavalette Malang
penurunan angka kuman, dilakukan analisa
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan
berdasarkan hasil uji statistic terdapat bahwa ditemukan koloni bakteri pada
pengaruh antara pemberian desinfektan sampel usap endoskopi yaitu Bacillus sp,
cidex terhadap penurunan angka kuman Staphylococcus aureus, Staphylococcus
pada instrument pasca bedah endoskopi di non-aureus, Clostridium sp. Secara teori,
Rumah Sakit Lavalette Malang dengan p endoskopi merupakan alat semi-critical
value 0,000. Angka kuman terkecil sehingga membutuhkan proses desinfeksi
sebelum disinfeksi sebesar 1 CFU/cm² dan tingkat tinggi dimana dapat
jumlah angka kuman tertinggi sebesar menghilangkan bakteri, virus, jamur, tanpa
31.000 CFU/cm², sedangkan jumlah angka maupun menghilangkan spora bakteri.
kuman terkecil setelah dilakukan Proses desinfeksi tingkat tinggi dikatakan
desinfeksi sebesar 0 CFU/cm² dan jumlah efektif apabila mampu menghilangkan
angka kuman tertinggi sebesar 21.000 microorganism kecuali spora. Dari hasil
CFU/cm². penelitian didapatkan hasil jumlah angka
kuman sebelum dilakukan desinfeksi
PEMBAHASAN menggunakan cidex memiliki rata-rata
Berdasarkan data penelitian sebanyak 1099 CFU/cm²., dan setelah
diketahui bahwa sampel yang digunakan dilakukan desinfeksi menggunakan cidex
adalah instrument pasca bedah endoskopi. sebanyak 1 CFU/cm². dengan demikian
Sampel diteliti sebelum dilakukan penggunaan desinfektan cidex terhadap
desinfeksi dan setelah dilakukan desinfeksi penurunan angka kuman pada proses
untuk mengetahui jumlah dan jenis kuman desinfeksi tingkat tinggi instrument pasca
yang ada pada instrument bedah endoskopi bedah endoskopi RS Lavalette Malang
tersebut. Teknik yang digunakan adalah dapat dikatakan sudah efektif.
purposive sampling yaitu yang memenuhi Proses disinfeksi tingkat tinggi
kriteria tertentu untuk dijadikan sampel masih dikatakan efektif apabila yang
penelitian. ditemukan hanya spora bakteri tanpa
Pengambilan sampel dilakukan mikroorganisme yang lain. Spora lebih
dengan cara swab menggunakan cotton resisten dibandingkan mikroorganisme lain
swab pada bagian flexible tip, lalu sampel karena dinding spora bersifat impermeabel
ditanam pada nutrient agar plate. Setelah dan asam ribonukleat di dalam
itu memberikan label mencakup waktu protoplasma memiliki ketahanan yang
pengambilan, petugas pengambil, lokasi lebih tinggi terhadap disinfektan. Spora
pengambilan sampel. Lalu sampel uji dapat hilang apabila dilakukan proses
dimasukkan kedalam cool box sterofoam sterilisasi dengan panas bertekanan seperti
untuk di uji lebih lanjut di laboratorium. autoklaf yaitu pada suhu di atas 100ºC
pada tekanan 15 lb/sq selama 15 menit
Desinfeksi pada instrument pasca (Brooks et al., 2008; Goering et al., 2008).
bedah endoskopi dapat dilakukan Karena proses disinfeksi endoskopi saluran
menggunakan desinfektan cidex. cerna tidak menggunakan autoklaf dan
Desinfektan tingkat tinggi adalah hanya sebatas disinfeksi tingkat tinggi,
glutaraldehid dengan konsentrasi 2%. maka spora bakteri masih dapat ditemukan
pada endoskopi.
Adanya bakteri pada usap pasca bedah endoskopi di RS Lavalette
endoskopi saluran cerna dapat dipengaruhi Malang sehingga desinfektan cidex dapat
oleh beberapa faktor. Association for dijadikan desinfektan yang tepat untuk
Professionals in Infection Control and desinfeksi tingkat tinggi pada instrument
Epidemiology (APIC) menyebutkan bahwa endoskopikarena efektif dalam membunuh
infeksi eksogen pada endoskopi saluran mikroorganisme kecuali spora. Hasil
cerna dapat disebabkan oleh tidak penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
adekuatnya pencucian manual, disinfektan data dasar bagi penelitian selanjutnya
yang lemah, pembilasan, pengeringan, dan mengenai penggunaan desinfektan lain
penyimpanan (Association for yang lebih efektif dalam menurunkan
Professionals in Infection Control and angka kuman pada instrument pasca bedah
Epidemiology, 2011). endoskopi. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi dasar penelitian
Tahapan dari desinfeksi tingkat selanjutnya mengenai perbandingan
tinggi pada endoskopi meliputi pencucian, dengan desinfektan dengan jenis yang
disinfeksi tingkat tinggi, pembilasan, berbeda.
pengeringan dan penyimpanan. Pencucian
secara manual dilakukan pada permukaan DAFTAR RUJUKAN
bagian dalam dan luar, yang mula-mula
alat direndam dan dibilas untuk Angka Kuman Udra Di Ruang Instalasi
menghilangkan kotoran, darah dan Bedah Sentral Rsud Dr. Arminsih WR.
jaringan yang menempel. Proses pencucian 2008. Efektivitas Sterilisasi Dan Disinfeksi
meliputi menyikat bagian dalam dan Kamar Operasi Dan Ruang UGD Di
membila dengan air dan deterjen. Lalu Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha Depok
endoskopi direndam dalam cairan [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia.
desinfektan cidex 2% untuk proses
Billi V. Palawe,dkk. 2015. Identifikasi
desinfeksi dengan waktu perendaman
Bakteri Aerob Di Udara Ruang Operasi
selama 45 menit dengan suhu 25ºC atau
Instalasi Bedah Sentral (Ibs) Rsup Rof. Dr.
dilakukan selama 20 menit dengan suhu
R. D. Kandou Manado. Jurnal E-Biomedik
20ºC. lalu endoskopi dibilas dengan air
(Ebm), Volume 3, Nomor 3, September-
yang telah melalui proses filtrasi. Setelah
Desember 2015.
itu dikeringkan dengan udara bertekanan
setelah disterilisasi dan sebelum disimpan. Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse
Penyimpanan dilakukan didalam almari SA, Mietzner TA. 2010. Jawetz, Melnick,
yang terjaga dari kontaminasi dengan cara & Adelberg Mikrobiologi kedokteran.
digantung dengan posisi vertical untuk Jakarta: EGC.
membantu proses pengeringan.
Kaminang G. A., Waleleng B.J., Polii E.
KESIMPULAN B. I. 2016. Profil endoskopi
gastrointestinal di RSUP Prof. Dr. R. D.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
Kandou Manado periode Januari 2016 –
disimpulkan bahwa ada pengaruh
Agustus 2016. Jurnal e-Clinic (eCl),
penggunaan desinfektan cidex terhadap
Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016.
penurunan angka kuman pada instrument
Kompas. 2011. Beda Kuman, Virus dan Glutaraldehid Terhadap Bacillus Subtilis.
Bakterii, (daring), Ked Gi, Vol. 7, No. 2, April 2016: 151 –
(https://lifestyle.kompas.com/read/2011/02 156, hal 154-155.
/25/10324630/beda.kuman.virus.dan.bakte
ri), diakses Januari 2019. Ramadhani, A. 2012. The Effectiveness
Test of Gastrointestinal Endoscope High-
Krisanti E., Nurjazuli, Suwondo A. 2013. Level Disinfection at RSUD Dr.
Perbedaan Efektifitas Desinfektan Moewardi. Mini Thesis. Medical Faculty
Amonium Kuatener 1% Dengan Fenol 1% of Sebelas Maret University, Surakarta.
Dalam Penurunan Angka Kuman Lantai
Ruang Perawatan Di RSU Kardinah Kota Sutantina T. 2008. Efektifitas Penggunaan
Tegal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Desinfektan Cidex Terhadap Penurunan
Indonesia Vol. 12. Kuman Di RS Moewardi Surakarta
(Skripsi). Surakarta.
Nabila Afia F. 2018. Identifikasi Bakteri
Pada Peralatan Medis Ruang Operasi Di Warganegara E., Apriliana E., Ardiansyah
Rumah Sakit Bandar Lampung (Skripsi). R.2012. Identifikasi Bakteri Penyebab
Bandar Lampung: Universitas Lampung. Infeksi Luka Operasi (Ilo) Nosokomial
Pada Ruang Rawat Inap Bedah Dan
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Kebidanan Rsam Di Bandar Lampung.
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Jurnal Kesehatan ISBN No. 978-602-
Cipta 98559-1-3. Bandar Lampug: Universitas
Bandar Lampung.
Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Wikipedia. 2018. Disinfektan, (daring),
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen (https://id.wikipedia.org/wiki/Disinfektan),
Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba diakses Januari 2019.
Medika
Wikipedia. 2019. Glutaraldehyde,
Nursalam. 2011. Konsep dan penerapan (daring),
metodologi penelitian ilmu keperawatan. (https://en.wikipedia.org/wiki/Glutaraldeh
Jakarta : Salemba Medika. yde), diakses Januari 2019.

Putri C.Y., Arnelis, Asterina. 2016.


Gambaran Klinis dan Endoskopi Saluran
Cerna Bagian Atas Pasien Dispepsia di
Bagian RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2) hal.
343.

Putri Utami S., dkk. 2016. Perbandingan


Daya Antibakteri Disinfektan Instrumen
Preparasi Saluran Akar Natrium
Hipoklorit 5,25%, Glutaraldehid 2%, Dan
Disinfektan Berbahan Dasar

Anda mungkin juga menyukai