KEPERAWATAN GIGI
OLEH :
MEILANI DJAALI
NIM : PO.71.4.261.17.1.021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada pergerakan mikroba yang bisa terjadi dengan berbagai cara pada tempat
pasien ke tenaga kesehatan gigi dan mulut, tempat pelayanan kesehatan gigi
perawatan kesehatan gigi dan mulut. Infeksi silang dapat disebabkan dari
streilisasi alat.
artian medis sterilisasi adalah salah satu proses dengan teknik tertentu bisa
membagikan hasil akhir yakni satu bentuk kondisi yang tidak bisa
sebaliknya. Sebab sebagaimana yang semua ketahui, kesehatan gigi dan mulut
dalam hal ini mulut adalah sumber gerbang utama masuknya segala macam
penularan infeksi dan kerap bersentuhan dengan darah dan saliva. Darah dan
Pada era yang semakin rentan terhadap penyakit ini, semakin besar
perhatian yang mengarah terhadap infeksi silang terutama pada kesehatan gigi
dan mulut pada penyakit menular, yang awalnya pada Hepatitis B, kemudian
pada penyakit HIV dimana mengarah kepada tenaga kesehatan dan pasien
bisa dengan mudah tertular penyakit lewat peralatan yang dipakai ketika
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
yang tepat dalam mensterilkan alat kesehatan gigi dan mulut demi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
1. Personal Hygiene
dan kesehatan diri untuk mencapai kesehatan fifsik dan mental (Tarwoto
a. Mencuci Tangan
harus dilepaskan.
3) Tidak boleh memakai kuku palsu ataupun cat kuku (kuteks) karna
dapat memakai:
menggunakan handscoon.
di rongga mulut (air liur & darah). Untuk menceggah tingkat infeksi
yang lebih tinggi terhadap petugas kesehatan gigi dan mulut yang
1) Handscoon
Gambar 3. Handscoon
2) Masker
Gambar 4. Masker
3) Kacamata Pelindung
dan menjaga kulit dari kontaminasi cairan tubuh dan darah pasien.
Baju pelindung terbuat dari bahan kain yang bisa dicuci dan
Gambar 6. APD
C. Sterilisasi
1. Pengertian Sterilisasi
protozoa) dari suatu benda atau sebuah prosedur fisika atau kimia dalam
memusnakan segala bentuk kehidupan mikroorganisme. (Purwanto,
2016)
medis (kesehatan gigi dan mulut) pada kondisi siap pakai demi
2. Macam-macam Sterilisasi
dengan cara mengeringkan suhu tinggi dalam oven. Jenis alat yang
disterilkan meliputi alat semi kritis, alat kritis, dan tidak kritis.
3) Alat kritis meliputi mata bur, scaller, tang cabut gigi, crier,bein,
peralatan
2. Alat kritis meliputi scaller, sonde, tang cabut gigi, bein, periodontal
b. Kerugian meliputi:
2) Harganya mahal
3) Bisa mengakibatkan karatan pada peralatan logam.
kompor
katub uap, sampai uap air pada presto telah jenuh lalu buka
mengeringkan peralatan
(Banjarhanor, 2019)
1) Bisa dipakai pada alat yang terbuat dari logam, gelas, karet
dan kain
menggunakan autoclave
3) Mahal harganya
kain linen
3) Simpan dan atur alat kedalam auto clave kemudian
optic, karet seperti mixing slab, agate spatel dan kaca mulut
glutaraldehid 2,45%
1. Siklus Penularan
droplet
3) Pasien ke pasien
dan mulut.
a. Hepatitis
pakaian.
c. Tuberculosis/TBC
mencakup:
1) Kesiapan standar
a. Membersihkan tangan
pemeriksaan
penyimpanan
kecelakaan kerja
lendir pasien
tangan
d. Pengelolaan lingkungan
dan immunisasi
gigi. Oleh karena itu, peralatan tersebut harus selalu bersih dan
siap digunakan.
bersih
dikasih pelumas
bersih
1) Lapisi wrapping
3) Gagang kursi
4) Meja
2. Pembatasan Kontaminasi
a. Peralatan kritis
DTT, sebaliknya jika ada peralatan yang tahan panas maka bisa
Personal Hyegiene
Hygiene kesehatan gigi dan
mulut
Persiapan Personal Hyegiene
Defenisi, sterilisasi
P e n g e ta h u a n Sterilisasi
Macam Sterilisasi
Siklus Penularan
Penyebaran penyakit tentang
kesehatan gigi dan mulut
Macam Penyakit menular pada
kesehatan gigi dan mulut
Dental Unit
Penatalaksanaan dental unit
dan pembatasan kontaminasi
dalam pelayanan kesehatan gigi
Pembatasan Kontaminasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Studi kepustakaan atau metode penelitian kajian pustaka yakni
Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari jurnal, text
book, artikel ilmiah dan juga yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
D. Analisis Data
Analis data yang dilakukan dalam kajian pustaka yang dilakukan yaitu
isi informasi tertulis atau dicetak pada media jurrnal, KTI, Skripsi,
maupun literature.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi silang pada tindakan kesehatan gigi dan
penyakit antara tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan penerima pelayan
kesehatan gigi dan mulut atau pasien. Pengendalian yang baik pada sterilisasi alat
kesehatan gigi dan mulut yang sudah terkontaminasi bisa mencegah terjadinya infeksi
Tenaga kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan penting guna senantiasa
gigi dan mulut yang baik dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi yang lebih baik
sehingga dapat menciptakan lingkungan pada kesehatan gigi yang bebas akan infeksi
.
Penulis dan Desain Studi, Outcame Analisis Kesimpulan
Tahun Sampel, Variabel, Factor
Instrumen,
Analisis
Jean Henry Raule Jenis penelitian hasil penelitian pada Penanganan yang
(2018) yang digunakan 16 orang perawat benar terhadap
yaitu: dengan cross gigi di puskesmas kebersihan alat-alat
sectional study manado diperoleh kesehatan gigi
hasil 11 responden dapat menghindari
Sampel: 14 (68,75%) dengan terjadinya infeksi
perempuan dan dua tingkat pengetahuan silang serta
orang laki-laki tentang metode kurangnya
sterilisasi yang baik. pengetahuan dan
Variable: variable Sedangkan 5 kurangnya
bebas: pengetahuan responden (31,25%) prasarana dapat
memiliki meningkatkan
variable terikat : pengetahuan yang terjadinya infeksi
sterilisasi infeksi kurang baik. silang.
silang Sedangkan hasil
penelitian tentang
variable bebas: tindakan pencegahan
perawat gigi infeksi silang
didapatkan bahwa 7
Instrumen: cheklist responden (43,75%)
memiliki tindakan
Analisis:
yang baik, hal ini
Correlation
dikarenakan
Spearman dan
responden sudah
dengan bantuan
memiliki
program SPSS
pengetahuan yang
(Statistical
baik tentang
Program For Social
sterilisasi, 6
Science)
responden (37,5%)
memiliki tindakan
yang cukup baik,
sedangkan 3
reponden memiliki
tindakan yang
kurang baik.
Penanganan yang
benar terhadap
kebersihan alat-alat
kesehatan gigi dapat
menghindari
terjadinya infeksi
silang serta
kurangnya
pengetahuan serta
kurangnya prasarana
dapat meningkatkan
terjadinya infeksi
silang.
Intan Puspita Sari, Jenis penelitian pada 154 orang Pengetahuan
Dhona Afriza, yang digunakan sampel menunjukan berpengaruh pada
Mesra Roesnoer yaitu: uji cross bahwa sebanyak 69 proses pengambilan
(2014) sectional (86,3%) mereka keputusan dan
yang aplikasi langsung
Sampel: simple berpengetahuan pada tindakan. Pada
random sampling tinggi melakukan suatu keadaan
penatalaksanaan seseorang sudah
Variable: pencegahan infeksi memiliki
variable bebas: dengan baik. pengetahuan, tapi
pengetahuan Sedangkan 18 belum sampai pada
(24,3%) yang tingkat memahami
Variable terikat: melakukan dan pengaplikasian
infeksi silang penatalaksanaan sehingga tidak
pencegahan infeksi pencegahan infeksi timbul perilaku
tidak baik pencegahan infeksi
Instrument: silang yang baik.
kousioner
dengan tingkat pengetahuan lebih besar yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi
tentang tindakan pencegahan infeksi silang didapatkan bahwa lebih besar responden
yang memiliki tindakan yang baik dibandingkan sebagian responden yang memiliki
tindakan yang cukup baik, dan hanya sebagian kecil reponden memiliki tindakan
yang kurang baik. Penanganan yang benar terhadap kebersihan alat-alat kesehatan
gigi dapat menghindari terjadinya infeksi silang serta kurangnya pengetahuan dan
melakukan penatalaksanaan infeksi dengan tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa
pengetahuan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan dan aplikasi langsung
pada tindakan.
pembersihan alat bersih ke ruangan steril. Hanya sebagian besar yang memberikan
menggunakan masker dan sarung tangan tebal, bahkan sebagian besar juga melakkan
tindakan tidak mengenakan kacamata pelindung dan cuci tangan, serta yang
Aamiir Afzalis menunjukan bahwa hamper setengah dari siswa tidak akan
menggunakan anti septik apapun untuk mensterilkan tangan mereka, hanya dua
pertiga yang akan meminta pasien mereka untuk menggunakan obat kumur sebelum
memulai perawatan. Banyak siswa yang tidak mencapai suhu autoclave yng optimal
untuk sterilisasi instrument. Hanya sepertiga yang akan memakai alat pelindung diri
selama prosedur. Sekita sepertiga dari peserta penelitian melaporkan bahwa tidak ada
sterilisasi efektif selama praktek klinis dapat menularkan infeksi dari satu pasien ke
mahasiswa kedokteran gigi meskipun lemah, praktik tidak sesuai standar tetapi sikap
positif dan mendorong untuk mengambil langkah, dan mematuhi pengendalian
infeksi.
sedikit siswa mendisinfeksi kursi mereka, yaitu hanya pada hari-hari alternative dan
sedikit yang menjawab bahwa hepatitis B adalah infeksi yang paling umum yang
ditularkan pada gigi. Dan sangat sedikit siswa yang mau mengganti maskernya
setelah basah. Pendidikan yang memadai dan protokol standar mengenai pelatihan
yang tepat, metode pembuangan limbah yang benar akan membantu dalam mencegah
sterilisasi alat kedokteran gigi dengan sterilisator dry heat dan teknik boiling
sesudah disterilkan dengan dry heat sterilisator dan teknik boiling. Dry heat lebih
sterilisasi memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda beda, oleh sebab itu
pengambilan keputusan. Semakin baik pengetahuan maka semakin baik pula sikap
infeksi dilakukan tidak baik sebab pengetahuan merupakan salah satu penentu
Secara keseluruhan dari hasil setiap penelitian dapat dinyatakan bahwa tingkat
pengetahuan mahasiswa yang baik tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
pencegahan infeksi silang dan penerapan sterilisasi pada setiap tindakan perawatan
kurangnya sarana dan prasarana penunjang sterilisasi yang baik, serta kurangnya
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang baik tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pencegahan infeksi silang
B. Saran
penunjang sterilisasi yang belum lengkap, dan melakukan sterilisasi alat yang