dengan Key Word yang digunakan adalah ‘Pengaruh Kombinasi Ekstrak Kulit
Jeruk (Citrus sp.) Dan Daun Mint (Mentha Piperita L.) Pada Formula Pasta
‘Pengaruh Kombinasi Ekstrak Kulit Jeruk (Citrus sp.) Dan Daun Mint
(Mentha Piperita L.) Pada Formula Pasta Gigi Sebagai Penghambat Aktivitas
25
Tabel 4.2. Hasil Pencarian Literatur
Penulis & Tahun Desain Studi, Sampel, Outcome analisis Outcome analisis
Variabel, Instrumen, Factor Factor
Analisis
Widyastuti, W., Fantari, H. R., Jenis penelitian yang - Pasta Gigi dengan Hasil dari penelitian yang
Putri, V. R., & Pertiwi, I. digunakan yaitu: kandungan ekstrak kulit telah dilakukan terhadap
(2019).
metode ekstraksi jeruk memiliki aktivitas formulasi pasta gigi
metode difusi. untuk mencegah ekstrak kulit jeruk dan
tumbuhnya kuman ekstrak daun mint
Sampel: streptococcus mutans yang didapatkan semua formula
Kulit jeruk dan daun mint. mengakibatkan pasta gigi memenuhi syarat
pembentukan plak evaluasi fisik. Pada
Variabel: terhadap gigi. pengujian aktivitas
Widyastuti, W., Fantari, H. R., - Pasta gigi dengan antibakteri terhadap S.
Putri, V. R., & Pertiwi, I.
(2019). Pengaruh kandungan mint sebagai mutans didapatkan
Kombinasi Ekstrak Kulit varian dianggap efektif perbedaan yang signifikan
Jeruk dan Daun Mint Pada dalam mencegah bau pada p<0,05 pada masing-
Formulasi mulut. Pasta gigi yang masing formula pasta gigi.
Pasta Gigi Sebagai memiliki kandungan mint Diameter daerah hambat
Penghambat Aktivitas. merupakan suatu bahan terbesar pada FII yang
yang sangat efektif untuk mengandung ekstrak daun
Instrument: membersihkan dan mint 10%.
Botol gelap dan corong menjaga kesehatan pada
pisah. gigi.
26
Analisis:
Menggunakan teknik
analisis data penelitian
kualitatif.
27
Jeruk Purut (Citrus Hystrix dalamnya. jeruk purut (Citrus hysrix
DC.) Dalam Pasta Gigi DC.). Ada pengaruh
Terhadap Karakteristik Fisik perbedaan konsentrasi
Dan Daya Antibakteri minyak atsiri kulit buah
Stretococcus Mutans
jeruk purut (4%, 6%, 8%)
terhadap daya antibakteri
Instrumen:
Streptococcus Mutans
Timbangan analitik, gelas
yaitu semakin tinggi
mortir & stamper cawan
konsentrasi zona bening
porselen, alat logam,
yang terbentuk semakin
mikroskop (Novel), oven,
luas.
(Binder) mikropipet
(Socorex), incubator,
jangka sorong, autoklaf,
Visikometer Brookfield
DV- Prime, pH-meter
(Hanna Instrumen),
Spekrofotometer UV Vis
(Shimathu)
Analisis:
Menggunakan teknik
analitik dengan statistika
program statistical product
and servis solution (SPPS). Manfaat dan kegunaan
obat kumur daun mint dan
daun salam dapat Kurang efektif dalam
28
Desain: memberikan rasa segar menghambat pertumbuhan
jenis penelitian yang pada rongga mulut dan bakteri,bau khas kurang
digunakan adalah jenis menghambat pertumbuhan menyegat, rasa agak sepet,
penelitan Rancangan Acak bakteri pada saliva. dan agak jernih.
lengkap (RAL)
Karlina, L., & Rahayu, S. S.
(2016). Sampel:
Berupa obat daun salam
dan obat kumur daun mint
Variable:
Karlina, L., & Rahayu, S. S.
(2016). Efektivitas Kombinasi
Ekstrak Daun salam dan
Daun Mint sebagai Obat
Kumur Alami
Instrumen:
Petridish, tabung reaksi,
beaker glass, erlenmeyer,
autoklaf, drigalski, sprayer,
timbangan analitik, spatula,
pinset, hotplate magnetic
stirrer, sikat gigi, botol flacon,
mikropipet, pembakar spirtus,
kasa dan kaki tiga, gelas
ukur, rak tabung reaksi,
inkubator, waterbath,
29
pengaduk kaca, gunting,
corong.
Analisis:
Menggunakan data deskriptif
kualitatif.
Outcome analisis
Factor
Kesimpulan
-Manfaat sebagai pemutih
gigi dan antisariawan.
Desain Studi, Sampel, berpotensi sebagai pemutih
Variabel, Instrumen, -bermanfaat dalam gigi, mencegah plak serta
30
Analisis memberikan kontribusi yang antisariawan.
Desain: sangat berarti bagi ilmu
Jenis penelitian yang di pengetahuan khususnya
gunakan yaitu jenis metode farmasi dan kedokteran, dan
maserasi pada tahap selanjutnya juga
sangat bermanfaat bagi
Sampel: masyarakat banyak.
Kulit buah jeruk lemon
daun sirih
Variabel:
Penulis & Tahun Nurdianti, L., Annissya, W.
F., Pamela, Y. M., Novianti,
E., Audina, M., & Kurniasari,
E. (2016). Formulasi sediaan
Nurdianti, L., Annissya, W.
F., Pamela, Y. M., Novianti, pasta gigi herbal kombinasi
E., Audina, M., & Kurniasari, ekstrak daun sirih (Piper
E. (2016). betle) dan kulit buah jeruk
lemon (Citrus limon burm f.)
sebagai pemutih dan
antiseptik pada gigi.
Instrumen:
alat blender dan vacuum
rotary evaporator dilanjutkan
dengan water bat. Outcome analisis
Analisis: Factor
Menggunakan data
31
determinasi. Kesimpulan
pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dilakukan untuk
Desain Studi, Sampel, memelihara dan dari hasil penelitian:
Variabel, Instrumen, meningkatkan derajat 1. Tidak ada perbedaan pH
Analisis kesehatan masyarakat saliva sebelum dan
Desain:
dalam bentuk peningkatan sesudah berkumur rebusan
Jenis penelitian yang
digunakan yaitu: Quasi kesehatan gigi, pencegahan daun mint.
Eksperiment. penyakit gigi, pengobatan
penyakit gigi dan 2. Tidak ada perbedaan pH
Sampel: pemulihan kesehatan gigi saliva sebelum dan
Pengambilan sampel sesudah berkumur dengan
secara Total Sampling aquades.
sebanyak 26 siswa-siswi
kelas V.
3. Tidak adanya pengaruh
Variabel: berkumur air rebusan daun
Meylia, I., & Rimbyastuti, mint terhadap perubahan
H. (2014). Pengaruh pH saliva.
Penulis & Tahun Berkumur Rebusan Daun
Mint (Mentha Piperita)
Terhadap Perubahan pH
Meylia, I., & Rimbyastuti, Saliva.
H. (2014).
Instrumen:
OH Strips paper.
Analisis:
Menggunakan data
32
deskriptif kuantitatif
33
B. Pembahasan
bahwa penerapan terhadap ekstrak kulit jeruk dan ekstrak daun mint yang
didapat di formula dalam bentuk pasta gigi dengan menggunakan basis yang
kulit jeruk dan daun mint. Na CMC pada formula pasta gigi berfungsi sebagai
bahan pembentuk gel membuat tekstur terhadap pasta gigi lebih lembut.
maka hal ini merupakan komponen paling besar dalam pasta gigi, yang
mengandung partikel padat. Hal ini didukung teori Fayed (2019) bahwa
dari kemungkinan menjadi keras atau kering. Natrium lauril sulfat berfungsi
sebagai deterjen agar membantu gerakan pembersihan sikat gigi dan untuk
memberikan rasa nyaman pada saat digunakan. sorbitol sebagai rasa pemanis
untuk menutupi rasa tidak enak yang ditimbulkan dari bahan-bahan yang
34
air dan ekstrak yang bias menyebabkan terjadinya pertumbuhan mikroba.
Karena pasta gigi mengandung ekstrak kulit jeruk dan ekstrak daun mint yang
berbau khas, maka tidak diperlukan bahan pemberi bau, sehingga dapat
permukaan gigi. pH mulut normal berkisar 4,9-10. Pasta gigi yang telah
memenuhi pH mulut yaitu berkisar dari 7,08-8,30. Maka pasta gigi yang
dengan pengecatan gram. Bakteri ini berbentuk oval dan lain dari bentuk
yang menagndung ekstrak daun mint 10% dengan daya hambat rata-rata
jumlah besar (7,5%) meningkatkan aktivitas antibakteri dari pasta gigi yang
pasta gigi. Hal ini berarti adanya perbedaan aktivitass antibakteri pasta gigi
yang mengandung ekstrak kulit jeruk dengan yang ada dengan kandungan
35
Hasil penelitian studi literatur pada jurnal Hayu, dkk (2013), uji
gigi. Homogenitas sediaan itu akan mempengaruhi daya antibakteri pasta gigi,
karena dengan pasta gigi yang homogen maka perseberanbahan aktif yaitu
minyak atsiri didalam pasta gigi akan merata sehingga senyawa aktif oleh
basis menembus media uji akan baik dan efek antibakteri yang ditimbulkan
akan maksimal. Perbedaan terhadap konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk
untuk keluar dari basis pasta gigi menuju ke media dengan baik sehingga daya
bertujuan untuk melihat banyaknya busa yang dihasilkan oleh pasta gigi untuk
mengangkat kotoran dan membersihkan mulut dan gigi pada saat menyikat
36
gigi. Hal ini menunjukkan bahwa semaki meningkatnya konsentrasi minyak
atsiri kulit buah jeruk purut menyebabkan pembentukan busa yang semakin
sedikit, dimana busa yang terbentuk pada pasta gigi karena adanya surfaktan
menyebabkan peningkatan daya sebar sediaan pasta gigi. Semakin besar daya
sediaannya memiliki konsistensi yang encer, dengan begitu difusi dari bahan
aktif menuju media uji akan baik, sehingga menghasilkan hambatan terhadap
bakteri dan akan semakin besar. Pada uji daya lekat menunjukkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk purut maka semakin
kecil daya lekatnya. Hal ini disebabkan karena konsistensi dari sediaan pasta
gigi yang semakin encer. Hasil uji aktivitas antibakteri Streptococcus mutans
didapat semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk purut akan
anntara atom N dari protein sel bakteri dengan atom H dari senyawa aktif
37
bakteri lisis. Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri baik sebelum ataupun
karakteristik fisik persediaan, yaitu viskositas, daya sebar, serta daya lekat.
Pasta gigi tanpa minyak atsiri memberi daya antibakteri, karena ada sodium
lauril sulfat (SLS) dimana bekerja sebagai surfaktan (detergen) yang bias
Hasil penelitian pada jurnal Lilis Karlina (2016) Saliva kumur akuades
dengan akuades (kontrol) hasilnya hampir dua kali lipat. Hasil signifikansi
ketiga perlakuan tersebut bisa diketahui bahwa antara uji pertama dan kedua
memiliki nilai signifikansi yang sama yang antara uji pertama dan kedua tidak
signifikansi yang lebih tinggi yaitu 0,827 yang menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang nyata dari kedua perlakuan tersebut, karena semakin tinggi
38
Berdasarkan penelitian yang telah dilakuan oleh Nurdianti, dkk (2016),
simplisia yang digunakan dalam pembuatan sediaan pasta gigi ini yaitu kulit
buah jeruk lemon dan kulit buah jeruk lemon dilakukan isolasi untuk
menghasilkan protein yang digunakan sebagai basis sediaan. Kulit buah jeruk
lemon sebanyak 214,08 gram. Hasil simplisia halus dan kering yang
dihasilkan adalah 110,4 gram kulit buah jeruk lemon. Metode yang
dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Kulit buah jeruk lemon sebanyak
etanol 96% sebagai pelarutnya dan diganti 3x24 jam sampai menghasilkan
evaporator dengan suhu 80°C. Hasil saringan yang dihasilkan dari proses
penguapan ini sebanyak 6,4 gram. Hasil rendemen yang dihasilkan adalah
12,8%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ika Meylia dan Hermin
kandungan minyak menthol pada daun mint yang menimbulkan rasa pedas
sekresi saliva sehingga volume saliva menjadi naik. Hal ini dapat disebabkan
berbagai factor lain yang terdapat dalam rongga mulut. Keasaman saliva
39
sifat dan kekuatan rangsangan, keadaan psikis, diet, kadar hormone, dan
gerakan mulut.
40