Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI


STREPTOCOCCUS MUTANS DARI SEDIAAN OBAT KUMUR
EKSTRAK DAUN BAKAU MINYAK (RHIZOPHORA
APICULATA)

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

RENDI ADI SAPUTRA 17101085 ANGKATAN 2017


NAMIRA 18111028 ANGKATAN 2018

AKADEMI FARMASI AL-FATAH


YAYASAN AL FATHAH BENGKULU
2019

i
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................1
1.3 Kontribusi Penlitian...................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................2
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................3
3.1 Waktu dan Tempat....................................................................................3
3.2 Bahan dan Alat..........................................................................................3
3.3 Rancangan Formulasi................................................................................3
3.4 Prosedur Kerja...........................................................................................3
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................5
4.1 Anggaran Biaya.........................................................................................5
4.2 Jadwal kegiatan.........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6

iii
ABSTRAK

Daun bakau minyak mempunyai morfologi berkulit. Gagang daun


berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun terletak pada pangkal gagang
daun berukuran 5,5-8,5 cm. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elips
melebar hingga bulat memanjang. Ujung: meruncing. Ukuran:11-23 x 5-13 cm.
Kandungan kimia dari ekstrak daun bakau minyak yaitu flavonoid dan tanin.
Kandungan flavonoid pada ekstrak daun Rhizophora apiculata sebesar 0.03% dan
tannin 0,04%. Pemanfaatan daun bakau minyak sebagai sediaan obat kumur
merupakan suatu alternatif untuk mengganti sediaan obat kumur yang pada
umumnya mengandung antiseptik berupa alkohol yang dapat memicu terjadinya
kanker mulut. Penelitian ini memformulasikan ekstrak daun bakau minyak
menjadi sediaan obat kumur yang memenuhi persyaratan fisik dan mengetahui
perbedaan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhuan streptococcus
mutansdengan variasi konsentrasi ekstrak 40%, 50%, dan 60%. Uji aktivitas
antibakteri menggunakan media Mueller Hinton Agar darah domba 5% dengan
metode difusi agar. Uji persyaratan fisik sediaan obat kumur meliputi uji
organoleptis, uji pH, uji stabilitas, uji homogenitas, uji kejernihan dan uji hedonik.

Kata kunci : Rhizophora Apiculata, Streptococcus Mutans, Obat kumur

iv
BAB I
PENDAHULUAN

.1 Latar Belakang
Rongga mulut merupakan salah satu tempat dalam tubuh yang
mengandung mikroorganisme dengan keanekaragaman paling tinggi dibanding
tempat lain. Mikroorganisme yang paling banyak di rongga mulut yaitu
Streptococcus sp yang berperan terhadap awal terjadinya proses karies gigi. Selain
itu, koloni bakteri yang ditemukan pada awal pembentukan plak adalah bakteri
Streptococcus mutans yang banyak diyakini para ahli sebagai penyebab utama
terjadinya karies pada gigi (Pratiwi, 2008).
Pencegahan untuk mengatasi karies gigi, Selain dengan membersihkan
gigi secara teratur, obat kumur merupakan salah satu alternatif terbaik untuk
mengurangi terjadinya plak pada gigi, untuk menghilangkan bau mulut yang tidak
sedap, menyegarkan nafas, juga sebagai terapi untuk pencegahan terhadap karies
gigi (Nirwana and Erma 2009). Obat kumur digunakan karena kemampuannya
sangat efektif menjangkau tempat yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi dan
dapat mencegah pembentukan plak (Apriliana & Sari, 2013).
Obat kumur yang banyak digunakan di masyarakat sebagian besar
mengandung senyawa sintetis, obat kumur ini dapat menimbulkan efek samping
pada penggunaan jangka panjang (Nirwana and Erma 2009). bahan alam yang
berpotensi digunakan untuk pembuatan obat kumur salah satunya yaitu ekstrak
daun mangrove (Rhizophora Apiculata). pemanfaatan mangrove sebagai produk
obat dan makanan kesehatan belum banyak dilakukan.

1.1 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan penelitian
dengan membuat sediaan obat kumur dari ekstrak daun bakau minyak
(Rhizophora apiculata) dan uji aktivitasnya terhadap bakteri Streptococcus
Mutans sebagai alternatif untuk pencegahan karies gigi.

1.1. Kontribusi Penelitian


Diharapkan dalam penelitian ini masyarakat dapat menggunakan sediaan
farmasi berupa obat kumur dari ekstrak daun bakau minyak (Rhizophora
apiculata) sebagai pengggunaan obat kumur dari bahan alami.

5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Morfologi daun bakau minyak, berkulit. Gagang daun berwarna hijau,


panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-
8,5 cm. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elips melebar hingga
bulat memanjang. Ujung: meruncing. Ukuran:11-23 x 5-13 cm. (Noor dkk 2012)
Kandungan kimia dari ekstrak daun bakau minyak yaitu flavonoid dan
tanin. Kandungan flavonoid pada ekstrak daun Rhizophora sp. sebesar 0.03% dan
tannin 0,04% (Syawal, Karnila, Dirta, & Kurniawan, 2018). Mekanisme
antibakteri dari flavonoid ada tiga macam, yaitu dengan cara menghambat sintesis
asam nukleat, menghambat fungsi membran sitoplasma, dan menghambat
metabolisme energy. Saponin memiliki kemampuan antibakteri dengan
memberikan perlindungan terhadap patogen potensial selain itu saponin akan
mengganggu tegangan permukaan dinding sel. Tanin memiliki aktivitas
antibakteri dengan cara dinding bakteri yang telah lisis akibat senyawa saponin
dan flavonoid, sehingga menyebabkan senyawa tanin dapat dengan mudah masuk
ke dalam sel bakteri dan mengkoagulasi protoplasma sel bakteri (Majidah et al.,
2014)
Obat kumur merupakan suatu larutan atau cairan yang digunakan untuk
membantu memberikan kesegaran pada rongga mulut serta membersihkan mulut
dari plak dan organisme yang menyebabkan penyakit dirongga mulut
(Mervrayano, Rahmatini, & Bahar, 2015).Obat kumur adalah cairan yang ditahan
didalam mulut dalam beberapa waktu dengan menggunakan kekuatan mekanik
oleh otot untuk menghilangkan patogen di dalam mulut. Obat kumut kini telah
menjadi intens dan dari beberapa produk obat kumur terbaru mengklaim bahwa
efektifitasnya dalam mengurangi penumpukan plak, radang gusi dan halitosis
(Manipal, Hussain, Wadgave, Duraiswamy, & Ravi, 2016).
Streptococcus adalah bakteri gram positif yang khasnya berpasangan atau
membentuk rantai selama pertumbuhannya. Organisme ini banyak terdapat di
alam. Beberapa kelompok streptokokus merupakan flora normal manusia,
kelompok lainnya berhubungan dengan penyakit-penyakit penting yang sebagian
disebabkan oleh infeksi streptokokus dan sebagian lagi karena proses sensitasi
terhadap bakteri ini. Streptokokus menghasilkan berbagai enzim dan substansi
esktraseluler (Jawetz, 2013).
Streptococcus mutans termasuk kelompok Streptococcus Viridans, ciri
khas organisme ini bersifat α hemolitik tetapi dapat juga non hemolitik dan
komensal oportunistik. Pertumbuhannya tidak dihambat oleh optokin dan
koloninya tidak larut dalam empedu (diosikolat). Streptococcus Mutans
merupakan anggota flora normal rongga mulut tetapi dapat berubah menjadi
patogen jika keseimbangan flora normalnya terganggu (Jawetz, 2013). Biasanya
penyakit yang ditimbulkan Streptococcus Mutans adalah karies gigi.

6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Farmakognosi, Teknologi
Farmasi dan Mikrobiologi Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu dan waktu
penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2019 – Maret 2019.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang di butuhkan adalah : seperangkat alat Rotary vacum
evaporator®(IKA RV 10 basic), botol kaca berwarna gelap, inkubator ®
(menmert), labu ukur 10 ml, autoclaf ® (geared cauge), lampu spritus, kertas
saring, jarum ose, pingset, erlenmeyer ® (pyrex), beaker glass ® (pyrex), oven ®
(menmert), timbangan analitik ® (lucky scale), cawan petri, paper disc, jangka
sorong digital, pH meter digital, cawan penguap, gelas ukur ® (iwaki), batang
pengaduk, hotplate, botol kemasan, stiker kemasan, kapas dan alumunium foil
serta bahan yang digunakan adalah simplisia daun mangrove (Rhizophora
Apiculata), Etanol 96%, Mueller Hinton Agar (MHA), Blood Sheep 5%,Biakan
murni Streptococcus Mutans, aquadest, DMSO, sorbitol, aqua destilata, natrium
benzoat, oleum menthae piperate, tween 80.

3.3 Rancangan Formulasi (Hidayanto, Manikam, Pertiwi, & Harismah,


2017)
Bahan F0 F1 F2 F3 Kegunaan
Ekstrak daun - 40 50 60 Sampel Antibakteri
mangrove (%)
Sorbitol (70%) 25 25 25 25 Pemanis
Minyak mint (g) 0,25 0,25 0,25 0,25 Pengaroma dan perasa
Tween 80 (ml) 1,8 1,8 1,8 1,8 Surfaktan
Na. Benzoat (g) 0,1 0,1 0,1 0,1 Pendapar dan pengawet
Aq. Dest 72,85 67,85 62,85 57,85 Pelarut
Total 100 100 100 100

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Penyiapan simplisia
Sebanyak 1 Kg daun tumbuhan bakau minyak (Rhizophora Apiculata)
diperoleh dari pantai pasir putih taman wisata alam konservasi Bengkulu. Daun
dirajang tipis-tipis dengan ukuran 5 mm kemudian dikeringkan, setelah
dikeringkan daun diperkecil hingga menjadi serbuk.
3.4.2 Pembuatan ekstrak
Proses ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi. Dengan menggunakan
pelarut etanol 96%, serbuk simplisia sebanyak 250 gram direndam dengan
menggunakan pelarut etanol sebanyak 1875 ml. Dilanjutkan dengan perendaman
yang dilakukan selama 5 hari di dalam wadah warna coklat terlindung dari cahaya
dengan sesekali diaduk. Debris dan filtrat dipisahkan dengan menggunakan kertas
saring. Dilakukan remaserasi dengan menambahkan 625 ml pelarut etanol pada
debris selama 2 hari dengan sesekali diaduk. Setelah itu, filtrat hasil remaserasi
ditambahkan dengan filtrat pada proses maserasi sehingga didapat filtrat total.
Filtrat yang didapat kemudian dievaporasi dengan menggunakan rotary

7
evaporator hingga diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair dimasukkan ke dalam
cawan porselin untuk selanjutnya diuapkan dengan menggunakan waterbath pada
suhu 60°C hingga diperoleh ekstrak kental. Dihitung rendemennya. (Paputungan
& Yamlean, 2014)

3.4.3 Pembuatan Obat Kumur (Kono, Yamlean, & Sudewi, 2018).


Pembuatan fase larut air yaitu dengan dilarutkannya bahan-bahan yang
larut dalam air.
a. Bahan-bahan yang kurang larut dalam air (ekstrak daun mangrove)
dilarutkan dengan oleum menthae piperate
b. Bahan-Bahan yang larut dalam air panas Na. Benzoat
c. Kemudian, bahan (a) diemulsikan dengan Tween 80.
d. Bahan (a) ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam bahan (c) sambil
diaduk hingga homogen. Kemudian sorbitol konsentrasi 70%
ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam sediaan, setelah itu diaduk
hingga homogen.
e. Natrium benzoat dilarutkan dengan air Larut homogen, setelah itu
ditambahkan ke bahan (d) hingga mencapai pH 6-7 (pH didapar dengan
natrium benzoat)

3.4.4 Uji Evaluasi Sediaan Obat Kumur


1. Uji Organoleptis
Untuk memastikan obat kumur daun mangrove dapat diterima oleh
pasar, maka perlu adanya pengujian organoleptik yang memuat warna,
aroma, rasa, dan tingkat homogenitas pada semua perlakuan adalah
memiliki bau dan rasa yang khas pada tiap-tiap sampel obat kumur.
2. Uji pH
Terdapat masing- masing perbedaan nilai pH pada formulasi obat
kumur dengan konsentrasi yang berbeda. Salah satu aspek yang cukup
penting sebagai parameter untuk menentukan kelayakan nilai jual
formula obat kumur di pasaran adalah nilai batas keasaman (pH)
(Hidayanto et al., 2017)
3. Uji Stabilitas
Uji stabilitas dilakukan dengan metode uji sentrifugasi. Sediaan obat
kumur 2 mL dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi ke dalam tabung
sentrifugasi, kemudian dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm
selama 30 menit. Hasil sentrifugasi dapat diamati dengan adanya
pemisahan atau tidak (Kono et al., 2018).
4. Uji Homogenitas
Pada uji homogenitas semua larutan yang diuji seharusnya tidak
memiliki gumpalan dan endapan dalam larutan, hal ini karena tidak
terdapat perbedaan sifat antara bahan dan zat aktif yang digunakan.
5. Uji Kejernihan
Uji di lakukan secara visual oleh peneliti, dengan mengamati sediaan.
Hasil uji sediaan larutan seharusnya jernih, dan tidak mengandung
pengotor di dalamnya (Fickri, 2018).

8
3.5 Uji Aktivitas Antibakteri
a. Pembuatan Media Kultur Bakteri
Media kultur yang digunakan pada penelitian ini untuk pembiakan
bakteri Streptococcus Mutans adalah media Mueller Hinton Darah.
Media Mueller Hinton Darah dibuat dalam erlenmeyer dengan cara
mengkombinasikan bahan-bahan dari Mueller Hinton Agar dengan 5%
darah domba. Lalu dibungkus dengan kertas perkamen, kemudian
disterilkan dengan temperatur sebesar 121oC selama 20 menit.
b. Peremajaan Bakteri Uji
Peremajaan bakteri uji dilakukan dengan cara menanam bakteri murni
pada media Mueller Hinton Darah dalam cawan petri. Setelah dilakukan
penanaman selanjutnya biakan tersebut dimasukkan ke dalam inkubator
dengan suhu sebesar 37oC selama 24 jam. Setelah itu di cek dengan
pewarnaan gram, kemudian dilihat bentuk dan koloninya pada
mikroskop
c. Pewarnaan Bakteri
Prosedur pewarnaan dimulai dengan penggunaan pewarna basa, yaitu
kristal violet. Lalu digunakan larutan iodin. Pada tahap ini, seluruh
bakteri akan berwarna biru. Lalu sel akan diberi alkohol. Sel gram
positif akan mempertahankan kompleks kristal violet-iodin sehingga
tetap berwarna biru, sedangkan sel garm negatif akan kehilangan warna
birunya akibat alkohol. Langkah terakhir digunakan pewarna merah
safranin sehingga sel gram negatif yang tadinya kehilangan warna akan
memiliki warna yang kontras, sel gram positif sekarang akan berwarna
ungu (Jawetz, 2013).
d. Suspensi bakteri
Pembuatan dilakukan dengan cara ambil satu ose bakteri hasil
peremajaan lalu disuspensikan kedalam NB sampai tingkat
kekeruhannya sama dengan standar. Kekeruhannya dilihat pada latar
belakang kertas putih yang digaris menggunakan spidol. Jika kurang
keruh ditambah koloni bakteri dan apabila terlalu keruh ditambah media
NB. Satu ose hasil peremajaan biakan murni dibiarkan dalam 10 ml
media cair NB dan di homogenkan. Larutan ini berfungsi sebagai
biakan aktif.
e. Pembuatan Kontrol Negatif (-) DMSO 10%
Larutan 1 ml DMSO 10% dengan aquadest hingga 10 ml, kocok sampai
larut.
f. Uji daya hambat obat kumur
Setelah selesai dilakukan pembiakan bakteri pada cawan petri,
selanjutnya diambil lima kertas cakram kosong dan masing-masing
direndam ke dalam larutan ekstrak etanol daun bakau minyak
konsentrasi 40%, 50%, 60% kontrol positif dan kontrol negatif. Setelah
itu dipindahkan ke dalam cawan petri steril dan didiamkan selama 30
menit. Kemudian kelima kertas cakram tersebut diletakkan diatas
permukaan media yang sebelumnya sudah dilakukan pembiakan
bakteri. Lalu, cawan petri tersebut dimasukkan ke dalam inkubator

9
dengan suhu sebesar 37 oC dan di inkubasi selama 24 jam. Pengujian
diatas dilakukan sebanyak lima kali pengulangan. Lalu, hasil zona
hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong digital,
kemudian dicatat. Hal yang sama juga dilakukan pada pengujian
aktivitas antibakteri sediaan obat kumur, bedanya kontrol negatif yang
digunakan pada sediaan obat kumur adalah obat kumur yang
pembuatannya tanpa penambahan ekstrak etanol batang sambung
nyawa (Formula 0)

3.5 Analisa Data


Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini selanjutnya akan diolah
dengan menggunakan perangkat lunak statistik SPSS.

10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

3.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang 2.000.000
2 Bahan habis pakai 5.599.000
3 Perjalanan 1.000.000
4 Lain-lain 1.000.000
Jumlah 9.599.000

4.2 Jadwal kegiatan


DESEMBER JANUARI FEBUARI MARET
No KEGIATAN MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Studipustaka                                
2 Penyusunan proposal                                
Pengiriman proposal kekopertais
3                                
II
4 Masa tunggu Pengumuman                                
Pelaksanaan seminar proposal
5                                
jika disetujui
6 Pelaksanaan penelitian                                
Penyusunan laporan hasil
7                                
penelitian
8 Seminar hasil penelitian                                 
9 Perbaikan laporan hasil penelitian                                
10 Pengiriman laporan kekopertis II                                 

11
DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, M., & Sari, N. (2013). ( Averrhoa bilimbi Linn ) TERHADAP


PERTUMBUHAN Streptococcus mutans ( Penelitian Eksperimental
Laboratoris ) SKRIPSI.

Fickri, D. Z. (2018). Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika, 1(1), 16–24.

Hidayanto, A., Manikam, A. S., Pertiwi, W. S., & Harismah, K. (2017). Obat
Kumur Ekstrak Daun Kemangi ( Ocimum BaFormulasisilicum L ) dengan
Pemanis Alami Stevia ( Stevia Rebaudiana Bertoni ). University Research
Colloquium, 189–194.

Jawetz, M. & A. (2013). Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg.


EGC. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Kono, S. R., Yamlean, P. Y., & Sudewi, S. (2018). Formulasi Sediaan Obat
Kumur Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta) dan Uji Antibakteri
Prophyromonas gingivalis. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(1), 37–46.

Majidah, D., Fatmawati, D. W. A., Gunadi, A., Gigi, K., Jember, U., Gigi, F. K.,
… Jember, U. (2014). Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri ( Apium
graveolens L .) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai
Alternatif Obat Kumur. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.

Manipal, S., Hussain, S., Wadgave, U., Duraiswamy, P., & Ravi, K. (2016). The
mouthwash war - Chlorhexidine vs. herbal mouth rinses: A meta-analysis.
Journal of Clinical and Diagnostic Research.
https://doi.org/10.7860/JCDR/2016/16578.7815

Mervrayano, J., Rahmatini, & Bahar, E. (2015). Perbandingan Efektivitas Obat


Kumur yang Mengandung Chlorhexidine dengan Povidone Iodine terhadap
Streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Andalas.

Nirwana, S. B., & Erma, S. (2009). Efektifitas Waktu Perendaman dalam Larutan
Obat Kumur yang Mengandung Alkohol terhadap Perubahan Warna pada
Tumpatan Resin Komposit Flowable. Karya Tulis Ilmiah.

Noor, Y. R., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. N. (2012). Pengenalan Mangrove


di Indonesia.

Paputungan, F., & Yamlean, P. V. Y. (2014). Uji Efektifitas Salep Ekstrak Etanol
Daun Bakau Hitam (Rhizophora Mucronata Lamk) Dan Pengujian Terhadap
Proses Penyembuhan Luka Punggung Kelinci Yang Diinfeksi Bakteri
Staphylococcus Aureus. Pharmacon, 3(1), 15–26.

Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Erlangga.


https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.07.039

12
Syawal, H., Karnila, R., Dirta, A., & Kurniawan, R. (2018). Ekstrak Daun
Rhizophora Sp. Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Agalactiae
Dan Edwarsiella Tarda (Rhizophora Sp. Leaf Extract Inhibits The Growth Of
Streptococcus Agalactiae And Edwarsiella Tarda). Jurnal Veteriner, 18(4),
604. Https://Doi.Org/10.19087/Jveteriner.2017.18.4.604

13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua


A. Identitas Diri Ketua
1 NamaLengkap Rendi Adi Saputra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Diploma III Farmasi
4 NIM 17101085
5 Tempat dan TanggalLahir Bengkulu,30 Juli 1998
6 Alamat E-mail Rendiadisaputra733@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 0822 7977 3064

B. Kegiatan Kemahasiswaan YangSedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2

C. PenghargaanYangPernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Bengkulu, 30 Desember 2019
Pengusul

(Rendi Adi Saputra )

14
Lampiran 2. Biodata Anggota
A. Identitas Diri Ketua
1 NamaLengkap Namira
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Diploma III Farmasi
4 NIM 18111028
5 Tempat dan TanggalLahir Talang Tinggi, 25 Juni 2000
6 Alamat E-mail wahyuanandanadi@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 082176389160

B. Kegiatan Kemahasiswaan YangSedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2

C. PenghargaanYangPernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.
Bengkulu, 19 Desember 2019
Pengusul

( Nadia Wahyu Ananda )


Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Devi Novia, M.Farm., Apt
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S2 farmasi
4 NIDN 0212058202
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 12 Mei 1982
6 Alamat E-mail devinoviaakfar@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085368241431
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan STIFI Padang Universitas Setia Budi Solo
Tinggi
Bidang Ilmu Farmasi Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2011-2016 2015-2017
Judul Uji anti inflamasi Efek antihiperglikemik dan
KTI/Skripsi/Tesis ekstrak etanol daun perbaikan fungsi ginjal
sikaduduk (Melastoma ekstrak etanol biji ketumbar
malabathricum) (Coriandrum sativum L)
pada tikus diabetes
nefropati yang diinduksi
STZ-NA
Nama DR.HM. Husni Muktar, Dr. Gunawan Pamudji
Pembimbing/Promoto MS,DEA,Apt widodo, M.Si., Apt
r Dr. Rina Herowati, M.Si.,
Apt

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Mikrobiologi dan parasitologi Wajib 2
2 Farmakologi dasar wajib 2
3 Praktek fitokimia Wajib 2

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Uji daya hambat daun kirinyuh
( Eupatorium odoratum L) pada Mandiri 2018
bakteri Staphylococus aureus
2 Perbandingan Efektivitas
Analgetik Ekstrak Daun Pepaya
(Carica papaya L) dan Ekstrak
Mandiri 2018
Batang Brotowali (Tinospora
crispa (L.) Miers) Pada mencit
Jantan (Mus mus cullus)
3. Identifikasi dan fraksinasi ekstrak Mandiri 2019
akar tebu hitam (Saccharum
officinarum L) dengan metode
kromatografi lapis tipis
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1. Promosi Kesehatan Tema “Hipertensi” Mandiri 2017
2. Pencegahan Infeksi Pada Mulut Mandiri 2018
Dengan daun Salam
3. Promosi Kesehatan “DAGUSIBU” Mandiri 2018
4. Apoteker Cilik “DAGUSIBU” dalam Mandiri 2018
rangka World Pharmacist Day
5. Lingkungan Bebas Nyamuk Demam Mandiri 2019
Berdarah (DBD)
6. Pengelolaan Sampah Yang Baik dan Mandiri 2019
Benar Berbasis 4R (Reuse, Reduce,
Recycle, Replace)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-PE

Bengkulu, 19 Desember 2019


Dosen Pendamping

(Devi Novia M.,Farm.,Apt)


Lampiran 4. Format JustifikasiAnggaran Kegiatan

1. Perlengkapanyangdiperlukan Kuanitas HargaSatuan(Rp) Nilai (Rp)


- Beaker glass 1 150.000 150.000
- Jangka sorong digital 1 150.000 150.000
- Cawan penguap 100 ml 5 70.000 350.000
- Corong kaca 1 200.000 200.000
- erlemeyer 1 100.000 100.000
- pH meter digital 1 700.000 700.000
- Gelas ukur pyrex 1 100.000 120.000
- paper disc 1 700.000 700.000
- Labu ukur pyrex 1 150.000 150.000
- Cawan Petri 12 100.000 120.000
- Pipet Volume 1 45.000 45.000
- Pengaduk kaca 4 5.000 20.000
- Kaca arloji 2 30.000 60.000
- Botol Kaca Gelap 1 100.000 100.000
- Kemasan botol 5 10.000 50.000
SUBTOTAL (Rp) 3.015.000
2.Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan(Rp) Nilai (Rp)
- Daun bakau minyak 500 g - -
- Mueller Hinton Agar 500 g 3.400/g 1.700.000
- Darah Domba 50 ml 10.000/ml 500.000
- Bakteri Murni S Mutans 1 tabung 500.000/tabung 500.000
- Aqua dest 3L 15.000/L 45.000
- Etanol 96% 3L 110.000/G 330.000
- Sorbitol 1L 200.000/L 200.000
- Tween 80 1L 560.000/L 560.000
- Na. Benzoat 1 BOTOL 20.000/botol 20.000
- Ol. Mentahe 10 ml 10.000/mL 100.000
- Larutan Farland 1 tabung 700.000/tabung 700.000
SUBTOTAL (Rp) 4.655.000
3.Perjalanan Kuanitas Harga Satuan(Rp) Nilai (Rp)
Perjalanan ke lokasi penelitian 3 bulan 300.000 900.000
(Pemantauan)
Akomodasi (hari) 3 300.000 900.000
Uangmakan tim 2 150.000 300.000
SUBTOTAL (Rp) 2.100.000
4.Lain-lain Kuanitas Harga Satuan(Rp) Nilai (Rp)
Dokumentasi dan cetak 1 paket 200.000 200.000
Analisis Lab 1 paket 500.000 500.000
Pelaporan akhir 1 paket 400.000 400.000
Penyusunan laporan 1 paket 200.000 200.000
Pengetikan, penggandaan dan 1 paket 200.000 200.000
penjilidan
- Biaya sewa lab 1.500.000 1.500.000
(maksimum)
termasuk penggunaan
SUBTOTAL (Rp) 3.000.000

Total Keseluruhan (Rp) 12.770.000


(Terbilang, Dua Belas Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah)
Catatan:
Perhatikan hasilperkalian dan penjumlahan agar tidak terjadi penolakanyang
diakibatkannya
Lampiran 5. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program Studi Bidang Alokasi waktu Uraian Tugas
Ilmu (jam/minggu)
1 Rendi Adi Diploma III Farmasi 10 jam/minggu Mengkoordinir
Saputra Farmasi kegiatan
seluruhnya
17101085

2 Nadia Wahyu Diploma III Farmasi 10 jam/minggu Bertanggung


Ananda Farmasi jawab
Pengamatan
18111028

Anda mungkin juga menyukai