Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasta gigi herbal merupakan pasta gigi yang mengandung bahan tumbuh-
tumbuhan yang diharapkan dapat menekan pertumbuhan plak (Sasmita et al.,
2006). Pasta gigi herbal yang mengandung ekstrak kayu siwak dan ekstrak
daun sirih merah berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans. Harmely et al. (2014) membuktikan bahwa pasta gigi herbal dapat
membantu mengurangi plak pada gigi sehingga gigi lebih bersih dan nyaman
karena tanpa adanya kandungan bahan kimia yang berbahaya seperti fluorida
yang memiliki efek samping tertentu, sehingga penggunaan pasta gigi herbal
bisa dijadikan alternatif untuk menangani plak pada gigi.
Penelitian wardhani (2012) membuktikan bahwa konsentrasi ekstrak kayu
siwak 3,1%, 6,2%, 12,5%, 25%, 50% dan 100% memiliki daya antibakteri
terhadap Streptococcus mutans dan kadar hambat minimum pada konsentrasi
3,1%. Stabilitas yang paling optimal pada pasta gigi siwak menurut penelitian
Olii (2013) yaitu pada konsentrasi 2% dan 3%. Sedangkan pasta gigi yang
mengandung ekstrak daun sirih merah memiliki kemampuan menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi yang paling baik
adalah 10% (Moerfiah, 2011). Menurut penelitian Ningsih et al. (2013)
bahwa konsentrasi minimal ekstrak daun sirih merah dalam menghambat
Streptococcus mutans yaitu pada konsentrasi 1% . Sedangkan menurut
penelitian wahyu et al. (2013) kadar hambat minimum ekstrak daun sirih
merah dengan konsentrasi 1%, 10% dan 100% memiliki daya antibakteri
Streptococcus mutans dan kadar hambat minimum terdapat pada konsentrasi
1%.
Penelitian Nursal et al. (2010) menunjukkan bahwa Na-CMC sebagai
gelling agent dapat menghasilkan pasta gigi pada kondisi baik dan
menunjukkan stabilitas fisik yang beragam, konsentrasi optimum Na-CMC
adalah sebesar 1%. Elfiyani et al. (2015) menyatakan bahwa peningkatan
konsentrasi pengikat dalam formula lebih efektif untuk meningkatkan

PENGGUNAAN Na-CMC (GELLING AGENT) DALAM ...Van Fatkhan Sofyan, FARMASI. UMP 2017
konsistensi dan viskositas sediaan dibandingkan dengan peningkatan
konsentrasi pelembab sehingga meningkatkan stabilitas sifat fisik sediaan
pasta gigi. Na-CMC umum digunakan sebagai pengikat dalam sediaan pasta
gigi karena viskositasnya yang baik. Penelitian sandi (2012) membuktikan
bahwa Na-CMC memiliki viskositas yang baik dibanding dengan HPMC.
Pada penelitian ini, dilakukan optimasi formulasi pasta gigi kombinasi
ekstrak kayu siwak (Salvadora Persica L.) dan ekstrak daun sirih merah
(Piper crocatum Ruiz & Pav.) yang keduanya mempunyai aktivitas
antibakteri dengan penambahan Na-CMC sebagai gelling agent pada
konsentrasi yang berbeda-beda untuk setiap formula. Hal ini dimaksudkan
untuk melihat pengaruh peningkatan konsentrasi Na-CMC yang digunakan
sebagai gelling agent terhadap karakteristik fisik sediaan pasta gigi
kombinasi ekstrak kayu siwak dan ekstrak daun sirih merah.

B. Perumusan Masalah
1. Apakah ekstrak kayu siwak dan ekstrak daun sirih merah dapat dibuat
menjadi sediaan pasta gigi yang stabil secara fisik dengan menggunakan
Na-CMC sebagai gelling agent?
2. Berapakah konsentrasi Na-CMC yang dapat digunakan sebagai gelling
agent pada sediaan pasta gigi dengan menggunakan ekstrak kayu siwak
dan ekstrak daun sirih merah yang sesuai dan stabil secara fisik?
3. Apakah pasta gigi kombinasi ekstrak kayu siwak dan ekstrak daun sirih
merah dapat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans?

C. Tujuan Penelitian
1. Mendapatkan formulasi sediaan pasta gigi dari kombinasi ekstrak kayu
siwak dan ekstrak daun sirih merah dengan variasi konsentrasi Na-CMC
terhadap karakteristik fisiknya.
2. Mendapatkan konsentrasi optimal Na-CMC sebagai gelling agent dalam
pembuatan pasta gigi dengan menggunakan ekstrak kayu siwak dan
ekstrak daun sirih merah.

PENGGUNAAN Na-CMC (GELLING AGENT) DALAM ...Van Fatkhan Sofyan, FARMASI. UMP 2017
3. Menentukan aktivitas ekstrak kayu siwak dan ekstrak daun sirih merah
dalam sediaan pasta gigi sebagai antibakteri Streptococcus mutans.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan tambahan ilmu
pengetahuan pengobatan, khususnya di bidang farmasi untuk
memanfaatkan ekstrak kayu siwak dan ekstrak daun sirih merah sebagai
antibakteri pembentuk plak yang minim akan efek samping dan tidak kalah
berkhasiat dibandingkan dengan bahan aktif kimiawi dan juga dapat
dikembangkan lebih lanjut sebagai rekomendasi bahan aktif yang
berkhasiat dan aman digunakan dalam pembuatan sediaan pasta gigi bagi
industri kosmetik Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat menggunakan
pasta gigi herbal untuk menghindari efek samping yang berbahaya bagi
kesehatan gigi.

PENGGUNAAN Na-CMC (GELLING AGENT) DALAM ...Van Fatkhan Sofyan, FARMASI. UMP 2017

Anda mungkin juga menyukai