Anda di halaman 1dari 13

Konsep Tindakan Pencegahan

Dan Pengendalian Infeksi


Silang & Konsep Manajemen
Infeksi Noskomial

Dosen Pengampu : Ns. Nita Ariani,S.Kep.M.Kep


NAMA ANGGOTA KELOMPOK 7

 VENI ARMELISA
 ZHAFIRA SALSABILA
 ZALDI HERIANTO
 …
 …
 …
A. Pengendalian Infeksi Silang

 Definisi Pengedalian Infeksi Silang


Pengedalian infeksi adalah melindungi pasien
dari penularan penyakit dan dari kondisi yang
disebabkan penularan mikroorganisme. Penularan
dapat terjadi melalui cara kontak langsung dengan
contohnya melalui cairan mulut dan darah. Kontak
tidak langsung, dapat melalui suatu objek yang
tercemar mikroorganisme pathogen, yang
umumnya terjadi karena instrumen yang digunakan
tidak steri
Tujuan Infeksi Silang

Tujuan pengedalian infeksi silang pada


fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah
penularan infeksi baik kepada pekerja pelayanan
kesehatan maupun pada pasien ketika sedang
dilakukan perawatan kesehatan dan mulut sarana
pelayanan kesehatan wajib meberikan jaminan
keamanan kesehatan baik tenaga kesehatan
maupun masyarakan yang melayani. (Arissandy
2013)
Pencegahan Infeksi Silang

Kewaspadaan isolasi adalah tindakan pencegahan atau


pengendalian infeksi yang disusun oleh CDC (centers and disease
control) dan harus diterapkan di rumah sakit dan pelayanan
kesehatan lainnya. Kewaspadaan isolasi diterapkan untuk
menurunkan resiko trasmisi penyakit dari pasien kepasien lain atau
ke pekerja medis. Kewaspadaan isolasi memiliki 2 pilar atau
tingkatan, yaitu Kewaspadaan Standar (Standard/Universal
Precautions) dan Kewaspadaan berdasarkan cara transmisi
(Transmission based Precautions). (Setiawan,hlm71,2000)
 a. Kewaspadaan standar (Standard Universal Precautions)

Kewaspadaan standar adalah kewaspadaan yang di rancang


untuk perawatan semua pasien di klinik pelayanan kesehatan
kewaspadaan standar diterapkan untuk carian tubuh seperti darah,
saliva, yang ada dimukosa rongga mulut. Kewaspadaan standar
meliputi:

1. Kebersihan Mencuci Tangan


Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting dan
merupakan pilar untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Tenaga pelayanan kesehatan harus
melakukan kebersihan tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir
jika tangan terlihat kotor (termasuk
keadaan terkena serbuk/ powder dari
sarung tangan), terkontaminasi cairan
tubuh, kontak langsung dengan
individu pasien, setelah kontak
dengan permukaan dalam ruang
praktik termasuk peralatan, lamanya
mencuci tangan 40-60 detik.
 Jika tangan tidak tampak kotor lakukan kebersihan tangan
dengan cara gosok tangan dengan handrub/cairan berbasis
alkohol, lamanya 20-30 detik. Metode dan tata cara mencuci
tangan dalam “hand hygiene” tergantung pada beberapa tipe
dan prosedur, tingkat keparahan dari kontaminasi dan
persistensi melekatnya yang antimikroba digunakan pada kulit.
2. Alat Pelindung Diri
Tenaga pelayanan kesehatan wajib menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) dibawah ini. Penyediaan peralatan dan bahan
perlindungan diri bagi tenaga di puskesmas wajib dipenuhi dan
untuk pengadaan dikoordinasikan dengan dinas kesehatan
kota/kabupaten.

a. Sarung tangan
b. Masker
c. Gaun /baju Pelindung
d. Kaca Mata Pelindung
e. Vaksin/imunisasi
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi (Transmission Based
Precautions)

Kewaspadaan berdasarkan transmisi merupakan tambahan


untuk kewaspadaan standar, yaitu tindakan pencegahan atau
pengendalian infeksi yang dilakukan setelah jenis infeksinya sudah
terdiagnosa. Kewaspadaan ini diterapkan pada pasien yang memang
sudah terinfeksi kuman tertentu yang bisa ditransmisikan lewat
darah, kesterilisasian alat. Berdasarkan Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di kelinik gigi. Adapun jenis kewaspadaan
tasmisi meliputi:
 A. Kontak langsung
Menyentuh langsung jaringan lunak atau lesensi infeksi
darah atau saliva pasien yang terinfeksi dimana
microorganism langsung masuk atau berpenentasi
kedalam tubuh atau luka kecil pada kulit atau sekitar jari-
jari tangan operator.
1. Densifeksi tingkat tinggi
2. Sterilisasi

 B. Kontak tidak langsung


Microorganisme masuk kedalam tubuh melalui
media atau objek perantara yang terkontaminasi
membawa berbagai macam microorganisme phatogen
yang berasal dari darah yang ada pada peralatan yang
tidak di sterilkan.(Megananda Hiranya, hlm03 2011)
PELAYANAN KESEHATAN
 Pelayanan Kesehatan Tenaga kesehatan harus
profesional dalam melaksanakan misinya di
masyarakat sesuai dengan strategi pembangunan
kesehatan yang telah ditetapkan. Perawat harus
mengetahui tentang dasar manusia oleh karena itu
mahasiswa Keperawatan sangat perlu di bekali
dengan kemampuan, pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang prima agar dapat melaksanakan
tugas pokok. Untuk memberikan bekal kemampuan,
pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi
mahasiswa maka diadakan praktik pembelajaran
lapangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai