Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PELAYANAN ASUHAN KELOMPOK BERKEBUTUHAN KHUSUS


PADA POSYANDU LANSIA DUSUN LEREP, DESA BUMIREJO, KECAMATAN
KARANGAWEN, KABUPATEN DEMAK
OKTOBER, 2018

Disusun oleh,
1. Anisa Puspita Rahayu
2. Puri Fitriani
3. Mayrira Argi Sarasti
4. Gian Sansy Prayogo
5. Fajar Nadhifah
6. Kharismana Umia Wulandari

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Masalah kesehatan gigi dan mulut adalah kesejahteraan rongga mulut,
termasuk gigi geligi dan struktur serta jaringan-jaringan pendukungnya bebas dari
penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal yang akan menjadikan percaya diri
(Sriyono, 2011). Penampilan gigi memiliki peranan penting terhadap tampilan wajah,
bahkan berpengaruh terhadap interaksi sosial di masyarakat (Tin-Oo dkk., 2011).
WHO menentukan bahwa mulut sebagai organ tubuh yang penting yang harus
di jaga kesehatannya, karena mulut adalah gerbang utama masuknya zat-zat makanan
yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan adanya suatu anggapan bahwa gigi hanya
merupakan bagian kecil dari tubuh, maka orang menjadi malas untuk memelihara
kesehatan gigi dan mulut (Pahlawaningsih dan Ghondhoyoewono, 2002). Menurut
Riskesdas (2007) prevalensi masalah gigi dan mulut dan kehilangan gigi asli
menunjukkan kecenderungan menurut umur. Pada kelompok umur 45-54 tahun
ditemukan 1,8 % hilang seluruh gigi asli, kelompok umur 55-64 tahun sebesar 5,9 %,
dan pada umur 65 tahun keatas hilangnya seluruh gigi mencapai 17,6 %.
Menjadi tua berarti mengalami beragam perubahan baik fisik dan psikososial
sejalan dengan bertambahnya umur. Menua merupakan proses yang tidak bisa
dihindari, namun kualitas hidup harus diupayakan tetap terjaga sehingga dapat sehat,
aktif, dan mandiri. Keberadaan gigi dalam mulut golongan penduduk berusia lanjut
tidak luput dari masalah akibat lanjutnya usia tersebut (Jubhari, 2012). Masalah yang
dialami lanjut usia selain kebersihan mulut yang jelek adalah kehilangan sebagian
atau semua gigi (Tjahjanti, 2000). Kehilangan semua gigi merupakan hal yang sangat
mengganggu. Akibat dari kehilangan semua gigi yang tidak segera diganti antara lain
gangguan temporo mandibula, terganggunya kebersihan mulut (Gunadi dkk., 1991)
yang akan berpengaruh pada fungsi pengunyahan, bicara, dan estetik (Odang, 2005).
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di Provinsi Bali berdasarkan
kelompok usia diperoleh data bahwa, kelompok usia 55 – 64 tahun memiliki proporsi
tertinggi dalam permasalahan kesehatan gigi dan mulut, yaitu 30,8%. Lansia
diharapkan minimal mempunyai 20 gigi berfungsi, hal ini berarti bahwa fungsi
pengunyahan mendekati normal, walaupun sedikit berkurang. Demikian halnya fungsi
estetik serta fungsi bicara masih dapat dianggap normal dengan jumlah gigi minimal
20 buah (Arif Arifin Senjaya,2016)
Lanjut usia adalah setiap orang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara
fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya. Umumnya setiap orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua adalah masa hidup manusia yang
terakhir. Pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental, dan social
hingga tidak melakukan tugasnya sehari-hari lagi dan bagi kebanyakan orang masa
tua kurang menyenangkan (DepartemenKesehatan R.I. Pedoman Puskesmas Santun
Usia Lanjut. Jakarta: t.p; 2003.)
Oleh karena itu, kami bermaksud untuk mengadakan Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut Kelompok Lansia di Posyandu Lansia Dusun Lerep Desa
Bumirejo Kec. Karangawen Kab. Demak.

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut kebutuhan khusus
pada lansia serta melakukan upaya pemberdayaan pada lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada Lansia di Dusun Lerep
b. Meningkatkan pengetahuan lansia terhadap kesehatan gigi dan mulut.
c. Menurunkan angka penyakit gigi dan mulut pada lansia.
d. Meningkatkan dejarat status kesehatan gigi dan mulut pada lansia
C. Data Masalah
1. Data Umum
Posyandu Lansia Dusun Lerep merupakan kelompok lansia bagian dari program
posyandu Dusun Lerep, Desa Bumirejo, Kec. Karangawen. Jumlah lansia yang
mengikuti kegiatan Posyandu Lansia di Dusun Lerep adalah kurang lebih ada 17
lansia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kegiatan yang dilakukan adalah
pemeriksaan kesehatan lansia, meliputi pemeriksaan gula darah, tekanan darah, asam
urat, mata, pemeriksaan gigi, dan sebagainya.
2. Data Khusus
Berdasarkan hasil pemeriksaan lansia di Posyandu Lansia Dusun Lerep diperoleh
data kondisi kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan rata – rata nilai
OHI-S = 3,7 (DI = 2,1 dan CI = 1,6),
DMF-T = 6,2 (D = 0,1, M = 5,8 dan F = 0,3), dan
CPITN = 5 sextan sehat
Dari rata-rata diatas dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Lansia di Posyandu Lansia Dusun
Lerep
OHIS Jumlah (orang) %
Baik 0 0
Sedang 7 44
Buruk 9 56
Total 16 100
b. Keadaaan kerusakan gigi permanen (DMF-T) Lansia di Posyandu Lansia Dusun
Lerep
DMF-T Jumlah (orang) %
Sangat Rendah (0,0 – 1,1 ) 3 19
Rendah (1,2 – 2,6) 3 19
Sedang (2,7 – 4,4) 4 25
SangatTinggi (4,5 – 6,6) 6 38
Total 16 100%
a. Keadaan jaringan penjaga gigi (CPITN) Lansia di Posyandu Lansia Dusun Lerep
No. Keadaan CPITN Jumlah (orang) %
1 I sextan sehat 0 0
2 2 sextan sehat 0 0
3 3 sextan sehat 0 0
4 4 sextan sehat 1 6,25
5 5 sextan sehat 0 0
6 6 sextan sehat 15 93,75
Jumlah Lansia yang
16 100%
diperiksa

D. Identifikasi masalah
Dari data hasil pemeriksaan yang telah di lakukan, dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. DMF-T = 6,2 (D = 0,1, M = 5,8 dan F = 0,3), sedangkan menurut target nasional adalah
DMF-T ≤ 2, keadaan ini belum memenuhi target nasional sehingga perlu ditingkatkan
perubahan angka dari D = 6,2 menjadi D = 0 dan dari nilai F = 0,1 menjadi F = 4.9
2. OHI-S = 3,7 (DI = 2,1 dan CI = 1,6), sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2
keadaan ini belum memenuhi target nasional sehingga perlu diturunkan lagi agar nilai
OHI-S = 1,2
3. CPITN = 5 sextan sehat sedangkan menurut target nasional CPITN ≥ 3 sextan sehat,
keadaan ini telah memenuhi target optimal dan perlu ditingkatkan.
E. Tabel Prioritas Masalah

Masalah U S G Total Prioritas

OHI-S 4 2 3 9 II

DMF-T 2 4 5 11 I

CPITN 1 1 1 3 III

Berdasarkan analisa di atas, maka dapat dirumuskan prioritas masalah sebagai berikut:
a. Prioritas I : DMF-T
b. Prioritas II : OHI-S
c. Prioritas III: CPITN
F. Alternatif Pemecahan Masalah

No Rumusan Penyebab Alternatif Urutan Pemecahan Masalah


Masalah Masalah Pemecahan
Masalah
1. Angka INPUT : INPUT : PROMOTIF :
pencapaian  Kurangnya  Memberikan Memberikan penyuluhan
DMF-T sikap lansia penyuluhan dan tentang:
yaitu untuk menjaga motivasi kepada  Gigi berlubang
sebesar 6,2 kesehatan gigi lansia tentang (pengertian,proses,akibat,d
dari target dan mulut pentingnya an cara merawat)
nasional ≤  Kurangnya menjaga  Makanan yang
2 pada pengetahuan kesehatan gigi menyebabkan gigi
Lansia di lansia dan mulut. berlubang
Posyandu mengenai  Memberikan
Lansia penyebab gigi penyuluhan PREVENTIF :
Dusun berlubang tentang  Melakukan konsultasi bagi
Lerep pengertian gigi lansia yang memiliki
PROSES : berlubang, masalah kesehatan gigi
 Tidak pernah penyebab gigi dan mulut.
melakukan berlubang,  Anjuran untuk melakukan
pemeriksaaan proses terjadinya penambalan dan kontrol
periodik gigi berlubang rutin ke tenaga kesehatan
dan tindakan gigi.
yang dilakukan
pada gigi
berlubang
2. Tingginya INPUT: INPUT: PROMOTIF:
angka OHI-  Lansia tidak  Memberikan Memberikan penyuluhan
S = 3,7 mengetahui penyuluhan dan tentang:
terhadap teknik motivasi tentang  Motivasi pentingnya
target menyikat gigi pentingnyamenja menjaga kesehatan gigi
nasional dengan cara ga kesehatangigi dan mulut
OHI-S = 1,2 yang baik dan dan mulut  Cara menjaga kebersihan
pada Lansia benar  Memberikan gigi dan mulut bagi lansia
di Posyandu  Lansia penyuluhan yang menggunaka gigi
Lansia menggunakan mengenai cara tiruan.
Dusun sikat gigi menjaga  Karang gigi
Lerep dengan bulu kebersihan gigi (pengertian,proses,akibat,
yang kasar dan mulut bagi cara menghindari,dan
 Lansia setiap lansia yang perawatan)
hari minum teh menggunakan
dan kopi gigi tiruan PREVENTIF:
 Memberikan  Melakukan bimbingan
PROSES : penyuluhan cara mengatasi masalah
 Kurangnya mengenai karang kesehatan gigi dan mulut
sikap dan gigi
kesadaran
lansia untuk PROSES :
menjaga  Konsultasi
kesehatan gigi masalah
dan mulut pada kesehatan gigi
kehidupan dan mulut.
sehari-hari  Kolaborasi
dengan dokter
spesialis jika
lansia memiliki
penyakit sistemik
jika akan
dilakukan
tindakan scaling.
3. Angka INPUT : INPUT : PROMOTIF :
CPITN = 5  Lansia  Memberikan Memberikan penyuluhan
sextan sehat menggunakan penyuluhan tentang:
terhadap sikat gigi mengani cara  Cara menjaga kesehatan
target dengan bulu menjaga jaringan periodontal
CPITN 6 kasar kesehatan  Cara menjaga kesehatan
sextan  Kurangnya jaringan gigi dan mulut bagi
sehat, pada pengetahuan periodontal pemakai prostodonsi/gigi
Lansia di lansia  Memberikan tiruan
Posyandu mengenai cara penyuluhan
Lansia menjaga mengenai kiat-
Dusun kesehatan kiat menjaga
Lerep periodontal kesehatan gigi
 Kurangnya dan mulut bagi
pengetahuan pemakai
lansia prostodonsi/gigi
mengenai tiruan.
perawatan
periodontal PROSES:
pada pemakai  Melakukan
prostodonsi/gig perawatan sesuai
i tiruan kompetensi.
 Melakukan
PROSES: tindakan rujukan
 Belum pernah pada masalah
dilakukan yang
penyuluhan membutuhkan
mengenai cara tindakan lebih
menjaga lanjut
kesehatan  Selalu koordinasi
jaringan dengan dokter
periodontal spesialis jika
pasien
mempunyai
penyakit sistemik
BAB II
RENCANA PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN
GIGI DAN MULUT KELOMPOK LANSIA
A. Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
1. Persiapan
a. Perijinan : Bidan Desa Bumirejo
b. Persiapan Alat dan Bahan : Bahan – bahan dan alat dari
kampus.
d. Persiapan Operator : Ramah, pakaian sopan, bersih,
rapidan atribut nama.
e. Persiapan ruangan : Hygiene ruangan.

2. Pelaksanaan
Melihat dari data masalah yang didapat, maka dilaksanakan kegiatan pelayanan
asuhan keperawatan gigi kepada Posyandu Lansia, Dusun Lerep, Kec. Karangawen,
Kab. Demak, yaitu :
a. Promotif
Penyuluhan, dengan materi :
1) Cara memelihara kesehatan gigi dan mulut pada lansia.
2) Akibat kurangnya memelihara kesehatan gigi dan mulut pada lansia.
3) Perawatan gigi pada lansia
b. Preventif
1) Dilakukan pemeriksaan OHI-S, CPITN, DMF-T.

B. Rincian Kebutuhan Bahan


Nama kegiatan Nama Kebutuhan Kebutuhan
bahan / Unit Total
Pemeriksaan (17 lansia ) Masker - 4 unit
Kapas 2 gram 2 x 17 = 34
gram
Alkohol - 40 ml
70%
Handscoon - 4 pasang

C. Rincian Kebutuhan Alat


Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan dengan baik
apabila ditunjang dengan kebutuhan alat yang memadahi. Alat yang akan digunakan
dalam kegiatan ini adalah :
Jenis kegiatan Jumlah yang
Alat yang dibutuhkan dibutuhkan
Pemeriksaan diagnostik set, 6 set
Bengkok 6 buah
dappen dish 6 buah

D. Rincian Pembiayaan

Nama kegiatan Nama Kebutuha Kebutuha Harga Harga Harga


bahan n / Unit n Total Beli / Unit Total
Pemeriksaan Kapas 2 gram 2 x 17 = 34 Rp. Rp. 50 Rp. 1.700
gram 50.000/
kg
Alkohol 2 ml 2 x 17 = 34 Rp.35.000 Rp. 35 Rp. 1.190
70% ml / liter
Total Rp. 2.890
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, lansia harus tetap
memelihara giginya agar dapat mengunyah makanan dengan baik. Pengunyahan makanan
yang baik serta pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang akan turut menjaga agar lansia
tetap sehat.Agar lansia dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti disarankan untuk tetap
menjaga pola hidup sehat serta beraktifitas setiap hari.Hal ini dapat dilakukan secara teratur
dan berkesinambungan dimulai dari diri sendiri dengan cara :
1) Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan
membersihkan gusi dengan baik. Bagi yang tidak ada gigi dengan menggunakan kapas
yang dicelupkan ke dalam air hangat, tujuan pembersihan ini untuk menghindari
tumbuhnya jamur pada gusi;
2) Mengatur pola makan dengan menghindari makanan yang dapat merusak gigi seperti
banyak mengandung gula;
3) Pemeriksaan gigi secara teratur ke tenaga kesehatan gigi, Puskesmas, ataupun Rumah
Sakit setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kelainan yang ada pada mulut sejak
dini.
DUSUN LEREP DESA BUMIREJO KEC. KARANGAWEN KAB. DEMAK
OKTOBER 2018

NO NAMA JK UMUR DI CI OHIS Kriteria OHIS D M F DMF-T Kriteria DMFT CP


1 Muntamah P 51 1,3 1,5 2,8 SEDANG 0 3 1 4 SEDANG
SANGAT
2 Tuminah P 60 2,7 0,8 3,5 BURUK 0 5 3 8 TINGGI
Peng
- G
3 Sumarti P 60 - - - - - 32 - 32 Pa
SANGAT
4 Muh Ali L 55 1,3 2,5 3,8 BURUK 0 17 0 17 TINGGI
5 Sutiyem P 50 6 1,7 7,7 BURUK 0 4 0 4 SEDANG
SANGAT
6 Salmin L 60 1,7 1,2 2,9 SEDANG 0 5 0 5 TINGGI
7 Aminah P 55 1,2 0,7 1,9 SEDANG 0 2 0 2 RENDAH
8 Siti Fatimah P 45 1,5 1 2,5 SEDANG 1 2 0 3 SEDANG
SANGAT
9 Rofiah P 46 2,3 3 5,3 BURUK 0 5 0 5 TINGGI
10 Siti Hidayah P 42 2,3 1,2 3,5 BURUK 0 2 0 2 RENDAH
SANGAT
11 Darnawi L 80 3 3 6 BURUK 0 13 0 13 TINGGI
SANGAT
12 Nursalim L 43 2,3 2 4,3 BURUK 0 0 0 0 RENDAH
SANGAT
13 Rukayah P 60 1,2 1,3 2,5 SEDANG 1 4 0 5 TINGGI
SANGAT
14 Rumiyati P 34 1,5 0,7 2,2 SEDANG 0 0 0 0 RENDAH
15 Juminah P 50 2 2,7 4,7 BURUK 0 3 0 3 SEDANG
SANGAT
16 Sri Mulyati P 38 1,7 1 2,7 SEDANG 0 0 0 0 RENDAH
17 Muslikah P 42 2,2 1,7 3,9 BURUK 0 2 0 2 RENDAH
Rata SANGAT
rata       2,1 1,6 3,76 BURUK 0,1 5,8 0,3 6,2 TINGGI
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai