Calculus Index
=
Jumlah penilaian calculus
Jumlah gigi yang diperiksa
Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-0,6.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.
Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0.
2. GINGIVAL INDEKS
1) Skor penilaian Gingival Indeks adalah sebagai berikut :
Skor 0 : Gingival normal tidak terdapat peradangan, tidak ada
perubahan warna dan tidak ditemukan perdarahan.
Skor 1 : Terdapat peradangan ringan, ada sedikit perubahan warna,
terdapat sedikit edema, namun tidak terdapat perdarahan.
Skor 2 : Terdapat peradangan sedang, terlihat warna kemerahan,
terdapat edema, terdapat pula perdarahan.
Skor 3 : Terlihat warna merah terang, terdapat edema, ada ulserasi,
cenderung terjadi perdarahan spontan.
2) Skor penilaian dan kriteria gingival indeks adalah sebagai berikut :
Skor 0 : Sehat
Skor 0,1 - 1,0 : Peradangan ringan
Skor 1,2 - 2,0 : Peradangan sedang
Skor 2,1 - 3,0 : Peradangan berat
3) Rumus menghitung gingival indeks adalah :
Total Skor Gingiva dibagi (Jumlah Gigi Indeks X Jumlah Permukaan yang
Diperiksa).
Pada perkembangannya, pengukuran gingival indeks tidak lagi ada
tindakan probing, pengukuran ini dinamakan Modifikasi Gingival Index
(MDI).
4) Skor penilaian untuk Modifikasi Gingival Index adalah sebagai berikut :
Skor 0 : Tidak terdapat peradangan gingiva
Skor 1 : Terdapat peradangan ringan yaitu ada sedikit perubahan
warna, ada sedikit perubahan tekstur sebagian margin atau papila.
Skor 2 : Terdapat peradangan ringan yaitu ada sedikit perubahan
warna, terdapat perubahan tekstur pada keseluruhan unit margin dan
papilla gingiva.
Skor 3 : Terdapat peradangan sedang yaitu terlihat gingiva mengkilat,
warna kemerahan, ada edema, hipertrofi unit margin atau papilla
gingiva.
Skor 4 : Terdapat peradangan berat yaitu terlihat warna merah terang,
edema, hipertrofi, perdarahan spontan, dan ulserasi atau kongesti.
4. PLAK INDEKS
Kriteris penilaian Plaque Index :
1. 0 = tidak ada plak pada daerah gingiva
2. 1 = selapis tipis plak melekat pada tepi gingiva dan daerah yang
berdekatan dengan gigi
3. 2 = pengumpulan deposit lunak yang sedang disertai poket gingiva dan
pada tepi gingiva dan/atau berdekatan dengan permukaan gigi
4. 3 = banyaknya deposit lunak yang disertai poket gingiva dan/ atau
pada
tepi gingiva dan bersekatan dengan permukaan gigi
5. PLAK PHPM
Indeks kebersihan mulut PHP-M (Personal Hygiene Performance-
Modified) dari Martin dan Meskin (1972), merupakan indeks yang telah
dimodifikasi dari Personal Hygiene Index (PHP) dari Podshadley dan Haley
(1968). Indeks PHP ini untuk menilai debris, sedangkan indeks PHP-M untuk
mengukur plak secara objektif. Pemeriksaan PHP-M menggunakan gigi
indeks dan menggunakan agen disklosing. Gigi indeks yang digunakan pada
metode PHP-M ini adalah sebagai berikut :
1. Gigi paling belakang tumbuh di kwadran kanan atas.
2. Gigi C atau c, bila gigi ini tidak ada, dipakai gigi anterior lainnya.
3. P1 atau m1
4. Gigi paling belakang tumbuh di kwadran kiri bawah
5. Gigi C kiri bawah atau c kiri bawah, bila gigi ini tidak ada, dipakai gigi
anterior lainnya
6. P1 kanan bawah atau m1 kanan bawah
Cara penilaian dengan PHP-M
1) Buat 2 garis imajiner pada gigi dari oklusal/incisal ke gingival, garis
imajiner ini akan membagi gigi menjadi 3 bagian yang sama dari oklusal
ke gingival. Masing- masing 1/3 bagian dari panjang garis imajiner tadi,
yang akhirnya akan membagi gigi menjadi 5 area (A, B, C, D dan E).
2) Apabila terlihat ada plak di salah satu area, maka di beri skor 1 (atau
tanda v), jika tidak ada plak bisa diberi skor 0 atau tanda (-)
3) Hasil penilaian plak yaitu dengan menjumlahkan setiap skor plak pada
permukaan gigi, sehingga skor plak untuk setiap gigi indeks bisa
berkisar antara 0-10
4) Dengan demikian, skor plak untuk semua gigi indeks bisa berkisar
antara 0-60
D. KARIES GIGI
1. KELAS KARIES MENURUT GV BLACK
G.V Black atau lengkapnya Greene Vardiman
Black mengklasifikasikan kavitas atas 5 bagian dan diberi tanda dengan nomor
Romawi, dimana kavitas diklasifikasi berdasarkan permukaan gigi yang
terkena karies. Kelima klas tersebut adalah sebagai berikut :
1) Klas I
Karies Klas I ini berada pada bagian oklusal gigi posterior yaitu pada pits
dan fissure, dari gigi premolar (geraham kecil) dan gigi molar (geraham
besar). Sedangkan pada gigi anterior karies Klas I ini terdapat di foramen
caecum.
2) Klas II
Karies pada Klas II ini terdapat pada bagian approximal dari gigi premolar
atau molar dan biasanya karies meluas sampai ke bagian oklusal.
3) Klas III
Karies pada Klas III ini terdapat pada gigi depan pada bagian approximal,
akan tetapi karies Klas III ini belum mencapai 1/3 (sepertiga) incisal gigi.
4) Klas IV
Karies pada Klas IV ini merupakan lanjutan dari karies Klas III dimana karies
terjadi pada bagian approximal gigi depan dan karies telah mencapai 1/3
(sepertiga) incisal gigi.
5) Klas V
Karies Klas V ini terdapat pada bagian 1/3 leher gigi baik gigi depan maupun
pada gigi belakang pada bagian labial, lingual, palatal maupun bukal.
6) Klas VI
Karies Klas VI ini terdapat pada gigi depan bagian incisal edge dan juga
terdapat pada gigi belakang bagian ujung cups.
2. Karies gigi juga dibagi dari berbagai macam bentuk-bentuk karies, didalam
buku Rasinta Tarigan (1993) :
1) Berdasarkan stadium karies ( dalamnya karies gigi ) terbagi menjadi 3
yaitu:
Karies Superficialis
Dimana karies baru mengenai email saja, sedang dentin belum terkena.
Karies Media
Dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah
dentin.
Karies Profunda
Dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-
kadang sudah mengenai pulpa.
Karies profunda ini dibagi lagi atas :
a. Karies profunda stadium I :
Karies telah melewati setengah dentin, biasanya radang pulpa belum
dijumpai.
b. Karies profunda stadium II :
Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa.
Biasanya disini telah terjadi radang pulpa.
c. Karies profunda stadium III :
Pulpa telah terbuka. Dijumpai bermacam-macam radang pulpa.
2) Berdasarkan banyaknya permukaan gigi yang terkena karies, yaitu :
a. Simpel Karies
Karies mengenai satu permukaan.
b. Compound Caries
Karies mengenai dua permukaan.
c. Kompleks Karies
Karies mengenai tiga permukaan atau lebih.
E. SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara
timbal balik, baik secara vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan
kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara
horisontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Jenis rujukan Sistem Kesehatan Nasional membedakannya menjadi dua macam
yakni :
1. Rujukan Kesehatan Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian
rujukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan
masyarakat (public health service). Rujukan kesehatan dibedakan atas tiga
macam yakni rujukan teknologi, sarana, dan operasional. Rujukan kesehatan
yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen ke
fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang menyangkut
masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan penyakit (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi,
sarana dan opersional.
2. Rujukan Medik Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada
dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical service). Sama
halnya dengan rujukan kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga
macam yakni rujukan penderita, pengetahuan dan bahan bahan
pemeriksaan. Menurut Syafrudin (2009), rujukan medik yaitu pelimpahan
tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik secara
vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu
menangani secara rasional. Jenis rujukan medik antara lain:
1) Transfer of patient Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis,
pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.
2) Transfer of specimen Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
3) Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten
atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan setempat.
Yang harus ada dalam rujukan :
1. Nama pasien
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Diagnosa sementara
5. Nasehat/ perawatan yang sudah diberikan
6. Nama yang merujuk
7. Alamat
E. SCALER
1. Hoe Scaler
Fungsi : Untuk meratakan permukaan akar sehingga bebas dari karang gigi.
2. Chisel Scaler