Anda di halaman 1dari 5

54

PERUBAHAN pH SALIVA SETELAH MENGUNYAH APEL ROME


BEAUTY DAN MANALAGI

CHANGES OF SALIVARY pH AFTER CHEWING AN APPLE (ROME


BEAUTY AND MANALAGI)

Endah Kusumastuti

Info Artikel Abstrak


Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi. Salah satu cara untuk mencegah
Sejarah Artikel terjadinya karies gigi yaitu dengan menjaga derajat keasaman (pH) saliva.
Diterima 5 April 2015 Mengkonsumi buah terutama buah yang mengandung banyak serat, seperti apel
Disetujui 28 April 2015 dapat menjaga kesehatan rongga mulut karena dapat menjaga derajat keasaman
Dipublikasikan 16 Juni (pH) saliva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh setelah
2015 mengunyah apel Rome Beauty dan apel Manalagi terhadap pH saliva. Jenis
penelitian ini adalah eksperimental klinis.Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
Kata Kunci: 30 orang yang seluruhnya diinstruksikan untuk mengunyah apel Rome Beauty dan
apel Manalagi kemudian diintruksikan untuk meludah pH saliva diukur sebelum
pH ludah, apel
dan sesudah perlakuan pada menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60. Analisa
Manalagi, Apel Rome
data menggunakan uji Anova dan Manova.Hasil uji Anova, pH Saliva pada
Beauty
kelompok apel Rome Beauty pada menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60
memiliki nilai signifikan dan pH saliva pada kelompok sampel apel Manalagi pada
Keywords: menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60 memiliki nilai tidak signifikan. Hasil uji
pH saliva, Manalagi Manova perbandingan pH saliva kelompok apel Rome Beauty dan apel Manalagi
apple, Rome Beauty pada menit ke-15, menit ke-30 dan menit ke-60 memiliki nilai signifikan.
apple. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan pengaruh mengunyah apel Rome
Beauty dan apel Manalagi terhadap pH saliva.

Abstract
Caries is a disease of hard tissue of teeth. One way to prevent dental caries by
maintaining the degree of acidity (pH) of saliva. Consumsing fruit for oral health,
especially fruits that contain lots of fiber to remove dental plaque does not
escalate into caries, one of which is an apple. The purpose of this study was to
knowing the difference in the effect after chewing an apple Room beauty and
Manalagi against salivary pH. This research is a clinical experiment. The
number of samples in this study were 30 all of them were instructed to chewing an
Rome Beauty apple and Manalagi apple and then instructed to spit. Salivary pH
was measured before and after treatment at minute 15, minute 30 and minute 60.
Statistical test using manova test. Based on the test result of Manova, pH value of
Rome Beuaty apple and Manalagi apple at minute 15, minute 30 dan minute 60
have significant value. This value shows the difference between the Rome Beauty
apple and Manalagi apple group. The conclusion of this study there are
differences in the effect of chewing an apple Room beauty and Manalagi againt
salivary pH..

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


Korespondensi :
Staf pengajar Ilmu Penyakit Mulut FKG IIK Bhakti Wiyata Kediri. E-mail: endah_drg@ymail.com
55

Endah Kusumastuti | Perubahan pH Saliva Setelah …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

PENDAHULUAN tiap tahun Ada beberapa pusat budidaya apel


Masalah kesehatan gigi dan di Indonesia, salah satunya yaitu terletak di
mulut menjadi perhatian yang sangat Malang (Batu dan Poncokusumo). Di
penting dalam pembangunan kesehatan. masyarakat, pada umumnya cara
Masalah utama pada rongga mulut mengkonsumsi buah apel yaitu dalam bentuk
kebanyakan masyarakat di Indonesia buah segar. Apel malang (Malus sylvestris
adalah karies gigi. Faktor yang Mill) terdapat dalam berbagai varietas
mempercepat terjadinya karies yaitu unggulan yang memiliki karakteristik dan
jenis kelamin, usia dan saliva 1,2,3. kekhasan tersendiri seperti Rome Beauty,
Persentase karies gigi pada wanita lebih Manalagi, Anna dan Wangling, namun apel
tinggi dibanding laki-laki. Usia antara Rome Beauty dan Manalagi merupakan
14-20 tahun merupakan masa pubertas varietas yang paling banyak terjual di
dan akan terjadi perubahan hormonal, pasar/swalayan dari keempat varietas
hal inilah yang dapat menyebabkan unggulan tersebut 7,8,9.
persentase karies lebih tinggi pada fase Berdasarkan uraian di atas, peneliti
ini3,4,5. ingin melakukan penelitian tentang
Paparan asam dari makanan atau “Mengunyah Apel Rome Beauty dan Apel
minuman dalam waktu lama di dalam Manalagi Terhadap Perubahan pH saliva ”.
mulut dapat menyebabkan perubahan pH
saliva sehingga terjadi demineralisasi METODE PENELITIAN
karena permukaan gigi menjadi asam.pH Rancangan penelitian yang digunakan
saliva yang rendah (asam) dan jumlah yaitu pre post test only group design.
saliva yang kurang akan menyebabkan Penelitian ini dilaksanakan di klinik Fakultas
resiko terjadinya karies.Salah satu cara Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan
untuk mencegah terjadinya karies gigi Bhakti Wiyata Kediri.Waktu penelitian
yaitu dengan menjaga derajat keasaman dilaksanakan yaitu bulan April-Mei tahun
(pH) saliva3,4,5. Mengkonsumsi jenis 2015. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswi
makanan tertentu dapat mempengaruhi SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri.Teknik
pH saliva6,7. Mengunyah makanan yang pengambilan sampel yang digunakan adalah
banyak mengandung serat seperti buah Simple Random Sampling. Sampel yang
dan sayuran dapat mempengaruhi pH digunakan dalam penelitian ini adalah 30.
saliva. Mengkonsumsi buah, seperti apel Sampel yang diambil sebanyak 30 orang,
dapat untuk kesehatan rongga mulut untuk mengunyah apel Rome Beauty dan
terutama buah yang mengandung banyak mengunyah apel Manalagi.Kriteria sampel
serat dapat menghilangkan plak gigi pada penelitian ini yaitu kriteria inklusi dan
sehingga tidak berkembang menjadi kriteria eksklusi. Kriteria inklusi yaitu siswi
karies1,6. SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri, bersedia
Apel merupakan salah satu buah dijadikan sebagai responden penelitian,
yang banyak dikonsumsi di Indonesia. perempuan, usia 14-20 tahun, sehat jasmani
Berdasarkan Biro Pusat Statistik, rerata (terutama tidak menderita penyakit gastritis),
konsumsi apel penduduk Indonesia tidak ada karies gigi yang belum ditumpat dan
adalah 0,6 kg perkapita pertahun, dan tidak ada kelainan dalam rongga mulut
mengalami peningkatan rerata 2,02% (kelainan yang dimaksud adalah kelainan

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


56

Endah Kusumastuti | Perubahan pH Saliva Setelah …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

pada jaringan lunak rongga mulut). Kriteria digit angka dibelakang koma) dan mencatat
eksklusi yaitu tidak bersedia dijadikan hasil pengukurannya.
sebagai responden penelitian, responden Hasil pengukuran merupakan pH
sedang dalam perawatan orthodonti, awal.Kemudian kepada responden
responden sakit saat penelitian berlangsung diistruksikan untuk mengunyah apel Rome
dan responden mempunyai karies gigi. Beauty dan hari selanjutnya diintruksikan
Alat dan bahan yang digunakan pada untuk mengunyah apel Manalagi selama 10
penelitian yaitu alat penelitian terdiri dari menit, berat masing-masing buah yang
formulir inform consen,masker, Handscoon, dikunyah ± 100 gr. Menit ke-15, 30 dan 60
kaca mulut, sikat gigi, gelas kumur, beaker setelah mengunyah apel, responden
glass, pH meter digital merk ATC (2 digit diinstruksikan untuk meludah kembali ke
angka dibelakang koma) dan timbangan dalam beaker glass sebanyak 5 ml, saliva
digital. Bahan penelitian terdiri dari pasta gigi dikumpulkan menggunakan Draining method
merk tertentu, apel Rome Beauty, apel selama 5 menit. Sekresi saliva diukur
Manalagi dan saliva yang diambil dari menggunakan pH meter merk ATC (2 digit
responden penelitian. angka dibelakang koma) dan mencatat hasil
Prosedur penelitian yaitu pengukurannya. Analisa data pada penelitian
pengumpulan dan pengambilan saliva ini dilakukan dengan uji Anova dan Manova.
dilakukan pada pukul 12.00-16.00 WIB.
Responden yang berjumlah 30 orang dibagi HASIL PENELITIAN
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A Hasil rata-rata pH saliva setelah
sebanyak 15 orang dan kelompok B sebanyak mengunyah apel Rome Beauty dan apel
15 orang. Kelompok A, hari pertama 15 orang Manalagi dapat dilihat pada Tabel 1.
diintruksikan untuk mengunyah apel Rome
Tabel 1. Hasil rata-rata pH saliva setelah
Beauty, dilanjutkan kelompok A hari kedua mengunyah apel Rome Beauty
15 orang diintruksikan untuk mengunyah apel dan apel Manalagi
Manalagi. Kelompok B, hari ketiga 15 orang
Rata-rata
diintruksikan untuk mengunyah apel Rome pH pH pH pH
Beauty, dilanjutkan kelompok B hari keempat Apel
Saliva Saliva Saliva Saliva
15 orang diintruksikan untuk mengunyah apel Awal 15 30 60
Manalagi. Responden diinstruksikan Rome 7.17 6.42 6.70 7.03
Beauty
menyikat gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi
Manalagi 7.48 7.70 7.61 7.51
yang telah disediakan oleh peneliti, setelah itu
selama 60 menit sampel diinstruksikan untuk pH saliva setelah mengunyah apel
tidak makan dan minum, hal ini untuk Rome Beauty yang diamati selama selang
mendapatkan keadaaan rongga mulut yang waktu pada menit ke-15, 30, dan 60 yaitu
sama pada setiap subyek dan menetralisir mengalami penurunan. Rata-rata pH saliva
asam setelah makan. Responden setelah mengunyah apel Manalagi yang
diinstruksikan meludah langsung kedalam diamati selama selang waktu pada menit ke-
beaker glass sebanyak 5 ml, saliva 15, 30, dan 60 yaitu mengalami peningkatan.
dikumpulkan menggunakan Draining method Hasil uji Anova pada penelitian ini
selama 5 menit. Sekresi saliva menunjukkan bahwa nilai pH saliva pada
diukurmenggunakan pH meter merk ATC (2 kelompok apel Rome Beauty memiliki nilai
signifikansi (sig.) sebesar 0.000 artinya

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


57

Endah Kusumastuti | Perubahan pH Saliva Setelah …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

(p<0,05). Nilai ini menunjukkan adanya penelitian ini adalah apel Rome Beauty dan
perbedaan yang bermakna antara kelompok apel Manalagi. Apel Rome Beauty memiliki
waktu pada Rome beauty, sedangkan hasil uji kandungan vitamin C 7,04 mg, asam 0,56%
Anova pada kelompok apel manalagi dan pH 3,60 sedangkan apel Manalagi
memiliki nilai 0,059 artinya (p>0,05). Nilai memiliki kandungan vitamin C 6,60 mg, asam
ini menunjukkan tidak adanya perbedaan 0,52% dan pH 4,27, sehingga Apel Rome
yang bermakna antara kelompok waktu pada Beauty menurunkan pH saliva lebih banyak
apel manalagi. Hasil uji LSD pada kelompok dibanding apel manalagi5,7.
Room Beauty menunjukkan nilai pH saliva Pada kelompok apel manalagi terjadi
mempunyai perbedaan yang bermakna pada peningkatan pH saliva setelah mengunyah
menit awal dengan menit ke-15 dan 30, apel, hal ini disebabkan apel manalagi
sedangkan pada menit awal dengan menit ke- memiliki kandungan vitamin C 6,60 mg,
60 tidak memiliki perbedaan yang bermakna asam 0,52% dan pH 4,27. Kandungan vitamin
Hasil uji Manova pada penelitian ini, C tersebut lebih kecil dibanding kandungan
dapat dilihat bahwa data nilai pH apel Rome vitamin C dalam apel Room Beauty7.
Beauty dan apel Manalagi pada menit ke-15, Pengukuran pH saliva dilakukan pada
menit ke-30, dan menit ke-60 memiliki nilai menit ke-15 dan ke- 30 karena, sepuluh menit
signifikansi (sig.) sebesar 0.000 artinya setelah makan, sisa makanan dihidrolisis oleh
(p<0,05). Nilai ini menunjukkan adanya saliva menjadi substrat yang dapat
perbedaan antara kelompok apel Rome Beauty meningkatkan aktivitas bakteri sehingga pH
dan kelompok apel Manalagi. Hal ini saliva pada menit ke-15 sampai menit ke-30
menunjukkan bahwa mengunyah apel Rome setelah mengkonsumsi makanan cenderung
Beauty dan apel Manalagi mempengaruhi mengalami penurunan, apalagi pada makanan
perubahan pH saliva. Asupan makanan yang yang asam. Penurunan pH saliva dapat
asam dapat menyebabkan pH saliva turun. menyebabkan terjadinya proses
Hasil uji LSD pengukuran pH saliva pada demineralisasi email sehingga gigi mengalami
penelitian ini, menunjukkan nilai pH apel karies3,5.
Rome Beauty dan apel Manalagi pada menit Hasil penelitian menunjukkan pH
ke 15, menit ke-30, dan menit ke-60 memiliki saliva pada menit ke-60 baik pada kelompok
nilai signifikan (sig.) sebesar 0.000 artinya Room Beauty maupun kelompok manalagi
(p<0,05). Nilai ini menunjukkan adanya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
perbedaan bermakna antara kelompok apel sistem buffer saliva yang bekerja menetralisir
Rome Beauty dan kelompok apel Manalagi. suasanan asam sehingga pH saliva yang
awalnya turun akan meningkat menuju pH
PEMBAHASAN normal5.
pH saliva pada kelompok apel Room
beauty lebih rendah dibandingkan dengan SIMPULAN
kelompok apel manalagi disebabkan makanan Dari hasil penelitian dapat
yang dikonsumsi sehari-hari dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
mempengaruhi perubahan pH saliva di dalam pengaruh mengunyah apel Rome Beauty dan
rongga mulut, makanan yang bersifat asam apel Manalagi terhadap pH saliva. Apel Rome
dapat menyebabkan perubahan pH saliva Beauty menurunkan pH saliva lebih banyak
menjadi turun3,5. Apel yang digunakan dalam dibanding apel Manalagi.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


58

Endah Kusumastuti | Perubahan pH Saliva Setelah …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 1 Tahun 2015

SARAN 5. Darwita R.R., Andreas P. 2013 Salivary


Disarankan bagi peneliti selanjutnya Parameter of Buffer Capacity, pH saliva
untuk meneliti pengaruh mengunyah buah- and pH plaque Related to Dental Caries
buahan berserat terhadap pH saliva. Activity in School Student. International
Journal of Clinical Preventive Dentistry
REFERENSI 9(3)
1. Haida, Kasma Ernida., Cholil dan 6. Indriana, Tecky. 2011. Perbedaan Laju
Asspriyanto, Didit. 2014. Perbandingan Aliran Saliva dan pH karena Pengaruh
Efektivitas Mengunyah Buah Pir dan Stimulus Kimiawi dan Mekanik. Jurnal
Bengkuang Terhadap Penurunan Indeks Kedokteran Meditek Mei-Agustus 17(44).
Plak. Jurnal Kedokteran Gigi 2(1) 7. Utomo. 2015. Analisis Kualitas fisik
2. Apriyono, D.K. dan Fatimatuzzahro, N. Pengelolaan Minimal Buah Apel
2011. Pengaruh Kumur-Kumur dengan Manalagi. Jurnal Keteknikan Pertanian
Larutan Triclosan 3% Terhadap pH Saliva. Tropis dan Biosistem 3(2)
Jurnal Kedokteran Gigi. Bagian Ilmu 8. Susanto, Wahono Hadi dan Setyohadi,
Konservasi Gigi. Jember : Fakultas Bagus Rakhmad. 2011. Pengaruh Varietas
Kedokteran Gigi 5(3) Apel (Malus sylvstris Mill) dan Lama
3. Hussein N.M.M.,Bhaskar S., Al- Radaidah Fermentasi oleh Khamir Saccharomyces
A. 2014. Caries Risk Assesment in Cerivisiae sebagai Perlakuan Pra-
Children Using Salivary Parameters. Pengolahan Terhadap Karakteristik Sirup.
International Journal of Advenced Dental Jurnal Teknologi Pertanian 12(3)
Science and Technology 1 9. Khurniati M.I., Estiasih T. 2015. Pengaruh
4. Amalia, Nida., Kaidah, Siti dan Widodo. Konsentrasi Natrium Benzoat dan kondisi
2014. Perbandingan Efektivitas Berkumur Paseurisasi (Suhu dan waktu) terhadap
Larutan Teh Putih (Camellia sinensis L.) karakteristik minuman sari apel berbagai
Seduh Konsentrasi 100% dengan 50% varietas :kajian pustaka. Jurnal pangan
dalam Meningkatkan pH Saliva. Dentino dan Agroindustri 3(2).
Jurnal Kedokteran Gigi 2(1).

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555

Anda mungkin juga menyukai