RESIKO KARIES
Disease Status:
1) Tidak ada penyakit yang jelas: tidak ada perawatan yang
diperlukan saat ini tapi mungkin ada restorasi/bukti penyakit lalu.
2) Penyakit terkontrol: mungkin ada perawatan yang diperlukan
untuk alasan fungsional seperti restorasi, tetapi tidak ada tanda
penyakit aktif
3) Penyakit aktif: ada lesi baru atau aktivitas penyakit di sekitar
restorasi
3 fungsi utama saliva:
1. Membersihkan asam dan gula pada rongga mulut
SALIVA 2. Sebagai buffer produk asam pada biofilm dan
permukaan gigi
3. Sebagai reservoir ion untuk remineralisasi
Pemeriksaan Saliva
• Fungsi kelenjar saliva minor
• Konsistensi saliva unstimulated
• PH dari unstimulated saliva
• Laju aliran saliva stimulated
• Kemampuan buffering stimulated saliva
FUNGSI KELENJAR SALIVA MINOR (UNSTIMULATED)
Tahapan:
1. Pasien didudukkan, tarik bibir bawah dan keringkan dengan kain kassa
2. Hitung waktu yang dibutuhkan droplet saliva untuk muncul dari orifis duktus
kelenjar minor
3. Taruh tisu untuk membantu melihat droplet saliva
• Konsumsi asam: minuman karbonasi, jus buah, sport drinks yang memiliki pH < pH
kritis kristal apatite (pH=5.5) menyebabkan peningkatan karies serta erosi email
• Biasanya makanan/minuman ini juga mengandung gula yang tinggi yang dapat
meningkatkan risiko karies
TAHAPAN PEMERIKSAAN
1. Mintalah pasien untuk mencatat apa yang masuk melalui mulutnya selama 5 hari,
contoh: 3 hari kerja dan 2 hari libur
2. Tandai paparan yang mengandung gula atau asam (merah untuk gula, kuning
untuk asam)
3. Gunakan satu tanda centang untuk setiap 30 menit paparan
4. Jumlah makanan yang dikonsumsi diantara sarapan, makan siang dan makan
malam selama 5 hari tersebut digunakkan untuk mengklasifikasikan profil risiko
pasien
FLUORIDE
3 level proteksi fluoride:
1. Meningkatkan resistensi enamel dari demineralisasi
2. Meningkatkan reservoir ion untuk remineralisasi
3. Mengganggu metabolisme sel bakteri pada plak
FAKTOR MODIFIKASI
Riwayat Kesehatan Dental (Dental History) ada restorasi atau karies aktif (risiko tinggi)
Gaya Hidup pola perilaku individu, merupakan predisposisi karies
Riwayat Kesehatan Umum
Preskripsi Medikasi
Pengobatan mandiri contoh: obat demam dan asma mempengaruhi laju alir saliva
dan menurunkan pH
Recreational Drugs kafein, tobacco, alkohol, mariyuana, amfetamin mengurangi laju
alir saliva dan adiktif
Status sosio-ekonomi sosio ekonomi rendah edukasi rendah risiko lebih tinggi
Compliance
Sikap pasien memperbaiki kesehatan mulut mereka sendiri
Kemampuan tim dokter gigi menyusun rencana perawatan
FAKTOR MODIFIKASI
• Terdapat restorasi atau karies aktif risiko karies tinggi.
Riwayat dental • Dapat juga dilihat dari lokasi karies yang ada, jika ada karies pada
tempat yang memiliki aliran saliva yang baik (anterior bawah, sisi
bukal dari molar atas) resiko tinggi
Tambahan SL Integrasi:
GIC
10% asam
polialkenoat/poliakrilik
Liquid
Asam tartar yang dapat mempercepat setting time
(working time tetap) dengan mempercepat pelepasan
kation dari partikel bubuk
REAKSI SETTING GIC
Ketika pencampuran Ion Ca2+ bereaksi Air yang semula terikat
HIDRASI GARAM
PRESIPITASI GARAM
DISSOLUTION
Tipe V:
Orthodontic
cement
Tipe VII:
Fluoride
Releasing
Tope VIII:
Atraumatic
Restoration
Technique
Tipe IX:
Deciduous
teeth
SIFAT GIC
Penumpatan
Isolasi daerah kerja (terbebas dari saliva dan darah)
Masukkan GIC ke kavitas hingga penuh lalu bentuk sesuai anatomis
Cek oklusi dan artikulasi, rapikan bila perlu.
Aplikasi varnish
Untuk mencegah water in/water out GIC rentan menyerap dan melepas air yang dapat
mengganggu sifat fisik dan translusensi GIC.
Pemolesan
Dilakukan 24 jam setelah penumpatan, untuk menunggu GIC setting sempurna
RESTORASI GIC SITE 1
Untuk Restorasi Site 1 Size 1 (1.1) dan Size 2 (1.2)
Finishing
Material yang berlebih segera bersihkan menggunakan stone putih,
namun harus tetap mempertahankan bentuk anatomis gigi (tidak over-
carved).
Aplikasi Varnish
Celupkan kapas butir pada botol varnish GIC dengan pinset,
oleskan pada permukaan restorasi lalu keringkan. Lakukan
sebanyak 1x.
Polishing/Pemolesan
•Pemolesan menggunakan ultrafine diamond bur atau stone dan karet
abrasif putih dengan tekanan ringan, bur low-speed, secara intermitten,
dan dalam keadaan basah.
Lebih baik prosedur pemolesan ditunda hingga kunjungan berikutnya,
yaitu setelah 24 jam untuk menunggu complete reaction setting
SOP RESIN KOMPOSIT
SIFAT RESIN KOMPOSIT
Setting time Water sorption and solubility RK
two-paste chemically activated = 3-6 menit setelah menyerap air sehingga bisa ekspansi namun
pengadukan, tidak cukup besar untuk mengkompensasi
one-paste chemically activated = tergantung sumber polymerisation shrinkage
cahaya dan waktu pemaparan
tipe light-cure = 3-40 detik (tergantung intensitas Stabilitas warna ada perubahan warna
sumber cahaya, shade, dan ketebalan material) selama polimerisasi cahaya shg disarankan
saat pemilihan shade, dilakukan konfirmasi
Depth of cure = untuk tipe light-cure. RK warna dengan melakukan polimerisasi pada
harus di cure dengan inkrementasi ≤ 2mm sedikit material di permukaan gigi yang
dan jarak ujung alat curing 3-4 mm dari basah disamping kavitas
permukaan restorasi untuk mendapatkan
efek maksimum.
SIFAT RESIN KOMPOSIT (CONT.)
oPolymerisation shrinkage merupakan phosphoric acid selama 15 detik.
masalah pada material restoratif resin-based.
Untuk menguranginya dapat dilakukan: Ke dentin
Penempatan inkremental RK Hibridisasi melalui etsa, primer, dan adhesive.
Penempatan glass-ionomer base untuk mengurangi Lebih sulit dibandingkan ke email karena
volume komposit yang digunakan strukturnya yang heterogen
Glass-ionomer liner sebagai shock absorber Dentine bonding system yang saat ini paling
banyak digunakan adalah menggunakan 3
Pengembangan bonding agent yang lebih kuat
komponen yaitu asam etsa, primer, dan adhesive.
oBonding RK Teknik total-etch system merupakan sistem paling
efektif, dimana mengetsa email dan dentin secara
ke enamel = micromechanical (adhesi paling kuat bersamaan.
dibandingkan yang lain) melalui etsa dan bonding
resin, dimana margin enamel di etsa dengan 37%
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI RK KELAS I
Indikasi Kontraindikasi
Restorasi ukuran kecil-sedang, lebih area kerja tidak dapat diisolasi dengan
disarankan yang dengan margin email baik
Restorasi gigi P/M1 yang butuh estetika ada tekanan oklusal yang berat
Restorasi yang menjadi fondasi untuk MTP kontak seluruh oklusal hanya di RK
atau crown
Restorasi sangat besar yang digunakan untuk Untuk restorasi yang meluas hingga
menguatkan struktur gigi yang sudah lemah permukaan akar / tidak ada margin enamel.
(untuk alasan ekonomis / restorasi interim) Akan terbentuk V-Shaped Gap diantara akar dan
komposit akibat polymerization shrinkage
Alternatif crown karena faktor ekonomi dll.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RK UNTUK
MATERIAL RESTORATIF KELAS I
Kelebihan Kekurangan
Estetik Terkait material
Localized wear lebih besar Efek polymerization
Pengangkatan struktur giginya konservatif shrinkage
Mudah, preparasi gigi tidak terlalu kompleks Linear coefficient of thermal expansion
Ekonomis (dibandingkan MTP atau restorasi Membutuhkan waktu lebih saat penempatannya
indirek lain)
Insulasi (mengurangi perpindahan panas) Technique-sensitive
Penempatan etsa, primer, adhesive
Kelebihan bonding mengurangi
microleakage, karies rekuren dan sensitivitas Penempatan komposit
postoperatif dan meningkatkan retensi serta Mendapatkan kontak proksimal
kekuatan struktur gigi tersisa
Finishing dan Polishing
5. Etsa seluruh kavitas sampai 2 mm di email 11. Dilakukan finishing untuk memperbaiki kontur
sekitarnya, biarkan selama 15 detik restorasi
12. Poles dengan rubber putih
PROSEDUR AWAL
Prosedur preoperatif
Bersihkan gigi dengan pasta pumice dan air untuk
menghilangkan plak dan debtis untuk memastikan
shade yang dipiluh tetap
Persiapan preparasi gigi (outiline form), hubungan
oklusal pada gigi yang akan direstorasi,
preoperative wedging
Pemilihan shade
Teknik yang paling reliabel adalah dengan
melakukan cure ke sedikit RK di gigi yang terlibat
sebelum kering sepenuhnya
PROSEDUR
Pemilihan matriks Wedging
T/ untuk meningkatkan adaptasi Wedging matriks yang baik akan
restorasi ke margin gingiva dan menghasilkan
menyediakan kontur di permukaan Membantu menjaga kontak yang baik khususnya
proksimal di restorasi posterior
Untuk gigi anterior: pakai mylar (untuk Menjaga jaringan gingiva interproksimal
kelas III & IV) / plastic strip wedge Meningkatkan bentuk, kontur proksimal dan
embrasure space
Untuk gigi posterior: pakai precontoured
transparent matrix
Matriks seksional akan meningkatkan
kontur dan kontak di proksimal
PEMASANGAN MATRIKS SECTIONAL
1. Pasang rubber dam. Metode pre-wedging digunakan
sebelum preparasi. Wedge dimasukkan ke interproximal gigi.
2. Selesaikan preparasi selagi wedge menekan ruang
interproximal
3. Genggam matriks dengan pin tweezer di bagian occlusal tab
dan pasang di interproximal. Occlusal tab dibengkokan pada
ridge marginal gigi sebelahnya. Kemudian gunakan forcep
untuk menempatkan occlusal ring ke wedges.
4. Pastikan bahwa ring berkontak langsung dengan wedge dan
tidak ada gerakan berlebih ke arah apikal
5. Setelah resin ditumpat, lepas ring menggunakan forcep dan
lepas wedge dan matriks.
PRINSIP PREPARASI UNTUK RESTORASI DENGAN RK
-Outline form : preparasi harus meliputi struktur sekitar yang masih sehat
(sekonservatif mungkin), namun kedalaman preparasi tetap dipertahankan
-Retention form : didapatkan dengan kemampuan micromechanical bonding yang
dimiliki RK
-Resistance form : didapatkan dengan kemampuan micromechanical bonding yang
dimiliki RK, dan dapat ditingkatkan dengan dasar preparasi yang datar dan tegak
lurus dengan beban oklusal, serta bentuk box like
PREPARASI GIGI
Prinsip minimal intervention ambil infected dentine, tinggalkan affected dentine
(namun terbatas jika menggunakan teknik sandwich dimana menggunakan GIC juga)
Menggunakan diamond bur dapat mengasarkan struktur gigi shg meningkatkan
retensi RK ke gigi.
Bentuk burnya bisa dengan flat-tipped atau inverted cone cutting with rounded corners
(lebih diprefer karena menyediakan dasar yang rata, hasil konfigurasi margin
oklusal merupakan margin email terkuat, meningkatkan retensi dengan menyediakan
dinding preparasi yang konvergen ke oklusal, dan lebar preparasi fasiolingual lebih
konservatif
PREPARASI GIGI
Untuk preparasi gigi kelas 1 yang luas
Bur masuk dari area distal pit pada
permukaan oklusal dengan bur inverted cone
diposisikan paralel ke sumbu panjang
mahkota
Preparasi panjang mesiodistal dahulu
Preparasi dasar pulpa dengan kedalaman
inisial sebesar 1,5 mm diukur dari central
groove. Setelah central groove diangkat,
ukuran fasial dan lingual biasanya menjadi
lebih besar yaitu sekitar 1.75 mm (namun
tergantung ketajaman inklinasi cusp).
Pelebaran ke fasial dan lingual tergantung dengan
karies/material restorasi lama. Jaga kekuatan cusp
dan area marginal ridge sebanyak mungkin.
Perpanjangan ke marginal ridge sebaiknya
menghasilkan ketebalan minimal 1.6 mm jaringan
tersisa (dikur dari perpanjangan internal ke tinggi
kontur proksimal) untuk P dan 2 mm untuk M agar
menjaga support dentin di marginal ridge dan cusp
tips.
Lakukan bevel di enamel margin untuk meningkatkan seal antara RK dan email
Jika estetika dibutuhkan, perbesar bevel agar didapatkan transisi yang halus dari
RK ke struktur gigi
Jangan lakukan bevel di margin oklusal untuk menghindari adanya bagian restorasi
yang tipis dan terkena beban oklusal
ETSA - BONDING
Penempatan efektif RK tergantung 2 faktor yaitu kontrol polymerisation shrinkage dan full cure RK
Sebaiknya RK ditempatkan secara inkremental dengan ketebalan tidak melebihi 2 mm di 1 kali
inkrementasi. Tiap layer harus dibuat rapat agar tidak terjadi void
Depth of cure dipengaruhi oleh: ketebalan inkrementasi resin, durasi pemaparan cahaya, ukuran
partikel filler, persentase volume filler, shade RK, dan jarak ujung tip cahaya ke RK
CONTOURING, FINISHING, POLISHING
CONTOURING, FINISHING, POLISHING
FINISHING
Penggunaan matrix yang baik diikuti
penempatan RK secara inkrementasi akan
mengurangi prosedur finishing
Instrumen yang digunakan adalah
Cutting instruments tungsten carbide burs
Instrumen abrasif bonded, coated, loose
abrasives
Alat finishing dan polishing
Membuat akses dengan bur diamond silindris high speed dari pertengahan marginal ridge
mengarah ke lesi kariesnya
Membuang jaringan karies dengan small round bur low speed
SOP SITE 2 SIZE 3 GIGI ANTERIOR
Pertahankan enamel yang masih mungkin dapat
diselamatkan walaupun tidak didukung oleh dentin
agar akses tetap kuat
Menghaluskan permukaan enamel margin dan
buang sedikit enamel rods
Bevel permukaan untuk memperkuat retensi dengan
RK
Polish enamel margins dengan bur diamond ukuran
25 mikro (menambah sifat adhesi)
SOP SITE 2 SIZE 3 GIGI POSTERIOR
Membuka kavitas (dengan memperhatikan asas
konservatif) menggunakan diamond silinder bur kecil
dengan kecepatan ultra tinggi bersamaan dengan
semprotan air/udara
Bongkar restorasi yang sudah lama menggunakan tungsten
carbide bur dengan kecepatan ultra tinggi
Buang semua jaringan karies yang ada, kecuali jaringan
dentin yang terafeksi. Perhatikan pula sejauh mana karies
telah merambah sehingga tidak membuang jaringan yang
seharusnya tidak perlu
Bevel permukaannya untuk memperkuat retensi
Polish enamel margins dengan bur diamond ukuran 25
mikro (menambah sifat adhesi)
SOP SITE 2 SIZE 4 GIGI ANTERIOR