INTEGRASI
KONSERVASI
z
Oleh :
- Caroline Jessica Gedalya
- Florentia Hanum
- Hardiati Nur Wahyuni
- Pratiwi Dwi Hartanti
- Sabrina Amira
- Saly Alatas
- Stacia Ariella
- Vira Octavira
- Vira Vanessa
z
PEMERIKSAAN FAKTOR RESIKO
KARIES
PEMERIKSAAN HIDRASI SALIVA
1. Retraksi bibir bawah pasien dan keringkan
2. Dengan bantuan selembar tisue, perhatikan
erapa detik bibir pasien kembali basah karna
droplet saliva
PEMERIKSAAN FAKTOR RESIKO
z KARIES
PEMERIKSAAN KONSISTENSI /
VISKOSITAS UNSTIMULATED SALIVA
Kavitas site 3 adalah kavitas di bagian servikal permukaan labial, bukal, palatal, atau
lingual.
Lesi dapat terjadi pada permukaan yang terbuka (fasial atau lingual) berhubungan
dengan kontur jaringan gingiva atau interproksimal, tetapi tidak berhubungan dengan
area akibat resesi gingiva.
Karies dapat terjadi di sekeliling permukaan gigi akibat OH buruk dan akumulasi plak.
Lesi karies
z
RAGANGAN
Kavitas site 3 seringkali terjadi karena abfraksi yang diperberat oleh sikat gigi.
Sebelum ditemukan tumpatan adesif, bahan tumpat yang digunakan adalah amalgam
untuk gigi posterior dan silikat untuk gigi anterior.
Retensi untuk tumpatan jenis ini didapat melalui retensi mekanis, seperti kavitas bentuk
box dan undercut.
Dengan digunakannya bahan tumpat adesif, maka retensi mekanis tidak diperlukan lagi,
dan mengubah prinsip preparasi untuk kavitas site 3.
Umumnya ragangan kavitas hanya mengikuti bentuk kavitas, kecuali bila telah terjadi
karies, dalam hal ini ragangan kavitas akan mengikuti perluasan karies.
z
PENUMPATAN (RESTORASI)
Dinding yang menghadap pulpa dan dalam dilapisis dengan Ca(OH)2. Bahan pelindung
dentin yang tidak boleh digunakan adalah pernis, karena akan menghalangi reaksi fisiko kimia
yang diperlukan antara semen ionomer dengan dinding kavitas.
z
TAHAP PENUMPATAN (RESTORASI)
1. Pembersihan kavitas
5. Penumpatan
7. Pemolesan
z
SITE 3, SIZE 1
Lesi karies biasanya ditemukan pada margin gingiva yang terkait dengan resiko karies
tinggi dan Oral Hygiene yang buruk.
z
z
SITE 3, SIZE 2
Lesi mirip dengan lesi site 3 size 1, namun lebih ekstensif dan lebih kompleks untuk
direstorasi.
z
z
SITE 3, SIZE 4
Kombinasi dari dua atau lebih kavitas pada sekeliling margin gingiva dari beberapa gigi.
z
z
RAGANGAN
Kavitas site 3 seringkali terjadi karena abfraksi yang diperberat oleh sikat gigi.
Sebelum ditemukan tumpatan adesif, bahan tumpat yang digunakan adalah amalgam
untuk gigi posterior dan silikat untuk gigi anterior.
Retensi untuk tumpatan jenis ini didapat melalui retensi mekanis, seperti kavitas bentuk
box dan undercut.
Dengan digunakannya bahan tumpat adesif, maka retensi mekanis tidak diperlukan lagi,
dan mengubah prinsip preparasi untuk kavitas site 3.
Umumnya ragangan kavitas hanya mengikuti bentuk kavitas, kecuali bila telah terjadi
karies, dalam hal ini ragangan kavitas akan mengikuti perluasan karies.
z
PENUMPATAN (RESTORASI_
Hal – hal yang perlu diperhatikan pada penumpatan dengan GIC:
Kavitas tidak boleh terlalu kering (harus lembab) karena pada waktu ionomer mengeras dapat
menarik cairan dalam tubuli dentin yang akan menimbulkan hipersensitivitas setelah
penumpatan.
Dinding yang menghadap pulpa dan dalam dilapisis dengan Ca(OH)2. Bahan pelindung
dentin yang tidak boleh digunakan adalah pernis, karena akan menghalangi reaksi fisiko kimia
yang diperlukan antara semen ionomer dengan dinding kavitas.
z
TAHAP PENUMPATAN
1. Pembersihan kavitas
5. Penumpatan
7. Pemolesan
Mounts GJ, Hume WR. Preservation and Restoration of Tooth Structure. Mosby, 2006.
z
KLASIFIKASI KARIES
menurut G.J. Mount dsn W.R. Hume
SITE SIZE
Size 0 : Lesi tahap awal demineralisasi
Site 1 : Karies pada pit dan fissure di
berupa white spot.
permukaan oklusal gigi anterior maupun
posterior.
Size 1 : Kavitas permukaan minimal.
Bersifat reversibel.
Site 2 : Karies pada permukaan
approximal gigi anterior maupun
Size 2 : Kavitas yang sedikit melibatkan
posterior.
dentin. Berukuran sedang dan masih
menyisakan struktur email yang didukung
Site 3 : Karies pada 1/3 mahkota dari
dengan baik oleh dentin dan cukup kuat
akar (servikal) sejajar dengan gingiva.
untuk menyokong restorasi.
Site 1-
• Small defect pada pit dan fissure dan akan direstrorasi dengan fissure
size 1 seal.
(1.1)
Site 1-
• Lesi yang lebih besar membutuhkan penggabungan proteksidari satu
size 3 atau lebih cusp dalam desain.
(1.3)
Site 2-
• Terdapat kavitas permukaan pada enamel sedikit mencapai dentin.
size 1 Dapat diidentifikasi dengan radiograf atau transiluminasi
(2.1)
Site 2- • Dentin meluas dengan marginal ridge telah melemah atau rusak
size 2
(2.2)
• Pada gigi posterior, telah mencapai dentin dengan split cusp atau paling
Site 2- tidak berpotensi menjadi split cusp. Pada gigi anterior, karies proksimal
size 3 meluas sehingga sokongan insical telah hilang.
(2.3)
Site 2-
• Kehilangan total satu atau lebih cusp pada gigi posterior atau hilangnya
size 4 incisal edge pada gigi anterior, bisa terjadi karena karies atau trauma
(2.4)
MANAJEMEN KARIES SITE 2
z
pada 2.0
dapat diaplikasikan resin sealant
pada 2.1
3 pendekatan preparasi menurut posisi lesi dan hub dengan
marginal ridge
Internal occlusal fossa approach (tunnel)
lesi enamel paling tidak 2 mm apikal dari puncak marginal ridge
atau tepi incisal
Slot cavity
lesinya kurang dari 2 mm dari puncak marginal ridge dan tunnel
approach kurang dapat memelihara ridge
Proksimal approach
Jika gigi sebelahnya telah memiliki lesi size 3 atau 4 dengan
keseluruhan permukaan proksimal hilang.
2.1 – internal occlusal fossa approach
z
(tunnel)
Pada gigi posterior
Restorasi Pada gigi anterior
• glass-ionomer
adalah
gunakan small tapered pilihan
cylinder bahan
diamond bur restorasi yang baiklesi sama dengan pada gigi posterior,
akses menuju
dapat dicapai melalui enamel labial atau lingual.
• dapatdengan
dilapisi dengan
semprotan air atauresin komposithigh
udara (intermediate jika gigi tersebut memiliki beban oklusi yang
berat.speed) Karena tidak ada material restorative yang sempurna
menggantikan struktur gigi, akan lebih baik jika
• Cuci
dan keringkan kavitas
mulai bur pada oklusal fossa hingga mencapai lesi membuat akses dari lingual daripada labial untuk
• Gunakan autocure glass-ionomer type II.2 highmeminimalkan strengthmasalah yangestetik di kemudian hari.
bersifat radiopaque.
• Gunakan
setelah mylar
mencapaistrip
lesi, masukkan
pendekbursebagai
yang sama matrix dan kaitkan
Pembuatan aksesuntuk menghasilkan
dari labial akan diperlukan pada kontur
dengan posisi yang lebih tegak menuju marginal kondisi-kondisi tertentu. Misalnya karena crowding,
proksimal
ridge
yang baik kesulitan mendapat akses dari keduanya (labial dan
• Tempatkan semen dalam dua lapisan menggunakan syringe
lingual), serta jika lesinya terdapat pada lower anterior
tooth.
• Padatkan
arahkanlapisan
bur ke facialpertama padamembuat
dan lingual untuk bagian dalam kavitas menggunakan sponge
funnel shaped (bentuk cerobong asap) akses
plastic kecil yang kering Masuki lesi dengan very small diamond cylinder bur
(intermediate high speed) dengan semprotan air atau
menuju lesi
• Tambahkan lapisan kedua dan padatkan lagi pada seluruh
udara pada dinding
pertengahan marginal kavitas
ridge.
• Setelah
kariessemen set,hilangkan
dapat terlihat, ambil dengan
matrix dan
small rapikan
round
restorasi untuk mendapatkan oklusi
Hilangkan karies dengan small round bur
yangburbaik
• Lapisi
dengan resin komposit
sebagai catatan, jangan hilangkan semua bagian
affected dentin, sisakan lapisan tipis untuk
menghindari terexposenya pulpa.
gunakan small round bur dengan tangkai panjang untuk membersihkan kavitas
Restorasi
autocure glass-ionomer high strength type II.2 saja dapat digunakan pada gigi dengan beban oklusal ringan Restorasi
kondisikan kavitas seperti biasa, masukkan semen menggunakan syringe atau kapsul karena restorasi tidak berada di bawah beban oklusi, masalah estetik tidak menjadi
masalah. Autocure cement high strength type II.2 dapat dipakai
biarkan 3 menit sampai set
kondisikan kavitas seperti biasa, tempatkan lembaran kecil matrix pada interproximal
bentuk konturnya jika perlu
Preparasi Restorasi
untuk lesi baru, akses dibuka dengan small cylindrical diamond bur jika amalgam yang digunakan dan karies telah berkembang menuju
dengan semprotan air atau udara (ultra high speed) kamar pulpa, lining atau base harus ditempatkan pada dinding axial
mulai bur pada tengah marginal ridge hingga mencapai lesi karies glass-ionomer high strength adalah pilihan ideal karena bahan ini
menyediakan pertukaran ion-ion yang merangsang remineralisasi pada
dinding axial
perluas ke arah facial, lingual, dan medial dengan bur yang sama
Preparasi restorasi
Jika hanya resin komposit yang digunakan, enamel masih memiliki dentin
Untuk mendapatkan akses yang kuat, pertahankan enamel yang masih karena jika tidak restorasinya akan mengalami fraktur sebagai hasil dari
mungkin dapat diselamatkan walaupun tidak didukung oleh dentin. shrinkage dari penggunaan resin karena resin hanya akan berikatan dengan
serat kolagen dentin.
Buang bagian dari restorasi yang lama dan buang bagian karies dari dinding
kavitas dengan menggunakan bur bulat kecil. TIdak perlu menghilangkan Lindungi bagian dentin yang terekspos dengan modified resin atau autocure
seluruh bagian dentin yang terafeksi dari dinding horizontal kavitas. high strength GIC sebagai pengganti dentin.
Retensi dengan menggunakan mekanikal interlock, seperti dovetail yang Perlekatan mikromekanikal antara komposit resin dengan enamel melalui
perpanjangannya kea rah lingual enamel adalah tidak perlu karena akan etching akan memperkuat retensi restorasi.
ditempatkan material yang bersifat adhesive dengan seluruh permukaan gigi
yang masih dapat dipertahankan.
Etsa bagian enamel dan semen, lapisi dengan lapisan tipis bonding enamel
yang viskositasnya rendah, kemudian keringkan dengan dry air dan sinar.
Haluskan permukaan enamel margin dan buang sedikit enamel rods.
Jika kavitas terlalu besar dan gingival enamel juga terlalu lemah untuk
Bevel permukaannya untuk memperkuat retensi dengan resin komposit. mengimbangi adhesi dari restorasi, maka restorasi seharusnya
menggunakan GIC sebagai pengganti dentin. GIC tersebut harus diracik
Jika mungkin, polish enamel margins dengan bur diamond ukuran 25 mikro dengan liquid dan powder yang tinggi untuk mendapatkan kekuatan terkuat.
untuk menambah sifat adhesi.
Segera sebelum semen mengeras, semen tersebut dapat disingkirkan
Pins tidak digunakan karena akan menghasilkan bayangan samara-samar sebagian sehingga enamel margins dapat terlihat dan dapat disisakan
sepanjang restorasi. Disamping itu, pins juga akan menyebabkan timbulnya ruangan untu komposit resin.
mikroleakage.
Etsa enamel dan lapisi dengan lapisan tipis resin enamel bonding. Pada lesi
yang lebih besar, enamel bonding digunakan pada bagian labial dan lingual
untuk memperkuat retensi dari restorasi.
Buat resin komposit secara incremental, dimulai dari permukaan lingual dan
gunakan hybrid resin untuk menambah kekuatan. Lapisi permukaan labial
dengan mikrofil komposit untuk menambah estetik.
Manajemen karies 2.3 gigi posterior
z
restorasi
Preparasi
Kavitas pada klasifikasi ini pada umumnye merupakan kavitas besar
sehingga penggunaan GIC sebagai base akan sangat dianjurkan
Buka kavitas (dengan memperhatikan asas konservatif) dengan menggunakan diamond
silinder bur kecil dengan kecepatan ultra tinggi dibarengi dengan semprotan air/udara.
untuk memungkinkan adanya bioaktifitas. Jika kedalaman kavitas
telah hamper mencapai kamar pulpa, akan sangat dianjurkan untuk
Untuk membongkar restorasi yang sudah lama, gunakan tungsten carbide bur dengan menggunakan sublining yang berflouride, light enhanced, dan
kecepatan ultra tinggi. autocure GIC untuk membantu proses remineralisasi.
Buang semua jaringan karies yang ada, tetapi jangan jaringan dentin yang terafeksi
jangan dibuang. Pada saat ini juga, kita harus dapat mengira sejauh mana karies telah Karena sizenya yang besar, penggunaan amalgam menjadi pilihan.
merambah sehingga tidak membuang jaringan yang seharusnya tidak perlu. Setelah menyiapkan kavitas, kondensasikan amalgam dengan hati-
hati dan overfill hingga mencapai 1-2 mm diatas tinggi cusp yang
Identisifikasi adanya split pada dasar cusp.
dijadikan acuan.
Untuk cusp yang memiliki split atau memiliki risiko timbulnya split, modifikasilah outline
kavitas dengan memperkuat dinding facial atau lingual kearah luar segaris lurus dari Lingkarkan matrix band pada gigi yang akan direstorasi kemudian
gingival floor menuju permukaan cusp tertinggi. Perlindungan ini sangat berguna untuk
struktur gigi yang sudah melemah.
singkirkan amalgam yang melewati tinggi matrix tersebut dengan
menggunakan probe sampai permukaan enamel dapat terlihat.
Pemertahanan satu cusp akan sangat berguna untuk memberikan indikasi seberapa
tinggi cusp yang dimiliki oleh gigi yang bersangkutan sehingga dapat dijadikan acuan
untuk membentuk struktur anatomi yang semirip-miripnya. Buat terlebih dahulu shape bagian bukal dan lingual sebelum
membuat kontur bagian oklusal.
Retensi auxiliary sangat dianjurkan sedangkan penggunaan pins tidak dianjurkan.
Pada karies yang berkelanjutan, pembuangan restorasi Singkirkan semen yang berlebih untuk mengekspos
lama harus sangat memperhatikan agar jangan sampai enamel margin, atau gingiva margin, jika tidak ada
original enamelnya terbuang. enamel yang tersisa atau terlalu sedikit untuk
mengimbangi retensi dengan resin.
Enamel yang tidak lagi disokong oleh dentin dapat dibantu
dengan sokongan GIC sehingga dapat memperkecil margin Bevel enamel untuk menciptakan adhesi yang
dan dapat memperlihatkan perlekatan yang halus. optimum dengan resin dan untuk meciptakan
perlekatan yang baik antara resin dengan enamel
Buang jaringan karies dari sekitar dinding dan pertahankan sehingga akan tercipta estetik yang cukup.
daerah yang terafeksi karena masih diharapkan akan terjadi
remineralisasi. Pilihlah warna resin yang cocok dengna warna
enamel. Buat resin secara incremental. Mulailah
Jika mungkin, polish enamel margin dengan menggunakan dengan meletakkan hybrid resin pada bagian lingual
diamond bur ukuran 25 mikro untuk memperkuat adhesi. untuk menciptakan kekuatan yang optimum dan
lapisi dengan mikrofill resin pada bagian labial untuk
Jangan gunakan pin untuk retensi karena hanya akan menambah estetik.
menimbulkan masalah dimasa depan seperti timbulnya
z
Manajemen karies 2.4 gigi posterior
Preparasi Restorasi
Buka kavitas dan buang semua bagian dari
Pada kasus ini, amalgam menjadi bahan restorasi pilihan karena
restorasi yang sudah lama dengan menggunakan estetik tidak menjadi pertimbangan mengingat amalgam memiliki
kekuatan terkuat dan fleksibilitas yang baik.
bur kecil diamond silinder atau tungsten carbide
bur yang sesuai, dengan kecepatan ultra tinggi Penempatan matrix dan kondensasi yang cukup sangat diperlukan.
dibarengi dengan penggunaan spray udara/air.
Tumpatkan bahan restorasi sampai overbuild dan buatlah kontur
sesuai dengan bentuk anatominya.
Buang jaringan karies disekitar dinding kavitas
dan lihat sejauh mana karies telah merambah Carve bagian facial dan lingual terlebih dahulu.
dengan memegang pada prinsip konservatif
Perhatikanlah bagian interproksimal karena pada bagian ini sangat
dimana pembuangan jaringan (baik dentin mudah terjadi overkontour bahan restorasi dan juga sangat sulit
maupun pulpa) yang terafeksi adalah tidak perlu untuk menentukan mengembalikan titik kontak antar gigi selayaknya
normal.
Pertahankan cusp yang mungkin masih ada. Penggunaan resin komposit sangat dibatasi dalam kasus ini karena
banyak alasan. Salah satunya adalah karena sisa enamel yang ada
hanya tinggal sedikit untuk memungkinkan tejadinya etsa untuk
Retensi harus diciptakan pada gingival floor, atau adhesi. Sehingga akan menyulitkan terjadinya mikroporus.
Penggunaan GIC dapat mempermudah keadaan ini karena dapat
dimana saja yang memungkinkan, dengan berperan sebagai pengganti dentin, namun tetap saja membutuhkan
menggunakan ditches dan grooves cut dengan support dari struktur gigi.
1. Preparasi kavitas dengan bur intan bulat pd 5. Basahi kapas butir, peras, dan masukkan
pit gigi ke dalam kavitas untuk menyerap
kelebihan air agar kavitas lembab
2. Preparasi kavitas dengan bur silindris
mengikuti ragangan kavitas hingga ke 6. Letakkan RMGIC dengan intrumen
distal dan dalamkan kavitas proximal. berujung bulat secara merata dengan
Dinding bukal dan lingual /palatal sejajar ke gerakan memutar pada dinding aksiopulpa
oklusal. Bevel tepi kavitas mesial dan setebal ±0,5mm. Sinari 20s. Oleskan
proximal-bukal. Cek kedalaman dengan bahan bonding ke seluruh kavitas dan
pocket probe permukaan yg di etsa dengan microbrush
selama 20s, tipiskan dengan triway
3. Pasang matrix sectional di distal. Etsa syringe, sinari 10s
seluruh kavitas sampai ±2mm di
sekitarnya, biarkan 15 detik 7. Pilih warna RK yang sesuai. Tumpat ke
kavitas dengan instrumen plastis, bentuk
4. Cuci kavitas dengan akuades sampai sesuai anatomi, lalu sinari 20 detik.
seluruh bahan etsa hilang dan buang
kelebihan air 8. Poles dgn rubber putih
z
PSA Non Vital
Tidak perlu anestesi
4. Irigasi
– Menggunakan spuit dengan cairan NaOCl 2.5%
Preparasi dilanjutkan dengan file yang lebih besar hingga file #20
Lakukan foto alat menggunakan file #20 sepanjang panjang kerja estimasi
Rumus:
2. Anestesi gigi
2. Irigasi saluran akar, rekapitulasi degan file #15 setiap pergantian alat.
4. Lakukan foto alat dengan menggunakan file minimal #20 agar terlihat
jelas di radiograf.
Rekapitulasi dengan file #15 (untuk S1), #20 (S2 dan F1), #25(F2)
DAN #30(F3) Preparasi dilakukan hingga mencapai dentin sehat.
Gunakan masker, cuci tangan, gunakan gloves, siapkan alat dan bahan
Alat standar(2 kaca mulut, sonde, pinset)
Set bur(bur metal bulat, bur diamond bulat, bur diamond silindris fland end, bur
safe end)
GGD
Handpiece
Foto pre-op
z
2. Preparasi Akses
2) Gunakan bur intan bulat sejajar sumbu gigi sampai terasa tembus ke ruang
pulpa
4) Preparasi seluruh dinding sesuai dengan akses menggunakan safe end bur
4) Gunakan shaper X(SX) digunakan untuk membersihkan dentin, merelokasi saluran akar
dari bahaya perforasi dan mencapai akses tegak lurus ke radikular
5) Kemudian SX dimasukkan dalam saluran akar ampai ada tugback, lalu lakukan gerakan
yang sama dengan file S1 dari apikal kearah coronal
7) Setelah prosedur pre-enlargement selesai dengan akses 2/3 koronal gunakan precurved K-
file no.10 untuk preparasi saluran akar lalu masukkan S1 untuk konfirmasi panjang kerja
z
3. Preparasi saluran akar
7) Gunakan shapping file 2(S2) dengan handle identifikasi berwarna putih sampai
panjang kerja
8) Saluran akar dirigasi kembali lalu gunakan finishing file no.1(S1) dengan
handle berwarna kuning masukkan sepanjang panjang-kerja
10) Periksa ukuran foramen apikal menggunakan K-file no.20 sepanjang panjang
– kerja. Jika panjang kerja sesuai maka disiapkan untuk obturasi. F1
merupakan ukuran minimum, jika masih longgar gunakan F2 dan F3
masukkan kembali sampai panjang kerja
7) Pengadukan sealer(endomethason+eugenol)
z
5. Obturasi
10) Angkat spreader dan masukkan guttap percha yang sudah dioleskan sealer
pada saluran akar
11) Potong guttap percha menggunakan ekskavator yang telah dipanaskan 1mm
dibawah orifis
z
Onlay adalah kombinasi dari restorasi tuang intrakoronal dan ekstrakoronal yang
menutupi 1 atau lebih cusp
kemampuan memperkuat struktur gigi yang tersisa, biaya dan waktu bertambah
dapat mengurangi shrinkage yang terjadi pada
saat polimerisasi dibutuhkan keterampilan khusus dalam
dapat membentuk kontur dan kontak yang lebih
prosesnya di laboratorium untuk
akurat mendapatkan restorasi yang akurat.
Biokompatibel
Aus pada gigi atau restorasi pada gigi
keadaan fisik lebih baik, tidak terkontaminasi saliva lawannya
pada saat pengerjaan
Pasien dianestesi
Restorasi yang rusak atau sebelumnya (jika ada) seluruhnya dihilangkan dan seluruh karies
diekskavasi.
Seluruh preparasi onlay dibuat untuk memberikan ketebalan yang memadai bagi materi
restorasi dan memicu insersi secara pasif dengan rounded internal angel dan margin yang
baik
Seluruh margin sebaginya 90 derajat terhadap joint cavosurface angle untuk memastikan
kekuatan marginal restorasi
Seluruh garis dan titik sudut, baik internal dan eksternal sebaiknya membulat untuk
menghindari stress yang terkonsentrasi dalam restorasi dan gigi dan mengurangi resiko
fraktur
z
Preparasi Gigi
Preparasi untuk pembuatan onlay
1. Mengisolasi gigi sebaiknya menggunakan rubber dam untuk
memberikan visibiltas yang lebih baik, retraksi jaringan, dan
kemudahan operasi.
2. Preparasi 2 mm dari groove central
3. preparasi dinding kavitas ke oklusal divergen sekitar 2-5° ( cast
metal onlay) menggunakan bur taper. Gingival-occusal divergen
untuk insersi pasif dan menghilangkan restorasi
4. Pengurangan bidang oklusal dilakukan kurang lebih 1,5-2 mm
5. Pembuatan step oklusal sebesar 0,5 mm pada margin
fasial,lingual dan gingival
6. semua dinding kavitas dibevel sekitar 30° pada tepi fasial dan
lingual
z
Pengurangan
oklusal 1,5-
2mm
Semua sudut cusp
dibulatkan
z
Bertujuan untuk
Melindungi pulp-dentin complex pada gigi vital
Jika restorasi tidak menempati duduk dengan baik overcontour permukaan proksimal
Dapat digunakan kaca mulut jika dibutuhkan , embrasure sebaiknya terlihat dari aspek
fasial,lingual dan oklusal untuk menilai apakah proximal contour membutuhkan penyesuaian
atau tidak untuk menempatan akhir dari restorasi, menghasilkan posisi dan bentuk yang
benar dari kontak proksimal
Abrasive disk digunakan untuk penyesuaian proximal contour dan hubungan kontak gigi
Jika proximal contour tidak overcontoured dan restorasi masih tidak fit dengan
baik,preparasi dapat diperiksa kembali untuk melihat residu temporary material atau debris
Jika preparasi bersih, internal atau marginal interference juga dapat menhambat
penempatan restorasi dengan baik
z
sementasi
Onlays keramik biasanya menggunakan asam hydrofluric 10%
untuk etsa permukaan internal restorasi selama 2 menit
Setelah pasien merasa nyaman dan tidak ada kontak prematur, kemudian operator
mempersiapkan untuk sementasi.
Daerah kerja di isolasi dengan cotton roll, diaplikasikan etsa 37% , kemudian dibersihkan
dan dikeringkan
Insersi dilakukan dengan tekanan ringan sampai bahan semen keluar dan onlay berkontak
dengan baik, dan bersihkan sisa semen
Setelah diinsersi tetap pengecekan oklusi dilakukan kembali. Kontrol dilakukan 1-2 minggu
setelah insersi permanen.
Finishing dan
Polishing
z