Anda di halaman 1dari 18

Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T.

Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

Epidemiology
studies

Studi Studi
Eksperimental Observasi
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

Disebut juga dengan studi intervensi.

Menggunakan usaha aktif untuk mengubah determinan


penyakit (diberi pemaparan atau perilaku)

Desain studi eksperimental terdiri dari:

Randomized Controlled Trials

Subjek penelitian dibagi secara acak untuk setiap


kelompok intervensi dan kelompok kontrol,

Fields Trials
subjek :orang orang yang sehat namun memiliki risiko
terkena penyakit tertentu.
Tujuan penilitiannya :pencegahan.

Community trials

Kelompok perlakuan: masyarakat.


meneliti penyakit yang dipengaruhi oleh kondisi sosial
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

perbedaan studi eksperimental dan

observasi
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

investigator melakukan penilaian atau pengamatan


tanpa mengintervensi.

terdapat studi deskriptif dan studi analitikal:

Studi deskriptifterbatas pada deskripsi terjadinya


suatu penyakit pada suatu populasi dan biasanya
merupakan langkah awal dalam penyelidikan
epidemiologi.

Studi analitikal tahap lebih jauh untuk menganalisis


hubungan antara status kesehatan dan variabel
lainnya. Epidemiologi observasional terbagi menjadi:
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

Observational
Studies

Descriptive Analytical Cross-


Ecological Case-control cohort
studies studies sectional
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

Studi deskriptif
penjelasan sederhana tentang status kesehatan
suatu komunitas, berdasarkan data yang tersedia
secara rutin
langkah pertama dalam penyelidikan epidemiologis
Di banyak negara, jenis penelitian ini dilakukan oleh
pusat statistik kesehatan nasional
. Studi deskriptif murni jarang dipakai
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice

Studi Ekologi/Studi
Korelasional
berguna untuk menjeneralkan hipotesis.

unit analisisnya merupakan suatu kelompok, bukan


individu.

dapat digunakan untuk membandingkan populasi


pada tempat yang berbeda di waktu yang sama

membandingkan populasi yang sama di tempat yang


sama namun di waktu yang berbeda.
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice
Studi cross-sectional
pengukuran pada variabelnya hanya satu kali(itu tidak memerlukan
follow up dan tidak memiliki dimensi waktu)

Studi ini berguna untuk

Mengetahui insidensi dan prevalensi suatu penyakit di masyarakat

Meneliti wabah penyakit yang mendadak terjadi untuk mengetahui


penyebabnya.

Membantu apa saja yang dibutuhkan untuk perawatan suatu


penyakit.
Studi case-control
untuk meneliti factor risiko dari suatu penyakit
yang jarang atau langka

dilakukan secara retrospektif

Kelebihan: cepat dan murah

Kekurangan: adanya recall bias.


Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice
Studi Kohort
untuk mengetahui hubungan antara factor risiko dengan
penyakit(efek).
pendekatan waktu secara longitudinal
paling tepat untuk menggali informasi tentang penyebab
suatu penyakit dan pengukuran terhadap risiko dari
perkembangan penyakit.(pendekatan longitudinal
keuntungan: sangat akurat
Kerugian: membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang
mahal.
Sumber: R. Beaglehole-R. Bonita- T. Kjelistrom: Basic Epidemiolgy, Principles and Practice
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai