Anda di halaman 1dari 2

 Apa yg dihasilkan pada pasien diabetes melitus sehingga merubah jar.

ikat?
Adanya perubahan vaskuler pada membrana basalis yang terjadi pada kondisi
hiperglikemi menyebabkan gangguan transpor nutrisi dan migrasi sel imun ke
jaringan tubuh, termasuk jaringan periodontal. Hiperglikemi dapat mempengaruhi
migrasi dan aktivitas fagositosis mononuklear dan sel PMN sehingga walaupun
dipengaruhi oleh bakteri yang sama, periodontitis pada pasien Diabetes mellitus
diketahui lebih progresif. Bakteri dan produknya memiliki peran secara tidak
langsung merangsang inflamasi sehingga menghasilkan mediator inflamasi seperti
prostaglandin E2 (PGE2) atau sitokin meliputi Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-
α), dan Interleukin-1 (IL-1). Kondisi hiperglikemi juga menyebabkan produksi
Advanced glycation end products (AGE) karena proses oksidasi asam lemak. AGE
dan Mediator inflamasi ini akan merangsang produksi dan aktivasi enzim yang
merusak jaringan ikat gingiva serta produksi osteoklas yang akan meresorpsi tulang
dan terjadi kehilangan perlekatan akibat terhambatnya produksi kolagen tipe 1 serta
kenaikan aktivitas kolagenase.

Sumber:

1. Newman Michael G., Carranza F, Klokkevold P, Takei H. Carranza's Clinical


Periodontology. 11th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2012.
2. Sari, R., Herawati, D., Nurcahyanti, R. and Wardani, P., 2020. Prevalensi
Periodontitis Pada Pasien Diabetes Mellitus (Studi Observasional Di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito).

 Apa yg sering ditemui ibu hamil selain gingivitis dan gingival


enlargement?

Progesteron dan estrogen mencapai tingkat puncak plasma masing-masing 100ng/ml


dan 6ng/ml, pada akhir trimester ketiga. Dampak biologis potensi estrogen dan
progesteron terjadi pada jaringan periodontal selama periode ini.
 Kapan dilakukan Occlusal Adjustment dahulu kapan splinting dahulu?
 Derajat kegoyangan gigi menurut miller
Derajat kegoyangan gigi

Kegoyangan gigi menurut klasifikasi Miller (1950) yaitu:


Derajat 0 – kegoyangan fisiologis; gigi dapat digerakkan 0,1–0,2 mm ke
bidang horizontal.
Derajat 1 – gigi dapat digerakkan < 1 mm ke bidang horizontal (arah buko-
lingual atau mesio-distal)
Derajat 2 – gigi dapat digerakkan sekitar 1 mm ke bidang horizontal tetapi
tidak ada kegoyangan ke bidang vertikal (arah okluso-apikal)
Derajat 3 – gigi dapat digerakkan lebih dari 1 mm ke bidang horizontal
dan/atau kegoyangan ke bidang vertikal.
Sumber: Laster, L., Laudenbach, K. and Stoller, N., 1975. An Evaluation of
Clinical Tooth Mobility Measurements. Journal of Periodontology, 46(10),
pp.603-607.

Anda mungkin juga menyukai