Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN DESIMINASI

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM
“Penerapan Oral Hygiene Dengan NaCl 0,9% Untuk Menjaga Kebersihan Gigi
Dan Mulut”

DISUSUN OLEH:

1. ANDI RINI MASNAIMANG


2. ARIF RAHMAN
3. MELIYANA HAYATI
4. SONYA APRILY MULYANTI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala pujibagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk serta
anugerah-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Desiminasi Oral Hygiene
Praktik Profesi Keperawatan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Desiminasi Reflektif 5D ini disusun sebagai hasil analisis jurnal mengenai


tindakan yang di dapat yaitu Penerapan Oral Hygiene Dengan NaCl 0,9% Untuk
Kebersihan Gigi dan Mulut pada pasien sesuai kasus yang kami temui pada stase
Praktik Keperawatan Dasar Profesi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Mataram Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners Tahun 2023.
Penyelesaian Desiminasi ini tidak lepas dari bantuan Anggota Kelompok,
Pembimbing Lahan, Pembimbing Akademik dan berbagai pihak, karenanya melalui
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas segala
dukungan dan bimbingannya sehingga desiminasi ini dapat selesai tepat pada
waktunya.

Kami berharap Desiminas ini dapat bermanfaat bagi lingkungan atau wilayah
tempat Praktik Profesi Keperawatan, bermanfaat bagi anggota kelompok Praktik
Keperawatan Medikal Bedah maupun bagi seluruh civitas akademika Politeknik
Kesehatan Mataram Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners.

Mataram, 31 Oktober 2023


Penyusun

Kelompok 1 A
LAPORAN REFLEKTIF
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

1. DIFFERENT/DOUBT

Apakah terdapat pengaruh penerapan Oral Hygiene dengan NaCl 0,9% untuk
mempertahankan kesehatan gigi dan mulut ?

2. DESCRIPTION

Paviliun Kenanga adalah ruang perawatan khusus untuk pasien bedah kelas 3.
Pasien yang di rawat adalah pasien dengan indikasi yang memerlukan Tindakan
bedah di ruang operasi. Sehingga, tak sedikit pasien yang bad rest dan tidak bisa
melakukan oral hygiene secara mandiri. Setelah di lakukan obsevasi selama
praktik di ruangan, oral hygiene belum dilakukan ke pasien yang bad rest atau
tidak bisa melakukan oral hygiene secara mandiri.

Pada saat shift siang, terdapat pasien atas nama Ny. N dengan diagnose abses
submandibular, keadaan umum sedang, kondisi pasien lemah dan terdapat
pembengkakan pada pipi bagian kanan serta terpasang drainase di bagian leher
sebelah kanan dan pelipis sebelah kanan.

Menurut Taylor, et al dalam (Manurung, 2017) oral hygiene adalah tindakan


yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan mukosa mulut,
mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir.

Standar operasional prosedur Oral hygiene di rumah sakit menggunakan


cairan saline (NaCl). NaCl merupakan cairan fisiologis yang aman. Oral hygiene
dilakukan setiap 12 jam sekali atau pada pagi dan sore hari (Alfiyanti, 2014)
3. DISSECTION

Abses adalah kumpulan pus yang terletak dalam satu kantung yang terbentuk
dalam jaringan yang disebabkan oleh suatu infeksi oleh bakteri, parasit, atau benda
asing lainnya (Et et al., 2019)

Abses leher dalam yang paling sering ditemukan adalah abses submandibular.
Abses submandibula dapat terjadi pada rongga atau ruang yang ada di dalam
tubuh, antara lain ruang submandibula, peritonsil, parafaring, retrofaring,
submental, parotid, viseral anterior, karotid, dan masseter. Abses submandibula
merupakan peradangan pada area submandibula yang disertai pembentukan pus.
Abses submandibula termasuk ke dalam jenis abses leher dalam (deep neck
infection) (Fardani et al., 2022)

Faktor predisposisinya adalah higiene orodental yang buruk (Kedokteran et


al., 2019). Kebersihan mulut yang buruk merupakan faktor predisposisi terjadinya
abses submandibula. Faktor predisposisi yang lainnya adalah adanya penyakit
sistemik seperti diabetes melitus dan penyakit imunodefisiensi karena penyakit-
penyakit tersebut yang dapat mempermudah perkembangan bakteri serta
penyebaran infeksi (Fardani et al., 2022)

4. DISCOVER
Oral hygiene adalah mempertahankan kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi, flossing dan berkumur untuk mencegah dan mengontrol flak pada gigi,
mencegah inflamasi, dan infeksi untuk meningkatkan kenyamanan, asupan nutrisi,
dan komunikasi verbal (Suryati, 2018).
Oral hygiene merupakan tindakan membersihkan rongga mulut, gigi, dan
lidah. Standar operasional prosedur Oral hygiene di rumah sakit menggunakan
cairan saline (NaCl). NaCl merupakan cairan fisiologis yang aman. Oral hygiene
dilakukan setiap 12 jam sekali atau pada pagi dan sore hari (Alfiyanti, 2014)
Oral hygiene dengan NaCl 0,9 % adalah dekontaminasi oral dengan
menggunakan normal saline solution yang mana natrium klorida mampu
menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara menurunkan aktifitas air, dan
merusak membran sel. Oral hygiene dapat mengurangi insidensi dan keparahan
mukositis, dengan menggunakan agen kumur yang tidak menyebabkan iritasi
mekanik . Oral Hygiene yang baik yaitu oral hygiene minimal setelah makan dan
sebelum tidur, dan setiap 2 jam sekali bila sudah mengalami mucositis (Suryati,
2018).
Pada kasus yang kami dapatkan di ruang pavilion kenanga disini kami
menerapkan atau memberikan dua intervensi dimana intervensi ini dikhususkan
untuk mengatasi kebersihan gigi dan mulut yaitu oral hygiene menggunakan
larutan Nacl 0,9% dan menggunakan air bersih. Menurut pendapat pasien setelah
melakukan oral hygiene menggunakan larutan Nacl 0,9 % pasien merasa lebih
nyaman menggunakan larutan Nacl 0,9% karena sudah terjamin kebersihan atau
ke sterilan larutan tersebut dan sudah dipastikan aman, sedangkan jika
menggunakan air bersih belum tentu air tersebut dikatakan sepenuhnya bersih.
Menggunakan larutan Nacl 0,9 % lebih efektif menurunkan kerusakan memberan
mukosa oral. Hal ini dimungkinkan karena kondisi penyakit yang berbeda yang
mempengaruhi kondisi pasien.
Berdasarkan hasil penelitian Aminah dengan judul penelitian Pengaruh 0ral
Hygiene Dengan Nacl 0,9 % Terhadap Penurunan Stadium Mukositis Pada Pasien
Kanker Stadium Iii, Iv Pro Kemoradiasi Di Rsup Persahabatan Tahun 2018. Pada
penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan larutan NaCl 0,9 % dalam oral
hygiene pasien kanker stadium III,IV dengan kemoradiasi yang mengalami
mukositis menunjukkan hasil yang signifikan terhadap penurunan stadium
mukositis. Pada uji statistik di hari ke enam post intervensi (T2) melalui uji T/
dependent Sample T test didapatkan hasil P value 0,0005 artinya ada pengaruh
oral hygiene dengan NaCl 0,9 % terhadap penurunan stadium mukositis.
5. DECISION

1. Memberikan informasi bagi perawat khususnya ruang kenanga dalam


menerapkan oral hygiene untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut
bagi pasien pre op dan post op
2. Disarankan bagi perawat untuk mengaplikasikan oral hygiene secara
berkelanjutan agar kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga serta kenyamanan
pasien menjadi lebih baik.
3. Disarankan bagi pasien ruang pavilion kenanga baik pasien pre op maupun
post op untuk menerapkan oral haygiene menggunakan larutan Nacl 0,9 %
yang lebih efektif menurunkan kerusakan memberan mukosa oral.
DAFTAR PUSTAKA

Alfiyanti, D. (2014). PENGGUNAAN MADU DALAM ORAL HYGIENE PADA


ANAK YANG DIRAWAT DI PICU. 2(2), 78–83.
Et, D., Nekrosis, C., & Gigi, P. (2019). Rahmadaniah : Manajemen Kedaruratan
Dental Pada Abses …. 3(1), 62–70.
Fardani, S. R., Hayuti, T. G., Putri, A., & Ginari, A. (2022). Penegakan Diagnosis
dan Penatalaksanaan Abses Submandibula. 2(1), 7–15.
Kedokteran, F., Islam, U., & Kedokteran, J. (2019). Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Al-Azhar Rumah Sakit Umum Daerah Bangli - Bali. 05(01), 187–197.
Manurung, N. (2017). Hubungan pelaksanaan. 3(2), 274–284.
Suryati, A. (2018). PENGARUH 0RAL HYGIENE DENGAN NACL 0 , 9 %
TERHADAP PENURUNAN STADIUM MUKOSITIS PADA PASIEN KANKER
STADIUM III , IV PRO KEMORADIASI DI RSUP PERSAHABATAN TAHUN
2018 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu
Keperawatan 2 . Dosen Fakultas Ilmu. 39.
LAMPIRAN KEGIATAN DESIMINASI DI RUANG PAVILION KENANGA
RSUD GERUNG

Anda mungkin juga menyukai